You are on page 1of 2

Nama : Rendra Ristiana

NRP : 16.01.013

Pekerja sosial professional


Indonesia, tantangannya semakin

kompleks, seiring dengan


percepatan proses perubahan
sosial dan permasalahan sosial di
wilayah regional dan global.
Ambar Lady Diana, Princess of
Wales, tibatiba muncul di layar
lebar gedung auditorium Sekolah
Tinggi Kesejahteraan Sosial
(STKS) Bandung. Saat sejumlah
media massa menayang kan
kisah kematiannya, Kementerian
Sosial pun turut membahasnya.
Tentu saja bukan dari sisi
kecantikan fisik Putri Diana,
melainkan kiprahnya sebagai
orang yang mengikhlaskan
dirinya sebagai pekerja sosial.

Adalah Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa yang


menampilkan dua tokoh perempuan yang cukup berpengaruh di dunia pada
era 1990-an. Bukan cuma ke -duanya, Khofifah juga menampilkan gambar
Muhammad Yunus. Pria ini berhasil meraih Nobel Perdamaian pada 2006 lalu,
setelah menjadi pelopor dunia wirausaha sosial. Memang Menteri Khofifah
tidak menjelas kan secara perinci perjuangan ketiga tokoh tersebut. Namun,
ada pesan khusus yang ingin disampaikannya pada kuliah umum di STKS
Bandung, awal September 2016 lalu. Khofifah mengungkapkan, saat dunia
berubah cepat di era globalisasi ini, diperlukan pengembangan dan
pemahaman paradigma baru untuk membangun sumber daya manusia yang
unggul.
Mensos mengemukakan, sumber daya pekerja sosial harus
memerankan diri sebagai pekerja sosial profesional, yang selalu
menghadirkan dirinya secara utuh dalam pembangunan kesejahteraan
sosial.
Negara kesejahteraan sejatinya tidak hanya ditujukan untuk orang
miskin, tetapi juga untuk memberikan perlindungan sosial kepada setiap
orang agar terhindar dari kemiskinan. Dalam orasi berjudul, Bangkitnya
Perlindungan Sosial dan Menguatnya Welfare State di Indonesia, Edi
Suharto mengungkapkan, keberhasilan Indonesia mengurangi kemiskinan
adalah kisah sukses internasional. Untuk melihat potret kesejahteraan sosial
di Indonesia, sejatinya ditopang bukan hanya oleh pembangunan ekonomi,
melainkan pula oleh pembangunan sosial yang terencana dan melembaga.
Cirinya negara yang memperhatikan pertumbuhan ekonomi, sekaligus
memiliki komitmen menjalankan pembangunan sosial. Kesejahteraan adalah
buah dari system ekonomi yang mandiri, produktif, dan efisien berdasarkan
sistem kolektif dan gotong-royong. pembangunan kesejahteraan sosial
ditujukan untuk melindungi dan memberdayakan kelompok lemah yang
kurang beruntung, terpinggirkan, atau tidak memiliki akses terhadap pela
yanan sosial, karena hambatan fisik dan psikologis atau mengalami
diskriminasi sosial.

You might also like