Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
PUTU DIVA PIONITA DEWI
P07120213008
TINGKAT 4 SEMESTER VII
II.
III.
: KS
: 49 Tahun, 9 Bulan, 22 Hari
: Perempuan
: SMA
: SWASTA
: 13 Oktober 2016
: 19 Oktober 2016
: 587651
: Hindu
: Sudah Kawin
: Bali
: Beranjingan Tegak Mengkeb,Selemadeg Timur,
Sumber Informasi
Tabanan
: Pasien, Keluarga pasien dan rekam medik
Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga klien mengatakan tidak mengalami hipertensi, DM, dan
penyakit degeneratif lainnya. Riwayat penyakit jantung disangkal.
Keluarga klien mengaku klien memiliki penyakit vertigo sejak
dulu.Keluarga klien mengatakan dahulu sebelum dilakukan operasi
klien sering pusing , klien tidak banyak bicara bahkan tidak mau
bicara. Klien tidak pernah merokok, tidak minum-minuman
beralkohol. Klien mengaku gemar minum kopi, dalam sehari
mampu minum lebih dari 4 kali kopi seduh dan sering
mengkonsumsi kopi yang tidak diseduh. Klien tidak memiliki
2.
IV.
b.
c.
dengan klien
Riwayat dan Mekanisme Trauma
-
Pngkajian Fisik
A. Vital sign
Tekanan darah : 154/70 mmHg
Suhu
: 360C
Nadi
: 70 x/menit
Pernafasan
: 16 x/menit
B. Kesadaran
: Compos Mentis
GCS : 15
Eye : 4
Motorik : 5
Verbal : 6
C. Keadaan umum :
Sakit/nyeri
Sikap
bicara.
Personal hygiene
: Bersih
Orientasi waktu/tempat/orang : Baik
D. Pemeriksaan Fisik Head To Toe
1. Kepala
Bentuk
: Mesochepale
Lesi/luka : Terdapat luka operasi sebelah kanan
3. Mata
Penglihatan : Normal
Sclera
: Tidak ikterik
Konjungtiva : Tidak anemis
Pupil
cahaya +/+
4. Hidung
Penghidu
: Normal
Secret/darah/polip : Tidak terdapat sekret, darah, atau polip
5. Telinga
Pendengaran
: Normal
Skret/cairan/darah : Tidak terdapat sekret, cairan, atau darah
pada telinga pasien
6. Mulut dan Gigi
Bibir
Mulut dan tenggorokan
Gigi
7.
: Lembab
: Normal
: Penuh/normal
Leher
Pembesaran tyroid
: Tidak terdapat pembesaran tyroid
Lesi
: Tidak terdapat lesi
Nadi karotis
:Teraba nadi karotis
Pembesaran limfoid
: Tidak terdapat pembesaran limfoid
1. Thorax
Jantung : 1. Nadi : 70x/menit,
2.Kekuatan : Kuat
3. Irama :Teratur
Paru
: 1. Frekuensi nafas : Teratur
2. kualitas
: Normal
3. suara nafas : Vesikuler
4. batuk
: Tidak
5. sumbatan jalan nafas : Tidak ada sumbatan jalan
napas
Retraksi dada : Tidak ada
2. Abdomen
Peristaltic usus : Ada, 10 kali/menit
Kembung : Tidak
Nyeri tekan : Tidak
Ascites
: Tidak
3. Genetalia
Tidak terkaji
4. Kulit
Turgor
: Elastis
Laserasi
: Tidak ada
Didaerah : Cairan yang keluar : Warna kulit : Normal (sawo matang)
12. Ekstrimitas
Kekuatan otot
V.
444 444
444 444
ROM
: Terbata
Hemiplegi/parase : Ekstremitas atas kiri dan ekstremitas bawah
kiri
Akral
: Hangat
CRT
:<3 detik
Edema
: Tidakada
Terpasang infus di tangan sebelah kanan
Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil Pemeriksaan Hematologi Tanggal 24 Oktober 2016
JENIS PEMERIKSAAN
HEMATOLOGI
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Trombosit
Eritrosit
NEU%
LIM%
MONO%
EOS%
BASO%
MCV
MCH
MCHC
RDW
MPV
KET
H
L
L
L
H
HASIL
SATUAN
13.1
38.8
10.6
149
4.54
58.6
31.6
5.42
3.70
0.670
72.4
20.7
28.5
24.2
8.73
gr/dL
%
10^3/uL
10^3/uL
10^6/uL
%
%
%
%
%
fl
pg
g/dL
%
fl
NILAI RUJUKAN
11.5 16.5
35.0 49.0
4.0 10.0
150 500
4.4 6.0
40.0 74.0
19.0 48.0
3.40 9.00
0.6 7.0
0.0 1.5
82 92
27 31
32 36
11.6 14.8
6.8 10.0
b. Program terapi
Nama obat
Komposisi
Indikasi
8 Juni 2015
Dosis
NaCl
Komposisi (mmol/l) :
Resusitasi,
Na :154, Cl : 154
diare,
luka
Dexamethasone merupakan
Dexamethasone 5 mg
adrenokortikosteroid
20 tpm
4 x 5 mg
setiap 6 jam
dan
aktifitas
Tiap ml injeksi
mengandung:
Ranitidin HCl setara
dengan ranitidin 25 mg
Phenytoin
dan
efek
metabolik.
Ranitidin
menghambat
kerja
histamin
pada
reseptor-H2
secara
kompetitif,
serta
menghambat sekresi asam
lambung, tukak lambung
dan
usus
12
jari,
hipersekresi patologik
Phenytoin
mengontrol
keadaan kejang tonikklonik (grand mal) dan
serangan
psikomotor
temporal lobe
2 x 50 mg
Setiap 12 jam
3 x 100 mg
setiap 8 jam
A. ANALISA DATA
No
Data fokus
Analisis
Masalah
Tumor otak
Hambatan mobilitas
Data Subjektif :
- Pasien mengeluh
lemas
fisik
Penekanan jaringan
otak
Data Objektif :
-
Pasien
tampak
kesulitan
dalam
-
membolak-balik
Data Subyektif :
- Pasien mengeluh
Kelemahan
Tumor otak
lemas
Compos Mentis
Pasien tampak lemah pada
jelas
TD : 160/100 mmHg
Nadi : 68 x/menit
Pupil isokor, diameter
kanan/kiri 2mm/2mm,
3.
perfusi
Penekanan jaringan
ke otak
Hipoksia jaringan
Ketidakefektifan
perfusi jaringan
serebral
Tumor otak
berpakaian/berhias, makan
dan eliminasi secara
Defisit Perawatan
Diri
Penekanan jaringan
otak
serebral
jaringan
otak
Pasien mengalami
sebelah kiri
Pasien tidak mampu
Ketidakefektifan
kelemahan
Kelemahan
Data Subyektif :
- Pasien mengatakan lemas pada tubuh bagian kiri
Data Obyektif :
-
C. PERENCANAAN
No
Tujuan
Intervensi
Rasional
Untuk mengetahui
asuhan keperawatan
pasien dengan
kemampuan pasien
menggunakan skala
dalam mobilisasi
diharapkan pasien
ketergantungan
Monitor
tanda-tanda Untuk mengetahui
Dx
1 Setelah diberikan
mampu melaksanakan
aktifitas fisik sesuai
dengan
kemampuannya
dengan kriteria hasil:
Mobilitas
1. Berpartisipasi
vital pasien
Ubah
posisi
keadaan
umum
pasien
pasien Menurunkan
resiko
terjadinya
iskemia
jaringan
akibat
sirkulasi
aktivitas
dalam
peningkatan
tertekan.
Lakukan latihan secara Mencegah
dan
istirahat
dan
telapak
kaki
dilantai
saat
duduk footdrop
dikursi
Bantu pasien
ketidakseimbangan
sehingga
perlu
dibantu
untuk
keselamatan
2
dan
keamanan
diberikan Memonitor Tekanan 1. Mengetahui
Setelah
asuhan
keperawatan Intrakranial
fungsi retikuler
selama
2x24
aktivasi sistem
diharapkan
jam
suplai
dan
gejala
peningkatan TIK :
lancar dengan kriteria 1. Kaji
perubahan
hasil:
tingkat kesadaran,
Circulation Status
-Tekanan
sistol
diastole
rentang
diharapkan :
orientasi, memori,
dalam
batang
otak,
tingkat
kesadaran
memberikan
gambaran
dan
adanya
periksa nilai GCS
dalam 2. Kaji tanda vital dan
perubahan TIK
2.
Mengetahui
bandingkan dengan
yang
keadaan umum
keadaan
TD :
Sistole : 120-140
mmHg
Diastole : 70 90
mmHg
N : 60 100 x
/menit
sebelumnya
3. Kaji
fungsi
autonom:
dan
stadium
langsung
pergerakan otot
4. Kaji adanya nyeri
kepala,
muntah,
pola
pada
karena
pernapasan, ukuran
RR : 15-22 x/menit
: 36 37,5C
jumlah
pasien,
edema,
mual,
dengan
kemunduran
status neurologi
papila 3. Respon pupil
diplopia,
dapat melihat
peningkatan tekanan
kejang
keutuhan fungsi
intracranial
Neurologic status
- Berkomunikasi
tanda
peningkatan
kemampuan
Menunjukkan
TIK
perhatian,
konsentrasi,
-
dan
orientasi
Tingkat kesadaran
membaik
Ukur,
cegah,
dan 1.
Peninggian
bagian kepala
cara :
akan
1.
Pertahankan
posisi
dengan
darah
posisi
tungkai
telungkup
meninggikan
atau
tungkai
secara berlebihan
Monitor analisa
gas
darah,
pertahankan
PaCO2
35-45
mmHg,
PaO2
dalam
yang
dapat
meningkatkan TIK
akan
intraabomen
atau
intratorakal
akan
mempengaruhi
aliran
darah
pemberian 2.
oksigen
Hindari faktor
fleksi
tekanan
yang
>80mmHg
3.
Kolaborasi
4.
aliran
meninggikan
fleksi
2.
mempercepat
Menurunny
a
CO2
menyebabkan
vasokonstriksi
pembuluh
darah
3.
Memenuhi
kebutuhan
oksigen
pasien, Keadaan istirahat
Istirahatkan
hindari
tindakan mengurangi
keperawatan
dapat
mengganggu
tidur pasien
Kolaborasi
dalam Untuk
pemberian obat
membantu
proses
penyembuhan
Setelah
asuhan
keperawatan ADLs
Monitor kemampuan
pada pasien selama
pasien
untuk
2x24
jam
deficit
perawatan diri yang
perawatan diri dapat
mandiri
teratasi dengan kriteria
Monitor dan sediakan
hasil :
kebutuhan pasien
Self care : Activity of
untuk alat-alat bantu
Daily Living (ADLs)
untuk kebersihan diri,
- Pasien terbebas dari
berpakaian, berhias,
bau badan
toileting dan makan
Agar
perawat
dapat mengetahui
kemampuan
perawatan
diri
pasien
Menyediakan
kebutuhan
yang
diperlukan pasien
dalam
diri
peawatan
- Dapat melakukan
Sediakan
bantuan Pasien
dalam
ADLs dengan
bantuan
secara
utuh
lemah
untuk sehingga
melakukan self-care
memerlukan
bantuan
dalam
perawatan diri
D. IMPLEMENTASI
Tgl / Jam
9 Juni 2015
Pukul 07.30
No
Dx
2
Implementasi
Respon
TT
WITA
DO :
mentis
Orientasi baik
GCS : 15 (E4 V5 M6)
DO :
Pola
pernapasan
(eupnea)
Pupil
isokor,
diameter
2mm/2mm,
terhadap
cahaya +/+
reaksi
normal
DS:
-
DO :
-
DS :
-
Pukul 08.00
DO :
-
Pasien
masih
membutuhkan
kebutuhan
1, 2
kebersihan
mandi,
berjalan/mobilisasi,
Pukul 08.30
(lap
diri,
diri
membersihkan
ke posisi duduk
DS:
Melakukan
latihan
secara
tidur
DO :
-
Nadi
Pernafasan
: 84
: 18
2
DS :
Pasien
mengatakan
bagian
Pukul 10.00
2
Pasien
tampak
dapat
kirinya
posisi
dengan
meninggikan
DS :
DO :
Pukul 12.00
Kolaborasi dalam pemberian DS :
obat (Phenyton 3x100 gr)
DO :
DO :
-
mentis
Orientasi baik
GCS : 15 (E4 V5 M6)
2
Pukul 13.30
Melakukan
latihan
secara
tidur
DO :
-
DO :
-
dengan
meninggikan
DS :
-
Pasien
mengatakan
bagian
Pasien
tampak
dapat
DS :
Pukul 18.00
DO :
Pukul 21.00
10 Juni 2015
Pukul 07.30
WITA
DO :
mentis
Orientasi baik
GCS : 15 (E4 V5 M6)
DO :
Pola
pernapasan
(eupnea)
Pupil
isokor,
diameter
2mm/2mm,
terhadap
reaksi
normal
cahaya +/+
Mengkaji adanya nyeri kepala,
mual, muntah, diplopia, kejang DS:
1
DO :
Mengkaji derajat mobilisasi
DS :
-
DO :
Pukul 08.00
Pasien
masih
membutuhkan
kebutuhan
kebersihan
mandi,
berjalan/mobilisasi,
(lap
diri,
diri
membersihkan
ke posisi duduk
DS:
-
DO :
Pukul 08.30
1
kamar
mandi
membersihkan
untuk
diri
dan
DS :
Melakukan
latihan
secara
DO :
tidur
2
DS :
-
Pasien
mengatakan
bagian
lemas
DO :
Menganjurkan pasien untuk
Pukul 10.00
2
toilet
dengan
dibantu
oleh
keluarganya
meninggikan
DO :
1, 2
Pukul 12.00
Kolaborasi dalam pemberian
obat (Phenyton 3x100 gr)
DS :
-
DO :
Mengkaji keadaan umum dan
tanda-tanda vital pasien
Pukul 12.10
Melakukan
2
DS:
-
DO :
Pukul 13.30
latihan
mentis
Orientasi baik
GCS : 15 (E4 V5 M6)
secara
DS :
DO :
-
DS :
Pukul 14.00
DO :
-
dengan
meninggikan
DS :
-
Pasien
mengatakan
bagian
Pukul 17.00
DS :
DO :
-
DS :
Pukul 18.00
DO :
-
Pukul 21.00
E. EVALUASI
No
Dx
1
Tgl/Jam
11 Juni 2015
Pukul 08.00
Catatan Perkembangan
Paraf
dengan
keluarganya
Tekanan darah
Suhu
Nadi
Pernafasan
dibantu
oleh
:150/60 mmHg
: 360C
: 80
: 20
11 Juni 2015
Pukul 08.00
P : Lanjutkan intervensi
ataupun kejang
Tingkat Kesadaran
mentis
Compos
11 Juni 2015
Pukul 08.00
Orientasi baik
GCS : 15 (E4 V5 M6)
Pola pernapasan normal (eupnea)
Pupil isokor, diameter 2mm/2mm,
dari
Nama Mahasiswa
NIP
Nama Pembimbing / CT