Professional Documents
Culture Documents
lebih
difokuskan
kepada
upaya
peningkatan
di
Kota Batam
peningkatan
kualitas
persampahan dan pencegahan kontaminasi terhadap air tanah oleh limbah hasil kegiatan
manusia khususnya di lingkungan pemukiman yang padat penduduk dan atau pusatpusat kegiatan masyarakat serta peningkatan kualitas, kuantitas dan kontinuitas penyediaan
air minum bagi masyarakat.
Seiring dengan aktifitas pembangunan yang meningkat dengan bertambahnya penduduk
akan memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, apabila tidak dikelola dengan baik
maka akan dapat menimbulkan masalah di bidang sanitasi. Hal ini akan menyebabkan
adanya
pencemaran
lingkungan,
menurunnya
yang
bukan
peruntukannya
ikut
memperburuk kondisi sanitasi di Kota Batam. Dari semua persoalan sanitasi di Kota Batam,
penyebab utamanya adalah minimnya
pengetahuan
masyarakat
tentang
sanitasi
yang
Tabel 3.1 Perhitungan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kota Batam Tahun 2009 2013
NO
URAIAN
1.
1
1.
2
1.
3
1.
4
2
2009
2010
2011
2012
2013
273,952,
800
474,736,50
0
6,331,180,
090
10,068,352,
773
25,476,236,
805
244.219.300
333,575,300
3,752,572,5
00
2,294,140,9
26
1.961.802.67
7
4,632,979,88
5
4,873,782,82
6
284,466,664
561,590,062
273,952,8
00
PHBS
141,161,200
379.7
9,861,170,52
5
15,578,764,2
80
68.15
235.40
36,302,000
Rata-rata
Pertumbuh
an
1.500.000.00
0
273,952,8
6,331,180,0 10,068,352,7 25,476,236,8
474,736,500
00
90
73
05
578,89
660,882
243,124,4
485,07
728,8
4,534,358
,817,236
69,380
2,232,503
15,392,727
0.05
0.07
2.60
2.08
3.50
106.03
24.06
Sumber :
3.1
dalam meyakinkan dan mendukung anggota keluarga untuk mengadopsi praktik sanitasi dan
higiene yang aman.
Dalam Buku Putih Sanitasi (BPS) ini, yang akan dibahas mengenai promosi
hygiene dan sanitasi rumah tangga dan sekolah. Hal ini dikarenakan pada kedua lokasi
tersebut mempunyai peranan yang cukup signifikan dalam promosi hygiene sanitasi.
Promosi hygiene di rumah tangga dilihat dari 5 aspek STBM (Sanitasi total
Berbasis Masyarakat) yaitu dari prilaku Stop Buang Air besar sembarangan di
masyarakat, kebiasaan mencuci tangan di lima waktu penting, pengelolaan makanan dan
minuman rumah tangga, pengelolaan sampah dan SPAL rumah tangga.
Promosi higiene di sekolah menggambarkan kondisi higiene sanitasi di sekolah,
ketersedian sarana dan prasarana, kebiasaan CTPS, penyuluhan kesehatan di sekolah serta
pengelolaan sampah di sekolah.
3.1.1
Gambar 3.6 Grafik Pengelolaan Air Minum (pencemaran pada wadah penyimpanan dan penanganan air)
[Contoh belum/tidak tersedia]
Gambar 3.7 Grafik Pengolahan Sampah Setempat
[Contoh belum/tidak tersedia]
Gambar 3.8 Grafik Pencemaran karena SPAL
3.1.2
Tatanan Sekolah
Kegiatan PHBS di sekolah di Kota Batam sudah digalakkan dan telah berjalan, walaupun belum
secara keseluruhan. Berdasarkan data dari Dinas kesehatan, hanya sebagian kecil sekolah yang ada di
Kota Batam sudah melaksanakan PHBS di lingkungan sekolah. Untuk sarana sanitasi yang ada di
sekolah sudah difungsikan, sedangkan biaya perawatan masing-masing masuk dalam anggaran sekolah.
Sarana sanitasi dasar seperti toilet di seluruh sekolah, sudah terpisah antara toilet guru dan toilet siswa.
Dalam hal penyediaan sabun di toilet, mayoritas sekolah belum menyediakan di masing masing
toilet sehingga perlu ada sosialisasi lebih lanjut. Kegiatan pengelolaan sampah di sekolah baru pada tahap
pengumpulan, belum ada pengolahan yang lebih spesifik. Materi PHBS dilaksanakan disekolah melalui
program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dan dari data yang ada di dinas kesehatan hanya 10% sekolah
yang menyisipkan masalah PHBS ini dalam pembelajaran. Sedangkan pada tahap pelaksanaan yang aktif
UKS hanya sebesar 75%. Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi sanitasi yang ada pada sekolah dasar di
Kota Batam dapa dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 3.4: Kondisi sarana sanitasi di sekolah(SD/MI) (sumber air, toilet, SPAL dan tempat cuci tangan)
Sumber Air Bersih
Nama Sekolah
Jumla
h
Siswa
Jumlah
Guru
L
PDAM
S
SPT
T
Dari
Toilet
SGL
T
Dari
Talang
Dari
Kamar
mandi
Dari
Air
hujan
Fas. Cuci
Tangan
Persedia
an Sabun
Siswa
L
Guru
L
Pesuruh
L
Sumber :
Keterangan:
S = selalu tersedia air; K = kadang-kadang; T = tidak ada persediaan air
Y = ya; T = tidak
SPT = Sumur pompa tangan; SGL = Sumur gali
Tempat pembuangan air kotor sebutkan kemana salurannya:
Toilet : Septik Tank, Cubluk, sungai, kolam, dll
Talang : Saluran Pembuangan Air Limbah, Drainase Lingkungan, Halaman, Sungai, dll
Dari Kamar Mandi : Saluran Pembuangan Air Limbah, halaman, sungai, dll
Air Hujan : Saluran Pembuangan Air Kotor, Drainase lingkungan, halaman, dll
Tabel 3.5: Kondisi sarana sanitasi sekolah (tingkat sekolah/setara: SD/MI) (pengelolaan sampah dan hygiene dan sanitasi)
Nama Sekolah
Apakah ada
dana utk air
bersih /
sanitasi / pend.
higiene
Ya
Dipisahkan
Dibuat
kompos
Kapan Tangki
Septik
Dikosongkan
Kondisi
Higiene
Sekolah
Rencana
perbaikan
sanitasi
sekolah
Tidak
Dst
Tabel 3.6: Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Air Limbah Domestik
FUNGSI
Pemerintah Kabupaten/Kota
PERENCANAAN
Menyusun target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota
Menyusun rencana program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target
Menyusun rencana anggaran program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target
PENGADAAN SARANA
Menyediakan sarana pembuangan awal air limbah domestik
Membangun sarana pengumpulan dan pengolahan awal (Tangki Septik)
Menyediakan sarana pengangkutan dari tangki septik ke IPLT (truk tinja)
Membangun jaringan atau saluran pengaliran limbah dari sumber ke IPAL (pipa kolektor)
Membangun sarana IPLT dan atau IPAL
PENGELOLAAN
Menyediakan layanan penyedotan lumpur tinja
Mengelola IPLT dan atau IPAL
Melakukan penarikan retribusi penyedotan lumpur tinja
Memberikan izin usaha pengelolaan air limbah domestik, dan atau penyedotan air limbah
domestik
Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (tangki septik, dan saluran
drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB
PEMANGKU KEPENTINGAN
Swasta
Masyarakat
FUNGSI
Pemerintah Kabupaten/Kota
PEMANGKU KEPENTINGAN
Swasta
Masyarakat
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air
limbah domestik
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan air limbah domestic, dan
atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan air limbah domestik
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik
Ada (Sebutkan)
Pelaksanaan
Tidak Ada
Efektif
Dilaksanakan
Keterangan
Ketersediaan
Peraturan
Ada (Sebutkan)
Pelaksanaan
Tidak Ada
Efektif
Dilaksanakan
Gambar 3.9: Grafik Tempat Penyaluran Akhir Tinja (dapat dilihat pada Pedoman Praktis Pelaksanaan EHRA)
Keterangan
Gambar 3.10: Grafik Presentase Tangki Septik Suspek Aman dan Tidak Aman (dapat dilihat pada Pedoman Praktis Pelaksanaan EHRA)
User Interface
Pengumpulan dan
Penampungan/Peng
olahan Awal
Pengaliran
Pengolahan
Akhir
Pembuangan/
Daur Ulang
Kode/Nama
Aliran
Black
Water
(contoh)
WC Sentor
Tangki Septik
---
---
Sungai
Aliran Limbah
AL1
WC Sentor
---
Sewer
IPAL
Sungai
Aliran Limbah
AL2
Dst
Dst
Dst
Dst
Dst
Dst
Black
Water
(contoh)
Dst
Tabel 3.9: Sistem pengelolaan air limbah domestik yang ada di Kabupaten/Kota
Teknologi yang
digunakan
B
WC Sentor
Kelompok Fungsi
A
User Interface
Penampungan Awal
Pembuangan/Daur
Ulang
Jenis Data
Sekunder
C
Jumlah (kuantitas)
KK Tersambung
Jumlah (kuantitas)
Nama Sungai
Tangki Septik
Sungai
(Perkiraan) Nilai
Data
D
13.500 WC
13.000 KK
13.500 Tangki
Krueng Aceh
Sumber Data
E
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Cipta Karya
Tabel 3.10: Pengelolaan sarana jamban keluarga dan MCK oleh Masyarakat
Kecamatan
Jumlah
Desa/Kelurahan
RT
RW
Jumlah
Pddk
miskin
Jamban
Keluarga
Dikelola
RT
Jumlah MCK
Dikelola Dikelola
RW
CBO
Dikelola
Lainnya
Tahun
MCK
dibangun
Dikelola
RT
Jumlah Sanimas
Dikelola
Dikelola
RW
CBO
Dikelola
Lainnya
Tahun
Sanimas
dibangun
Kec. A
Desa/Kelurahan
.
Kec. B
Desa/Kelurahan
Kec. C
Desa/Kelurahan
Dst
No
Lokasi
MCK
RT
RW
Jumlah
Pemakai
MCK
L
Sumber Air
PDAM
S
SPT
T
Jml
Toilet/WC
Jml kmr
mandi
Fas. Cuci
Tangan
Persediaa
n Sabun
Ada
biaya
pemakaia
n MCK
SGL
T
Dst
Keterangan:
Cubluk
Kapan tangki
septik
dikosongkan
L = laki-laki
P = perempuan
Y = ya
T = tidak
No
Nama Program /
Proyek / Layanan
Komponen
Pelaksana/PJ
Tahun
Mulai
Fungsi
Rusak
Kegiatan
Tahun
Dinas
Pelaksana
Tujuan
Kegiatan
Khalayak
Sasaran
Pesan
Kunci
Pembelajaran
1
2
Tabel 3.14 Media Komunikasi dan Kerjasama terkait komponen air limbah
No
1.
Jenis Media
Kalau Media
massa masa
digunakan, media
massa apa saja.
(kompas, suara
pembaruan,
republika, Trans
Khalayak
Target khalayak
yang dituju baik
berdasarkan
jenis kelamin,
usia, lokasi,
maupun strata
ekonomi sosial
Pendanaan
Siapa yang
mendanai produksi
maupun publikasi/
distribusi, atau
mungkin merupakan
hasil kerjasama
Pesan Kunci
Pesan utama
sebagai yang
disampaikan
misalnya : BABs
menimbulkan
kerigian ekonomi.
Efektivitas
Pendapat komunikator
komunikator (penyampai
pesan) dan alasannya.
Aspek PMJK
PM
JDR
MBR
2.
pemda dengan
berbagai pihak
tuliskan
kerjasamanya seperti
apa)-
Tabel 3.15: Penyedia layanan air limbah domestik yang ada di Kabupaten/Kota
No
Nama
Provider/Mitra
Potensial
Tahun mulai
operasi/
Berkontribusi
Jenis kegiatan/
Kontribusi Terhadap
Sanitasi
Potensi Kerjasama
2008
Pengurasan tangki
septik
Bank Pembangunan
Daerah ....
2007
20...
Pembangunan tanki
septik
Tabel 3.16: Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi komponen air limbah domestic
No
1
1.a
1.b
1.c
Komponen
Belanja (Rp)
n-4
n-3
n-2
n-1
Ratarata
Pertum
buhan
(%)
SKPD
n-3
n-2
Isu Strategis
1.
n-1
Pertumb
uhan (%)
Tabel 3.19: Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan
FUNGSI
Pemerintah Kabupaten/Kota
PERENCANAAN
Menyusun target pengelolaan sampah skala kab/kota,
Menyusun rencana program persampahan dalam rangka pencapaian target
Menyusun rencana anggaran program persampahan dalam rangka pencapaian target
PENGADAAN SARANA
Menyediakan sarana pewadahan sampah di sumber sampah
Menyediakan sarana pengumpulan (pengumpulan dari sumber sampah ke TPS)
Membangun sarana Tempat Penampungan Sementara (TPS)
Membangun sarana pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Membangun sarana TPA
PEMANGKU KEPENTINGAN
Swasta
Masyarakat
FUNGSI
Pemerintah Kabupaten/Kota
PEMANGKU KEPENTINGAN
Swasta
Masyarakat
kab/kota
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan
persampahan
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan persampahan, dan atau
menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan
Ada (Sebutkan)
Pelaksanaan
Tidak Ada
PERSAMPAHAN
Efektif
Dilaksanakan
Tidak Efektif
Dilaksanakan
Keterangan
Ketersediaan
Peraturan
Ada (Sebutkan)
Pelaksanaan
Tidak Ada
ke TPA
Kerjasama pemerintah kab/kota dengan
swasta atau pihak lain dalam
pengelolaan sampah
Retribusi sampah atau kebersihan
Efektif
Dilaksanakan
Tidak Efektif
Dilaksanakan
Keterangan