You are on page 1of 21

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN

PENYAKIT SUSP. HEPATITIS B


DI RUANG MAWAR RSUP SANGLAH DENPASAR
TANGGAL 8-10 DESEMBER 2014
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Senin, 8 Desember 2014 pukul 11.00 wita di Ruang
Mawar, RSUP Sanglah dan pasien masuk rumah sakit pada hari Selasa, 2 Desember 2014
pukul 14.50 wita.Data diperoleh melalui sumber data pasien, keluarga pasien, dan catatan
medik No.RM 01075395 yang dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan
pemeriksaan fisik.
1. Identitas Pasien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Status
Agama
Suku bangsa
Pendidikan
Bahasa
Pekerjaan
Alamat
Sumber biaya
Sumber informasi
Hubungan dengan pasien
Diagnosa medis

: KS
: 40 tahun
: Perempuan
: Menikah
: Hindu
: Indonesia
:: Bali dan Indonesia
: Pedagang
: Br. Tengah Marga Tabanan
: BPJS
: Pasien dan Keluarga

Penanggung
: PT
: 45tahun
: Laki-laki
: Menikah
: Hindu
: Indonesia
:: Bali dan Indonesia
: Karyawan swasta

: Suami
: -ISK-ACKD, Susp. Hep B

2. Riwayat Penyakit Sekarang


a. Alasan Masuk Rumah Sakit
Pasien masuk rumah sakit dengan alasan merasa demam sejak 4 hari sebelum masuk
rumah sakit, disertai rasa mual dan muntah, nyeri kepala dan adanya penurunan berat
badan.
b. Keluhan Utama

Pada saat pengkajian pasien mengeluhkan badan terasa lemas, disertai pusing atau
nyeri kepala, rasa mual dan muntah.Serta suhu tubuh pasien yaitu 38 C.
c. Kronologis Keluhan
Pasien mengatakan, sebelum masuk rumah sakit, pasien merasakan demam
dengan suhu yang tinggi sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit, adanya nyeri
kepala dan disertai rasa mual dan muntah.Keluhan bertambah parah dan tidak
kunjung sembuh walau keluarga sudah membawa pasien ke dokter pribadi.Akhirnya
keluarga pasien segera membawa pasien untuk berobat ke RSUP Sanglah Denpasar
untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Pada tanggal 2 Desember 2014 pukul
14.50 wita pasien berobat ke RSUP Sanglah dan dirawat di IRD selama 1 hari.
Setelah itu, pada tanggal 3 Desember 2014 pukul 02.30 wita pasien dipindahkan ke
ruang perawatan Nusa Indah.Setelah itu pasien di pindahkan ke ruang Mawar pada
tanggal 8 Desember 2014 pada pukul 09.30 wita.Pasien masuk rumah sakit dengan
diagnose DSS-ISK-ACKD, Susp. Hep B . Setelah pasien masuk rumah sakit, pasien
mendapatkan terapi:
1. Diet TKTP 350
2. IVD RL 30 tpm
3. Paracetamol 3 x 500mg
4. Omeprazole 2 x 20 mg
5. Metoclopramide 3 x 1 amp
6. KIE minum 1,5-2 liter
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Riwayat Imunisasi
Saat pengkajian, pasien mengatakan sudah mendapatkan imunisasi secara lengkap
b. Riwayat Alergi
Saat pengkajian, pasien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan ataupun
obat.
c. Riwayat Kecelakaan
Saat pengkajian, pasien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan.
d. Riwayat Dirawat di Rumah Sakit
Saat pengkajian, pasien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit umum
negara.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Saat pengkajian, pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit serupa, pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat DM, hipertensi, kencing
manis, jantung, serta stroke.

1. Kebutuhan Bio-Psiko-Sosio-Spiritual
1. Bernafas
Saat pengkajian pasien mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki gangguan
dalam bernafas.Saat ini pasien bernafas secara normal, saat pengkajian pasien
bernafas 18x/menit.
2. Makan dan minum
Makan

: Sebelum masuk rumah sakit, dalam satu harinya biasa

makan tiga porsi dengan lauk pauk beserta nasi. Setelah masuk rumah
sakit, pasien tekadang bisa menghabiskan setengah porsi makanan dan
snack yang disediakan oleh pihak rumah sakit yaitu <7 sendok makan.
Minum
: saat pengkajian, pasien mengatakan sudah minum 3
gelas. Pasien mengatakan bisa minum 6 gelas dalam
sehari.
3. Eliminasi
BAB

: sebelum masuk rumah sakit, pasien terbiasa bab setiap

pagi hari dengan konsitensi lembek berwarna kecoklatan. Semenjak


masuk rumah sakit, pasien mengalami gangguan bab, selama 3 hari di
ruang mawar, pasien sulit melakukan bab. Saat pengkajian, pasien sudah
biasa bab 1-2x dalam sehari dengan konsistensi lembek berwarna
kecoklatan, dan baunya yang kahs. .
BAK
: saat pengkajian pasien mengatakan biasa BAK 2-3 x
seharidengan warna urine kekuningan.
4. Gerak dan aktivitas
Saat pengkajian pasien mengatakan badannya masih terasa lemas serta pusing
apabila terlalu banyak beraktivitas.
5. Istirahat tidur
Saat pengkajian, pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien tidur
6-8 jam seharinya.Namun, setelah pasien masuk rumah sakit, pasien merasa
tidurnya tidak nyenyak, pasien selalu terbangun di malam hari dikarenakan
suasana ruangan di rumah sakit berbeda dengan suasana dirumah.
6. Kebersihan diri

Saat pengkajian pasien mengatakan biasa mandi di pagi dan sore hari dan
dibantu oleh suaminya.Pasien tampak bersih.
7. Pengaturan suhu tubuh
Saat pengkajian, suhu tubuh pasien tidak meningkat.Suhu pasien 380C.
8. Rasa nyaman
Saat pengkajian pasien kadang kala merasakan pusing disertai badan masih
terasa lemas.Pasien merasakan tidak nyaman dengan perasaan ini.
9. Rasa aman
Sebelum masuk rumah sakit pasien selalu merasa nyaman berada di
rumah, namun setelah masuk rumah sakit pasien merasa tidaknyaman dengan
suasana rumah sakit dikarenakan suasana ruangan yang terasa pengab.
10. Sosialisasi dan Komunikasi
Saat pengkajian, pasien mampu berkomunikasi dengan baik, mampu
memberikan respon yang tepat, bahkan dapat memberikan pertanyaan kepada
perawat yang merawatnya.
11. Prestasi
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak pernah mendapatkan prestasi dalam
bentuk apapun.
12. Ibadah
Saat pengkajian, keluarga dan pasien mengatakan selalu memohon dan berserah
diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar dia diberikan kesembuhan.
13. Rekreasi
Saat pengkajian pasien mengatakan jarang rekreasi karena sibuk berjualan di
pasar sebagai pedagang.Tetapi kadang kala pasien menyempatkan waktunya
liburan bersama keluarganya.
14. Belajar
Saat pengkajian pasien mengatakan kurang mengetahui informasi tentang
penyakitnya.
A. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
a. Kesan Umum
b. Kesadaran
c. Bentuk tubuh
d. Warna Kulit
e. TB/BB
f. Turgor Kulit
g. Kebersihan Diri
2. Gejala Kardinal

: Baik
: Compos Mentis
: Tegak
: Sawo matang
: 158/50
: Sedang
: Baik

a. TD
: 110/80 mmHg
b. Suhu
: 380 C
c. Nadi
: 88x/menit
d. Respirasi: 20x/menit
3. Keadaan Fisik
a. Kepala
Inspeksi : bentuk simetris, rambut warna hitam, tegak, kulit kepala bersih,
tidak ada lesi.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan , tidak ada benjolan.
b. Mata
Inspeksi : bentuk simetris, bola mata hitam, konjungtiva merah muda,
sklera kemerahan, terdapat lingkaran hitam sekitar mata.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
c. Hidung
Inspeksi : bentuk simetris, terdapat sekret.
d. Telinga
Inspeksi : bentuk simetris, pendengaran baik, daun telinga bersih, tidak ada
lesi.
e. Mulut dan Gigi
Inspeksi : bibir pecah-pecah, gigi rapi dan cukup bersih, lidah cukup
f.

g.

h.

i.

bersih.
Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada lesi.
Palpasi : arteri karotis teraba, tidak ada benjolan, tidak ada massa.
Thorax
Inspeksi : bentuk simetris, pergerakan dada simetris.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
Auskultasi : tidak ada wheezing, tidak ada ronchii, sura nafas vesikuler.
Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi, bentuk simetris.
Auskultasi : bising usus tidak terdengar.
Palpasi : tidak ada ascites, tidak ada distensi.
Ekstremitas
Atas
Inspeksi : jari-jari tangan lengkap, terpasang infus di tangan kiri, kuku

bersih dan pendek, tidak ada lesi.


Palpasi : tidak ada edema.
Bawah
Inspeksi : jari-jari kaki lengkap, kuku bersih dan pendek, tidak ada

lesi.
Palpasi : tidak ada edema.
j. Genetalia

Inspeksi :tidak terobeservasi.


k. Anus
Inspeksi : tidak terobservasi.
Pemeriksaan Penunjang

4. Hasil Pemeriksaan Lab


Hasil Laboratorium Pemeriksaan Darah Lengkap 8 Desember 2014

PARAMETER
KIMIA
KLINIK
Alkali
Phosphatase
(APL)
Bilirubin
Lengkap
Bilirubin Total
Bilirubin Direk

WBC

11.3

10e6/uL

NEU

4.35

38.4 %

LYM

6.28

55.5 %

MONO

.569

5.03 %

EOS

.076

.668 %

BASO

.046

.405 %

RBC

4.27

10e6/uL

HGB

12.2

g/dL

HCT

39.9

MCV

93.4

fL

MCH

28.6

Pg

MCHC

30.6

g/dL

RDW

12.6

PLT

171.

10e3/uL

MPV

8.49

fL

HASIL

SATUAN

229

0.29
0.25

Mg/dL
mg/dL

NILAI
RUJUKAN

REMAKS

METOE

42-98

Tinggi

IFCC

0.30-1.10
0.00-0.30

Rendah

DIAZO
DIAZO

Bilirubin
Indirek
SGOT
SGPT
Total protein
(TP)
Albumin
Globulin
Gamma GT
BUN
Creatinin

I.

0.04

mg/dL

0.00-0.80

Calculated

82
38
6

U/L
U/L
g/dL

11-27
11.00-34.00
6.40-4.80

Tinggi
Tinggi
Rendah

IFCC without
IFCC
Biuret

2
4
150
8
0.8

g/dL
g/dL
U/L
mg/dL
mg/dL

3.40-4.80
3.2-3.7
7.00-32.00
8.00-23.00
0.50-0.90

Rendah
Tinggi
Tinggi

Calculated
Urease
Enzymatic Clear

DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Analisa Data
N
o
1.

Data
DS:

Standar Normal
tidak

makan,

ada

nafsu

disertai

nyeri

kepala dengan skala 4 (010), rasa mual dan muntah

Masalah Keperawatan

Nafsu makan pasien

Perubahan nutrisi
kurang dari

kembali normal.
Nyeri kepala pasien
berkurang,

kebutuhan tubuh b.d


anoreksia, mual,

DO : klien tampak lemah

Berkurangnya

mual dan muntah.


pasien tidak lemas
porsi makan pasien

habis
BB ideal
TD : 110/80 mmHg
N : 60-100x/menit
Rr : 20-28x/menit
S : 36,50C
Suhu tubuh pasien

kembali normal
Pasien
tidak

mengalami meriang
TD : 110/80 mmHg
N : 60-100x/menit
Rr : 20-28x/menit
S : 36,0C
Suhu tidak teraba

dan lemas, porsi makan


tidak habis hanya habis 7
sendok
BB turun,
TD : 110/80 mmHg
nadi : 80x/menit,
respirasi : 20x/menit.
Suhu : 380C
2.

DS : Pasien mengatakan
suhu tubuhnya panas,
disertia meriang.
DO : TD : 110/80 mmHg
nadi : 80x/menit,
respirasi : 20x/menit.
Suhu : 380C
Teraba panas.

rasa

muntah

Hypertermi

panas

b. Analisa Masalah
1. P : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
E : gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan;penurunan
peristaltik (refleks viseral), kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan
metabolik karena anoreksia, mual dan muntah, peningkatan kebutuhan kalori/
status hipermetabolik
S : tidak ada nafsu makan, disertai nyeri kepala, rasa mual dan muntah,
klien tampak lemah dan lemas, porsi makan tidak habis hanya habis 7 sendok,
BB turun, TD : 110/80 mmHg, nadi : 80x/menit, respirasi : 20x/menit, suhu :
380C

Proses terjadinya :Akibat pengaruh, alcohol dan virus hepatitis dan toksin
menyebabkan terjadinya inflamasi pada hepar atau adanya
peradangan pada hepar sehingga dapat menyebabkan
peregangan kapsula hati

disertai hepatomegali dan dapat

mengakibatkan perasaan tidak nyaman pada kuadran atas


sehingga terjadinya anoreksia yang di tandai dengan
perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
Akibat bila tidak ditangani :Manultrisi
2. P
: Hypertermi
E
: invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap inflamasi hepar.
S
: pasien mengatakan suhu tubuhnya panas, TD : 110/80 mmHg, nadi :
88x/menit, respirasi : 20x/menit, suhu : 380C
Proses terjadinya :Pusat pengturan suhu tubuh terletak di hipotalamus anterior
dimana terdapat suatu pusat kecil yang mengatur suhu tubuh.
Pemanasan dari ini menyebabkan fase dilatasi semua
pembuluh darah tubuh.Salah satu penyebabnya peningkatan
suhu tubuh adalah peradangan terutama peradangan pada
hepar karena masuknya suatu virus hepatitis tertentu dalam
tubuh. Untuk itu tubuh akan berkompensasi terhadap
peradangan

yang

di

tandai

dengan

hipertermi

atau

peningkatan suhu tubuh.


Akibat bila tidak ditangani :demam, dehidrasi

c. Diagnosa Keperawatan
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan, gangguan
absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan;penurunan peristaltik (refleks viseral),
kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan
muntah, peningkatan kebutuhan kalori/ status hipermetabolik yang di tandai dengan tidak
ada nafsu makan, disertai nyeri kepala, rasa mual dan muntah, klien tampak lemah dan
lemas, porsi makan tidak habis hanya habis 7 sendok, BB turun,TD
nadi : 80x/menit,respirasi : 20x/menit, suhu : 380C

: 110/80 mmHg,

2) Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap
inflamasi hepar yang di tandai dengan pasien mengatakan suhu tubuhnya panas, TD :
110/80 mmHg, nadi : 88x/menit, respirasi : 20x/menit, suhu : 380C

II.

PERENCANAAN

No

Hari, tgl, Diagnosa

.
1.

jam
Senin, 8
Desembe
r 2014
Pukul
11.00
wita

Tujuan Keperawatan

Intervensi

Rasional

Keperawatan
Perubahan nutrisi Setelah dilakukan asuhan
kurang

dari keperawatan selama 2x24 jam

kebutuhan tubuh diharapkandengan kriteria


berhubungan

hasil:
Kriteria hasil :
dengan, gangguan
Menunjukkan perilaku
absorbsi
dan
perubahan pola hidup
metabolisme
untuk
pencernaan
meningkatkan/memper
makanan;penuruna
tahankan berat badan
n peristaltik (refleks
yang sesuai.
viseral), kegagalan
Menunjukkan

Keletihan
Ajarkan

dan

bantu

klien

untuk

istirahat

berlanjut

menurunkan
keinginan

untuk

makan

sebelum makan.
Awasi

Adanya pembesaran

pemasukan

hepar dapat menekan

diet/jumlah

saluran

kalori, tawarkan gastrointestinal


makan

dan

sedikit menurunkan

tapi sering dan kapasitasnya. Makan

masukan

untuk

peningkatan

berat tawarkan

pagi banyak sulit untuk

memenuhi

badan mencapai tujuan paling sering.

mengatur bila pasien

kebutuhan

dengan

anoreksi.

metabolik

karena

laboratorium

anoreksia, mual dan

kebutuhan

kalori/

status

normal

juga

dan bebas dari tanda-

muntah,
peningkatan

nilai

Anoreksi

paling

buruk

selama siang hari,

tanda mal nutrisi.


TD:110/80 mmHg
N: 60-100x/menit
Rr : 20-28x/menit
S : 360C

membuat

masukan

makanan yang sulit


pada sore hari.

hipermetabolik
yang

di

tandai

Pertahankan

Akumulasi

dengan tidak ada

hygiene mulut

makanan di mulut

nafsu

yang baik

dapat

sebelum makan

baru dan rasa tak

kepala, rasa mual

dan sesudah

sedap

yang

dan muntah, klien

makan.

menurunkan

nafsu

disertai

makan,
nyeri

tampak lemah dan

partikel

menambah

makan.

lemas, porsi makan


tidak habis hanya
habis 7 sendok, BB

Anjurkan klien

turun, TD : 110/80

untuk memakai

mmHg,

pakaian yang

nadi

80x/menit, respirasi

menyerap

: 20x/menit, suhu :

keringat

380C

Kondisi kulit yang


mengalami
memicu

lembab
timbulnya

pertumbuhan jamur.
Juga

akan

mengurangi
kenyamanan

klien,

mencegah timbulnya
ruam kulit

Anjurkan makan

Menurunkan

rasa

pada posisi

penuh

pada

duduk tegak.

abdomendan
dapatmeningkatkanp
emasukan.

Berikan diit

Glukosa

dalam

tinggi kalori,

karbohidrat

cukup

rendah lemak

efektif

untuk

pemenuhan

energi,

sedangkan

lemak

sulit

untuk

diserap/dimetabolis
me sehingga akan
membebani hepar.
No

Hari, tgl, Diagnosa

.
1.

jam
Senin, 8
Desembe
r 2014
Pukul
11.00
wita

Tujuan Keperawatan

Keperawatan
Hypertermi

keperawatan selama 2x24 jam

dengan invasi agent diharapkandengan kriteria


dalam

sirkulasi hasil:
Kriteria hasil :
darah
sekunder
Tidak terjadi peningkatan
terhadap inflamasi
suhu.
hepar
yang
di TD:110/80 mmHg
tandai
dengan N: 60-100x/menit
Rr : 20-28x/menit
pasien mengatakan
S : 360C
suhu
tubuhnya Tidak teraba panas.
panas
disertai
TD

Rasional

Setelah dilakukan asuhan

berhubungan

meriang,

Intervensi

110/80 mmHg, nadi

indikator untuk
Monitor

tanda

vital

suhu

mengetahui status
hypertermi.

badan .

Ajarkan klien Dalam

kondisi

pentingnya

demam

mempertahanka

peningkatan

n cairan yang evaporasi


adekuat

memicu

(sedikitnya 2000 dehidrasi .


l/hari)
mencegah

untuk

terjadi
yang
timbulnya

88x/menit,

respirasi

20x/menit, suhu :
380C.
Teraba panas.

dehidrasi,
misalnya
buah

sari
2,5-3

liter/hari.

Berikan kompres
hangat pada
lipatan ketiak
dan femur

Menghambat
simpatis

pusat
di

hipotalamus
sehingga

terjadi

vasodilatasi

kulit

dengan merangsang
kelenjar
untuk

keringat
mengurangi

panas tubuh melalui


penguapan.

Anjurkan klien
untuk memakai
pakaian yang
menyerap
keringat

Kondisi kulit yang


mengalami
memicu

lembab
timbulnya

pertumbuhan jamur.
Juga

akan

mengurangi
kenyamanan

klien,

mencegah timbulnya
ruam kulit

III.

PELAKSANAAN
No

Hari,

.
1.

jam
Senin, 8

tgl,

Desember
2014 pukul
11. 00 wita
Pukul
11.30 wita

Tindakan Keperawatan

Evaluasi Formatif
Pasien kooperatif

Ajarkan dan bantu klien


untuk istirahat sebelum
makan.
Awasi

pemasukan Pasien kooperatif.


Pasien mulai mengikuti instruksi
diet/jumlah
kalori,
perawat.
tawarkan makan sedikit
tapi sering dan tawarkan
pagi paling sering.

Paraf

Pukul

Pertahankan hygiene

Pasien kooperatif dan mulai

11.45 wita

mulut yang baik sebelum

mengikuti instruksi perawat

makan dan sesudah


makan.
Pukul

Anjurkan klien untuk

Pasien kooperatif, pasien

13.00 wita

memakai pakaian yang

mengatakan merasa lebih nyaman

menyerap keringat
Pukul

Anjurkan makan pada

Pasien kooperatif

14.05 wita

posisi duduk tegak.

Pukul

Berikan diit tinggi kalori,

Pasien kooperatif, mau

15.00 wita

rendah lemak

mendengarkan dengan seksama


dan tampak mulai memahami.

Pukul

Monitoring TTV

TD : 110/80
N : 88x/mnt
S: 37,5 C
R : 22

Pukul

Ajarkan dan bantu klien

Pasien kooperatif

20.30 wita

untuk istirahat sebelum

17.15 wita

makan.

Pukul
23.00 wita

Awasi

pemasukan Pasien kooperatif.


Pasien mulai mengikuti instruksi
diet/jumlah
kalori,
perawat.
tawarkan makan sedikit
tapi sering dan tawarkan

pagi paling sering.

Selasa,

9 Pertahankan

hygiene Pasien kooperatif dan mulai

Desember

mulut yang baik sebelum mengikuti instruksi perawat

2014

makan

dan

sesudah

pukul 08.00 makan.


wita
Pukul

Anjurkan

11.00 wita

memakai pakaian yang mengatakan merasa lebih nyaman

klien

menyerap

No

Hari,

.
2.

jam
Senin, 8

tgl,

untuk Pasien kooperatif, pasien

keringat

Tindakan Keperawatan

Evaluasi Formatif

Memonitoring TTV

TD : 110/80 mmHg
S : 38 C
N : 88x/menit
Rr : 20x/menit

Desember
2014 pukul
11.00 wita
Pukul
11.05 wita

Pasien kooperatif, mau


Ajarkan klien pentingnya
mempertahankan

cairan

mendengarkan dengan seksama


dan tampak mulai memahami.

yang adekuat (sedikitnya


2000

l/hari)

mencegah

untuk
dehidrasi,

misalnya sari buah 2,5-3


liter/hari.

Pukul

Berikan kompres hangat

Pasien kooperatif dan mulai

Paraf

11.45 wita

pada lipatan ketiak dan

memahami.

femur
Pukul

Anjurkan klien untuk

Pasien kooperatif, pasien

12.11 wita

memakai pakaian yang

mengatakan merasa lebih nyaman

menyerap keringat
Pukul

Monitoring TTV

TD : 120/80
S : 37,5 C
N : 88x/mnt
Rr: 20
Pasien kooperatif, mau

14.05 wita
Pukul
15.00 wita

Ajarkan klien pentingnya


mempertahankan

cairan

mendengarkan dengan seksama


dan tampak mulai memahami.

yang adekuat (sedikitnya


2000

l/hari)

mencegah

untuk
dehidrasi,

misalnya sari buah 2,5-3


liter/hari.

Pukul

Berikan kompres hangat

Pasien koperatif, pasien mulai

17.15 wita

pada lipatan ketiak dan

mengerti tujuan diberikan

femur

kompres hangat.

Pukul

Anjurkan klien untuk

Pasien kooperatif, pasien

20.30 wita

memakai pakaian yang

mengatakan merasa lebih nyaman

menyerap keringat

Pukul

Monitoring TTV

TD : 110/80
S : 37 C
N : 88x/mnt
Rr: 22

23.00 wita

Selasa,

Pasien kooperatif, mau


Ajarkan klien pentingnya

Desember

mempertahankan

2014
pukul 08.00

mendengarkan dengan seksama


dan tampak mulai memahami.

yang adekuat (sedikitnya


2000

wita

cairan

l/hari)

mencegah

untuk
dehidrasi,

misalnya sari buah 2,5-3


liter/hari.

Pukul

Anjurkan

klien

untuk Pasien kooperatif, pasien

10.00 wita

memakai pakaian yang mengatakan merasa lebih nyaman


menyerap keringat

IV.

EVALUASI
No
.
1.

Hari, tgl,

Diagnosa Keperawatan

Evaluasi

Paraf

jam
Selasa, 9

Perubahan nutrisi kurang S : pasien mengatakan

Desember

dari

November

berhubungan

2014 pukul

gangguan

11.00 wita

metabolisme

kebutuhan

tubuh
dengan,

absorbsi

dan

pencernaan

mual dan muntah


sudah

mulai

berkurang,

nafus

makan

bertambah

makanan;penurunan

serta

adanya

peristaltik (refleks viseral),

peningkatan BB.

kegagalan masukan untuk


memenuhi

kebutuhan O : pasien masih sedikit

metabolik karena anoreksia,

lemas,

mual

TD : 110/80 mmHg,

dan

muntah,

peningkatan

S : 360C,

kebutuhan

kalori/ status hipermetabolik

N : 88x/menit,

yang di tandai dengan tidak

Rr : 20x/menit.

ada nafsu makan, disertai


A : Perubahan nutrisi

nyeri kepala, rasa mual dan

kurang dari

muntah, klien tampak lemah

kebutuhan

dan lemas, porsi makan

tubuhteratasi

tidak habis hanya habis 7

sebagian

sendok, BB turun, TD

110/80

: P : Lanjutkan intervensi

mmHg,

80x/menit,

nadi

respirasi

1,2,5

20x/menit, suhu : 380C

No

Hari,

.
2.

jam
Selasa4

tgl,

Diagnosa Keperawatan

Evaluasi

Hypertermi

S : Pasien mengatakan

Desember

berhubungan

2014 pukul

invasi

11.00 wita

dengan

agent

suhu

Paraf

tubuhnya

dalam

tidak tinggi lagi,

sirkulasi

darah

rasa

sekunder

terhadap

meriang

sudah berkurang.

inflamasi hepar yang di


tandai dengan pasien O : pasien masih tampak
mengatakan

suhu

sedikit lemas,

tubuhnya panas disertai TD : 110/80 mmHg,


meriang, TD : 110/80

S : 360C,

mmHg,

N : 88x/menit,

88x/menit, respirasi :

Rr : 20x/menit.

nadi

20x/menit, suhu : 380C.


A : Hypetermi teratasi

Teraba panas.
P : Intervensi tercapai.

Denpasar, 13 Desember 2014


Mengetahui,
Pembimbing Praktik

Mahasiswa

( Ns Komang Yustitia V. S. Kep)


NPP. 252100642

(Ni Ketut Lilis Ayu Ningsih)


NIM. P07120013032
Mengetahui,
Pembimbing Akademik

(
NIP.

Denpasar, 13 Desember 2014


Mengetahui,
Pembimbing Praktik

Mahasiswa

( Ns Komang Yustitia V. S. Kep)


NPP. 252100642

(Ni Ketut Lilis Ayu Ningsih)


NIM. P07120013032
Mengetahui,
Pembimbing Akademik

(
NIP.

You might also like