You are on page 1of 4

ASUHAN KEPERAWATN TEORI

IBU HAMIL DENGAN PPI ( PARTUS PREMATURE IMINENS )

A. PENGKAJIAN
Data subjektif
1. Identitas klien
Meliputi nama, umur beresiko pada usia ibu hamil < 16 tahunatau > 3a
tahun, alamat, agama, suku bangsa,status perkawinan, pendidikan,
pekerjaan, tanggal MRS, no register diagnose medis
2. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
Pada ibu hamil dengan partus premature I,,mems sering ditemukan
rasa kaku diperut menyerupai rasa tekanan ntra pelviks dan nyeri pada
pungung bawah (low back pain) mengeluarkan lender pervaginam.
2) Riwayat kesehatan sekarang
Dari ibu mengalami keluhan utama hingga itu datang ke rumah sakit,
dirujuk maupun datang sendiri. Upaya apa saja yang sudah dilakukan
ibu
3) Riwayat kesehatan dahulu
- Kemungkinan ibu menderita DM hipertensi, dan infeksi saluran
-

kencing
Kemungkinan ibu mempunyai riwayat pendarahan trimester

awal perdarahan paterm atuau abortus ulang


- Kemungkinan ibu memakai obat nrkotik atau perokok berat
4) Riwayat kesehatan keluarga
Kemungkinan mmemiliki riwayat gemeli pada keluuarga
(wiknjosastro, 2010).
3. Riwayat obserti
1) Riwayat kehamilan
Statusperkawian sah atau tidak, lama perkawiann sudah berapa lama
menikah (Sujiati 2010)
Pada ibu hamil dengan PPI terjadi 15% persalinan premature pada
kawin tidak sah (Nugroh 2010)
2) Riwayat kehamilan
Pada iu dengan PPI adanya riwayat abortus berulang dengan perawtan
prenatal care yng buruk (Wiknjosasoko, 2010)
3) Riwayat persalinan
Spontan atau bantuan, lahir aterm ata premature, ada atau tidaknya
pendarahan, waktu persalinan, ditolong oleh siapa, temat persalinan,
atau tidak ada riwayat persalinan premature sebelumny.
Pada ibu hamil dengan PPI meemiliki riwayat abortus pada trimester II
lebih dari 1 kali , riwayat persalinan praterm sebelmnya, operasi

sebelumnya, operasi abdominal pada kehamilan praterm (Nugroho,


2010)
4. Pola pola fungsi kesehatan
1) Pola persepsi dan penatalaksanaan kesehatan
Program skrining kunjunan ke pust pelayanan kesehatan, laihan dan
olahraga, menejenmen stress
2) Pola aktivitas
Pada ibu hamil aktivitas lebih dibtasi karena agar tidak lelah pada ibu
hamil denan PPI biasanya melakukan pekerjaan yang terlalu berat
3) Pola nutrisi dan metabolism
Pada umumnya ibu hamil pada trimester 1 mengalami mual muntah,
pda trimester II ibu hamil mengalami memperbanyak makan cek
guladarah

untuk mencegah terjadinya DM gestasional. Ibu yang

kurang gizi dapat mempengaruhi terjadinya PPI ( Nugroho, 2010)


4) Pola tidur istirahat
Pada ibu dengan PPI kemungkinan nyeri punggung (low back pain)
menganguistirahat dan tidur
5) Pola kognitif dan perceptual
6) Pola persepsi dan konsep diri
7) Pola peran dan hubungan
Tidak ada anguan pada pola peran dan hubungan apabila ibu dengan
PPI mengalami nyeri kemungkinan ibu mengluh nyeri
8) Pola koping dan toleransi stress
Ibu anseitas PPI yang diderita ( resiko) , kemungkinan ibu cemas
tentang kehamlan dan bayi cemas bayi lahir dulu ( premature )
9) Pola nilai dan kepercayaan
10) Pola seksual dan reproduksi
Pada ibu hamil dengan PPI kemungkinan perdrahan pervaginam, pada
ibu dengan PPI bias any frekuensi hubungan seksual berlebihan
terutama pada usia kehamilan tua dan dengan dengan posisi yang tidak
aman
11) Pola eliminasi
Pada ibu hamil dengan PPI pada BAK sring dengan konsitensi
berwarna kuning
5. Pemeriksaan Fisik
Data objektif
1) Tanda tanda vital melipui tekanan darah suhu, nadi, pernafasan
2) Tinggi badan dan berat badan
3) Kesadaran meiputi GCS
4) Pemmeriksaan fisik (head to toe)
a. Kepala
- Rambut
: bersih atau tidak, rontok atau tidak, tipis ata
-

tebal
Muka
Mata
Hidung
Gigi dan mulut
Telinaga

: pucat atau tidak ada edema atau tidak


: konjungtiva, sklera mata
: simetris atau tidak, apa ada sinus atau tidak
: ada karies gigi, stomatitis atau tidak
: ada serumen atau tidak

b. Leher
Apakah ada pembesaran kelenjar tiroid atau pembesaran vena
jugularis
c. Dada
- Jantung
: inspeksi , auskultasi, perfusi
- Payudara
: inspeksi, simetris atau tidakm, putin menonjol,
- Paru paru
: inspeksi, perfusi aukultasi
d. Abdommen
Bentuk perut apakah ada pembesaran perutnya, apakah ada bekas
operasi atau tidak
e. Genetalia
Apakah gatal, panas, lembab atau kering ada cairan apa tidak
f. Ekstermitas
Apakah ada edema atau tidak, terdapat variasis atau tidak
6. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan laboratorim
Dara lengkap, kima darah, urinalis, bakteriologi vagina
2) USG
Tebal serviks 2 cm, keadaan air ketuban, CTG (kesejahteraan janin)
CRP (20,7 mg/ml)
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agenn injuri , kontraksi otot dan efek obat
obatan
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan hipersensitivitas otot seluler
tirah baring kelemahan umum
3. Resiko cedera pada janin berhubungan dengan persalinan premature
4. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional ancaman yang dirasakan
atau aktual pada diri dan janin
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agenn injuri , kontraksi otot dan efek obat
obatan
Tujuan : dalam waktu 2 x 24 jam kilen tidak mengalami nyeri atau nyeri
hilang
Kriteria Hasil :
- Skala nyeri 0
- Tanda tanda vital dalam batas normal
- Klien tidak mengalami gangguan tidur
Intervensi :
1) Berikan posisi nyaman pada klien
R : klien merasa nyaman pada klien dengan posisi sesuai keinginan
2) Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi
R : teknik mengurangi rasa nyeri pada klien
3) Observasi skala nyeri
R : mengetahui skala nyeri yang dirasakan klien
4) Observasi tanda tanda vital
R : mengetahui keadaan klien
5) Kolaborasi pemberian analgesik
R : mengurangi nyeri pada klien

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan hipersensitivitas otot seluler


tirah baring kelemahan umum
Tujuan : dalam waktu 2 x 24 jam kilen dihrapkan dapat bertoleransi
terhaadap aktivitas
Kriteria Hasil :
- Mampu melaksanakan aktivitas sehari hari
- Mampu memenuhi kebutuhan secara mandiri
Intervensi :
1) Anjurkan klien istirahat cukup
R : untuk mencegah klien kelelahan
2) Anjurkan keluarga klien membantu aktivitas klien
R : membantu klien beraktivitas
3) Anjurkan klien memenuhi kebutuhan secara mandiri
R : mengetahui aktivitas kebutuhan klien
4) Oservasi tanda tanda vital
R : mengetahui keadaan klien
5) Kolaborasi dengan tenaga rehab medik dalam merencanakan program
terapi yang tepat
R : untuk membantu klien beraktivitas
3. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional ancaman yang dirasakan
atau aktual pada diri dan janin
Tujuan : dalam waktu 1 x 24 jam klien tidak mengalami kecemasan
Kriteria Hasil :
- Klien dapta mengontrol rasa takut
- Observasi tnda tanda vital
- Postur tubuh ekspresi wajah, bahasa tubuh dan aktivitas
menunjukan berkurngnya kecemasan
Intervensi :
1) Anjurkan teknik relaksasi
R : agar klien lebih tenang
2) Dengar klien bercerita dengan penuh perhtian
R : agar klien dapat bercerit dengan nyaman
3) Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan ketakutan dan
persepsi
R : agar klien dapat mengungkapkan perasaannya
4) Observasi tanda tanda vital
R : mengetahui keadaan klien
5) Kolaborasi dengan pemberian oat mengurangi kecemasan
R : agar klien tenang dan tidak cemas

You might also like