Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN TEORI
mencairkan lender.
Lendir P6, kebanyakan terdapat dibagian atas leher rahim,tugasnya
membantu sperma serta menimbulkan rasa basah dan licin pada vulva
2.2.1 DEFENISI
Kanker adalah istilah umum yang mencaKup setiap pertumbuhan maligna
dalam setiap bagian tubuh, pertumbuhan ini tidak bertujuan, bersifat parasit, dan
berkembang dengan mengorbankan manusia sebagai hospesnya (Hinchliff, 1999).
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim
sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak
jaringan normal di sekitarnya.
Kanker cerviks adalah tumor ganas yang tumbuh didalam leher rahim atau
cerviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina). Kanker
cerviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun.(Nada, 2007)
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim
sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak
jaringan normal disekitarnya . (FKUI, 1990;FKPP, 1997)
Kanker Serviks adalah pertumbuhan sel-sel mulut rahim/serviks yang
abnormal dimana sel-sel ini mengalami perubahan kearah displasia atau mengarah
keganasan.
Kanker serviks
adalah suatu
proses
pada
A. Mikroskopis
1. Displasia
Displasia ringan terjadi pada sepertiga bagaian basal epidermis. Displasia berat terjadi
pada dua pertiga epidermihampir tidak dapat dibedakan dengan karsinoma insitu.
2. Stadium karsinoma insitu
Pada karsinoma insitu perubahan sel epitel terjadi pada seluruh lapisan epidermis
menjadi karsinoma sel skuamosa. Karsinoma insitu yang tumbuh didaerah
ektoserviks, peralihan sel skuamosa kolumnar dan sel cadangan endoserviks.
3. Stadium karsinoma mikroinvasif.
Pada karksinoma mikroinvasif, disamping perubahan derajat pertumbuhan sel
meningkat juga sel tumor menembus membrana basalis dan invasi pada stoma sejauh
tidak lebih 5 mm dari membrana basalis, biasanya tumor ini asimtomatik dan hanya
ditemukan pada skrining kanker.
4. Stadium karsinoma invasif
Pada karsinoma invasif perubahan derajat pertumbuhan sel menonjol besar dan
bentuk sel bervariasi. Petumbuhan invasif muncul diarea bibir posterior atau anterior
serviks dan meluas ketiga jurusan yaitu jurusan forniks posterior atau anterior, jurusan
parametrium dan korpus uteri.
5. Bentuk kelainan dalam pertumbuhan karsinoma serviks
Pertumbuhan eksofilik, berbentuk bunga kool, tumbuh kearah vagina dan dapat
mengisi setengah dari vagina tanpa infiltrasi kedalam vagina, bentuk pertumbuhan ini
mudah nekrosis dan perdarahan.
Pertumbuhan endofilik, biasanya lesi berbentuk ulkus dan tumbuh progesif meluas ke
forniks,
posterior
dan
anterior
ke
korpus
uteri
dan
parametrium.
Kriteria
t
Karsinoma Pra invasif
0
Karsinoma in situ atau karsinoma intra epitel.
Karsinoma Invasif
I
Ia
Ib
II
dari 7 mm.
Lesi invasif > 5, dibagi atas lesi < 4 Cm dan > 4 Cm.
Proses keganasan telah keluar dari serviuks dan menjalar ke 2/3
bagian atas vagina dan atau ke parametrium tetapi tidak sampai
II a
dinding panggul.
Penyebaran hanya ke vagina, parametrium masih bebas dari infiltrat
II b
tumor.
Penyebaran ke parametrium, uni atau bilateral tetapi belum sampai
III
dinding pangguL
Penyebaran sampai 1/3 distal vagina atau ke parametrium sampai
III a
dinding panggul.
Penyebaran sampai 1/3 distal vagina namun tidak sampai ke dinding
III b
panggul.
Penyebaran sampai dinding panggul, tidak ditemukan daerah bebas
infiltrasi antara tumor dengan dinding panggul atau proses pada
IV
IV a
IV b
2.2.3 ETIOLOGI
A. Faktor pasangan
a. Hubungan seksual pada usia muda
Faktor resiko ini merupakan faktor utama. Semakin muda seseorang
perempuan melakukan hubungan seks, semakin besar resikonya untuk terkena
kanker serviks (melakukan hubungan seks diusia < dari 17 tahun)
b. Sering berganti-ganti pasangan (multipatner sex).
B. Faktor individu
a. Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) tipe 16 dan 18. Penelitian
menunjukkan bahwa 10-30 % wanita pada usia 30an tahun yang sexually
active pernah menderita infeksi HPV (termasuk infeksi pada daerah vulva).
Hal ini terdeksi menggunakan penelitian molecular, dimana pada 99,7%
wanita dengan karsinoma sel skuamosa karena infeksi HPV merupakan
penyebab mutasi neoplasma (perubahan sel normal menjadi ganas).
b. Faktor etologik
Penelitian saat ini memang menfokuskan virus sebagai sebagai penyebab
penting kanker leher rahim .sebab infeksi protozoa ,jamur dan bakteri tidak
potensial onkogenik .Tidak semua virus memang dapat menyebabkan
kanker.Namun paling penting dalam kejadian kanker pada binatang
.Sepertignaya
diantaranya
adalah
golongan
virus
DNA.Pada
proses
karsignogenesis asam nukleat virus tersebut dapat bersatu ke dalam gen dan
DNA sel tuan rumah sehingga menyebabkan terjadinya mutasi sel .
c. Perubahan fisiologik epitel serviks
Jaringan epitel serviks ada 2 jenis yaitu : epitel skuamosa dan epitel kolumnar.
Kedua epitel ini dibatasi oleh sambungan skuamosa- kolumnar (SSK). Pada
wanita dengan seksualitas tinggi maka SSK terletak di ostium eksternum akan
mengalami perubahan fisiologis akibat pH yang rendah dan biasanya dijumpai
pada masa pubertas.
d. Perubahan neoplastik epitel serviks
2.2.4 PATOFISIOLOGI
Karsinoma serviks adalah penyakit yang progresif, mulai dengan intraepitel,
berubah menjadi neoplastik, dan akhirnya menjadi kanker serviks setelah 10 tahun
atau lebih. Secara histopatologi lesi pre invasif biasanya berkembang melalui
beberapa stadium displasia (ringan, sedang dan berat) menjadi karsinoma insitu dan
akhirnya invasif. Berdasarkan karsinogenesis umum, proses perubahan menjadi
kanker diakibatkan oleh adanya mutasi gen pengendali siklus sel. Gen pengendali
tersebut adalah onkogen, tumor supresor gene, dan repair genes. Onkogen dan tumor
supresor gen mempunyai efek yang berlawanan dalam karsinogenesis, dimana
onkogen memperantarai timbulnya transformasi maligna, sedangkan tumor supresor
gen akan menghambat perkembangan tumor yang diatur oleh gen yang terlibat dalam
pertumbuhan sel. Meskipun kanker invasive berkembang melalui perubahan
intraepitel, tidak semua perubahan ini progres menjadi invasif. Lesi preinvasif akan
mengalami regresi secara spontan sebanyak 3 -35%.Bentuk ringan (displasia ringan
dan sedang) mempunyai angka regresi yang tinggi. Waktu yang diperlukan dari
displasia menjadi karsinoma insitu (KIS) berkisar antara 1 7 tahun, sedangkan
waktu yang diperlukan dari karsinoma insitu menjadi invasif adalah 3 20 tahun
(TIM FKUI, 1992).
a.
b.
c.
d.
j. Pemeriksaan secara radiologis (CT Scan dan MRI) untuk mengetahui apakah
sudah ada penyebaran lokal dari ca tersebut.
k. Servikografi
l. Gineskopi
m. Pap net/pemeriksaan terkomputerisasi dengan hasil lebih sensitive
2.2.7 PENATALAKSANAAN
1. Terapi local
Terapi local dilakukan pada penyakit prainvasif, yang meliputi biopsy,
cauterasi, terapi laser, konisasi, dan bedah buku.
2. Histerektomi
Histerektomi mungkin juga dilakukan tergantung pada usia wanita, status
anak, dan atau keinginan untuk sterilisasi. Histerektomi radikal adalah pengangkatan
uterus, pelvis dan nodus limfa para aurtik.
3. Pembedahan dan terapi radiasi
a. Pembedahan dilakukan untuk pengangkatan sel kanker.
b. Dilakukan pada kanker serviks invasive
c. Pada terapi batang eksternalbertujuan mengatahui luas dan lokasi tumor serta
mengecilkan tumor
4. Radioterapi batang eksternal
a. Dilakukan jika nodus limfe positif terkena dan bila batas-batas pembedahan itu
tegas.
b. Untuk terapi radiasi ini biasanya para wanita dipasang kateter urine sehingga
tetap berada di tempat tidur, makan makanan dengan diet ketat dan memakan
obat untuk
tampon (aplikator)
5. Eksenterasi pelvic
2.2.8 KOMPLIKASI
a.
- Obstruksi usus
b. Berkaitan dengan kemoterapi
- Sistitis radiasi
- Enteritis
c. Berkaitan dengan kemoterapi
- Supresi sumsum tulang
- Mual muntah akibat pengunaan obat kemoterapi yang mengandung sisplatin
- Kerusakan membrane mukosa GI
- Mielosupresi
D. Pemeriksaan Fisik
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Ekstremitas; kelemahan.
E. Pemeriksaan Penunjang
1)
2)
3)
4)
5)
Radiologi
a)
Pelvik
limphangiografi,
yang
dapat
Pemeriksaan
intravena
urografi,
yang
Test Schiler
Test ini menggunakan iodine solution yang diusapkan pada permukaan serviks.
Pada serviks yang normal akan membentuk bayangan yang terjadi pada sel
epitel serviks karena adanya glikogen. Sedangkan pada sel epitel serviks yang
mengandung sel kanker akan menunjukkan warna yang tidak berubah karena
tidak ada glikogen.
keputihan
berkepanjangan
berbau
dan
MK