Professional Documents
Culture Documents
Luka Bakar
By : Elsa Herlinda
BAB I
PENDAHULUAN
Luka bakar dapat dialami oleh siapa saja, dan dapat terjadi di mana saja baik di
rumah, tempat kerja bahkan di jalan atau di tempat-tempat lain. Penyebab luka
bakarpun bermacam-macam upe berupa api, cairan panas, uap panas bahkan bahan
kimia, aliran listrik dan lain-lain.
Luka bakar yang terjadi, akan menimbulkan kondisi kerusakan kulit selain itu
juga dapat mempengaruhi berbagai uperf tubuh. Cidera luka bakar terutama pada luka
bakar yang dalam dan luas masih merupakan penyebab utama kematian dan disfungsi
berat jangka panjang.
Pendapat di atas tidak akan terwujud tanpa adanya penanganan yang cepat dan
tepat serta kerja sama yang baik antara anggota tim kesehatan yang terkait. Penderita
luka bakar memerlukan perawatan secara khusus karena luka bakar berbeda dengan
luka tubuh lain (seperti luka tusuk, tembak, dan sayatan). Hal ini disebabkan karena
pada luka bakar terdapat keadaan seperti:
1. Ditempati kuman dengan patogenitas tinggi
2. Terdapat banyak jaringan mati
3. Mengeluarkan banyak air, serum dan darah
4. Terbuka untuk waktu yang lama (mudah terinfeksi dan terkenal trauma)
5. Memerlukan jaringan untuk menutup
PENGERTIAN
Luka bakar (combustio) adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak
dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi (Moenadjat, 2001).
Combutsio (Luka bakar) adalah injury pada jaringan yang disebabkan oleh suhu panas (thermal),
kimia, elektrik dan radiasi (Suriadi, 2010).
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia dan petir
yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam. Luka bakar merupakan luka yang
unik diantara bentuk-bentuk luka lainnya karena luka tersebut meliputi sejumlah besar jaringan
mati (eskar) yang tetap berada pada tempatnya untuk jangka waktu yang lama. (Smeltzer, 2002)
Luas luka bakar dan lokasi luka pada tubuh diukur dengan prosentase.
Pengukuran ini disebut rule of nines dan pada bayi dan anak anak dilakukan
beberapa modifikasi. Rule of nines membagi tubuh manusia dewasa dalam
beberapa bagian dan setiap bagian dihitung 9%.
Kepala = 9%
Punggung = 18%
Setiap tangan = 9%
Selangkangan = 1%
Hanya luka bakar derajat dua dan tigalah yang dihitung menggunakan rule of
nine, sementara luka bakar derajat satu tidak dimasukan sebab permukaan kulit
relatif bagus sehingga fungsi kulit sebagai regulasi cairan dan suhu masih baik.
Jika luas luka bakar lebih dari 15 20% maka tubuh telah mengalami kehilangan
cairan yang cukup signifikan. Jika cairan yang hilang tidak segera diganti maka
pasien dapat jatuh ke kondisi syok atau renjatan.
Perhitungan penggantian cairan per infus adalah sebagai berikut.
dengan baik, sebaliknya mereka yang mengalami luka bakar lebih dari 50% akan
menghadapi resiko kematian yang tinggi.