Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Karina Kartika C
21161024
Rezki Yani
21161033
Riska Nurjanah
21161035
Rizal Mukti B
21161038
Rizka Fauzia F
21161039
Sari Mahmudah
21161041
21161051
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunian-Nya sehingga Proposal
Pembuatan Apotek ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusunan proposal ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Farmasi
Komunitas Tingkat Pertama (FKTP).
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan, dan semoga proposal
kami ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Daftar Isi
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I Pendahuluan...........................................................................................................
10
10
10
16
BAB IV Penutup...............................................................................................................
BAB I
Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Salah satu realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah
dengan menyediakan sarana pelayanan kesehatan dan salah satunya adalah apotek.Apotek
adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran
perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Salah satu realisasi
pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah dengan menyediakan sarana
pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek.
Apotek merupakan tempat pengabdian seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah
jabatan apoteker dimana apoteker dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki dalam memberikan pelayanan kefarmasian yang berorientasi kepada pasien dalam
pengobatan yang rasional. Sebagai salah satu tenaga kesehatan, seorang apoteker harus mampu
menempatkan profesinya diantaranya yaitu pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,
pengadaan, penyimpanan, distribusi obat, pelayanan resep atas resep dokter, pelayanan
informasi obat serta pengembangan obat.
Jadi apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya (barang yang
diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat) dan perbekalan kesehatan
(alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek dapat mendistribusikan perbekalan farmasi dan
perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen, memiliki beberapa fungsi kegiatan yaitu :
pembelian, gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan, dan pembukuan, sehingga agar dapat di
kelola dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) disamping ilmu
kefarmasian yang telah dikuasai, juga diperlukan ilmu lainnya seperti ilmu Pemasaran
(marketing) dan ilmu akuntansi (accounting). Apotek bukanlah suatu badan usaha yang sematamata hanya mengejar keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang
menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan
terjamin keabsahannya.
Apotek rakyat dibentuk untuk memperluas akses obat murah dan terjamin kepada
masyarakat. Selain memperluas akses, apotek rakyat bertujuan untuk menertibkan peredaran
obat-obat palsu dan ilegal, serta memberikan kesempatan pada apoteker untuk memberikan
pelayanan kefarmasian.
Dalam mendirikan sebuah apotek, keberadaan apotek sangat penting. Saat ini jumlah apotek
yang berdiri di kecamatan-kecamatan terbatas sehingga masyarakat sulit untuk mendapatkan
obat, informasi obat serta pelayanan kesehatan yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat. Dengan didirikannya apotek dapat memperluas akses obat murah dan
terjamin kepada masyarakat serta bertujuan juga untuk menertibkan peredaran obat-obat palsu
dan ilegal, serta memberikan kesempatan kepada apoteker untuk memberikan pelayanan
kefarmasian.
I.2 Visi dan Misi
Visi
Menjadi Apotek dengan pelayanan prima, terpercaya, ramah, dan harga terjangkau.
Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan Masyarakat di bidang Kesehatan.
Misi
1. Melaksanakan Pharmaceutical Care secara profesional
2. Mengutamakan keselamatan dan kepentingan pasien
3. Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya yang berkualitas dan
terjangkau oleh masyarakat
4. Melaksanakan sistem manajemen yang efektif dan efisien.
I.3 Tujuan Pendirian Apotek
Adapun tujuan pendirian apotek antara lain:
1. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
2. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional dalam
praktek pengobatan sendiri (swamedikasi).
3. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.
4. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan
penyerahan obat dan bahan obat.
BAB II
Rencana Pengelolaan Apotek
II.1 Faktor-faktor Pendirian Apotek / Syarat Pendirian Apotek
Faktor faktor yang harus diperhatikan dalam pendirian sebuah apotek meliputi :
1. Pemilihan lokasi
Beberapa hal yang perlu di pertimbangkan dalam pemilihan lokasi apotek :
a. Letaknya strategis
b. Penduduk yang cukup padat
c. Daerah yang ramai
d. Dekat dengan tempat dokter praktek
e. Keadaan social ekonomi masyarakat sekitarnya
2. Syarat pendirian apotek berdasarkan Kepmenkes meliputi :
a. Fotokopi SIPA
b. Fotokopi KTP dan surat penyataan tempat tinggal secara nyata
c. Fotokopi denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte
hak milik
d. Daftar asisten apoteker dengan mencantumkan nama, alamat, tanggal lulus dan SIPA
e. Asli dan fotokopi daftar terperinci alat perlengkapan apotek
f. Surat pernyataan Apoteker Penanggung jawab tidak bekerja pada perusahaan farmasi
dan tidak menjadi Apoteker Penanggung jawab di Apotek lain.
g. Asli dan fotokopi Surat Izin atas bagi PNS, anggota ABRI dan pegawai instansi
pemerintah lainnya.
h. Akte Perjanjian kerjasama APJ dan Aping
i. Pernyataan Aping tidak terlibat pelanggaran Perundang-undangan farmasi
II.2 Rincian Umum Kebutuhan (Alat Dan Perbekalan Farmasi)
Alat dan perbekalan yang diperlukan untuk pendirian suatu apotek adalah :
1. Bangunan, terdiridari :
a. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien
b. Tempat mendisplai informasi, brosur bagi pasien
c. Ruang tertutup untuk konseling
d. Ruang peracikan dan penyerahan obat
e. Toilet
2. Kelengkapan bangunan apotek
a. Sumber air
b. Sumber penerangan
c. Alat pemadam
d. Ventilasi
e. Sanitasi
Apotek Rizal Farma
b. Wadah
Pot / botol
Kertas perkamen
Sendok obat
Klip dan kantong plastik
Etiket (birudanputih)
c. Tempat penyimpanan
Lemari / rak obat
Rak OTC
Lemari narkotika
Lemari psikotropika
Lemari prekursor farmasi
Lemari bahan berbahaya
Kulkas
6. Kelengkapan Buku Pedoman
a. Buku standar yang wajib :
Farmakope Indonesia Edisi Terakhir
Kumpulan Peraturan / UU
b. Bukupendukung :
MIMS & ISO Edisi Terbaru
USP, BP, dan lain-lain.
Farmakologi dan Terapi
II.3 Tenaga Kerja dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Dibutuhkan beberapa tenaga kerja yaitu terdiri dari :
Tenaga kesehatan :
1. Apoteker pengelola apotek (APA)
2. Apoteker pendamping
3. Asisten apoteker
: 1 orang
: 1 orang
: 1 orang
:1 orang
Masing-masing tenaga kerja mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan
peranannya di dalam apotek . Adapun tugas dan kewajiban dari masing-masing tenaga kerja diatas
adalah sebagai berikut :
a. Apoteker pengelola apotek (APA)
Tugas dan kewajibannya adalah bertanggung jawab atas kelancaran segala bidang dalam
apotek serta bertanggung jawab dalam kelancaran hidup apotek yang dipimpinnya. APA
Apotek Rizal Farma
10
harus memiliki kemampuan dalam hal manajemen apotek yang mencakup personel,
administrasi keuangan, produk dan penguasaan informasi obat.
b. Apoteker pendamping
Tugas dan kewajiban dari apoteker pendamping adalah melaksanakan seluruh tugas dan
kewajiban APA, bilamana APA berhalangan hadir selama jam kerja. Apoteker pendamping
bertanggung jawab penuh kepada APA dan melaksanakan tugas dan fungsi sebagai apoteker
pendamping sesuai dengan petunjuk dan atau instruksi yang diberikan oleh APA.
c. Asisten apoteker
Tugas dan kewajiban dari asisten apoteker adalah membantu APA dan apoteker pendamping
dalam hal membuat, meracik, mengubah bentuk, penyimpanan, pencampuran obat atau
bahan obat.
d. Tenaga administrasi/kasir
Tugas dan kewajiban dari tenaga adminitrasi atau kasir adalah melakukan pencatatan atas
semua transaksi yang berlangsung di apotek, melakukan pencatatan kasserta melakukan
pelaporan keuangan.
II.4 Strategi dan Inovasi
Dalam rangkamen dirikan apotek ini diperlukan strategi inovasi khusus, sehingga nantiny
adiharapkan mampu mempertahankan eksistensi apotek Rizal Farma dan mampu memajukan
apotek dengan membuka cabang-cabang baru di daerah lain. Adapun strategi yang ditempuh antara
lain :
1. Melayani kebutuhan obat, alat kesehatan sertaperbekalan farmasi lainnya sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dengan berorientasi kepada kepentingan dan kepuasan pasien sebagai
implementasi kompetensi profesi farmasis.
2. Memberikan dan menyediakan informasi,
11
12
BAB III
Penelitian Lapangan
III.1 Latar Belakang
Apotek didefinisikan sebagai tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyaluran sediaan,
dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dalam peraturan tersebut, apoteker
berkewajiban menyediakan, menyimpan dan menyerahkan sediaan farmasi yang bermutu baik serta
bertanggungjawab atas pengelolaan apotek sehingga pelayanan obat kepada masyarakat akan lebih
terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya. Pelayanan Kefarmasian telah
mengalami perubahan yang semula hanya berfokus kepada pengelolaan obat (drug oriented)
berkembang menjadi pelayanan komprehensif meliputi pelayanan obat dan pelayanan farmasi klinik
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Adapun motivasi pendirian Apotek Rizal Farma (*sewaktu-waktu dapat berubah) di
daerah Cipadung yaitu melihat adanya peluang bisnis karena letaknya yang strategis yaitu dekat
dengan pusat jajanan, kampus, swalayan, dan balai pengobatan yang untuk memperoleh keuntungan
yang besar. Dengan adanya Apotek Rizal Farma, dapat membantu masyarakat untuk memperoleh
obat dengan jarak yang lebih dekat dan masyarakat akan memperoleh informasi mengenai obat
yang mereka gunakan. Apotek Rizal Farma akan didirikan dipusat keramainan atau pemasaran di
wilayah kecamatan Cibiru.
Namun, untuk membuat sebuah perencanaan pendirian Apotek Rizal Farma, dibutuhkan
studi kelayakan yaitu suatu rancangan secara komprehensif tentang rencana pendirian apotek baru
untuk dapat melihat kelayakan usaha, baik ditinjau dari segi pengabdian profesi maupun dari segi
ekonominya.
III.2 Aspek Studi Kelayakan
III.2.1 Aspek Geografis
a. Calon Apotek
Lokasi calon Apotek Rizal Farma bertempat di Jl.A.H. Nasution No.108 Kota Bandung,
Jawa Barat 40614. Lokasi apotek berada pada sepanjang pusat perbelanjaan dan pertokoan sehingga
memiliki mobilitas penduduk yang cukup tinggi. Struktur jalan cukup baik dan berada pada jalan
yang rata. Lokasi ini memiliki kondisi penduduk yang padat karena berada di sekeliling daerah
Apotek Rizal Farma
13
pemukiman warga dan kost-kostan. Lokasi strategis dekat dengan Klinik Al-Masoem dengan jarak
300 m (2 menit) dari calon apotek, Klinik Dewi Husada jarak 1 Km (5 menit).
14
Pasar
Jumlah
Minimarket
Toserba
Warung/ Toko
25
Bank
Kampus
Halte TMB
c. Aspek Pemasaran
Analisis Pasar
Berdasarkan datadata yang diperoleh dari survey pendahuluan terhadap posisi strategis
daerah/ peta lokasi dan keberadaan kompetitor, dapat diterangkan beberapa hal yang penting. Hal
ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap apotek baru yang
akan didirikan.
Kekuatan / Strength
Yang menjadi kekuatan kompetitif apotek baru yang akan didirikan adalah sebagai berikut :
-
Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis pelayanan kefarmasian
arus kendaraan.
Mempunyai SDM yang berpotensi di bidangnya, kreatif, penuh inovasi, dan semangat kerja
Kelemahan/ Weakness
-
Merupakan apotek baru yang belum dikenal oleh masyarakat dan belum mempunyai
15
ditepi jalan.
Menyediaan tempat parkir yang luas dan gratis.
Peluang / Opportunity
-
Jumlah Penduduk disekitar apotek cukup padat, sehingga menjadi sumber pelanggan apotek
yang potensial.
Tempat apotek yang bedekatan dengan sarana umum diantaranya Bank BRI, Bank BJB,
Kampus UIN SGD, dan Halte. Sehingga pengunjung kemungkinan akan banyak.
Penduduk dengan latar belakang sosial yang beragam dan pendidikan yang cukup tinggi,
sangat memungkinkan untuk menjadi pelanggan dan lebih peduli dengan pola hidup sehat
Lokasi disekitar apotek dekat dengan Klinik Al-Masoem, Klinik Dewi Husada, sehingga
memungkinkan pasien dari Klinik tersebutmembeli obat ke apotek ini.
Ancaman / Threaths
Ancaman pada pendirian Apotek RizalFarma di Cipadung adalah :
-
Sudah terdapat apotek lain yang berada disekitar lokasi yang berdiri lebih dulu.
Proses perizinan sifatnya rumit dan ketat.
d. Potensi Pasar
Sangat strategis dan dekat dengan berbagai pusat pelayanan kesehatan seperti klinik dan
beberapa apotek, serta beberapa praktek dokter disekitar lokasi.
Klinik Utama Al-Masoem
-
16
Jumlah pengunjung mencapai 150 pasien/hari, jumlah resep 50 resep/hari, dan jarak ke
lokasi calon apotek 1,7 Km.
Tabel IV.9 Data Jumlah Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit dan Klinik dalam Sebulan
Jumlah
Klinik/ Puskesmas
Pasien
Perhari (Jp)
Hari
Kerja
(Hk)
Jumlah
pasien
perbulan
Jumlah
%
pasien
serapan
yang
lolos
Al-Masoem
100
200
900
45
Dewi Husada
90
200
800
40
UPT Cibiru
150
300
1000
50
Jumlah
135
e. Aspek Teknis
Konsep Bentuk dan Tata Letak Bangunan
Bangunan Apotek Rizal Farma Cipadung berupa ruko satu lantai dengan logo
RizalFarma di bagian depan apotek. Desain apotek dibuat minimalis dengan penataan letak
barang dagangan disusun rapi dan teratur untuk memberikan kemudahan dalam melakukan
pengawasan, pengendalian dan mutasi barang serta memudahkan konsumen untuk menemukan
barang yang ingin dibelinya. Terdapat dua jenis ruangan persediaan perbekalan, yaitu (OTC) dan
ethical room di ruang racik untuk golongan obat-obat keras, narkotika dan psikotropika. Tata letak
barang disesuaikan dengan peraturan dan sifat barang terutama untuk obat yang mudah terpengaruh
oleh berbagai macam keadaan
Fasilitas yang Dimiliki
Ruangan yang terdapat di Apotek RizalFarma, antara lain: Ruang Apoteker Pengelola
Apotek (APA), kasir, ruang PIO dan penyerahan obat, ruang dispensing dan penyimpanan obat
ethical, ruang tunggu pasien,alat kesehatan, kosmetika, suplemen dan berbagai produk penunjang
kesehatan, mushola, dan toilet.
17
f. Layout Apotek
- Keterangan luas tiap ruangan :
- Tempat tunggu pasien = 5x3m
- Kasir = 2x1 m
- PIO = 2x1 m
- Dispensing = 2x3 m
- R. APA = 2x2 m
- Mushola = 2x1 m
- WC = 1x1 m
INVESTASI APOTEK
Jumlah
Harga satuan
(buah)
1
Rp 50.000.000,-
Rp 50.000.000,Rp 50.000.000,-
1
1
1
6
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp 5.000.000,-
Rp 10.000.000,-
Rp 2.500.000,-
Rp 2.500.000,-
18
500.000,2.000.000,1.500.000,3.000.000,-
Harga
Rp
Rp
Rp
Rp
500.000,2.000.000,1.500.000,18.000.000,-
1
1
1
1
1
1
1
6
1
Perlengkapan
Kipas angin
Dispenser
Komputer
Printer (+ scanner, FC, Fax)
Telepon
Lemari es
Timbangan badan dan alat
pengukur tinggi badan
Tensimeter dan multicheck
Alat pemadam kebakaran
Emergency lamp
ATK
Genset
Jam dinding
Peralatan Kebersihan
Peralatan Meracik
Total
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
1.500.000,1.250.000,1.450.000,1.850.000,800.000,1.000.000,700.000,400.000,1.500.000,-
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
1.500.000,1.250.000,1.450.000,1.850.000,800.000,1.000.000,700.000,2.400.000,1.500.000,46.950.000,-
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
500.000,500.000,7.000.000,4.000.000,400.000,4.000.000,1.500.000,-
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
500.000,500.000,14.000.000,3.000.000,400.000,8.000.000,1.500.000,-
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
1.750.000,1.600.000,150.000,750.000,600.000,150.000,500.000,4.000.000,-
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
1.750.000,1.600.000,150.000,750.000,600.000,300.000,500.000,4.000.000,37.550.000,-
Persediaan
Perbekalan Farmasi
Total
Rp 55.000.000,Rp 55.000.000,-
Lain-lain
Perizinan
Marketing dan promosi
Total
Total
Rp
Rp
Rp
Rp
7.000.000,
3.500.000,
10.500.000,
200.000.000,
BIAYA OPERASIONAL
Biaya Personalia
Apoteker Penanggung jawab
Apoteker Pendamping
AA (2 orang) @Rp 1.500.000.Pekerja Umum
Apotek Rizal Farma
Rp
Rp
Rp
Rp
Per bulan
3.000.000,2.250.000,3.000.000,1.200.000,19
Rp
Rp
Rp
Rp
Per tahun
36.000.000,27.000.000,36.000.000,14.400.000,-
Rp 950.000,Rp 10.395.000,-
Rp 11.340.000,Rp 124.740.000,-
Biaya Umum
Listrik dan air
Biaya telfon dan internet
ATK
Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp 11.645.000,-
500.000,500.000,250.000,1.250.000,-
6.000.000,6.000.000,3.000.000,15.000.000,-
Rp 139.740.000,-
OMSET
Omset dalam 1 bulan
Resep
= ( 10 x Rp 100.000 x 30 hari) = Rp 30.000.000, Swamedikasi
= ( 50 x Rp 35.000 x 30 hari) = Rp 52.500.000, Total
= Rp 82.500.000
Harga Pokok Penjualan (HPP)
Diasumsikan keuntungan yang diinginkan 25%
100
Faktor jual = 100 ( keuntungan yang dinginkan )
=
100
100 25
= 1,33%
HPP
1,331
= 100 100 x 1,33
= 100% - 25%
= 75%
= 75% x omset
= 75% x Rp 82.500.000,= Rp 61.875.000,- (per bulan)
= Omset HPP Biaya operasiona
= Rp 82.500.000, - Rp 61.875.000, - Rp 11.645.000,
= Rp. 8.980.000,= Rp. 449.000,= Rp. 8.531.000,- (per bulan)
Dengan asumsi kenaikan omset sebesar 5%, maka penghasilan apotek per bulan pada tahun 1,
yaitu sebagai berikut:
Apotek Rizal Farma
20
Bulan ke-
Omset
21
HPP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
82.500.000
86.625.000
90.956.250
95.504.063
100.279.266
105.293.229
110.557.890
116.085.785
121.890.074
127.984.578
134.383.807
141.102.997
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
61.875.000
64.968.750
68.217.188
71.628.047
75.209.449
78.969.922
82.918.418
87.064.339
91.417.556
95.988.433
100.787.855
105.827.248
Diasumsikan kenaikan omset dan biaya operasional sebesar 25% setahun, maka penghasilan
apotek selama 5 tahun sebagai berikut:
Tahun
ke-
Omset
Laba sebelum
pajak
Rp1.313.126.938
Rp984.845.204
Rp188.550.735
Rp
179.123.198
Rp1.641.408.673
Rp1.231.056.504
Rp235.688.418
Rp
223.903.997
Rp2.051.760.841
Rp1.538.820.630
Rp294.610.523
Rp
279.879.997
Rp2.564.701.051
Rp1.923.525.788
Rp368.263.153
Rp
349.849.996
Rp3.205.876.313
Rp2.404.407.235
Rp460.328.942
Rp
Rp
437.312.495
1.470.069.682
HPP
Total
1. Analisis PP
PP =
=
total investasi
jumla h kas yang masuk per tah un
Rp 200.000 .000
Rp 179.123 .198
x 1 tahun
x 1 tahun
= 1 tahun 2 bulan
Kesimpulan: PP yang diperoleh 1 tahun 2 bulan < lama pinjaman (5 tahun)
Jadi, proyek layak dilakukan
2. Analisis ROI
Apotek Rizal Farma
22
ROI =
=
x 100%
x 100%
= 84,7%
Kesimpulan: ROI yang diperoleh 84,7% > tingkat suku bunga pinjaman (15%)
Jadi, proyek layak dilakukan
3. Analisis IRR
TRIAL & ERROR PERTAMA DENGAN Df = 20%
TH
0
1
2
3
4
5
CASH INFLOW
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
200.000.000
179.123.198
223.903.997
279.879.997
349.849.996
437.312.495
188.550.735
Df 20%
1,0000
0,8333
0,6944
0,5787
0,4823
0,4019
0,4019
NPV CASH
INFLOW
Rp 200.000.000
Rp 149.269.331
Rp 155.488.887
Rp 161.967.591
Rp 168.716.240
Rp 175.746.084
Rp 75.774.312
Rp 886.962.444
CASH INFLOW
Df 15%
Rp 200.000.000
1,0000
Rp 179.123.198
Rp 223.903.997
0,8696
0,7561
NPV CASH
INFLOW
Rp
200.000.000
Rp
155.759.302
Rp
23
3
4
5
Rp 279.879.997
0,6575
Rp 349.849.996
0,5718
Rp 437.312.495
0,4972
Rp 188.550.735
0,4972
169.303.590
Rp
184.025.641
Rp
200.027.870
Rp
217.421.598
Rp
93.743.039
Rp1.020.281.04
1
2
IRR = df terkecil + [ 1+ 2
x (df1-df2)]
Rp 820.281.041
= 15% + [ Rp 686.962.444 + Rp 820.281.041
x (20% - 15%)]
= 15% + 2,7%
= 17,7%
Kesimpulan: IRR yang diperoleh 17,7% > tingkat suku bunga pinjaman (15%). Jadi, proyek
layak dilakukan.
4. Analisis NPV
Dari hasil perhitungan tabel 1 dengan diskon faktor 15%, diperoleh bahwa:
NPV
= (NPV 2 NPV 1)
= Rp 886.962.444 - Rp 200.000.000
= Rp 686.962.444
Kesimpulan: NPV yang diperoleh dari bunga pinjaman sebesar 15%, hasilnya positif sebesar Rp
686.962.444.
Jadi, proyek layak dilakukan.
5. Analisis Break Event Point (BEP)
a.) Mencari persamaan TR dan TC
TR = P x Q
TR = 100.000 Q
TC = FC + (VC per lembar + 100.000 Q)
TC = (139.740.000,-) + (75% x 100.000 Q)
= 139.740.000, + 75.000 Q
Apotek Rizal Farma
24
b.)Menghitung BEP
Syarat BEP terjadi TR =TC
100.000 Q = 139.740.000, + 75.000 Q
Q = 139.740.000, : 25.000
Q = 5.590 lembar resep per tahun
Pada jumlah penjualan diatas 5.590 lembar (misal 5.591 lembar resep), maka Apotek Rizal
Farma akan memperoleh keuntungan sebesar:
Laba = TR TC
= 100.000 Q (139.740.000, + 75.000 Q)
= 559.100.000 (139.740.000 + 419.325.000)
= 559.100.000 559.065.000
= 35.000
Pada jumlah penjualan dibawah 5.590 lembar (misal 5.589 lembar resep), maka Apotek Rizal
Farma akan memperoleh kerugian sebesar:
Laba = TR TC
= 100.000 Q (139.740.000, + 75.000 Q)
= 558.900.000 - (139.740.000, + 419.175.000)
= 558.900.000 558.915.000
= 15.000.
BAB IV
Penutup
IV.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil survey studi kelayakan apotek dan analisis perhitungan PP, ROI, IRR dan NPV
bahwa Apotek Rizal Farma ini layak didirikan di daerah tersebut.
25
26