SOEBROTO FANY HANNA PAULINA ABSTRAK Infark miokard merupakan salah satu penyakit penyebab kematian terbesar. Faktor inflamasi seperti leukosit sudah banyak diketahui berhubungan dengan infark miokard. Infark miokard juga sudah diketahui merupakan salah satu diagnosis rawat inap tersering. Namun, masih jarang penelitian yang membandingkan faktor inflamasi leukosit dan lamanya perawatan inap antara ST Elevasi Infak Miokard (STEMI) dan Non ST Elevasi Infark Miokard (NSTEMI). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan jumlah leukosit dan lama awat inap antara pasien STEMI dan NSTEMI. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan teknik consecutive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Besar sampel sebanyak 119 subjek. Sebanyak 88,23% dari 119 subjek adalah laki-laki dengan usia 57 (40-77) tahun. Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney. Penelitian ini menunjukkan (1) Terdapat perbedaan yang bermakna jumlah leukosit antara pasien STEMI dan NSTEMI (p=0.001), (2) Tidak terdapat perbedaan lama rawat inap antara pasien STEMI dan NSTEMI (p=0,125). Perbedaan jumlah leukosit yang terjadi dikarenakan kerusakan miokard antara STEMI dan NSTEMI berbeda. Lamanya rawat inap dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia, ketepatan terapi, penyakit penyerta, tindakan revaskularisasi dini yang disertai terapi konservatif serta ada atau tidaknya komplikasi.
Kata Kunci : ST Elevasi Infark Miokard (STEMI), Non ST Elevasi Infark Miokard (NSTEMI), jumlah leukosit, lama rawat inap