You are on page 1of 10

16.

FUEL INJECTION PUMP/ POMPA INJEKSI BAHAN BAKAR/ BOSCH


PUMP
Pompa injeksi bahan bakar (Fuel
Injection Pump) berfungsi untuk
mensuplai bahan bakar ke ruang
bakar
melalui
nozzle
dengan
tekanan tinggi (max 300 kg/cm2).
Bahan bakar yang diinjeksikan
dengan tekanan tinggi tersebut
akan membentuk kabut dengan
partikel-partikel bahan bakar yang
sangat halus sehingga mudah
bercampur dengan udara.
Pompa injeksi bahan bakar (Fuel injection pump) pada diesel engine
dengan susunan silinder tipe in-line biasanya terletak di bagian kiri atau
kanan dari engine. Sedangkan pada V- engine biasanya diletakkan di
tengah. Ada juga V- engine yang menggunakan
dua
buah pompa
injeksi yang masing-masing diletakkan di bagian kanan dan kiri engine.
Pompa injeksi bahan bakar tipe separate diklasifikasikan ke dalam
dua tipe, yaitu: tipe single dan tipe unit injector. Pada tipe single,
camshaft-nya digunakan untuk memompa bahan bakar. Sedangkan pada
tipe unit injector, antara injection pump dan injection nozzle-nya dijadikan
satu.

In-line injection pump merupakan salah satu tipe pompa injeksi


bahan bakar yang paling luas digunakan pada diesel engine putaran
tinggi. Cara kerja dari pompa injeksi bahan bakar adalah bahan bakar
yang telah dikirim oleh feed pump diinjeksikan ke dalam ruang bakar oleh
pompa injeksi dan nozzle dengan cara ditekan oleh plunger yang bergerak
ke atas. Pergerakan naik turunnya plunger tersebut diatur oleh camshaft.
Camshaft yang terdapat pada pompa injeksi bahan bakar dihubungkan ke
timing gear, sehingga penyemprotan bahan bakarnya dapat diatur
waktunya. Control rack yang dihubungkan dengan governor berfungsi
untuk memutar plunger guna mengatur jumlah bahan bakar yang
diinjeksikan.
17. FLY WHEEL
Flywheel (Roda Gila) adalah perangkat mekanik berputar yang
digunakan untuk menyimpan energi rotasi. Flywheel memiliki momen
inersia yang signifikan, dan dengan demikian menahan perubahan
kecepatan rotasi. Jumlah energi yang tersimpan dalam flywheel adalah
sebanding dengan kuadrat kecepatan rotasi. Energi ditransfer ke flywheel
dengan menggunakan torsi, sehingga meningkatkan kecepatan rotasi,
dan karenanya energi dapat tersimpan. Sebaliknya, flywheel melepaskan
energi yang tersimpan dengan melakukan torsi ke beban mekanik,
sehingga mengurangi kecepatan rotasi.
Penggunaan umum dari roda gila meliputi:
a. Menyediakan energi yang terus menerus ketika sumber energi
terputus. Misalnya, flywheel yang digunakan dalam mesin piston
(piston engine / reciprocating engine), karena sumber energi berupa
torsi dari mesin, berselang (tidak konstan).
b. Memberikan energi pada tingkat di luar kemampuan sumber energi
yang terus menerus. Hal ini dicapai dengan mengumpulkan energi
dalam flywheel dari waktu ke waktu dan kemudian melepaskan
energi dengan cepat, dengan tingkat yang melebihi kemampuan
sumber energi.
c. Mengontrol orientasi dari sebuah sistem mekanik. Dalam aplikasi
tersebut, momentum sudut dari flywheel sengaja ditransfer ke
beban ketika energi ditransfer ke atau dariflywheel.

Flywheel biasanya terbuat dari baja dan berputar pada bantalan


(bearings) konvensional, dan ini umumnya terbatas pada tingkat revolusi
kurang dari 1000 RPM. Beberapa flywheel modern terbuat dari bahan
serat karbon dan menggunakan bantalan magnet, memungkinkan
flywheel untuk berputar pada kecepatan sampai 60.000 RPM.
Flywheel sering digunakan untuk menyediakan
energi yang terus menerus dalam sistem di mana
sumber energi tidak kontinyu. Dalam kasus
tersebut, flywheel menyimpan energi ketika torsi
diterapkan oleh sumber energi, dan melepaskan
energi yang tersimpan ketika sumber energi tidak
menerapkan
torsi
untuk
itu.
Misalnya,
flywheelyang digunakan untuk mempertahankan
kecepatan sudut konstancrankshaft dalam mesin piston. Dalam hal ini,
flywheel yang dipasang pada crankshaft menyimpan energi ketika torsi
yang diberikan pada flywheel oleh piston yang sedang bergerak, dan
melepaskan energi ke beban mekanik bila tidak ada piston yang
menghasilkan daya
18. TURBOCHARGER DAN INTERCOOLER
A. TURBOCHARGER
Turbocharger adalah sebuah kompresor sentrifugal yang
mendapat daya dari turbin yang sumber tenaganya berasal dari asap
gas buang kendaraan. Biasanya digunakan di mesin pembakaran
dalam untuk meningkatkan keluaran tenaga dan efisiensi mesin
dengan meningkatkan tekanan udara yang memasuki mesin.
Cara kerja turbocharger yaitu gas buang dari mesin mengalir menuju
ke pembuangan (muffler) dialihkan menuju sebuah turbin dengan
tujuan untuk memutar sudu / baling - baling turbin yang di hubungkan
dengan shaft / poros kompresor. Kompresor berfungsi menghisap
udara dari luar dan meningkatkan tekanan udara kemudian di alirkan
menuju intake manifold sehingga udara dalam ruang pembakaran
menjadi bertekanan tinggi sehingga kadar udara yang masuki dalam
ruang silinder menjadi lebih besar dan daya meningkat.
Seringkali mesin bekerja melebihi kapasitas sehingga kemungkinan
terjadi kelebihan kompresi udara oleh karena itu turbocharger di

lengkapi

dengan

pengatur

level

udara

yangmasuk

B. INTERCOOLER
Intercooler pada mesin diesel adalah sebuah alat pendingin
udara yang berguna untuk mendinginkan udara yang berasal dari
perangkat turbo di dalam mesin mobil tersebut. Udara yang disuplai
turbo ke mesin merupakan udara yang berasal dari gas buang dan
memiliki suhu yang sangat panas. Oleh karena itu, fungsi
intercooler pada mesin diesel merupakan salah satu hal yang cukup
penting. Selain mendinginkan udara, intercooler juga berfungsi untuk
memadatkan udara pada mesin sehingga mesin memiliki tenaga yang

lebih besar. Intercooler biasanya terletak pada bagian depan atau


bagian yang mudah terkena angina atau udara agar mendukung fungsi
pendinginka bekerja secara maksimal.
Pada saat udara didorong masuk oleh turbo, amka tekanan udara
tersebut juga meningkat. Selain itu suhu dari udara yang dipompa oleh
turbo juga meningkat dan akan memperburuk mesin jika udara yang
disuplai merupakan udara yang panas. Jika hal tersebut sampai terjadi
maka temperature ruang bahan bakar akan meningkat dan dapat
terjadi overheating serta akan membuat udara memuai sehingga
kepadatan udara berkurang.
Hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja terutama tenaga
mesin karena pembakaran tidak terjadi secara sempurna. Untuk
menghindari hal tersebut, intercooler menjadi solusi yang cukup
ampuh. Intercooler bekerja sebagai penyeimbang serta pelepas panas
yang bekerja mirip seperti radiator namun tidak menggunakan coolant/
air radiator melainkan dengan cara mendinginkan udara yang masuk.
19. EXHAUST MANIFOLD

Exhaust manifold berfungsi menampung gas bekas dari semua


silinder dan mengalirkan gas tersebut ke pipa buang. Exhaust manifold
dibaut
pada
kepala
silinder,saluran
manifold

disambungkanllangsunglpadallubanglgaslbekaslpadalsilinder.
a.PIPABUANG(EXHAUSTPIPE)
Pipa buang adalah pipa baja yang mengalirkan gas bekas dari
exhaust manifold ke udara bebas.Pipa itu sendiri dibagi beberapa
bagian,pipa bagian depan(front pipe),bagian tengah(center pipe),dan
bagian belakang(tail pipe). Susunan ini dibuat demikian untuk
mempermudah saat penggantian catalitic conventer atau muffler tanpa
melepas sistem keseluruhan.
b.CATALYTIClCONVENTER
Catalytic conventer merupakan komponen muffler dari emission
control sistem.Bertujuan untukmengurangi jumlah CO(carbon monoxide),
HC(hydrocarbon) dan NOx(oxides of nitrogen) yang terkandvng dalam gas
bekas. Ada 2 tipe catalytic conventer, tipe catalys yang terkenal adalah:
tipe
pellet
dan
tipe
monolithic.
Type monolithic,belakangan ini lebih banyak digunakan pada
kendaraan,sebab mempunyai tahanan gas buang yang kecil,lebih ringan
dan membantu mempercepat pemanasan pada mesin dibandingkan
dengan tipe pellet. Sebuah catalytic conventer terdiri atas salah satu dari
2 catalist yaitu: OC(oxidation catalyst) atau TWC(three way catalyst). OC
terdiri dari platinum dan palladium,yang dapat mengurangi CO dan HC.
TWC mengandung platinum dan rhodium yg dapat mengurangi CO dan HC
terutama
NOx.

c.MUFFLER
Gas bekas dikeluarkan dari mesin dengan tekanan tinggi(kira-kira 35 kg/cm2) dan temperaturnya sekitar 600-800 derajad celcius. Besarnya
panas ini kira-kira 34% dari energi panaslyangldihasilkanlmesin.Bila gas
bekas dengan panas dan tekanan yang tinggi seperti ini langsung ditekan
keudasa luar,maka gas tersebut akan mengembang dengan cepat sekali
menyebabkan timbulnya suara ledakan yang keras.Muffler digunakan
untuk mencegah terjadinya hal tersebut.Gas bekas dikurangi tekanannya
dan didinginkan saat melalui muffler.

20. MOTOR STATOR


Ada 3 jenis Motor starter, yaitu
1. Motor starter jenis Planetary

2. Motor starter jenis Reduksi

3. Motor starter jenis Konvensional

Motor Starter terdiri atas beberapa bagian yang memungkinkan bekerja


untuk mengubah energi listrik DC dari baterai menjadi energi mekanik
dalam bentuk gerak putar untuk memutarkan fly wheel, sehingga mesin
hidup.
Bagian-bagian komponen motor starter adalah sebagai berikut :

1. Driving end frame


2. Pinion gear
3. Starter clutch

4. Shift lever
5. core
6. Switch magnet (selenoid)
7. Armature
8. Yoke nad field coil
9. Brush
10. Brush holder
11. End frame
12. Bolt
a. Yoke dan Field coil

Yoke berfungsi sebagai penompang dari core berbentuk silinder


yang terbuat dari logam.Field Coil adalah Kumparan medan atau field coil
berfungsi untuk membangkitkan medan magnet.
b. Armature

Armature berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi mekanik, dalam


bentuk gerak putar.

c. Brush dan Brush holder

Brush (Sikat) berfungsi untuk meneruskan arus dari field coil ke armature
coil dan langsung ke massa melalui komutator.
d. Shift Lever Atau tuas penggerak
Shift leverberfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi
berkaitan dengan roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari
perkaitan roda penerus.
a) Starter Clutch dan Pinion gear

Starter Cltuch berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari


armature saft kepada roda penerus, sehingga dapat berputar. Starter
clutch juga berfungsi sebagai pengaman dari armature coil bilamana roda
penerus cenderung memutarkan pinion gear.
Pinion gear berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari starter clutch
ke roda penerus atau ring gear.

b) Magnetic Switch

Switch atau sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan


melepaskan pinion gear ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus
listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui terminal utama.
Terminal terminal yang ada pada saklar starter :

Terminal B (30) : Mendapatkan arus langsung dari positif baterai


(30)

Terminal C
: Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal
B ke kumparan medan (field coil)

Terminal (50)
: Mendapatkan arus dari terminal ST kunci kontak
dan meneruskanya ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) melalui plat
kontak.

You might also like