You are on page 1of 17

Teori asam basa ini dikemukakan oleh Svante August Arrhenius.

a. Asam
Menurut Arrhenius asam adalah zat dalam air dapat melepaskan ion H+. Dengan
kata lain pembawa sifat asam adalah ion H+. Asam Arrhenius dirumuskan
sebagai HxZ dan dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut:
HxZ(aq) xH+(aq) + Zx-(aq)

Jumlah ion H+ yang dihasilkan oleh satu molekul asam disebut valensi asam,
sedangkan ion negatif yang terbentuk setelah asam melepaskan ion H+ disebut
sisa asam.
Contoh : 1. HCIaq) H+(aq) + CI-(aq)
Dari reaksi di atas HCl mempunyai valensi asam satu dan ion sisa asam Cl2.H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42-(aq)
valensi asam 2 dan ion sisa asam adalah SO42-.
3. CH3COOH(aq ) CH3COO-(aq) + H+(aq).
valensi asam 1 dan ion sisa asamnya adalah CH3COO-.

b. Basa
Menurut Arrhenius basa adalah zat dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH-).
Pembawa sifat basa adalah ion OH-.Basa menurut Arrhenius dapat dirumuskan
sebagai M(OH)x, dalam air mengion sebagai berikut:
M(OH)x(aq) Mx+(aq) + x OH- (aq)
Jumlah ion OH- yang dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa.
Contoh : 1. NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
valensi basa NaOH adalah 1.
2.Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2OH-(aq)
valensi basa di atas adalah 2.

Jenis senyawa asam dan basa.


Jenis senyawa asam dapat dikelompokkan atas :

1. Senyawa molekul yang melepaskan H+ dalam air.


Contoh

2. Senyawa molekul berupa oksida non logam.


Oksida non logam (oksida asam) akan melepaskan H+ setelah bereaksi dengan
air membentuk asamnya.
Contoh :a. CO2 ( karbon dioksida)
Reaksinya : CO2 (g) + H2O(l) H2CO3(aq)
b. SO3
Reaksinya : SO3(g) + H2O(l) H2SO4(aq)
c. N2O5
Reaksinya : N2O5 + H2O(l) 2HNO3(aq)

Berdasarkan jumlah ion H+ yang dilepaskan, asam dibedakan atas:


1. Asam monoprotik yaitu asam yang melepaskan satu ion H+
Contoh : HCN ,HNO3,CH3COOH
2. Asam poliprotik yakni asam yang menghasilkan lebih dari satu ion H+.
Asam poliprotik dibedakan menjadi :
a. Asam diprotik yaitu dalam satu molekul asam dapat melepaskan 2 ion H+.
Contoh H2S, H2SO4.
b. Asam triprotik yaitu asam yang dapat melepaskan 3 ion H+ .
Contoh: H3PO4

Jenis senyawa basa dapat dikelompokkan menjadi 3 yakni :


1. Senyawa yang mengandung ion hidroksida (OH-)
NaOH
KOH
Mg(OH)2
Ca(OH)2

Sr(OH)2
Ba(OH)2
Al(OH)3

2. Oksida basa
Senyawa direaksikan dengan air membentuk basa.
Contoh : Na2O (natrium oksida)
Reaksinya : Na2O(s) + H2O(l) 2NaOH(aq)
CaO (kalsium oksida)
Reaksinya : CaO(s) + H2O(l) Ca(OH)2(aq)
Al2O3 (aluminium oksida)
Reaksinya : Al2O3(s) + H2O(l) 2Al(OH)3(aq)
3. Senyawa molekul yang bereaksi dengan air membentuk basa.
Contoh : NH3 (amonia)

2. Teori asam basa Bronsted dan Lowry

Menurut Johanes N Bronsted dan Thomas M. Lowry (Bronsted-Lowry) asam


adalah zat yang memberikan proton (H+) / donor proton dan basa adalah zat
yang menerima proton/ akseptor proton.
Contoh :a. NH4+(aq) + H2O(l) == NH3(aq) + H3O+(aq)
NH4+ bersifat asam karena dapat memberikan proton pada H2O,sedangkan H2O
bersifat basa karena dapat menerima satu proton dari NH4+.
b. H2O(aq) + NH3(aq) == NH4+(aq) + OH-(aq)
H2O bersifat asam karena dapat memberikan satu proton pada NH3, sedangkan
NH3 bersifat basa karena dapat menerima proton dari air.
Pada contoh di atas air dapat bersifat asam dan bersifat basa, zat seperti air
dikatakan bersifat ampiprotik/amfoter.
Konsep asam basa Bronsted-Lowry tidak terbatas dalam pelarut air, tetapi juga
dapat menjelaskan reaksi asam basa dalam pelarut lain, bahkan tanpa pelarut.

Asam basa Bronsted Lowry tidak hanya berupa molekul tetapi juga berupa kation
dan anion.

Pasangan asam dan basa konjugasi


Suatu asam setelah melepas satu proton akan membentuk basa konjugasi, dapat
dinyatakan dalam rumus berikut :
Asam == H+ + Basa konjugasi
Contoh : HCl H+ + ClAsam proton basa konjugasi
NH3 == H+ + NH2Asam proton basa konjugasi
Basa setelah menyerap satu proton akan membentuk asam konjugasi dan
dinyatakan dengan rumusan sebagai berikut :
Basa + H+ == Asam konjugasi
Contoh : NH3 + H+ == NH4+
Basa Asam konjugasi
H2O + H+ == H3O+
Basa Asam konjugasi

Contoh soal :
1. Tentukan rumus basa konjugasi dari NH4+
Jawab : Karena yang diminta basa konjugasi berarti NH4+ merupakan asam,
maka rumus basa konjugasinya adalah :
NH4+ H+ + NH3 (basa konjugasi)
2. Tentukan rumus asam konjugasi dari HSO4- .
Jawab : Karena yang diminta merupakan asam konjugasi maka HSO4- bersifat
basa, rumus asam konjugasinya adalah :
HSO4- + H+ H2SO4 (asam konjugasi)
3. Tentukan pasangan asam basa konjugasi dari reaksi asam basa berikut :
HCO3-(aq) + NH4+(aq) === H2CO3(aq) + NH3(aq)

Jawab : HCO3-(aq) + NH4+(aq) === H2CO3(aq) + NH3(aq)

Kekuatan relatif asam dan basa


Dalam konsep asam basa Bronsted Lowry yang disebut asam kuat adalah zat
yang mudah melepaskan proton, sedangkan basa kuat adalah zat yang
mempunyai kecendrungan kuat menarik proton.

Hubungan asam dengan basa konjugasi


Asam kuat mempunyai basa konjugasi yang lemah . Semakin kuat asamnya
makin lemah basa konjugasinya.Sebaliknya asam lemah mempunyai basa
konjugasi yang kuat .
Basa kuat mempunyai asam konjugasi yang lemah dan basa lemah mempunyai
asam konjugasi yang kuat.
Hubungan kekuatan asam dengan basa konjugasinya secara kuantitatif
dinyatakan sebagai berikut :
Ka Kb = Kw
Ka : tetapan kesetimbangan asam
Kb : tetapan kesetimbangan basa
Kw : tetapan kesetimbangan air
Harga Kw : 1 10-14
Semakin besar harga Ka dan Kb semakin kuat asam dan basanya demikian
sebaliknya.
Contoh : Asam metanoat atau asam format merupakan komponen sengat dari
semut api.
a. Tuliskan basa konjugasi dari CHOOH.
b. Hitung nilai Kb dari basa konjugasinya jika Ka CHOOH adalah 1,8 10-4 dan Kw
= 1 10-14
Jawab :
a. CHOOH(aq) === H+(aq) + CHOO-(aq)
Asam Basa konjugasi
b. Ka Kb = Kw
Kb =

= 1 10-14 / 1,8 10-4


= 5,56 10-11
asam basa Bronsted Lowry dibandingkan teori asam basa Arrhenius.

3. Teori Asam Basa Lewis

Gilbert N Lewis mendefenisikan asam dan basa berdasarkan serah terima


pasangan elektron. Asam menurut Lewis adalah penerima pasangan elektron
dan basa merupakan pemberi pasangan elektron
Semua asam basa Arrhenius dan Bronsted Lowry memenuhi defenisi asam basa
Lewis.
Konsep asam basa Lewis dapat menjelaskan asam basa meskipun tidak
melibatkan proton.

B.Indikator Asam Basa


Untuk mengenali suatu zat bersifat asam atau basa digunakan indikator.
Indikator asam basa adalah zat yang berbeda warna dalam larutan asam dan
larutan basa.Ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk membedakan
larutan yang bersifat asam dan larutan yang bersifat basa yaitu kertas lakmus,
larutan indikator dan indikator alam.

1. Kertas lakmus.
Ada dua jenis kertas lakmus yaitu :
a.Kertas lakmus biru.
Kertas lakmus biru digunakan untuk mengenali larutan asam.Dalam larutan
larutan asam kertas lakmus biru berubah menjadi merah sedangkan dalam
larutan yang bersifat netral dan basa tetap berwarna biru.
b.Kertas lakmus merah.
Kertas lakmus merah digunakan untuk mengenali larutan basa. Dalam larutan
basa lakmus merah berubah warna menjadi biru, sedangkan dalam larutan
netral dan asam warnanya tidak berubah.

2. Larutan indikator

Larutan indikator yang sering digunakan di laboratorium adalah fenolftalein,


metil merah, metil jingga dan bromtimol biru.
Berikut tabel perubahan warna indikator dalam larutan asam dan basa.

3. Indikator alam
Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator asam dan basa,
contohnya bunga hydrangea yang berwarna merah muda dalam tanah basa dan
berwarna biru dalam tanah netral/asam, berbagai mahkota bunga ( kembang
sepatu, bunga terompet, bunga kertas, bunga mawar, bunga terompet) dan
kunyit.
Berikut hasil pengujian beberapa macam ekstrak bunga.

C. Derajat Keasaman (pH)

Derajat dan tingkat keasaman suatu larutan ditentukan oleh konsentrasi ion H+
dalam larutan. Semakin besar konsentrasi ion H+ semakin asam larutan
tersebut, larutan pH 1 berarti 10 lebih asam daripada larutan dengan pH 2.
Untuk menyatakan konsentrasi ion H+ dalam larutan Sorensen mengusulkan
konsep pH(pangkat hidrogen) yang dirumuskan :
pH = log [H+]
Jika [H+] = 1 10-n maka pH = n
[H+] = a 10-n maka pH = n log a
pH = n maka [ H+ ] = 10-n
pH dan [H+] dihubungkan dengan tanda negatif , artinya kedua besaran tersebut
berbanding terbalik
( semakin besar konsentrasi H+ makin kecil nilai pH).
pOH
pOH digunakan untuk menyatakan konsentrasi ion OH- secara matematika
dirumuskan :
pOH = log [ OH- ]
Tetapan Kesetimbangan air (Kw)
Air merupakan elektrolit yang lemah dan dapat terionisasi menjadi ion H+ dan
OH- menurut reaksi kesetimbangan sebagai berikut :

H2O(l) === H+(aq) + OH-(aq)


Kc = [ H+] [OH-] / [H2O]
Hasil perkalian Kc dengan (H2O) disebut tetapan kesetimbangan air ( Kw)
Kw = [ H+] [OH-]
Hubungan [ H+] dengan [OH-]
Dalam larutan berair : [ H+] [OH-] = Kw
Dalam air murni : [ H+] = [OH-]
Dalam larutan asam : [H+] > [OH-]
Dalam larutan basa : [ H+] < [OH-]
Contoh : Hitung konsentrasi ion OH- dalam larutan jika konsentrasi ion H+ = 2
10-3 dan
Kw = 10-14.
Jawab : Dalam larutan berair [ H+] [OH-] = 10-14
Jika [H+] = 2 10-3 maka [OH-] = 10-14 / 2 .10-3 = 5 10-12

Hubungan pH dengan pOH


Hubungan pH dengan pOH dapat dinyatakan sebagai berikut :
pH + pOH = pKw

Pada suhu kamar Kw = 10-14 ( pKw = 14) maka dalam larutan :


Netral pH = pOH = 7
Asam pH 7
Contoh : Suatu larutan mempunyai pH = 5,5. Berapa pOH arutan tersebut?
Jawab : pOH = pKw pH
= 14 5,5
= 8,5
Latihan 5.7.
1. Hitung [OH-] dalam larutan pH 12!
2. Hitung pH jika [OH-] = 2 x 10-5!

3. Tentukan [OH-] dan [H+] dalam larutan yang pHnya 5 !

Mengukur pH larutan.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengukur pH larutan, yakni
dengan menggunakan indikator, indikator universal dan pHmeter.
1. Indikator
Indikator mempunyai kisaran/trayek perubahan.Batas batas pH ketika indikator
mengalami perubahan warna disebut trayek perubahan warna indikator.
Berikut trayek perubahan warna dari beberapa indikator.
Indikator Trayek perubahan warna Perubahan warna
Metil jingga (MO)
Metil merah (MM)
Bromtimol biru (BTB)
Fenolftalein (PP)
Lakmus 2,9 4,0
4,2 6,3
6,0 7,6
8,3 10
5,5-8,0 Merah kuning
Merah kuning
Kuning biru
Tidak berwana merah
Merah Biru
2. Indikator universal
Indikator universal adalah gabungan dari beberapa jenis indikator. Indikator
universal tersedia dalam bentuk larutan dan kertas. Kertas indikator universal
digunakan dengan cara meneteskan larutan yang pHnya akan diukur ke atas
kertas kemudian warna yang dihasilkan oleh kertas dibandingkan dengan tabel
warna pH.
3.pHmeter

Merupakan suatu alat yang dirancang untuk pengukur pH dimana besarnya pH


langsung ditunjukkan alat setelah pengukuran.
Memperkirakan pH larutan elektrolit yang tidak dikenal
Indikator dapat digunakan untuk memperkirakan pH suatu larutan elektrolit
dengan menggunakan beberapa indikator, caranya seperti yang ditunjukkan di
bawah ini.

Kekuatan Asam Basa


Kekuatan asam basa dapat diketahui dengan rentang pH yang dapat diukur
dengan indikator atau hitungan.

Elektrolit kuat terionisasi seluruhnya dalam air sedangkan elektrolit lemah


terionisasi sebagian dalam air.
Banyak sedikitnya zat elektrolit yang terion dinyatakan dengan derajat ionisasi
() yaitu perbandingan antara jumlah zat yang terionisasi dengan jumlah zat
mula-mula.
= jumlah mol zat terionisasi
jumlah mol zat mula-mula
Harga berkisar dari 0 sampai 1, untuk elektrolit kuat = 1 atau mendekati 1,
sedangkan elektrolit lemah < 1 bahkan mendekati nol.

Tetapan ionisasi asam (Ka)


Asam kuat terionisasi sempurna dan reaksinya merupakan reaksi berkesudahan.
Contoh : HCI(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
Asam lemah terionisasi sebagian dan reaksi ionisasinya merupakan reaksi
kesetimbangan
Secara umum reaksi ionisasi asam lemah bervalensi satu dirumuskan sebagai
berikut:
HA (aq) ==== H+(aq) + A-(aq)
Ungkapan tetapan ionisasi asam (Ka) adalah :
Ka =
Contoh : CH3COOH(aq) === H+(aq) + CH3COO-(aq).

Ka =
Semakin besar nilai Ka semakin kuat asamnya.

Hubungan Ka dengan
Hubungan Ka dengan dapat dinyatakan dalam rumusan berikut :
=
Ka : tetapan kesetimbangan asam
M : kemolaran
: derajat ionisasi.
Semakin encer larutan semakin besar nilai derajat ionisasi
Asam kuat : HCI, H2SO4, HNO3, HBr, HI, HClO4.
Asam lemah : CH3COOH, H2CO3, H2S.

Kekuatan basa
Seperti asam, basa kuat terionisasi sempurna dan basa lemah terionisasi
sebagian. Secara umum reaksi ionisasi basa lemah bervalensi satu adalah :
LOH(aq) === L+(aq) + OH-(aq)
Tetapan kesetimbangan basa (Kb) =
Semakin besar nilai Kb semakin kuat basanya.

Hubungan tetapan ionisasi basa dengan


=
Basa kuat : NaOH, KOH, Ba(OH)2, Sr(OH)2, Ca(OH)2
Basa lemah : NH3

Menghitung pH larutan asam


pH larutan asam dan basa dapat ditentukan berdasarkan konsentrasi asam dan
basa yang bersangkutan.
a. Asam

pH asam dihitung berdasarkan konsentrasi H+ dengan rumus pH = log [H+]


Konsentrasi H+ asam kuat dihitung berdasarkan rumus :
[H+] = valensi asam M asam
Untuk asam lemah konsentrasi ion H+ dihitung dengan rumus:
[ H+ ] = atau [ H+ ] = M
M = konsentrasi asam
Asam lemah poliprotik seperti H2S (asam diprotik) dan H3PO4 (asam triprotik)
mengalami reaksi ionisasi secara bertahap. Setiap tahap memiliki harga Ka dan
[H+] yang berbeda.
Untuk H2S reaksi ionisasi adalah.
(1) H2S(aq) == H+(aq) + HS-(aq)
Ka1 =
(2) HS-(aq) == H+(aq) + S2-(aq)
Ka2 =
Karena harga Ka1 jauh lebih besar dari harga Ka2, maka untuk perhitungan
harga Ka asam lemah poliprotik ditentukan oleh harga Ka1.
b. Basa
Basa dalam air melepaskan ion OH- .Konsentrasi ion OH- untuk basa kuat
dihitung dengan rumus :
[ OH- ] = valensi basa x M basa
Sedangkan untuk basa lemah adalah :
[ OH- ] = atau [ OH- ] = M basa
M = konsentrasi basa
Dari konsentrasi ion OH- dapat dicari pOH = log [OH-]
Untuk pH = 14 pOH

Langkah-langkah penentuan pH
1. Pastikan larutan tersebut asam atau basa.
2. Pastikan kekuatan larutan tersebut kuat atau lemah
3. Tentukan [OH-] atau [H+] sesuai rumus di atas.

Contoh soal:
1. Larutan H2SO4 memiliki konsentrasi 0,05 M. Hitung konsentrasi ion H+ dan pH
H2SO4.
Jawab : H2SO4 merupakan asam kuat dalam air terionisasi sempurna menurut
reaksi
H2SO4(aq) 2H+ (aq) + SO42-(aq)
Jadi valensi asam tersebut adalah 2 maka konsentrasi ion H+ adalah ;
[ H+] = valensi asam M asam
= 2 0,05
= 0,1 M
pH asam = log [H+]
= log 0,1
=1
2. Hitunglah pH dari larutan CH3COOH 0,1 M jika Ka CH3COOH 10-5 .
Jawab : CH3COOH merupakan asam lemah , rumus yang digunakan adalah :
[H+] =
=
=
= 10-3
pH = log [H+]
= log 10-3
=3
3. Sebanyak 3,7 gram Ca(OH)2 dilarutkan dalam 5 liter air.Tentukan pH larutan
tersebut (Ar H=1 O=16 Ca=40)
Jawab : Kemolaran Ca(OH)2 adalah :
M = 0,01 M
Ca(OH)2 merupakan basa kuat yang terionisasi sempurna dan bervalensi 2.
[OH-] = valensi basa x M basa

= 2 0,01 M
= 0,02 M
pOH = log [OH-]
= log 2 10-2
= 2 log 2
pH = 14 pOH
= 14 {2 log 2}
= 12 + log 2

Peranan pH dalam kehidupan sehari-hari


Peranan pH terkait dengan kelangsungan hidup dari makhluk hidup.
1. pH dalam sistem pencernaan makanan dalam tubuh.
Proses pencernaan makanan dalam tubuh manusia berlangsung dengan
melibatkan pH yang bervariasi.Misalnya pH air ludah sekitar 6,5 , lambung 2 3
dan usus kecil 7 8.
2. pH dalam darah.
pH darah manusia berkisar 7,35 7,45.Jika pH diluar batasan tersebut distribusi
O2 ke sel-sel tubuh oleh hemoglobin akan terganggu.

Peranan pH terkait dengan kehidupan sehari-hari.


1. Pengawetan makanan
pH kurang dari 4 dapat mencegah perkembangan bakteri yang berbahaya dalam
makanan.
2. Kontrol pH tanah dalam pertanian
Tanaman dapat tumbuh dengan baik dalam batasan pH tertentu.
3. Produk perawatan tubuh.
Agar berfungsi dengan baik produk perawatan tubuh seperti sampo,
kondisioner,sabun, pasta gigi mempunyai pH tertentu.Contoh sampo mempunyai
pH 4 7,5.Khusus sampo bayi dan anak-anak pH berkisar 7 untuk mencegah
iritasi pada mata.
4. Kontrol pH pada kolam renang.

pH kolam renang tidak boleh terlalu asam karena dapat menimbulkan iritasi
pada mata dan tidak boleh terlalu basa karena ganggang hijau akan tumbuh. pH
yang sesuai adlah sedikit basa berkisar 7,2.
5. Penerapan pH terhadap kualitas air
Air bersih adalah air yang berkualitas baik dengan kriteria sebagai berikut.
1. Mengandung kurang dari 10 mikroorganisme yang berasal dari kotoran
manusia perliter air
2. Tidak mengandung zat kimia yang membahayakan kesehatan.
3. Tidak berasa, berbau dan berwarna.
4. Mempunyai BOD dan COD rendah .
5. Mempunyai pH antara 6,5 8.0

Berdasarkan kegunaannya air dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu :


Golongan A : merupakan air yang dapat digunakan untuk air minum secara
langsung
Golongan B : merupakan air yang dapat digunakan untuk air baku air minum
Golongan C : merupakan air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan
dan peternakan
Golongan D : merupakan air yang digunakan untuk keperluan pertanian

Dalam mempelajari kualitas air, digunakan beberapa parameter antara lain DO,
BOD dan COD

Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen,DO)


DO adalah banyaknya oksigen yang terlarut dalam air. Agar ikan dapat hidup, air
harus mengandung sedikitnya 5 ppm oksigen.Oksigen terlarut digunakan bakteri
aerob untuk menguraikan sampah organik dalam air.
Biochemical Oxygen Demand (BOD)
BOD menyatakan banyaknya oksigen yang digunakan mikroorganisme untuk
menguraikan sampah yang terdapat dalam air limbah. BOD5 adalah banyaknya
oksigen yang digunakan dalam 5 hari.

Chemical Oxygen Demand (COD)


COD menyatakan jumlah oksigen yang digunakan untuk mengoksidasi limbah
organik dalam air secara kimiawi. Nilai COD selalu leih tinggi dari BOD.

RANGKUMAN
1. Menurut Svante August Arrhenius penyebab sifat asam adalah ion H+,
sedangkan penyebab basa adalah ion OH-.
2. Pendapat Bronsted Lowry tentang asam basa :
Asam : donor proton
Basa : akseptor proton
3. Pasangan asam-basa konjugasi berbeda satu proton, asam mempunyai 1
proton lebih banyak dari basa konjugasinya.
4. Pendapat Lewis tenteng asam basa :
Asam adalah akseptor pasangan elektron.
Basa adalah donor pasangan elektron
5. Larutan asam basa dapat ditunjukkan dengan indikator asam-basa dan
mengukur pHnya. Larutan asam memiliki pH 7.
6. Tingkat keasaman dinyatakan dalam skala pH, semakin asam larutan samakin
kecil pHnya.
7. Trayek pH indikator adalah batas-batas pH dimana indikator mengalami
perubahan warna.
8. pH larutan dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa indikator yang
diketahui trayek pHnya.
9. Asam dan basa ada yang tergolong elektrolit kuat, dan ada yang tergolong
elektrolit lemah.Asam dan basa kuat mengion sempurna, asam dan basa lemah
mengion sebagian.
10. Tetapan ionisasi asam merupakan ukuran kekuatan asam, semakin besar
nilai Ka semakin kuat sifat keasamannya. Demikian juga dengan Kb.
11. Konsentrasi ion H+ dalam larutan asam kuat dapat dihitung dengan rumus
[H+] = M.valensi asam.
12. Konsentrasi [OH-] dalam basa kuat dapat dihitung dengan rumus [OH-] =
M.valensi basa.
13. Untuk asam lemah berlaku : [H+] = [H+] = M.

14. Untuk basa lemah berlaku : [OH-] = [OH-] = M.


15. pH = log [H+] pOH = -log [H+] pKw = -log Kw.
16. Asam polivalen mengion bertahap, pH larutan praktis hanya ditentukan
ionisasi tahap pertama,
[H+] =

You might also like