Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mual dan muntah merupakan gejala yang umum terjadi pada sekitar
50% sampai 80% dari seluruh kehamilan. Kondisi ini umumnya disebut
morning sickness. Bagaimanapun sebesar 0,05% - 2% pada seluruh
kehamilan dapat terjadi mual dan muntah yang berat, kondisi ini sering
disebut dengan hiperemesis gravidarum,dengan prevalensi 1% sampai 3%
atau 5-20 kasus per1000 kehamilan (Simpson et.al, 2001).
Gejala gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama
haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan
muntah terjadi pada 60 80% primi gravida dan 40 60% multi gravida. Satu
diantara seribu kehamilan, gejala gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan
mual ini desebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan
HCG (Human Chorionic Gonadrotropin) dalam serum.
Pengaruh Fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena
sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya
wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala
mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan
sehari hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan
inilah yang disebut hiperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan
fisiologis menentukan berat ringannya penyakit. (Prawirohardjo, 2002).
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan hiperemesis
gravidarum ?
1.3 Tujuan
Tujuan umum :
Mahasiswa keperawatan mengerti tentang hiperemesis gravidarum
Tujuan khusus :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum diartikan sebagai mual muntah yang
berlebihan pada wanita hamil lebih dari 10 kali dalam 24 jam sehingga
mengganggu kesehatan dan aktivitas sehari-hari. (Mochtar, 1998)
Dalam buku obstetri patologi (1982) Hiperemesis Gravidarum adalah
suatu keadaan dimana seorang ibu hamil memuntahkan segala apa yang di
makan dan di minum sehingga berat badannya sangat turun, turgor kulit
kurang, dieresis kurang dan timbul aseton dalam air kencing.
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berat selama
kehamilan, yang terjadi pada 1-2%
kehamilan. Hal ini menyebabkan tidak seimbangnya cairan, elektrolit, asambasa, defisiensi nutrisi dan kehilangan berat badan yang cukup berat. Selain
menimbulkan hal-hal di atas, hiperemesis gravidarum dapat menimbulkan
dehidrasi, asidosis akibat kelaparan, alkalosis akibat hilangnya asam
hidroklorida pada saat muntah, hipokalemia dan
ketonuria, sehingga
mengharuskan pasien masuk dan dirawat di rumah sakit. Keluhan ringan atau
minor berupa emesis gravidarum dapat semakin meningkat menjadi
hiperemesis gravidarum. Pada keadaan hiperemesis gravidarum sudah terdapat
gejala klinis yang memerlukan perawatan, seperti muntah berlebihan yang
menyebabkan terjadinya dehidrasi, berat badan menurun, keluhan mental
dalam bentuk delirium, diplopia, nistagmus, serta terdapat benda keton dalam
darah sebagai akibat metabolism anerobik.
Jadi
dapat
disimpulkan
bahwasannya
hiperemesis
gravidarum
merupakan mual muntah yang sangat berat yang dialami oleh beberapa wanita
hamil. Dimana frekuensi mual muntah mencapai 10 kali dalam 1 hari.
2.2 Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum hingga saat ini belum diketahui secara
pasti dan multifaktoral. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh
insiden
hiperemesis
gravidarum,
sehingga
kadar
Alergi, sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak.
nutrisi dan
merupakan
asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang
diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi,
sehmgga cairan ekstraselurer dan plasma berkurang. Natrium dan Khlorida
darah turun, demikian pula Khlorida air kemih. Selain itu dehidrasi
menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang.
Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang
dan tertimbunlah zat metabolik yang toksik.
2.4 Manifestasi klinik
Tanda dan Gejala
a. Muntah yang hebat
b. Haus
c. Dehidrasi
d. Berat badan turun
e. Keadaan umum mundur
f. Kenaikan suhu
g. Icterus
h. Gangguan cerebral ( kecerdasan menurun, derilium )
i. Laboratorium : Protein,aseton, uribilinogen, porphirin dalam urin
bertambah, silinder ( + ).
Tidak ada batas yang jelas antara mual yang masih fisiologik dalam
kehamilan dengan hiperemesis gravidarum, tetapi bila keadaan umum
penderita
terpengaruh,
sebaiknya
ini
dianggap
sebagai
hiperemesis
2. Tingkat II
Kardiovaskuler:
Frekuensi nadi semakin cepat, nadi kecil karena volume darah turun,
suhu kadang-kadang naik.
Ginjal:
dehidrasi
menimbulkan
gangguan
fungsi
ginjal
yang
3. Tingkat III
2.5 Penatalaksanaan
8
1. Obat-obatan
Sedativa yang sering digunakan adalah Luminal. Vitamin yang dianjurkan
Vitamin B1 dan B6 Keadaan yang lebih berat diberikan antiemetik
sepertiAvopreg,Avomin. Anti histamin ini juga dianjurkan seperti
Dramamin, Avomin. Antasida
2. Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran
udara yang baik.. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejaia-gejala akan
berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
3. Terapi psikologik
Perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan,
hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang serta
menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar
belakang penyakit ini.
4. Cairan parenteral
Berikan cairan- parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein
dengan Glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter per
hari. Bila perlu dapat ditambah Kalium dan vitamin, khususnya vitamin B
kompleks dan vitamin C. Bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula
asam amino secara intra vena.
5. Penghentian kehamilan
Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur.
Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatri bila keadaan
memburuk. Delirium, kebutaan, tachikardi, ikterus anuria dan perdarahan
merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan demikian perlu
dipertimbangkan
untuk
mengakhiri
kehamilan.
Keputusan
untuk
melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak
tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak tak boleh menunggu
sampai terjadi gejala ireversibel pada organ vital.
6. Diet
a. Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III. Makanan
hanya berupa roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan
9
gizi,
alkalosis,
hipokalemia,
kelemahan
otot,
kelainan
11
BAB III
12
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Kasus
Seorang pasien bernama Ny. X, 22 tahun, hamil dengan usia
kandungan 9 minggu datang ke RS.UA dengan keluhan mual dan muntah
terus-menerus, terutama di pagi hari. Frekuensi muntah hingga 7 x/ hari. klien
mengatakan nafsu makan tidak ada. Badan klien terlihat lemas, ada keluhan
nyeri pada daerah epigastrium. Klien mengaku BB sebelum hamil 59 kg dan
BB sekarang 50 kg, TB 158 cm. Nadi 106 x/menit, lemah dan cepat, suhu
badan 37,6 C, tugor kulit > 2dt, bibir kering, lidah kering dan kotor, RR
23x/menit, TD 100/60 mmHg, terdapat juga keluhan oliguri. Ibu belum siap
menghadapi kehamilan pertama ini.
3.2 Pengkajian
Identitas
Jam
: 08.00 WIB
No. RM : 876531
Dx. Medis: Hiperemesis
gravidarum
Nama Suami : Tn. Y
Ke
:I
Umur
: 27 Tahun
Agama
: Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan
: Swasta
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat
: Sby
13
Riwayat
Menstruasi
(*) tidak
Keterangan:
Lain-lain:
Menarche: Usia 10 tahun
Banyaknya: biasa
HPHT: 19 september 2012
Usia Kehamilan: 2 bulan
Lain-lain:
Siklus: 28 hari
Lama: 5-7 hari
Dismenorhea:Taksiran Partus: Juni 2013
Riwayat Obstetri
GI PI
Hamil
ke-
Usia
kehamilan
2 bulan
Jenis
persalinan
Genogram
Keterangan:
Penolong
Penyulit
BB/PB
Usia
anak
saat ini
KB/ Jenis/
Lama
Pasien
:
Laki-laki :
Perempuan
Meninggal
Tinggal serumah
14
Observasi
Kepala dan leher
Dada (Thoraks)
15
Perut (Abdomen)
Genitalia
Tangan dan kaki
Ginekologi:
Pembesaran: tidak
benjolan: tidak
area:
Ascites: tidak
Peristaltik: 6 x/menit
tekan:
Luka: tidak
Lain-lain:
Prenatal dan Intranatal:
Inspeksi: Striae: Lnea:
Palpasi: Leopold I : TFU di bawah pusar (mc.donald 16 cm)
Leopold II :
Leopold III:
Leopold IV:
DJJ: Lain-lain:
Postpartum:
Fundus uteri: Kontraksi uterus: Luka: Lain-lain: Lain-lain: Albumin : 2.2
Hb : 9 Px lemas
Diet lunak, porsi tidak habis. Lila : 20 cm Muntah: kurang + 20 cc
Masalah keperawatan: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
- Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
Keputihan: Perdarahan:
Laserasi: VT:
eff:
Miksi: Defekasi:
Lain-lain: Masalah keperawatan: Tidak ada masalah
Kemampuan pergerakan: bebas
Kekuatan otot:
Refleks: Patella: +
Triceps
Biceps
Babinsky:
Brudzinsky:
Kernig: Keterangan:
Edema:
Luka:
Lain-lain:
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
16
Aspek
Nutrisi
Perubhan
Eliminasi
Istirahat/tidur
Aktivitas
Seksual
Kebersihan Diri
Koping
Ibadah
Konsep diri
Sebelum hamil
Makan 3 kali sehari,
porsi habis
BAB 1-2x sehari,
konsistensi lembek,
BAK lancar 4-5x/ hari
7-8 jam perhari
Melakukan aktifitas
sehari-hari secara
mandiri
Bersih
Jika ada masalah,
pasien membicarakan
dengan suami dan
konsultasi k RS
Rutin
Tidak ada gangguan
Saat hamil
Makan 2 kali sehari,
porsi tidak habis
BAB 1x/3hari,
konsistensi padat, BAK
1-2x/ hari konsentrasi
pekat
5-6 jam perhari
Melakukan aktifitas
sehari-hari dibantu
sebagian
Bersih
Jika ada masalah,
pasien membicarakan
dengan suami dan
konsultasi k RS
Rutin
Ibu belum siap
menerima kehamilan
Kontrasepsi: Perawatan bayi/diri (coret yang tidak perlu): Merokok: Obat-obatan/Jamu: Lain-lain: Masalah keperawatan: tidak ada masalah
17
Pemeriksaan Penunjang
dan Terapi
Laboratorium
Hematology
- Hb 9
- Gol. darah: O
- Urin Glukosa:
(-)
- Protein : +1
Albumin : 2,2
gr/dl
Na: 110 mmol/L
Foto/Radiologi
-
USG
normal
Lain-lain
-
Kalium : 3
mmol/L
Terapi/ Tindakan medis
ETIOLOGI
kadar hCG
MASALAH
Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh.
nafsu makan
intake makanan
Kehilangan cairan
Intoleransi aktivitas
berlebih
melakukan aktivitas.
dehidrasi
18
DO:
-
RR: 23 kali/menit
Nadi: 106x/menit
Pasien
tampak
lemah.
DS :
-
Pasien mengeluh
sering
Merasa haus
Mengeluh lemas
Mukosa
kering,
turgor kurang.
Nadi
cairan
volume
Merangsang syaraf
muntah pada otak
(Chemoreceptor Trigger
Zone, CTZ)
DO:
Kekurangan
mual
muntah.
Peningkatan hCG +
106
kali/menit.
Suhu : 37.5 C
BB : 50 kg (-9 kg)
Kalium
Kekurangan volume
cairan
mmol/L
DS :
-
Kehamilan
Ansietas
Pasien
mengatakan
belum siap dalam
menjalani
kehamilan.
-
Pasien
takut.
DO:
19
Tampak gelisah
Nadi 106x/menit
RR 23x/menit
Perencanaan
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
Gangguan
-Takikardia, ispnea,
keseimbangan
jam
cairan dan
1. Membrane
sesering mungkin
mengindikasikan
elektrolit
mukosa
sesuai keperluan
kekurangan volume
sampai stabil.
cairan atau
ketidakseimbangan
elektrolit.
haluaran setiap 1
berhubungan
dengan
kehilangan
lembab
2. CRT kurang
dari 3 detik
3. TTV normal
cairan secara
aktif
tinggi
yang signifikan
mengindikasikan
hipovolemia
muntahan, drainase
luka, drainase
nasogastrik, drainase
20
Untuk memberikan
hari
-Untuk memeriksa
membrane mukosa
Dehidrasi
-Untuk menghindari
dehidrasi membrane
setiap 4 jam
mukosa
-Peningkata berat
Intoleransi
Setelah dilakukan
1. Kaji tingkat
dehidrasi
-Komunikasi
aktivitas
Tindakan
berfungsi pasien
berhubungan
keperawatan selama
dengan menggunakan
dapat meyakinkan
dengan
skala mobilitas
kontiunitas
kelemahan fisik
peningkatan
fungsional.
perawatan dan
toleransi aktivitas
Komunikasikan tingkat
mempertahankan
kemandirian
1. Melaporkan dan
2 . Kecuali
mendemonstrasikan
dikontraindikasikan,
mencegah kontraktur
21
peningkatan
sampai 4 jam.
dapat diukur
2. Skala mobilitas 01
3. Skala kekuatan
ke aktif, sesuai
toleransi pasien.
3. Kaji
kehilangan/gangguan
otot 5 (dapat
keseimbangan gaya
melawan tahanan)
Menunjukkan
perubahan neurologi
karena defisiensi
vitamin B12
4. Klien terlihat
mempengaruhi
Segar
kamanan pasien
/resiko cedera
Manifestasi
4. Awasi TD, nadi,
kardiopulmonal dari
jumlah oksigen
aktivitas (mis.
adekuat ke jaringan
Peningkatan denyut
jantung/TD, disritmia,
pusing, dispnea,
takipnea, dan
sebagainya
Ansietas
berhubungan
dengan
perubahan pada
status dan/atau
fungsi peran.
Kriteria hasil :
1. Ansietas
- Membantu klien
klien untuk
dalam memperoleh
mendiskusikan
kesadaran dan
berkurang,
perasaannya
memahami keadaan
dibuktikan dengan
mengemukakan
menunjukkan
persepsinya tentang
control agresi,
kecemasannya.
22
control ansietas,
- Memberikan
koping, control
memfokuskan pada
perbandingan
substansial
alat untuk
selanjutnya,
mengidentifikasi
mengidentifikasi
dibutuhkan untuk
yang potensial.
menunjukkan
ketrampilan interaksi
social yang efektif.
mengurangi ansietas.
2. Menunjukkan
3. Ajarkan tehnik
control ansietas.
3.
- Memberikan perasaan
kontrol terhadap
situasi.
Mengkomunikasikan
kebutuhan dan
perasaan negative
secara tepat.
3.6 Evaluasi
o Pasien tidak lagi menunjukkan bukti penurunan berat badan
o TTV tetap stabil
o Volume cairan tetap adekuat
o Pasien mempunyai turgor kulit normal dan membrane mukosa lembap
o Pasien mempertahankan keseimbangan cairan ( asupan seimbang dengan
luaran)
o Pasien menyatakan peningkatan rasa nyaman
o Pasien mempertahankan kekuatan otot dan ROM sendi
o Pasien melakukan aktivitas perawatan diri pada tingkat yang dapat
ditoleransi
23
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
24
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Ratna. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis.
Penerbit Salemba
25
Manuaba, Ida Ayu Chandranita. Buku Ajar Patologi Obstetri. Penerbit ECG
Manuaba, Ida Bagus Gde dkk. Pengantar Kuliah Obstertetri. Penerbit ECG
Carpenito, Lynda Juall. Diagnosis Keperawatan Aplikasi pada praktik klinis edisi
9. Jakarta: ECG.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2000. Kepaniteraan Klinik Obsterri & Ginekologi.
Jakarta: ECG.
Mochtar, Rustam, 1998, Sinopsis Obsetri, Jilid I, Jakarta; EGC)
Prawirohardjo, Sarwono, 2005, Ilmu Kebidanan, Jakarta; Tridasa Printer
Simpson, et.al. 2001. Psychological Factors and Hyperemesis Gravidarum.
Journal of Womens Health & Gender-Based Medicine. Volume 10,
Number 5, 2001.
Babak, Lowdermik, Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4.
Jakarta:ECG
Oleh adulgopar. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2012 pukul 19.45 WIB.
http://adulgopar.files.wordpress.com/2009/12/hiperemesis-gravidarumhg.pdf
Diakses
pada
tanggal
27
Oktober
2012
pukul
19.55
WIB.
http://www.medicine.virginia.edu/clinical/departments/medicine/divisions
/digestive-health/nutrition-support-team/nutrition-articles/LordArticle.pdf
26