Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
KELOMPOK IV
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
2008
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN EFFUSI PLEURA
merupakan
sebab
yang
terpenting
ditinjau
dari
3. Etiologi
Sebagian besar penyebab dari effusi pleura disebabkan
oleh
berbagai
penyakit
dipiococcuspneumonia,
antara
streptococcus
lain
infeksi
(TBC,
pyogenes, stafilococcus
dan
osmotik
dan
kemampuan
reabsorbsi
oleh
kapiler
dan
dinding
pembuluh
darah,
gangguan
penyerapan
yang
dapat
masuk
melalui
pembuluh
getah
bening
diafragma.
Penjelasan secara ringkas seperti pada pohon masalah pada
halaman berikut.
Etiologi
Kuman (kuman TB, diplococcus
pneumonia streptococcus pyogenes,
stafilococcus aureus dan hemofilik
Inflamasi pleura
Demam
menggigil
Malnutrisi
Pengaruh onkotik
Eksudasi
Nyeri akut
Transudasi
Di pleura
Di alveolus
Hipertermi
Penumpukan
eksudat
Mendorong diagfragma
Pe permeabilitas
kapiler/ gangguan
absorbsi getah bening
Batuk bersputum
Penekanan paru
Pola nafas
tak efektif
Intoleransi
aktifitas
Bersihan
jalan nafas
tak efektif
Mual, muntah
anoreksia
5. Klasifikasi
Karena
bukan
merupakan
penyakit
tetapu
merupakan
pleura
visceralis
terjadi
sebaliknya
dimana
efusi
pleura
maligna
faktor-faktor
fisiologis
6. Gejala-gejala klinis
a. Demam ringan dan berat
b. Berat badan menurun
c. Nyeri dada, dan menjalar ke daerah permukaan karena
inervasi syaraf interkostalis dan segmen torakalis atau dapat
menyebar ke lengan. Nyerinya terutama saat bernafas dalam
sehingga pernafasan penderita menjadi dangkal dan cepat dan
pergerakan pernafasan pada hemitorak yang sakit menjadi
teringgal.
d. Sesak nafas, terjadi pada saat permulaan pleuritis disebabkan
karena nyeri dadanya dan apabila jumlah cairan efusinya
meningkat terutama kalau cairannya penuh, sehingga klien
akan berbaring miring kesisi yang sakit.
e. Batuk, pada umumnya non produktif dan ringan, terutama bila
disertai proses tuberkulosis di parunya.
7. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi; pada toraks didapatkan dada yang terkena efusi
kelihatan cembung, ruang antar iga mendatar, pernafasan
teringgal pada bagian yang sakit.
b. Palpasi; getaran nafas pada saat perabaan menurun.
c. Perkusi; fokal fremitus melemah, suara ketuk yang redup.
serohemoragis)
ini
biasanya
karena
infeksi
mikroskopis;
bila
ditemukan
dominan
neutrofil
limfosit
dominan
merupakan
tanda
khas
untuk
diketahui
pemeriksaan
efusi
lateral
pleura
didepan
atau
dibelakang,
dekubitus
dapat
dilihat
gambaran
tomography;
ini
berguna
untuk
membedakan
menentukan
lokulasi,
mengevaluasi
Penatalaksanaan
a. Terapi sesuai dengan penyakit yang mendasarinya
permukaan
sitostatika
seperti
teotepa,
bleomisin,
nitrogen
kuman
yang
dipakai
adalah
corynebacterium
garam
Mengeluh demam
b. Data obyektif
-
Kadang meringis
Batuk
Hasil
laboratorium
leukosit
menunjukkan
adanya
peningkatan
2. Diagnosa keperawatan
a. Bersihan
jalan
nafas
tak
eefktif
berhubungan
dengan
nafas
tak
efektif
berhubungan
dengan
penurunan
ekspansi paru
c. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan inglamasi
d. Nyeri akut berhubungan dengan penekanan syaraf interkostal.
e. Gangguan
pemenuhan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
jalan
nafas
tak
efektif
berhubungan
dengan
(ronchi,
perubahan
frekwensi
dan
kedalaman
dan
pernafasan.
kedalam
dan
penggunaan
otot
aksesori
kental
atau
hidrasi
tidak
berdarah
kental
atau
darah
cerah
adekuat)
sputum
diakibatkan
oleh
Kolaborasi :
-
Rasional
mencegah
pengeringan
membran
mukosa,
sekret
paru
untuk
memudahkan
pembersihan.
Bronkodilator (teofilin)
Rasionalnya
lumen
Bronkodilator
percabangan
meningkatkan
trakeobronkial,
ukuran
sehingga
Menunjukkan
perilaku
untuk
memperbaiki
atau
nafas
tak
efektif
berhubungan
dengan
penurunan
meningkat. Kedalaman
sekunder
terhadap
perdarahan,
dan
bekuan.
dapat
meningkatkan
pengeluaran
sputum
c. Peningkatan
suhu
tubuh
berhubungan
dengan
inflamasi
Pantau
suhu
pasien
(derajat
dan
pola),
perhatikan
menggigil/diaforesis.
Rasional
infeksius
akut.
38,9 0 -41,1 0 C
suhu
Pola
demam
menunjukkan
dapat
penyakit
membantu
dalam
pneumonia
pneumokokal,
demam
tifoid.
Demam
yang
kembali
norma
sekalid
alam
24
jam
suhu
ruangan
harus
diubah
untuk
Berikan
kompres/mandi
alkohol/air es
hangat,
hidnari
penggunaan
air
es/alkohol
mungkin
menyebabkan
dan
pleura
ditadnai
dengan
nyeri
dada
pleuritik,
Berikan
tindakan
nyaman
mis.,
piajatan
punggung
Rasional:
tindakan
nonanalgesik
diberikan
dengan
Kolaborasi :
-
atau
menurunkan
mukosa
berlebihan.
Kriteria evaluasi yang diharapkan
-
e. Gangguan
pemenuhan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
badan
turun
dari
sebelumnya
atau
nilai
ideal,
Tindakan/intervensi mandiri :
Awasi
masukan/pengeluaran
dan
berat
badan
secara
perodik
Rasional : berguna untuk mendukung keefektifan gizi dan
dukungan cairan.
-
dapat
mempengaruhi
pemilihan
diet
dan
memaksimalkan
masukan
nutrisi
tanpa
Tindakan/intervensi mandiri :
-
mengurangi
kebisingan
dan
meningkatkan
istirahat
-
Rasional
meminimalkan
kelelahan
dan
membantu