You are on page 1of 2

https://www.scribd.

com/doc/132580426/Lap-praktikum-6-Analisa-Sampah
https://www.scribd.com/doc/24944217/Laporan-Praktikum-Laboratorium-Lingkungan-7-Analisa-Sampah
https://www.scribd.com/doc/46938779/Lap-praktikum-11-Analisa-Sampah
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33609/4/Chapter%20II.pdf
http://dokumen.tips/documents/analisa-sampah.html

Kadar air sampah merupakan salah satu sifat fisis sampah. Kadar air menunjukkan kandungan air yang ada dalam sampah. Dalam
pengukuran kadar air sampah, metode yang biasa digunakan adalah metode pengukuran berat basah dan berat kering. Metode pengukuran
berat basah menyatakan kandungan air sampah sebagai persentase berat basah material, sedangkan metode pengukuran berat kering
menyatakan kandungan air sampah sebagai persentase berat kering material.
Komposisi sampah bervariasi antara 70-80 %, nilai kalori sampah bervariasi antara 50-70%. Dari data tersebut maka komponen organik
masih merupakan komponen terbesar dan menyebabkan sampah kota mempunyai kadar air yang cukup tinggi. Karakteristik sampah diatas,
maka sehari sampah dibiarkan menumpuk, makan akan terjadi kegiatan mikroorganisme anaerobik yang menyebabkan sampah berbau tidak
sedap. Disisi lain sampah yang tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan berkembangnya berbagai macam penyakit.
Pengelompokan berikutnya yang juga sering dilakukan adalah berdasarkan komposisinya, misalnya dinyatakan sebagai % berat (biasanya
berat basah) atau % volume (basah) dari kertas, kayu, kulit, karet, plastik, logam, kaca, kain, makanan, dan lain-lain. Komposisi dan sifat
-sifat sampah menggambarkan keanekaragaman aktivitas manusia.
Senyawa volatil adalah senyawa-senyawa kimia organik yang mempunyai molekul yang kecil dan dapat terdistilasi dengan mudah dalam
tekanan atmosfer. Senyawa volatil dalam sampah berasal dari dekomposisi zat organik yang terjadi dalam keadaan fakulatif maupun
anaerobik oleh mikroorgnisme. Senyawa volatil juga merupakan senyawa organik yang masih dapat dibakar dan menguap pada temperatur
tinggi (650 C). Sehingga kadar volatil sampah menunjukan jumlah zat organik dalam sampah yang menguap melalui pemanasan pada suhu
tinggi ini akan meninggalkan abu (ashes) dan residu. Abu dan residu merupakan material yang lembut, berbentuk bubuk, dan menunjukan
bagian sampah yang tidak volatil. Sampah yang komoponennya merupakan bahan-bahan kertas, plastik, kain dan material lain yang dapat
terbakar biasanya memiliki kadar volatil yang tinggi. Hal ini juga dapat dibuktikan bahwa dengan proses pembakaran yang besar (Proper
Incinerator) sampah yang demikian secara signifikan terkurangi dalam hal volume dan berat.
Kadar volatile merupakan parameter kimiawi sampah. Berbeda dengan komposisi dan kadar air sampah yang merupakan parameter fisis
sampah. Data mengenai kadar volatil sampah sangat penting dalam manajemen persampahan terutama pada proses pengolahannya.
Akumulasi senyawa volatil dapat menurunkan pH sampai melebihi kapasitas buffer pada pengolahan sampah anaerobik, sehingga dapat
mengganggu proses pengolahan sampah. Sedangkan jumlah abu dan residu penting untuk diketahui dalam penentuan desain incinerator agar
dapat memberikan kapasitas penampungan sampah yang sesuai.
yaitu komposisisampah, densitas sampah, kadar air sampah, dan kadar volatile sampah dansampah yang digunakan pada percobaan ini ialah
sampah onorganik.Sampah onorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas,
plastik mainan, botol dangelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikansampah komersil atau sampah yang laku
dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan
gelas bekas minuman, kaleng,kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.Pengukuran komposisi sampah bertujuan untuk
mengetahui komposisisampah yaitu seperti sampah plastik, sampah organik dan sampah logam.Sampah yang digunakan pada percobaan ini
ialah sebanyak 1 kg.
sampahtersebut kemudian dipilah-pilah berdasarkan jenisnya. Dari hasil pemilahan tersebut didapatkan komponen sampah kertas sebesar
40% dansisanya adalah sampah-sampah lain. Besar kecilnya komponen sampahyang diperoleh tergantung dari kegiatan-kegiatan atau
aktivitas yangdilakukan misalnya kegiatan industri, rumah tangga, dan sebagainyaPengukuran densitas sampah sangat membantu dalam
pengelolaansampah terutama pada perencanaan kapasitas pengangkutan sampahmisalnya pada grobak truk pengangkut sampah atau juga
pada penampungan sampah yang akan dibakar dalam insinerator. Pengukurandensitas sampah dilakukan dengan memasukan sampah pada
beker glass
volume 1
l
yang telah ditimbang berat kosongnya, sampah dimasukan

Mahfuz Idafimenggunakan beberapa metode pengukuran sampah yaitu komposisisampah, densitas sampah, kadar air sampah, dan kadar
volatile sampah dansampah yang digunakan pada percobaan ini ialah sampah onorganik.Sampah onorganik adalah sampah yang tidak mudah
membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dangelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.
Sampah ini dapat dijadikansampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang
dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng,kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS,
maupun karton.Pengukuran komposisi sampah bertujuan untuk mengetahui komposisisampah yaitu seperti sampah plastik, sampah organik
dan sampah logam.Sampah yang digunakan pada percobaan ini ialah sebanyak 1 kg. sampahtersebut kemudian dipilah-pilah berdasarkan

jenisnya. Dari hasil pemilahan tersebut didapatkan komponen sampah kertas sebesar 40% dansisanya adalah sampah-sampah lain. Besar
kecilnya komponen sampahyang diperoleh tergantung dari kegiatan-kegiatan atau aktivitas yangdilakukan misalnya kegiatan industri, rumah
tangga, dan sebagainyaPengukuran densitas sampah sangat membantu dalam pengelolaansampah terutama pada perencanaan kapasitas
pengangkutan sampahmisalnya pada grobak truk pengangkut sampah atau juga pada penampungan sampah yang akan dibakar dalam
insinerator. Pengukurandensitas sampah dilakukan dengan memasukan sampah pada
beker glass
volume 1
l
yang telah ditimbang berat kosongnya, sampah dimasukantanpa ditekan. Perhitungan densinitas sampah yang diperoleh dari data-data hasil
pengamatan adalah sebesar 0,35245 kg/l. Yang artinya dalamwadah yang volumenya 1
l
dapat memuat sebanyak 0,35245 kg sampahkertas.Pengukuran kadar air sampah sangat diperlukan sekali sebab adanyaair dalam sampah
sangat menentukan dalam pengolahan sampah terutama pada pengelolaan sampah secara biologi dan termal. Pengukuran kadar air sampah
pada percobaan ini menggunakan cara
quadrant method

sampel sampah yang telah dibagi 4 kemudian diambil masing-masing darike-4 bagian tersebut kemudian diaduk lagi. Percobaan kadar air
dalamsampah bertujuan untuk menghitung kadar air dalam sampah, dari hasil perhitungan data yang didapatkan pada pengamatan
didapatakan kadar air sampah kertas adalah 2,35 % dan kadar keringnya adalah 97,65 %.Pengukuran kadar volatile pada sampel sampah
bertujuan untuk medekomposisi bakteria. Pada pengukuran kadar volatile menggunakansampah kering yang digerus-gerus halus dan
diperoleh berat sampahsebelum dimasukan kedalam oven dan setelah dikeringkan dengan ovenselama 10 menit. Dari data yang diperoleh
dapat diketahui kadar volatil pada sampah anorganik adalah 5,5 % dan kadar keringnya adalah 94,5 %.Tinggi rendahnya kadar volatil
sampah akan mempengaruhi mudahtidaknya sampah tersebut didekomposisi oleh bakteri, semakin tinggikadar volatilnya semakin mudah
sampah tersbut terdekomposisi

oleh bakteri begitu jua sebaliknya. Pada percobaan ini didapatkan kadar volatilsebesar 5,5% yang artinya sampah kertas sulit didekomposisi
oleh bakteri.Pada pengukuran kadar air dan kadar volatil sampah mengunakanmenggunakan cawan yang sebelumnya telah dipanaskan,
tetapididinginkan terlebih dahulu sebelum ditimbang, pemanasan bertujuan agar kadar air pada cawan berkurang karena menguap ketika
dipanaskan.Sedangkan pendinginan bertujuan agar suhu cawan sama dengan suhuruangan dan kadar airnya menjadi konstan, sehingga ketika
ditimbang berat yang didapatkan merupakan berat murni cawan

Metode yang digunakan untuk mengukur komposisi, densitas,kadar air, dan kadar volatil sampah berbeda-beda, hal ini dikarenakan
perbedaan tujuan pengukuran. Pengkuruan komposisi sampah bertujuanuntuk mengetahui komposisi yang terdapat dalam sampah, sehinga
dapatdilakukan cukup dengan pemilahan saja berdasarkan dengan kriteriatertentu. Pengukuran densitas sampah bertujuan untuk menetahui
volumedari sampah, sehingga lebih mudah dalam perencanaan penampungan ataualat angkut sampah. Pengukuran kadar air sampah
bertujuan untuk mengetahui kadar air yang terdapat sampah, sehingga dapat merencanaka

Mahfuz Idafi pengelolaan sampah lebih lanjut. Pengukuran kadar volatil bertujuan untuk mengetahui apakah sampah itu mudah atau tidak
didekomposisi oleh bakteria

You might also like