You are on page 1of 3

ANALISA BERPIKIR KRITIS

Diajukan untuk memenuhi Tugas Konsep Dasar Keperawatan 2


Dosen Pengampu : Puji Purwaningsih, S.Kep., Ns.

Disusun Oleh :
Nama : Rishar Bagas Pahlavy
NIM

: 010115A104

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2016

Kasus :
Seorang perawat keluarga datang ke salah satu rumah. Kepala keluarga mengatakan
saat ini dia bingung karena di PHK dari pabrik, dia mengatakan sehari hari hanya tidur
tiduran, bermalas malasan untuk mencari kerja lagi, saat ini istrinya bekerja di pabrik
sebagai Kepala Manager yang menyokong perekonomian keluarga sejak Kepala Keluarga di
PHK. Kepala Keluarga mengatakan saat ini dia merasa pusing, tenguk merasa berat, tidak ada
nafsu makan, kesemutan diujung jari. Keluahan itu dia rasakan seminggu setelah di PHK.
Jika berada dirumah Kepala Keluarga mengatakan kalau anak anaknya pulang dari sekolah,
dia bingung jika anak anaknya minta uang kepada dia karena dia tidak punya uang. Sering
terjadi perselisihan paham antara suami dan istri yang sering dirasakan anak anak. Kata
Kepala Keluarga, istri menuntut kalau dirumah pekerjaan rumah tangga dilakukan oleh
kepala rumah tangga, tapi kepala rumah tangga mengatakan dia malu melakukan pekerjaan
rumah tangga.
Soal :
Lakukanlah analisis berpikir kritis dari kasus tersebut.
Jawaban :
Kata kunci : PHK dan Kepala Keluarga.
Berdasarkan jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garut yang disusun oleh Mega
Achdisty Noordyana, dalam analisi kasus ini harus mengetahui kata kunci dari kasus tersebut.
Dari kasus diatas kata kuncinya PHK dan Kepala Keluarga.
Pada kasus ini kita bisa mengetahui masalah dan penyebab masalahnya. Masalah dari
kasus tersebut adalah seorang Kepala Keluarga yang di PHK dari pekerjaan tempat dia
bekerja. Dengan di PHKnya, seorang Kepala Keluarga itu menjadi bermalas malasan dan
tidak mau melakukan aktivitas apapun sehingga Kepala Keluarga sering bertengkar dengan
istrinya dikarenakan sang suami tidak mau melakukan aktivitas di rumah dan tidak mau
mencari pekerjaan yang lain. Karena itu semua pekerjaan rumah dilimpahkan oleh istrinya,
karena suami adalah Kepala Rumah Tangga.
Solusi :
Solusi dari kasus tersebut adalah perawat memberikan masukan dan memotivasi kepada
kepala keluarga tersebut agar dia mau mencari pekerjaan baru, karena sebagai kepala
keluarga yang memegang peranan penting dikeluarganya dia harus memiliki pekerjaan. Dan
seharusnya pekerjaan rumah dikerjakan bersama adar tidak terjadinya salah paham dan

mengganggu kondisi psikis anak mereka. Setelah melakukan pendekatan berupa saran,
perawat juga memberikan obat yang dibutuhkan kepala keluarga terebut karena keluan dia
seminggu setelah dia diPHK agar rasa sakit yang dia alami hilang dan tidak mengganggu
proses untuk mengatur hubungan keluarga mereka. Sebagai istri yang baik, istri kepala
keluarga tersebutpun memberikan motivasi dan selalu menyemangati suaminya agar dia
bersemangat untuk menafkahi keluarganya dan memenuhi kebutuhan istri dan anaknya.
Sumber : JurnalMosharafa, Volume 8, Nomor 2, April 2016

You might also like