You are on page 1of 7

ASUHAN KEPERAWATAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Contoh Kasus
Ny. A.A, umur 35 tahun

1.

PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama : Ny. AA

Nama Suami : Tn. AT

Umur : 35 tahun

Umur : 43 tahun

Alamat : Jl. Mulyorejo Utara

Alamat : Jl. Mulyorejo Utara

Pekerjaan : IRT

Pekerjaan : Tukang batu

Agama : Islam

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pendidikan : SMP

STATUS OBSTETRI
Tanggal Pemeriksaan : 18-04-2015
Jam : 22.05 WIB
G1POAO

Usia Kehamilan : 16-18 minggu

HPHT : 11 -12-2015

Menarche

TP : 18-9-2016

Perkawinan

Keluhan Utama : Mual dan muntah

: 13 tahun
: I, 8 tahun

Riwayat Penyakit Sekarang : Dialami sejak 1 minggu yang lalu. Pada awalnya, muntah
hanya terjadi pada pagi hari namun saat ini muntah dialami tidak hanya di pagi hari. Muntah
sering terjadi ketika pasien setelah makan dan minum, dengan frekuensi >10x/hari
dengan volume -1 gelas. Isi muntahan berupa makanan dan minuman yang
dikonsumsi sebelumnya, bercampur dengan cairan kuning yang diyakini pasien berasal dari
lambung karena terasa pahit. Keluhan mual dan muntah semakin bertambah berat setelah
makan dan minum atau saat mencium bau ikan dan berkurang saat istirahat. Selain itu pasien
juga mengeluh badan terasa lemas sehingga tak mampu melakukan aktivitas sehari-hari,
merasa haus dan bibir terasa kering, merasa banyak air liur di dalam mulut, terjadi penurunan
nafsu makan dan berat badan. BAB tidak lancar dan BAK berwarna kuning kecoklatan
dengan frekuensi 3x dalam sehari dan jumlah yang sedikit. Keluhan disertai dengan sakit ulu
hati.
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang berat,
namun sering menderita sakit maag sebelum hamil. Tekanan darah tinggi (-), diabetes (-)
Riwayat Penyakit Keluarga : Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit turunan tertentu, Dm (-), Hipertensi (-), penyakit jantung (-)

Riwayat ANC : Pasien memeriksakan kehamilan di Puskesmas Birobuli sebanyak 2 kali.


PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Sedikit lemas
Kesadaran
: Compos mentis
b. Tanda- Tanda Vital
Tek. Darah
: 110/80 mmHg
Nadi : 98x/menit
Respirasi
: 22x/menit
Suhu : 36,6C
BB : 55 Kg TB : 157 cm
c. Kepala dan Leher
Kepala : simetris (+), lesi (-) benjolan (-)
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ict (-/-), edema palpebra (-/-), sedikit cowong (+)
Hidung : simetris (+), cuping hidung (-),
Mulut : mukosa kering, cyanosis (-)
Wajah : grimace (+), skala nyeri 4
d. Dada dan Thorax :
I : normal chest (+) pergerakan thorax simetris (+), retraksi (-), sikatrik (-)
P : Nyeri tekan (-), massa tumor (-)
P : sonor kedua lapang paru, pekak pada jantung, batas jantung dbn
A : vesikuler (+), ronchi (-), wheezing (-), BJ I/II normal dan regular
e. Abdomen :
I : tampak cembung, linea alba (+), striae (-), luka bekas operasi (-)
A : bising usus (+), peristaltik (+) DJJ : 154x/ menit
P : hipertimpani (+)
P: nyeri tekan epigastrium (+), TFU 1 jari di bawah pusat
f. Genetalia : pemeriksaan dalam (VT) tidak dilakukan

g. Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-), lesi (-), turgor >3 detik, CRT < 2 detik. Sianosis
(-) tonus otot cukup

2. ANALISA DATA
NO
.

DATA
1. DS : Klien mengatakan mual muntah
kurang lebih 1 minggu dan bertambah
berat dengan frekuensi >10x/ hari
sebanyak -1 gelas per hari, frekuensi
BAK 3x/hari kuning pekat dan sedikit
serta sering haus.
DO : k.u sedikit lemas, mukosa bibir
kering, turgor kulit >3 detik,
2. DS : pasien mengatakan mual muntah
> 10x /hari, nafsu makan menurun dan
merasa mengalami penurunan BB.
setiap kali makan mual/muntah,
muntah disertai cairan kuning dan
nyeri ulu hati
DO : bising usus hiperaktif (+), nyeri
abdomen/ epigastrium (+), BB=55 kg
3. DS : pasien mengatakan nyeri ulu hati
DO: nyeri epigastrium (+), grimace
(+), skala nyeri 4

Penyebab

Masalah

kehilangan cairan
aktif

Kekurangan
volume cairan

kurang asupan
makanan

Ketidakseimbanga
n nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh

peningkatan
produksi asam
lambung berlebih

Nyeri akut

Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif yang ditandai
dengan Klien mengatakan mual muntah kurang lebih 1 minggu dan bertambah berat
dengan frekuensi >10x/ hari sebanyak -1 gelas per hari, frekuensi BAK 3x/hari kuning
pekat dan sedikit serta sering haus.
1.

3. INTERVENSI KEPERAWATAN
No
.

Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan
b/d kehilangan cairan aktif
ditandai dengan mual (+),
muntah (+) > 10 x/ hari, k/u
sedikit lemah, turgor >3
detik, mukosa bibir kering,
kehausan (+), penurunan
haluran urin (+)

2.

Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh b.d kurang asupan
makanan ditandai dengan

NOC (Nursing Outcomes


Classification)
a. Keseimbangan Cairan
Tekanan darah tidak
terganggu (5)
Keseimbangan intake
dan output dalam 24
jam (5)
Turgor kulit tidak
terganggu (5)
Kelembapan (5)
membrane mukosa
b. Hidrasi (turgor kulit
tidak terganggu (5),
membrane mukosa
lembap, intake cairan
tidak terganggu,
output urin dan warna
urin dbn , haus ringan
(4)
a. Status Nutrisi
b. Status Nutrisi
:Asupan Nutrisi

NIC (Nursing Interventions


Classification)
Manajemen Cairan
1. Catat intake dan
output
2. Monitor vital
sign,status hidrasi,
status nutrisi.
3. Kolaborasi pemberian
cairan IV
4. Dorong masukan oral
5. Dorong keluarga
untuk membantu px
makan

a. Manajemen gangguan
makan
1. Timbang berat BB
klien secara rutin.

bising usus hieraktif (+),


nafsu makan menurun,
nyeri epigastrium (+)

2. Monitor tandatanda fisiologis


(TTV, elektrolit)
3. Monitor intake
atau asupan kalori
harian.
4. Kolaborasi
dengan tim
kesehatan lain
untuk asupan
kalori harian
5. Dorong keluarga
untuk untuk
memberi
dukungan dalam
asupan
6. Modifikasi
makanan untuk
meningkatkan
nafsu makan
b. Manajemen Nutrisi
1. Tentukan status
gizi dan
kemampuan klien
untuk memenuhi
kebutuhan gizi
2. Identifikasi
adanya alergi atau
intoleransi
makanan pada
klien
3. Tawarkan
makanan ringan
padat gizi
4. Monitor kalori
dan asupan
5. Kolaborasi
dengan ahli gizi
untuk
memberikan diit
yang tepat
c. Bantuan peningkatan
berat badan
1. Jika diperlukan

3.

Nyeri akut b.d peningkatan


produksi asam lambung
berlebih ditandai dengan
nyeri epigastrium (+),
grimace (+) skala nyeri 4

a. Kontrol Nyeri :
menggambarkam
factor penyebab,
menggunakan
tindakan
pencegahan,
menggunakan
tindakan
pengurangan nyeri
tanpa analgesik

lakukan
pemeriksaan
diagnostik untuk
mengetahui
penyebab
penurunan berat
BB
2. Timbang px pada
jam sama setiap
hari
3. Monitor mual
muntah
4. Kaji penyebab
mual muntah
5. Beri oba untuk
meredakan mual
muntah dan nyeri
6. Monitor asupan
nutrisi setiap hari
7. Monitor nilai
albumin, limfosit,
dan nilai elektrolit
8. Kaji makanan
kesukaan klien
9. Kolaborasi untuk
pemberian diit
10. Diskusikan
dengan px dan
keluarga tentang
faktor
penghambat
kemampuan untuk
makan
1. Lakukan pengkajian
nyeri komprehensif
2. Gunakan strategi
komunikasi terapiutik
untuk mengetahui
pengalaman nyeri dan
penerimaan terhadap
nyeri.
3. Gali pengetahuan dan
kepercayaan terhadap

b. Tingkat Nyeri :
nyeri yang
dilaporkan,
panjang episode
nyeri, ekspresi
wajah nyeri, focus
menyempit

nyeri
4. Evaluasi pengalaman
nyeri di masa lalu
5. Kolaborasi untuk
pemberian analgesik
6. Gunaakan metode non
farmakologi untuk
meredakan nyeri
( distraksi,relaksasi,ko
mpres hangat dingin).

You might also like