You are on page 1of 4

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Kaji tentang identittas anak dan keluarga anak:
Nama
Tanggal Lahir
Umur
Agama
Kultur
Diagnosa Medis
Tanggal Kaji
Tanggal Masuk RS
No.Medrek
Nama Ayah/Ibu
Pekerjaan Ayah/Ibu
Pendidikan Ayah/Ibu
2. Keluhan utama atau alasan masuk RS
3. Riwayat kesehatan sekarang menggunakan PQRST
4. Riwayat kehamilan dan kelahiran
- Prenatal, Natal dan Postnatal
5. RIwayat masa lalu
- Perlu ditanyakan pada pasien dan keluarga, apakah pasien pernah mengalami hal
yang demikian.
6. Riwayar keluarga
- Perlu ditanyakan apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit seperti ini atau
penyakit lainnya.
7. Genogram
8. Riawayat sosial

9. Kebutuhan dasar
- Nutrisi dan cairan : frekuensi, pola, porsi/ menu, pantangan
- Eliminasi BAB dan BAK
- Istirahat dan tidur : pola lamanya, keluhan yang mengganggu
- Aktivitas
- Personal hygiene
10. Pemeriksaan Fisisk
- Keadaan umum : penampilan, GCS, lemah/ letih, BB dan TB
- Tanda-tanda vital (RR, S, nadi)
- Kepala, muka, dan leher
- Dada; jantung, paru, payudara

- Abdomen (Inspeksi, palpasi, auskultasi)


- Genitalia (Inspeksi)
- Ekstremitas
11. Pemeriksaan Perkembangan
12. Pemeriksaan Penunjang
Berupa hasil laboratorium atau pemeriksaan lainnya.
13. Informasi tambahan
B. Diagnosa Keperawatan
- Nyeri berhubungan dengan obstruksi
- Resiko volume cairan tubuh kurang dari kebutuhan berhubungan dengan gangguan
metabolism tubuh
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan obstruksi saluran cerna.
Kurang pengetahuan berhubungan dengan salah interpretasi penyakit atau

ketidaktahuan tentang penyakit tersebut.

C. Rencana Keperawatan
- Nyeri berhubungan obstruksi/spasme duktus, proses inflamasi, iskemia

jaringan/

nekrosis.
Tujuan: Individu akan menyatakan redanya/berkurangnya nyeri setelah tindakan
pereda nyeri yang memuaskan.
Kriteria Hasil :Perencanaan keperawatan yang dibuat untuk klien nyeri diharapkan
1.
2.
3.
4.

berorientasi untuk memenuhi hal-hal berikut:


Klien melaporkan adanya penurunan rasa nyeri.
Klien melaporkan adanya peningkatan rasa nyaman.
Klien mampu mempertahankan fungsi fisik dan psikologis yang dimiliki.
Klien mampu menjelaskan faktor-faktor penyebab nyeri.

Intervensi

Rasional

1. Observasi dan catat lokasi,


beratnya

(skala

0-5)

dan

karakter

nyeri

(menetap,

hilang timbul, kolik).

1. Membantu membedakan penyebab


nyeri

dan

memberikan

tentang kemajuan/perbaikan penyakit,


terjadinya

komplikasi,

keefektifan intervensi.
2. posisi

klien

senyaman

informasi
dan

mungkin

2. Meningkatkan istirahat, memusatkan


kembali

perhatian,

dapat

meningkatkan koping. Tirah baring


pada

posisi

fowler

rendah

menurunkan tekanan intraabdomen.


3. Ajarkan

non

3.

Dengan teknik relaksasi dan distraksi

farmakologis sperti distraksi

dapat mengalihkan perhatian pasien

dan relaksasi

dengan nyeri yang dirasakan.

4. Kolaborasi

teknik

Berikan

obat

4.

Menghilangkan

reflex

sesuai indikasi; atau dengan

spasme/kontraksi

otot

halus

dan

analgetik

membantu dalam manajemen nyeri.

Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan dengan gangguan metabolism


tubuh
Tujuan dan Kriteria Hasil (NIC) :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama.. defisit volume cairan teratasi
dengan kriteria hasil:

1. Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal,
2. Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal
3. Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa
lembab,tidak ada rasa haus yang berlebihan
4. Orientasi terhadap waktu dan tempat baik
5. Jumlah dan irama pernapasan dalam batas normal
6. Elektrolit, Hb, Hmt dalam batas normal
7. pH urin dalam batas normal
8. Intake oral dan intravena adekuat
Intervensi

Rasional

1. Pertahankan masukan dan haluaran

1. Memberikan informasi tentang status

akurat, perhatikan haluaran kurang cairan/volume sirkulasi dan kebutuhan


dari masukan, peningkatan berat jenis penggantian
urine. Kaji membrane mukosa/kulit,
nadi perifer, dan pengisian kapiler
1.

2.
Awasi tanda / gejala

2.

Muntah berkepanjangn, aspirasi gaster dan

berlanjutnya pembatasan pemasukan oral dapat

peningkatan

mual/muntah, kram abdomen, menimbulkan deficit natrium, kalium dan


kelemahan,

kejang,

kejang klorida.

ringan, kecepatan jantung tak


teratur, parestesia, hipoaktif atau
tak adanya bising usus, depresi
pernapasan.

3.

3. 3. Menurunkan sekresi dan motilitas gaster.


4.
3. Kolaborasi : Pertahankan pasien
4. 4. Menurunkan mual dan mencegah muntah.
puasa sesuai keperluan.
5. Mempertahankan volume sirkulasi dan
4. Kolaborasi : Berikan antimetik.
5. Kolaborasi : Berikan cairan IV,
elektrolit, dan vitamin K.

memperbaiki ketidakseimbangan.

You might also like