Professional Documents
Culture Documents
CAESAREA
Contoh :ASKEB
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY S P20002 POST PARTUM HARI PERTAMA
DENGAN SECTIO CAESAREA
DI RUANG NIFAS RSUD dr. xxxxxxxxxxx
xxxxxxxxx
DI SUSUN OLEH :
Indra dwi wahyudi
200901057
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Persalinan ada 3 macam yaitu spontan, buatan, dan tindakan. Section Caeseria adalah persalinan buatan dimana bayi
dan plasenta dilahirkan melalui suatu insisi dari dinding perut dan dinding rahim. Persalinan dengan SC dilakukan oleh dokter
SPOG dengan indikasi tertentu.
Dahulu persalinan SC hanya dilakukan apabila keadaan benar-benar patologis, tetapi perkembangannya sekarang
berbeda, seorang wanita yang normal dan SC hamper sama yang menbedakan adalah perawatan luka bekas insisi pola aktifitas.
Biasanya pada primigravida apabila dilakukan SC untuk kehamilan berikutnya dilakukan SC juga, seorang wanita yang
dilakukan SC biasanya pulihnya luka lebih lama daripada persalinan biasa.
1.2
a.
Tujuan Penulisan
Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan persalinan normal
b.
Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian data pada ibu hamil dengan persalinan normal
1.3
Metode Penulisan
1. Sesuai Kepustakaan
Dengan membaca literature yang berkaitan dengan topic asuhan kebidan pada masa nifas
2. Praktek Langsung
Memberikan asuhan kebidanan kepada pasien, melakukan pendekatan serta pelayanan kesehatan secara langsung
3. Bimbingan dan Konsultasi
Dalam penyusunan asuhan kebidan ini, penulis melakukan konsultasi dengan pembimbing ruangan dan pembimbing
pendidikan
1.4
Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan asuhan kebidanan ini terdiri dari beberapa bab dan terdiri dari sub bab, sistematikanya sbb :
BAB I
: PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang tujuan penulisan, metode penulisan serta sisitematika penulisan.
BAB II
: TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Dalam hal ini penulis mengemukan tentang fisiologis masa nifas, perubahan masa nifas setelah di lakukan SC dan tindakannya.
BAB III
: TINJAUAN KASUS
Bab ini akan dilakukan asuhan kebidanan dengan klien Post SC
BAB IV
: PENUTUP
Dalam bab ini penulis memberikan beberapa kesimpulan dalam hasil penelitian dan beberapa saran yang dapat
nifas
adalah
masa
minggu
setelah
partus
selesai
dan
berakhir
kira2
Yaitu pulihnya ibu setelah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama islam dianggap telah bersih dan
boleh bekerja selama 40 hari.
2. Puerpurium Intermedial
kepulihan menyeluruh alat2 genetalia yang lamanya 6-8 minggu
3. Remote Puerpurium
Adalah waktu yang diperlukan untuk pulihnya dan sehat sempurna terutama bila selama kehamilan atau waktu
persalinan mempunyai komplikasi
( Synopsis Obstetri I, 2002 : 115 )
2.1.3
2.1.4
Involusi
Berat Uterus
Bayi Lahir
Setinggi pusat
1000 gram
Uri lahir
750 gram
1 minggu
Pertengahan sympisis
500 gram
2 minggu
Tidak teraba
350 gram
6 minggu
Semakin kecil
50 gram
2.1.5
2.1.6
Lochea
Adalah cairan yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa nifas, macam-macamnya :
a.
Lochea Rubra
Berwarna darah segar dan sisa selaput ketuban , sel-sel desidua, vernicks caseosa, lanugo dan mekonium lamanya 2 hari post
partum
b.
Lochea Sangulenta
Berwarna mera kuning berisi darah dan lender, lamanya hari ke 3-7 hari post partum
c.
Lochea Serosa
Berwarna kuning tidak berdarah lagi pada hari 7-14 post partum
d.
Lochea Alba
Cairan putih setelah 2 minggu
e.
Lochea Purulenta
Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk
f.
Lochiustatis
Lochea tidak lancer keluarnya
2.1.7
Perubahan Psikis
a.
sangat emosional
cemas
semangat hilang
kwatir
mudah tersinggung
WOC www.jadiowner.com/?x=e1f018
2.1.8
memberikan konseling pada ibu bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atinia uteri
memstikan involusi uterus berjalan normal ; uterus berkontraksi, fundus di bawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak
ada bau
memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda2 penyulit
memberikan ibu konseling mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari2
3. Kunjungan ke 3 ( 2 minggu setelah persalinan )
-sama setelah 6 hari persalinan
4. Kunjungan ke 4 ( 6 minggu setelah persalinan )
- menanyakan pada ibu tentang penyulit2 yang ia atau bayi alami
- Memberikan konseling untuk KB secara dini
Semua peradabgan yang disebabkan masuknya kuman ke dalam alat2 genital pada waktu persalinan dan nifas
Faktor Predisposisi Infeksi Nifas
Partus lama
Tindakan operasi persalinan
Tertinggalnya sisa plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah
Perdarahan ante partum dan post partum
Anemia
Ibu hamil dengan infeksi ( endogen )
Manipulasi penolong ( eksogen )
Infeksi Nosokomial
Bakteri Colli
III. Demam Nifas / Febris Purpuralis
Kenaikkan suhu lebih dari 38 C selama 2 hari dean 10 hari pertana PP dengan mengecualikan hari 1 ( pengukuran suhu 4x / 24 jam
oral / rectal )
Faktor Predisposisi
Pertolongan persalinan kurang steril
KPP
Partus lama
Malnutrisi
Anemia
IV. Rasa Sakit Waktu Berkemih
INTERVENSI
Atur frekuensi berkemih Untuk mengurangi sensasi nyeri
Terapi antibiotik Amoxillin 4 X 250 Mg oral digabung dengan Gentamicyn 2 X 80 mg I.M selama 10 14 hari
V. Bendungan ASI
INTERVENSI
Perawatan payudara pada PP
Kedua patyudara disusukan sesering mungkin
Kompres hangat PERAWATAN PAYUDARA PADA PP
KEDUA PAYUDARA Sebelum disusukan
Kompres dingin Diantara menyusui
Sangga payudara
Bila perlu paracetamol 500 mg / oral 4 jam
MASTITIS
Peradangan pada mamae
Kuman masuk melalui luka pada putting susu
Suhu > 38 C
Terjadi minggu ke 2 Pp
Bengkak keras, kemerahan, nyeri tekan
INTERVENSI
Tirah baring dengan meninggikan kaki atau tungkai
Penghangatan peningkatan sirkulasi perifer dan rasa nyaman
Kompres pada kaki yang terkena
Menghindari pemijatan tungkai mencegah terlepasnya thrombus
Menggunakan stoking elastis selama kurang lebih 6 bulan
Terapi anti kolagen Heparin, anti biotic, analgesic
Setelah bengkak berkurang ambulasi bertahap dengan bantuan
Berikan dukungan moril
: 500-600 cc
Penguapan Badan
: 900-1000 cc
- Pemberian cairan pengganti sekitar 2000-2500 ccdengan perhitungan 20 tetes/ menit ( 1 cc/ menit )
- Infus setelah operasi diberikan 1x 24 jam pertama
- Mengukur TFU dan kontraksi rahim untuk menutup pembuluh darah
- memeriksa paru untuk mengetahui kebersihan jalan napas dan ronchi basal untuk mengetahui adanya edema paru
- memeriksa bising usus yang menandakan berfungsinya usus dengan adanya flatus
- Perdarahan local pada luka operasi
- Perdarahan pervaginam dengan
* evaluasi pengeluaran lochea rubra
* Atonia uteri meningkatkan perdarahan
* Perdarahan berkepanjangan
- Payudara : putting susu, pembengkakan, pengeluaran ASI
3. Profilaksis Antibiotik
Infeksi selalu di perhitungkan dari adanya alat yang kurang steril, sehingga pemberian antibiotika sangat penting untuk
menghindari terjadinya sepsis sampai kematian
4. Mobilisasi Penderita
Konsep mobilisasi dini tetap merupakan landasan dasar, karena perawatan mobilisasi dini mempunyai keuntungan
-
meningkatkan kelancaran peredaran darah, sehingga mempercepat fungsi ASI dan pengeluaran sisa metabolisme
setelah itu sadar, ibu boleh melakukan mobilisasi dini dengan miring kanan kiri , dan apabila ibu tidak pusing dan kondisi ibu
baik, mobilisasi bisa dianjurkan dengan duduk, bhkan bisa jalan dengan infus. ( Manuaba: 1999 )
5. Rawat Gabung
Perawatanibu dan bayi dalam satu ruangan bersama-sama, sehingga ibu lebih banyak memperhatikan bayinya, segera
dapat memberikan ASI ( kolostrum Pertama ) sehingga kelancaran pengeluaran ASI lebih terjamin, sehingga ikatan kasih saying
semakin terjalin.
Pengkajian
Biodata
Meliputi nama, umur suku bangsa, agama, pendidikan,pekerjaan, penghasilan dan alamat
b.
Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan oleh klien ketika datang menemeui petugas baik fisik maupun psikis
c.
Riwayat Menstruasi
Menarche umur berapa, lamanya, banyaknya darah yang keluar, disminorea, kapan terakhir menstruasi, teratur atau tidak, adakan
flour albus.
d.
e.
f.
Riwayat psikososial
Apakah keluarga terutama suami mendukung ibu mengikuti KB suntik 1 bulan
g.
a.
b.
c.
pola istirahat
d.
sexualitas
h.
Pemeriksaan Fisik
Meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi
i.
pemeriksaan penunjang
pemeriksaan labolatorium
2.
Aalisis Diagnosa
Menemukan diagnosa masalah data dikumpulkan dan dikelomp[okan, lalu di identifikasikan, sehingga di dapatkan suatu
kesimpulan masalah yang dialami klien.
3.
diagnosa Potensial
masalah yang mungkin timbul dan bila tidak segera diatasi akan mengancam keselamtan kliaen
4.
Tindakan segera
Tindakan yang harus secara cepat dan tepat tidak dapat ditunda karena bila terlambat datang menangani akan nerakibat fatal
terhadap kesejahterahaan klien
5.
Perencanaan
Menyusun rencana, menentukan tujuan dan criteria hasil
6.
Pelaksanaan
Dilaksanakan sesuai dengan rencana tindkan yang telah ditetapkan, pelaksanan ini bidan harus secara mandiri dan apabila kasusu
memerlukan tindakan diluar rencana dilakukan tindakan kolaborasi.
7.
Evaluasi
Tindakan pengukuran antara keberhasilan tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencana
Tujuannya untuk mengetahuisejauh mana keberhasilan tindakan yang dilakukan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
jam : 18.00
a. Data Subyektif
1. Identitas
Nama
: Ny. S
Nama suami
Umur
: 25 Tahun
Umur
: Tn. A
: 26 Tahun
Suku bangsa
: Jawa
Agama
: islam
Agama
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: Islam
Pekerjaan
:IRT
Pekerjaan
:Bengkel
Penghasilan
:-
Alamat
: Rangkeh 7/115
No. register
: 06. 02. 06
Suku bangsa
: Jawa
: Islam
Penghasilan
:-
Alamat
: Rankeh 7/115
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan telah melahirkan tanggal 08 Juli 2008 jam 10.10 dan merasakan nyeri dibagian perut bekas luka
operasi
3. Riwayat Menstruasi
Menarche
Siklus
: 13 tahun
: 28 hari
Disminorhe
: tidak ada
Flour Albous
Warna
: merah segar
Lama Menstruasi
: 7 hari
: tidak ada
4. Riwayat persalinan
4.1 Persalinan sekarang
Tempat melahirkan
4.2
Jenis persalinan
: SC
Penyulit Persalinan
: CPD
Penolong
: Dokter
BAYI
Lahir tanggal
: 08-07-2008
PB
: 50 cm
Jenis Kelamin
: laki-laki
Cacat Bawaan
4.3
: - anus +
jam
BB
Nilai Apgar
: 10.10
: 3600 Gr
: 7-8
Suami Anak
Ke
Kehamilan
ke
UK
Persalinan
penyulit
38-39
Bayi
Nifas KB
Jenis penlong
T4
CPD
SC
dokter
RS
4 th +
baik
- Suntik
CPD
SC
dokter
RS
1 hr -
baik
Mgg
39-40
Mgg
Persepsi ibu terhadap respon keluarga : ibu senang dengan respon keluarga
Hubungan keluarga : Baik
5. Riwayat Kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah merokok, minum-minuman keras, ataupun mjinum jamu tradisional
6. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular atau menurun seperti, jantung, hipertensi, DM,
TBC, HIV/ AIDS dll.
c. Personal Hygyeine :
selama di RS ibu diseka keluarganya 2x1, gosok gigi 2x sehari dang anti pembalut 3x sehari.
d. istirahat :
selama di RS ibu tidur siang 1-2 jam, dan tidur malam 4-5 jam
e. Aktifitas :
setelah melahirkan ibu lebih banyak berbaring di tempat tidur kadang jalan sebentar ke kamar mandi untuk BAK atau duduk
menyusui bayinya
f. Hubungan Sexual :
setelah melahirkan ibu belum melakukan hubungan sexual
B. DATA OBYEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : compos Mentis
2. TTV
TD
:120/80 mmHg
Nadi :88x/menit
Suhu : 37 C
RR
: 24 x/ menit
3. Pmeriksaan fisik
1. Inspeksi
Kepala
: rambut bersih, tidak rontok, tidak ada benjolan dan tidak &nyeri tekan
Muka
Hidung
: tidak ada secret dan tidak ada polip , serta tidak ada nyeri tekan
Gigi
: tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, kelenjar thyroid ataupun pembesaran vena jugularis
: bentuk simetis, kolostrum keluar +/+, putting susu menonjol, tidak ada pembengkakan dan tidak ada nyeri tekan pada payudara
Perut
: lochea rubra, warna merah kehitaman, bau anyir, darah keluar 150 cc, perenium tidak ada luka jahitan, bersih dan tidak ada odema
Ekstemitas bawah
: negatif
Data Dasar
DX/ Masalah
08 juli 2008
18.10 wib
dengan SC
O :
TD
:120/80 mmHg
Nadi :88x/menit
Suhu : 37
C
Nadi
: 88x/ menit
RR
: 24 x/ menit
Tidak ada
3.4 INTERVENSI
Tgl/ jam
08-07-2008
18.10
diagnosa
tujuan
intervensi
Ny S P20002
Tujuan :
Pertama dengan SC
memahami keadaannya
2. Berikan HE pada ibu tentang :
Kriteria :
a. Mobilisasi Dini
TD : 120/80-130/80 mmHg
darah ibu
S : 36,5-37,5 C
N : 70-88X/ menit
RR : 16-24 X/ menit
c. ASI +/+
c. Personal Higiene
( keras )
e. Lochea Rubra
d. Pemberian ASI
dari petugas
e. Perawatan payudara
Rasional : dengan melakukan perawatan
payudara diharapkan tidak terjadi bendungan
payudara dan ASI lancer keluarnya
3. Jelaskan bagaiman merawat luka bekas
jahitan
Rasional : dengan memberikan penjelasan
tentang cara merawat luka bekas jahitan
diharapkan luka cepat kering dan tidak tejadi
infeksi
4. Kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian teraphi
- Infus RL;RD 2:2
- Injeksi : Ampicilin 4x1
Gentamicyn 160 gram
Ketorolac 3x1
Ondancentron
3x1
Petidin 50 mg
3.5 IMPLEMENTASI
Tgl/jam
Diagnosa
Implementasi
09-07-2008
Jam 08.00
Pertama dengan SC
TD
:130/80 mmHg
Nadi :88x/menit
Suhu : 37 C
88x/ menit
RR
: 24 x/ menit
ASI +/+
TFU 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus baik
( keras )
Lochea Rubra
2.memberikan HE atau penjelasan kepada ibu tentang
pentingnya
Mobilisasi dini, pemenuhan nutrisi, personal hygiene,
pemberian ASI dan perawatan payudara
Nadi :
3x1
Petidin 50 mg
EVALUASI
Tanggal : 10-07-2008
jam : 08.00
S : ibu mengatakan keadaannya baik dan mengerti penjelasan yang telah diberikan
:120/80 mmHg
Suhu : 37 C
Nadi :88x/menit
RR
: 24 x/ menit
ASI +/+
Lochea Rubra
DAFTAR PUSTAKA
Moctar Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri Jilid 1, Jakarta
Prawiroharjo, Sarwono, 1992, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta
Prawiroharjo, Sarwono, 2002, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, edisi
3. INPKKF POGI, Jakarta
Mansjoer, Arief, 2002, Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Media Aesculapius, Jakarta
Tambahkan komentar
(200901053) 3.
Efektivitas Pemasangan Kateter Dengan Menggunakan Jelly Yang Dimasukkan Uretra Dan Jelly Yang
Dioleskan Di Kateter Terhadap Respon Nyeri Pasien
Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang ada di Instalasi Gawat Darurat dan merupakan tidaka
infertilitas
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Apabila banyaknya pasangan infertile di Indonesia dapat diperhitungkan dari banyaknya wanita yang pernah
kawin dan tidak mempunyai anak yang masih hidup, maka menurut Sensus Penduduk terdapat 12% baik di
desa maupun di kota, atau kira-kira 3 juta pasangan inf
paliative care
: 200901057
Palliative Care
Judkins, Cheryl A.
sistem reproduksi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Apabila banyaknya pasangan infertile di Indonesia dapat diperhitungkan dari banyaknya wanita yang pernah
kawin dan tidak mempunyai anak yang masih hidup, maka menurut Sensus Penduduk terdapat 12% baik di
desa maupun di kota, atau kira-kira 3 juta pasangan inf
Hidrocephalus
Pengertian
Hidrocephalus adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan intrkranial yang disebabkan karena
adanya penumpukan cerebrospinal fluid didalam ventrikel otak (Sharon & Terry; 1993; 292).
II.
: 200901057
rpp konjungtivitis
BAHAN PEMBELAJARAN
YANG AKAN DAJUKAN
Oleh;
INDRA DWI WAHYUDI
(200901057)
Latar Belakang
Panca indra adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu.
Memuat