You are on page 1of 15

BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA NY. K DENGAN GOUT


ARTHRITIS DI RT 05 DI DESA KOLAM KANAN KECAMATAN
MARABAHAN KABUPATEN BATOLA TAHUN 2016

Nama Mahasiswa

: Fajar Prasetyo Raharjo

NPM

: 14159011232

I.

PENGKAJIAN
1. Data Dasar Keluarga
Nama KK

: Tn. K

Umur

: 41 tahun

Agama

: Islam

Pendidikan

: SD

Suku

: Jawa

2. Data Anggota Keluarga


No

Nama

L/P

Umur

Hubungan

Pendidikan

Agama

Pekerjaan

SD

Islam

Wiraswasta

SMP
SMA
Belum

Islam
Islam

Wiraswasta
Pelajar
Tidak

Kepala

1.

Tn. K

41 th

2.
3.

Ny. N
An. M

P
P

36 th
14 th

Keluarga
Istri
Anak

4.

An. H

4 th

Anak

5.

Ny. K

66 th

Orang tua

sekolah
SD

Islam
Islam

3. Genogram

x
x

x
x

x
x

c
x
x

Keterangan:

bekerja
Wiraswasta

Status
Kesehatan

: Laki laki

: Meninggal Laki - laki

: Perempuan

: Meninggal Perempuan

: Klien

: Tinggal serumah

Tipe keluarga Ny. K adalah tipe keluarga besar (extended family) terdiri dari
suami, istri anak dan nenek, menganut agama islam, bersuku jawa dan
berbangsa Indonesia. Pendapatan keluarga Ny. K

Rp. 1.000.000,00 Rp.

2.000.000,00 per bulan, dan digunakan sebagian besar untuk keperluan seharihari. Aktivitas rekreasi Ny. K selama ini rutin ke acara keagamaan/yasinan
4. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga memasuki tahap perkembangan keluarga dengan
lansia. Ny. K sebagai seorang yang paling tua selalu dihormati. Tn. K sebagai
kepala keluarga mempunyai tanggung jawab atas setiap anggota keluarga
Riwayat keluarga inti adalah Ny. K menderita asma.
Riwayat keluarga sebelumnya adalah mengatakan sering sakit/llinu di daerah
persendian lutut. Ny.K baru sekali memeriksakan kesehatan nya, Ny. K tidak
memiliki riwayat masuk RS.
5. Pengkajian Lingkungan
Karakteristik rumah keluarga Tn. R adalah bangunan permanen dengan luas
8x10 m2. Berlantai keramik, terdapat 5 jendela/ ventilasi dan selalu terbuka,
pekarangan didepan rumah dimanfaatkan untuk tanaman.. Sumber air yang
digunakan untuk memasak dan minum adalah air PDAM yang terlebih dahulu
dimasak. Sumber air yang digunakan untuk mandi dan MCK yaitu air PDAM.
Tempat penampungan air sementara yang digunakan oleh keluarga adalah
gentong/ tajau dan selalu dikuras oleh keluarga. Sistem pembuangan sampah
keluarga Ny. K adalah dengan cara ditimbun atau dibakar.

65

2
4
3

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Teras
Ruang tamu
Kamar tidur
Dapur
WC
Parkir

1
Keluarga Ny. K bertempat tinggal di lingkungan yang tidak terlalu padat,
interaksi antar warga lebih sering dilakukan pada sore hari.. Klien pernah
tinggal di pulau jawa dan pergi merantau ke Kalimantan
6. Struktur Keluarga
a. Komunikasi Keluarga
Formal :Antar anggota keluarga terbina hubungan yang baik. Dalam
menghadapi setiap masalah selalu diadakan musyawarah dalam keluarga.
Informal : bahasa sehari-hari menggunakan bahasa jawa
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Formal

: Tn. K sebagai kepala keluarga anggota yang lain mendukung

setiap keputusan namun tetap menghormati pendapat Ny. K sebagai orang


tua
Informal : Dalam beraktivitas sehari-hari keluarga saling perhatian dan
merasakan bahwa mengatasi masalah menjadi tanggung jawab bersama.
c. Struktur Peran
Formal :Ny. K sebagai kepala keluarga bertanggung jawab untuk
mencari nafkah, dan dalam pengelolaan dana diserahkan kepada istrinya.
Anak Ny. K ada 1 orang. Anak Ny. K membantu klien mencari nafkah
Informal : d. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga menganut agama Islam dan dalam keluarga diajarkan norma
agama Islam yang dianut keluarga kepada seluruh anggota keluarga, dan
saling menghargai dalam keluarga.
7.

Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afeksi

Dalam keluarga satu sama lain saling menghormati dan mengasihi. Bila
ada masalah selalu dibicarakan bersama-sama.
b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain begitu juga
dengan tetangga. Anggota keluarga diberi kebebasan untuk bergaul dengan
tetangga di lingkungan rumahnya.
c. Fungsi Perawatan Keluarga
Keluarga mengatakan Ny. K diantar oleh anak nya untuk control kesehatan
secara rutin di pelayanan kesehatan.
8.

Stress dan Koping Keluarga


Stressor jangka panjang yang dirasakan keluarga adalah keluarga tidak
merasakan adanya stresor yang berarti kecuali kondisi kesehatan Ny. K yang
menderita penyakit rematik yang memerlukan bantuan pengawasan kalau
sewaktu-waktu Ny. K terjatuh
Ny. K sudah dapat beradaptasi dengan stressor yang ada yaitu dengan selalu
berdoa dan berobat secara rutin. Keluarga terlihat sudah beradaptasi atas
stressor yang dihadapi dan merasa sebagai suatu bagian dari kehidupan yang
harus dijalani.

9.

Harapan
Keluarga sangat berharap mendapat informasi tentang kesehatan dan sangat
senang ada mahasiswa keperawatan yang berkunjung dirumahnya.

10. Pemeriksaaan Fisik


Pemeriksaan
Keadaaan umum:
- Kesadaraan
- Tanda-tanda vital:
1. Tekanan darah
2. Nadi
3. Respirasi
Head to toe:
Kepala-rambut

Ny.K
Composmentis
120/80 mmHg
88x/menit
22x/menit
Mesocepal, rambut beruban, tidak ada
luka

Hidung

Bersih, tidak ada polip

Telinga

Simetris, bersih

Mata

Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak


anemis, klien tidak memakai alat
bantu penglihatan

Mulut

Tidak ada stomatitis

Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Pemeriksaan paru:
Inspeksi

Pengembangan dada sama, RR :


22x/menit

Palpasi

Taktil fermitus normal

Perkusi

Terdengar bunyi sonor

Auskultasi

Terdengar bunyi nafas vesikuler

Pemeriksaan jantung:

Tidak ada bunyi jantung tambahan,


Irama regular

Pemeriksaan abdomen:
Inspeksi

Tidak ada luka

Auskultasi

Bising usus 7x/menit

Palpasi

Tidak ada nyeri tekan

Perkusi

Terdengar bunyi timpani

Ekstrimitas:
Atas

Tidak ada luka, berfungsi dengan


normal

Bawah

Tidak ada luka, berfungsi dengan


normal,

nyeri

di

daerah

lutut,

pergelangan kaki saat berjalan

II. ANALISA DATA


NO DATA FOKUS

ETIOLOGI

MASALAH

DO :
Bengkak pada lutut dan
pergelangan kaki.
DS :
Mengeluhkan nyeri di
daerah pegelangan kaki
dan lutut.
Ny. K mengungkapkan
nyeri skala 5 ketika nyeri
dirasakan.
DO :
DS:
Ny. K mengungkapkan
jarang minum terlalu
banyak.
Ny. K mengungkapkan
suka makan sayur hijau

Agen injuri
biologis

Nyeri Akut

Pola perawatan
kesehatan
keluarga.

Manajemen
regimen
terapeutik
inefektif

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


a. Nyeri akut b.d agen injuri biologis
KRITERIA
Sifat masalah (bobot 1)
Skala :

SKORE
2/3 x 1 =
2/3

PEMBENARAN
Ny. K tidak selalu merasakan
nyeri yang akibat asam urat.

3: aktual
2: risiko
1: sejahtera
Kemungkinan

masalah 1/2 x 2 = 1 Keluarga mengatakan bahwa Ny.

dapat diubah (bobot 2)

K kadang harus sedikit dipaksa

Skala :

untuk

2: mudah

berkurang.

berobat

agar

nyerinya

1: sebagian
0: tidak dapat
Potensial

masalah

dicegah (bobot 1)

2/3 x 1 =

Ny. N mengungkapkan bahwa Ny.

2/3

K sering tidak peduli tentang

3: tinggi

makanan-makanan yang memicu

2: cukup

kambuhnya asam urat.

1: rendah
Menonjolnya

masalah 2/2 x 1 = 1 Ketika nyeri terjadi, Ny. K merasa

(bobot 1)
2:berat,

sangat terganggu dengan keadaan


segera

tersebut, baik saat beraktivitas

ditangani.
1:tidak

maupun beristirahat.
perlu

segera

ditangani.
0:tidak dirasakan
Total

3 1/3

b. Manajemen regimen terapeutik

inefektif

b.d pola perawatan kesehatan

keluarga.
KRITERIA
Sifat masalah

SKORE
3/3 x 1 = 1

Ny.

PEMBENARAN
masih sering menggunakan

(bobot 1)

penyedap dalam makanannya dan masih

Skala :

mengkonsumsi makanan-makanan yang

3: aktual

tinggi purin.

2: risiko
1: sejahtera
Kemungkinan

2/2 x 2 = 2

masalah dapat

Ny. K dapat teratur meminum obat dan


mengontrol diet jika terus diingatkan.

diubah (bobot
2)
Skala :
2: mudah
1: sebagian
0: tidak dapat
Potensial

2/3 x 1 = 2/3 Ny. K harus terus diawasi agar dapat

masalah

mengontrol obat maupun dietnya.

dicegah
(bobot 1)
3: tinggi
2: cukup
1: rendah
Menonjolnya

2/2 x 1 = 1

Ny. K sering mengalami lonjakan tekanan

masalah

darah serta munculnya gejala asam urat

(bobot 1)

karena tidak teratur minum obat dan diet

2:berat, segera

yang tidak teratur.

ditangani.

1:tidak

perlu

segera
ditangani.
0:tidak
dirasakan
Total

4 2/3

Berdasarkan scoring diastase prioritas masalah :


High Priority
Manajemen regimen terapeutik inefektif berhubungan dengan pola perawatan
kesehatan keluarga.
Medium Priority
Nyeri Akut berhubungan dengan agen injury biologis dimanifestasikan dengan
bengkak di pergelangan kaki, mengeluhkan nyeri di pergelangan kaki dan lutut
serta nyeri skala 5 ketika nyeri dirasakan

IV.
No
1.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Diagnosa
Keperawatan
Manajemen
regimen terapeutik
inefektif
b.d
kompleksitas
regimen terapeutik.

Tujuan
Umum
Setelah
diberikasan
tindakan
keperawatan
selama 8 hari,
manajemen
regimen
terapeutik efektif
pada
keluarga
Ny. K dengan
kriteria hasil :
1. Kadar asam urat
darah
dalam
batas
normal
(perempuan 1,51.
6,0)

Criteria Evaluasi
Khusus
Criteria
Standar
- Mampu
Setelah dilakukan Respon Verbal
mengetahui diet
kunjungan rumah
rendah purin
selama 8 hari
Mengetahui cara
diharapkan
pola hidup sehat
pengetahuan
kelurga
meningkat,
mampu
mengambil
keputusan
keperawatan asam
urat pada Ny. K
dengan
kriteria
hasil :
Keluarga
dapat
menerapkan diet
rendah purin.
2. Keluarga
dapat
menerapakan diet
rendah garam.
3. mengkonsumsi
obat
secara
mandiri dan sesuai
dengan
dosis
maupun
jenis
obat.

Rencana Tindakan
1. Identifikasi
kemampuan
kaeluarga
dalam
meningkatkan pola
kesehatan
pada
pasien
2. Kaji
tingkat
pangalaman
dan
pengetahuan pasien
sebelumnya tentang
prosedur
atau
perawatan.
3. Jelaskan
tentang
pentingnya diet.
4.
Ajarkan pasien
bagaimana menjaga
masukan
harian
makanan
sesuai
dengan kebutuhan
5. Sediakan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi yang harus
di penuhi dan cara
memperolehnya.
6. Kaji
kemampuan
pasien
dalam

7.

8.

9.

2.

Nyeri Akut b.d Setelah


agen injuri biologis dilakukan
kunjungan
rumah
8
pertemuan
diharapkan
pasien
dapat
menunjukkan
cara menangani
nyeri
secara
mandiri, dengan
kriteria hasil :

Setelah diberikan Respon


tindakan
nonverbal
keperawatan
selama 1 X 15
menit dalam kurun
waktu
8
hari
pasien
dapat
menunjukan cara
menangani nyeri
secara
mandiri,
dengan
kriteria
hasil :

K 1.
lien
mampu
mempraktekkan
cara
penanganan
secara
non
farmakologi
2.
3.

memperoleh
kebutuhan
nutrisinya.
Observasi pilihan
makanan
pasien
yang sesuai dengan
anjuran diet.
Bantu pasien untuk
mengetahui tujuan
dan reaksi masingmasing obat dalam
tubuh.
Evaluasi
kemampuan
diri
pasien
untuk
mengurus obatnya
sendiri
Lakukan pengkajian
nyeri
secara
komprehensif
termasuk
lokasi,
karakteristik,
durasi,frekuensi,
kualitas dan faktor
presipitasi.
Evaluasi nyeri masa
lampau.
Kontrol lingkungan
yang
dapat

1. Pasien
dapat
1. Pasien
dapat
mengatasi nyeri menunjukkan
secara mandiri.
teknik relaksasai
napas dalam untuk
mengontrol nyeri.
2. Pasien
dapat
mengontrol nyeri
sampai skala <3

mempengaaruhi
nyeri seperti suhu
ruangan,
pencahayaan
dan
kebisingan.
4. Ajarkan
tentang
tehnik
non
farmakologi.
5. Tingkatkan istirahat.\
6. Monitor penerimaan
pasien
tentang
manajemen nyeri.

V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No

Hari/Tgl

No
Dx

Kamis,
13 Okt 2016

Jumat
14 Okt 2016

Implementasi

Evaluasi

1. Mengidentifikasi
kemampuan
kaeluarga dalam meningkatkan
pola kesehatan pada pasien
2. Mengkaji tingkat pangalaman
dan
pengetahuan
pasien
sebelumnya tentang prosedur
atau perawatan.
3. Menjelaskan tentang pentingnya
diet.
4. mengajarkan pasien bagaimana
menjaga
masukan
harian
makanan
sesuai
dengan
kebutuhan
5. Sediakan
informasi
tentang
kebutuhan nutrisi yang harus di
penuhi dan cara memperolehnya.
6. mengkaji kemampuan pasien
dalam memperoleh kebutuhan
nutrisinya.
7. Mengobservasi pilihan makanan
pasien yang sesuai dengan
anjuran diet.
8. Memantu
pasien
untuk
mengetahui tujuan dan reaksi
masing-masing obat dalam tubuh.
9. Evaluasi kemampuan diri pasien
untuk mengurus obatnya sendiri
1. Menjelaskan tentang pentingnya
diet.
2. mengajarkan pasien bagaimana
menjaga
masukan
harian
makanan
sesuai
dengan
kebutuhan
3. Sediakan informasi
tentang
kebutuhan nutrisi yang harus di
penuhi dan cara memperolehnya.
4. Mengobservasi pilihan makanan
pasien yang sesuai dengan
anjuran diet.
5. Memantu
pasien
untuk
mengetahui tujuan dan reaksi
masing-masing
obat
dalam

S : Ny.C mengatakan akan sudah


mengkonsumsi menu makanan
sesuai ajuran dan
mengkonsumsi obat secara
teratur.
O : keluarga Tn.K mengkonsumsi
menu makanan yang rendah
purin, rendah garam,
A : Ny.K belum sudah mengenal
perawatan asam urat khususnya
dalam diet dan konsumsi obat.
P : Intervensi lanjutkan

24

S : Ny.C mengatakan akan sudah


mengkonsumsi menu makanan
sesuai ajuran dan
mengkonsumsi obat secara
teratur.
O : keluarga Tn.K mengkonsumsi
menu makanan yang rendah
purin, rendah garam,
A : Ny.K belum sudah mengenal
perawatan asam urat khususnya
dalam diet dan konsumsi obat.
P : Intervensi lanjutkan

Paraf

Sabtu
15 Okt 2016

Minggu,
16 Okt 2016

Senin,
17 Okt 2016

II

tubuh.
1. Menjelaskan tentang pentingnya
diet.
2. mengajarkan pasien bagaimana
menjaga
masukan
harian
makanan
sesuai
dengan
kebutuhan
3. Sediakan informasi
tentang
kebutuhan nutrisi yang harus di
penuhi dan cara memperolehnya.
4. Mengobservasi pilihan makanan
pasien yang sesuai dengan
anjuran diet.
5. Memantu
pasien
untuk
mengetahui tujuan dan reaksi
masing-masing
obat
dalam
tubuh.
1. Menjelaskan tentang pentingnya
diet.
2. mengajarkan pasien bagaimana
menjaga
masukan
harian
makanan
sesuai
dengan
kebutuhan
3. Sediakan informasi
tentang
kebutuhan nutrisi yang harus di
penuhi dan cara memperolehnya.
4. Mengobservasi pilihan makanan
pasien yang sesuai dengan
anjuran diet.
5. Memantu
pasien
untuk
mengetahui tujuan dan reaksi
masing-masing
obat
dalam
tubuh.
1. Melakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif termasuk
lokasi,
karakteristik,
durasi,frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi.
2. Mengevaluasi
nyeri
masa
lampau.
3. Mengontrol lingkungan yang
dapat mempengaaruhi nyeri
seperti
suhu
ruangan,
pencahayaan dan kebisingan.
4. Mengajarkan tentang tehnik non
farmakologi.
25

S : Ny.K mengatakan akan sudah


mengkonsumsi menu makanan
sesuai ajuran dan
mengkonsumsi obat secara
teratur.
O : keluarga Tn.K mengkonsumsi
menu makanan yang rendah
purin, rendah garam,
A : Ny.K belum sudah mengenal
perawatan asam urat khususnya
dalam diet dan konsumsi obat.
P : Intervensi lanjutkan

S : Ny.K mengatakan akan sudah


mengkonsumsi menu makanan
sesuai ajuran dan
mengkonsumsi obat secara
teratur.
O : keluarga Tn.K mengkonsumsi
menu makanan yang rendah
purin, rendah garam,
A : Ny.K sudah mengenal
perawatan asam urat khususnya
dalam diet dan konsumsi obat.
P : Intervensi hentikan

S : Ny.K mengatakan belum


mengetahui berbagai cara
untuk menangani nyeri,
seperti ; kompres hangat,
teknik relaksasi napas dalam
dan minum obat anti nyeri.
O : Ny.K belum dapat
mempratikkan teknik relaksasi
napas dalam.
A : Ny.K belum mampu
memahami tentang cara-cara
menangani nyeri.
P : intervensi lanjutkan

5. Tingkatkan istirahat.\
6. Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri.
1. Mengkaji pengetahuan keluarga
tentang penyakit astma.
2. Memberikan penjelasan tentang
penyakit astma
3. Memberikan kesempatan untuk
menanyakan penjelasan yang
diberikan.
4. Memberikan penjelasan ulang
bila masih belum dimengerti oleh
keluarga
5. Mengetahui secara singkat
terhadap topik yang didiskusikan.

Selasa,
18 Okt 2016

II

Rabu,
18 Okt 2016

II

1. Mengkaji pengetahuan keluarga


tentang penyakit astma.
2. Memberikan penjelasan tentang
penyakit astma
3. Memberikan kesempatan untuk
menanyakan penjelasan yang
diberikan.
4. Memberikan penjelasan ulang
bila masih belum dimengerti oleh
keluarga
5. Mengetahui secara singkat
terhadap topik yang didiskusikan.

S : Ny.K mengatakan belum


mengetahui berbagai cara
untuk menangani nyeri,
seperti ; kompres hangat,
teknik relaksasi napas dalam
dan minum obat anti nyeri.
O : Ny.K belum dapat
mempratikkan teknik relaksasi
napas dalam.
A : Ny.K belum mampu
memahami tentang cara-cara
menangani nyeri.
P : intervensi lanjutkan

Kamis,
19 Okt 2016

II

1. Mengkaji pengetahuan keluarga


tentang penyakit astma.
2. Memberikan penjelasan tentang
penyakit astma
3. Memberikan kesempatan untuk
menanyakan penjelasan yang
diberikan.
4. Memberikan penjelasan ulang
bila masih belum dimengerti oleh
keluarga
5. Mengetahui secara singkat
terhadap topik yang didiskusikan.

S : Ny.K mengatakan mengetahui


berbagai cara untuk menangani
nyeri, seperti ; kompres hangat,
teknik relaksasi napas dalam
dan minum obat anti nyeri.
O : Ny.K dapat mempratikkan
teknik relaksasi napas dalam.
A : Ny.K mampu memahami
tentang cara-cara menangani
nyeri.
P : intervensi hentikan

26

S : Ny.K mengatakan belum


mengetahui berbagai cara
untuk menangani nyeri,
seperti ; kompres hangat,
teknik relaksasi napas dalam
dan minum obat anti nyeri.
O : Ny.K belum dapat
mempratikkan teknik relaksasi
napas dalam.
A : Ny.K belum mampu
memahami tentang cara-cara
menangani nyeri.
P : intervensi lanjutkan

VI.

EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA


Setelah dilakukan 8 kali kunjungan Ny.K melakukan pemeriksaan kadar
asam urat dan tekanan darah setiap bulan di Posyandu Lansia. Ny.K
mengkonsumsi diet rendah purin
Ny.K dapat mengatasi nyeri tanpa menggunakan teknik non farmakologi
terlebih dahulu.

27

You might also like