You are on page 1of 9

1.

Domain dan Subdomain


1.1 Domain dan Subdomain
Domain Name Server adalah suatu metode yang mengkonversikan IP Address (numeric) suatu
computer menjadi suatu nama domain (alphabet), ataupun sebaliknya. Yang memudahkan kita dalam
mengingat computer tersebut.
Domain adalah adalah sebuah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasikan nama server
computer, seperti web server atau email server di jaringan computer atau internet, sedangkan
Subdomain adalah bagian dari sebuah nama domain induk, Subdomain umumnya mengacu kepada
suatu alamat fisik di sebuah situs. Contoh saya memiliki sebuah Domain dengan nama danker.com,
danker.com ini adalah domain utama sedangkan Subdomainnya adalah encyclopedia.danker.com.
biasanya, subdomain ada di depan domain dan dipisah dengan tanda titik.

1.2 Installasi dan Konfigurasi


Pada tahap pertama adalah melakukan pemasangan nomor IP Address pada system, pada waktu awal
installasi Linux Debian, pengguna sudah melakukan pemasangan IP Address untuk eth0 yaitu:
192.168.1.1, IP Address tersebut akan kita jadikan sebagai Domain, untuk membuat Subdomain
perngguna membutuhkan sebuah IP Address (Alias), untuk membuatnya kita harus mengkonfigurasi
file interfaces yang berada pada directory /etc/network/.
root@server:~# nano /etc/network/interfaces
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.1.1
netmask 255.255.255.0
network 192.168.1.0
broadcast 192.168.1.255
gateway 192.168.1.1
dns-nameservers 192.168.1.1
dns search danker.com
auto eth0:1
Subdomain
iface eth0:1 inet static
address 192.168.1.2
netmask 255.255.255.0

#ini configurasi IP untuk

Setelah melakukan perubahan di interface, interface harus dipanggil lagi (restart) dengan cara:
root@server:~# /etc/init.d/networking restart
setelah melakukan konfigurasi di interfacenya, kemudian pengguna akan merubah file resolv.conf
yang berada pada directory /etc/ dengan cara :

root@server:~# nano /etc/resolv.conf


search danker.com
nameserver 192.168.1.1

#domain
# IP eth0

jika pengguna ingin mengkoneksikan Linux ini dengan Internet, maka yang harus pengguna lakukan
adalah memasukan IP DNS internet tersebut ke file resolv.conf ini.
Langkah selanjutnya adalah menginstall paket bind9 dan apache2 pada linux debian, bind9 (Berkeley
Internet Name Domain versi 9 ) adalah salah satu aplikasi yag sangat popular sebagai DNS server,
dan hampir semua distro linux menggunakannya, selain itu konfigurasinya pun cukup mudah untuk
dimengerti, biasanya paket bind9 dan apache2 sudah ada dalam DVD installannya, jadi pengguna
hanya tinggal memasukan DVD tersebut, dan menginstallnya dengan cara :
root@server:~# apt-get install bind9 apache2
setelah paket terinstall, berikut ini adalah file-file penting yang akan di konfigurasi dalam DNS
Server;
a.
b.
c.
d.

/etc/bind/named.conf.local
File forward
File reverse
/etc/resolv.conf

1.2.1 Membuat Zone Domain


Ini adalah salah satu bagian yang paling penting yaitu pengguna akan menentukan nama untuk
domain dari server Debian nanti, untuk dapat membuat zone domain tersebut, pengguna harus masuk
ke /etc/bind, dengan cara
root@server:/etc/bind# cd /etc/bind
setelah masuk, kemudian edit file named.conf.local
root@server:/etc/bind# nano named.conf.local
#...
zone danker.com {
type master;
file /var/cache/bind/db.danker;
(db.danker)
};
zone1.168.192.in-addr.arpa {
type master;
file /var/cache/bind/db.192;
(db.192)

#zone domain pengguna


#type master
#lokasi file forward
#3 blok ip (dibalik)
#type master
#lokasi file reserve

1.2.2 Mengkonfigurasi File Forward dan File Reserve


Di dalam directory /etc/bind ada sebuah file yaitu db.local (file forward) dan db.127 (file reserve),
pengguna dapat mengbackup terlebih dahulu file forward dan file reserve seperti yang dicontohkan
dibawah:
root@server:/etc/bind# cp db.local db.danker
root@server:/etc/bind# cp db.127 db.192
setelah mengcopy ke, konfigurasi ke dua file.
root@server:/etc/bind# nano db.danker
$TTL 604800
@
IN
SOA

;
@
IN
@
IN
www
IN
encyclopedia

danker.com. root.danker.com. (
2
; Serial
604800
; Refresh
86400
; Retry
2419200
; Expire
604800 )
; Negative Cache TTL
NS
A
A
IN

danker.com
192.168.1.1
192.168.1.1
A
192.168.1.2

root@server:/etc/bind# nano db.192


$TTL 604800
@
IN
SOA

;
@
1
1
2

IN
IN
IN
IN

danker.com. root.danker.com. (
2
; Serial
604800
; Refresh
86400
; Retry
2419200
; Expire
604800 )
; Negative Cache TTL
NS
A
A
A

danker.com.
danker.com.
www.danker.com.
encyclopedia.danker.com.

Setelah pengguna mengconfigurasi file-file tadi, langkah selanjutnya adalah memindahkan file
reserve dan file forward tersebut ke /etc/cache/bind dengan cara:
root@server:/etc/bind# mv db.danker /var/cache/bind
root@server:/etc/bind# mv db.192 /var/cache/bind
setelah itu restart deamon bind9 dengan cara:
root@server:/etc/bind# /etc/init.d/bind9 restart

Catatan: file forward adalah file yang berfungsi untuk mengkonversi dari DNS ke IP Address,
sedangkan file reserve adalah file yang berfungsi untuk mengkonversi IP Address ke DNS.

1.3 Pengujian Via Localhost


Untuk mengtahui apakan domain dan subdomain yang pengguna buat berhasil atau tidak, bisa
diketahui dengan perintah nslookup dari localhost ataupun dari client, contoh:
root@server:~# nslookup encyclopedia.danker.com
Server:
Address:

192.168.1.1
192.168.1.#53

Name: encyclopedia.danker.com
Address: 192.168.1.2

1.4 Pengujian Via Windows


Jika sebelumnya sudah melakukan pengujian via localhost, sakarang pengguna akan melakukan
pengujian via windows melalui browser. Sebenarnya ketika penginstallan paket apache2 selesai,
website dari server Debian sudah bisa dikunjungi melalui browser, namun masih berupa IP Address
server tersebut, untuk melakukan pengujian arahkan browser ke domain yang sudah dibuat, dalam
pembahasan ini adalah danker.com dan encyclopedia.danker.com:

Tampilan pada screenshot di atas menandakan bahwa Virtual Host yang digunakan masih berupa
Virtual Default yang akan aktif secara otomatis. Untuk merubah Virtual Host default tersebut akan
dibahas pada halaman selanjutnya.

2 : Mengaktifkan Domain dan Subdomain


2.1 Mengaktifkan Domain dan Subdomain
Sebelumnya sudah dibahas tentang membuat doman dan subdomain, kali ini akan dibahas tentang
bagaimana cara membuat Virtual Host, dimana pembuatan virtual host ini akan digunakan untuk
membedakan tempat file domain dan subdomain, hal pertama yang harus dilakukan adalah pastikan
bahwa paket apache2 sudah terinstall dan Domain dan Subdomain pengguna sudah berjalan. Setelah
itu masuk ke directory /etc/apache2/sites-available, copy file default dan konfigurasi hasil
copyannya.
root@server:~# cd /etc/apache2/sites-available
root@server:/etc/apache2/sites-available# cp default web
root@server:/etc/apache2/sites-available# nano web
<VirtualHost *:80>
ServerAdmin webmaster@localhost
ServerName www.danker.com
#Domain
ServerAlias danker.com
#Domain (tanpa
www)
DocumentRoot /var/www/web
<Directory />
Options FollowSymLinks
AllowOverride None
</Directory>
<Directory /var/www/web/>
Options Indexes FollowSymLinks MultiViews
AllowOverride None
Order allow,deny
Allow from all
</Directory>
#....
Setelah itu masuk ke directory /var/www dan buat directory dengan nama web, dengan cara :
root@server:~# cd /var/www
root@server:/var/www# mkdir web
untuk bahan pengujian nanti kita akan membuat halaman website yang sederhana dengan
menggunakan HTML, dengan cara
root@server:/var/www/web# nano index.html
<h1><marquee>INI WEB INTI</marquee></h1>
Setelah melewati beberapa langkah sebelumnya pengguna dapat mendisable (non aktif) default
Virtual Host dan mengenable Virtual Host yang baru dibuat dengan cara:

root@server:/etc/apache2/sites-avaliable# a2dissite default


root@server:/etc/apache2/sites-avaliable# a2ensite web
terakhir adalah restart daemon bind9 dan apache2
root@server:~# /etc/init.d/bind restart
root@server~# /etc/init.d/apache2 restart

2.2 Pengujian
Untuk melihat hasil dari yang sudah pengguna buat, langsung saja coba di browser, maka hasilnya
akan seperti ini:

Catatan: Lakukan hal yang sama untuk menambahkan Virtual Host pada Subdomain.

3 : FTP Server
3.1 FTP ( File Transfer Protokol)
File Transfer Protokol (FTP) adalah suatu protocol yang berfungsi untuk tukar-menukar file dalam
suatu network yang mensupport TCP/IP protocol. Dua hal yang ada dalam FTP adalah FTP server dan
FTP client. FTP server menjalankan software yang digunakan untuk tukar-menukar file, yang selalu
siap memberikan layanan FTP apabila mendapat request FTP client. FTP client adalah computer yang
merequest koneksi ke FTP server untuk tujuan tukar menukar file ( upload atau download file ).
Tujuan FTP server adalah
1.
2.
3.
4.

Untuk mensharing data


Untuk menyediakan indirect atau implicit remote computer
Untuk menyediakan tempat penyimpanan bagi user
Untuk menyediakan transfer data yang reliable dan efesien

3.2 Installasi dan Konfigurasi


Dalam Debian ada dua aplikasi yang sangat popular untuk FTP server yaitu proftpd dan vsftpd, untuk
kali ini saya akan menjelaskan tentang mengconfigurasi FTP server dengan menggunakan proftpd,
karena lebih mudah dalam konfigurasi. Install aplikasi proftpd terlebih dahulu.
root@server:~# apt-get install proftpd
kemudian mucul menu PopUp pilih standalone mode.

sebenarnya setelah paket diinstall, semua user sudah dapat mengakses layanan FTP tersebut melalui
browser ataupun terminal, dan directory yang digunakan adalah directory home setiap user. Namun

kali ini saya akan sedikit merubahnya pada file proftpd.conf pada directory /etc/proftpd, dan
membuat directory untuk meletakan semua file dan data pada FTP server, dengan cara:
root@server:/home/paris# mkdir share
root@server:/home/paris# userdel ftp
root@server:/home/paris# useradd d /home/paris ftp
root@server:/home/paris# passwd ftp
root@server:/home/paris/share# nano lilis.txt

#membuat file

3.3 User Authentication Login


Untuk mengamankan file transfer protocol (FTP) pengguna dapat menambahkan script dibawah ini
pada file proftpd.conf yang berada pada directory /etc/proftpd, fungsi dari scipt dibawah untuk
membuat siapa saja yang ingin mengakses FTP harus memasukan username dan password yang sudah
ditentukan sebelumnya.
root@server:~# nano /etc/proftpd/proftpd.conf
<Anonymous /home/paris/share/>
User ftp
</Anonymous>
setelah selesai mengkofigurasi restart deamon proftpd.
root@server:~# /etc/init.d/proftpd restart

3.4 Login Anonymous


Jika pada penjelasan sebelumnya user lain yang ingin mengakses FTP harus login terlebih dahulu,
namun jika pengguna beranggapan bahwa hal tersebut tidak perlu dilakukan, maka pengguna bisa
menambahkan scipt dibawah berikut pada file proftpd.conf, fungsi dari script dibawah untuk
membuat siapa saja yang ingin mengakses FTP tidak perlu lagi login terlebih dahulu.
root@server:~# nano /etc/proftpd/proftpd.conf
<Anonymous /home/paris/share/>
User ftp
UserAlias anonymous ftp
</Anonymous>

#tambahkan script ini

setelah selesai mengkonfigurasi restart deamon proftpd.


root@server:~# /etc/init.d/proftpd restart

3.5 Pengujian Via Localhost


Dalam pengujian di server localhost, langkah berikut yang harus di ikuti:

root@server:~# ftp danker.com


Connected to danker.com.
220 ProFTPD 1.3.3a Server (Debian) [::ffff:192.168.1.1]
Name (danker.com:root) : ftp
#user FTP
331 Anonymous login ok, send your complete email address as your
password
Password:
#masukan pass FTP
230 Anonymous access granted, restrictions apply
Untuk mengujian via windows, pengguna hanya perlu membuka browser dan mengetik alamat
Remote system type is UNIX
User binary mode to transfer files
ftp> ls
#untuk melihat file
200 PORT command successful
150 Opening ASCII mode data connection for file list
-rw-rr-- 1 root
root
21 Dec 23 19:23 lilis.txt
226 Transfer complete
ftp> bye
#keluar dari FTP

8.3.2 Pengujian Via Windows

3.4 Pengujian Via Windows


untuk melakukan pengujian via Windows pengguna harus mengarahkan browser ke alamat
ftp://ftp.danker.com, maka hasilnya akan tampak seperti gambar dibawah.

Apabila terdapat kesalahan berupa DNS tidak resolveable, maka pengguna harus menambahkan
subdomain untuk ftp terlebih dahulu.

You might also like