You are on page 1of 2

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MALAHAYATI
Skripsi, 16 agustus 2015
Aranda Amagasa Mas Gede

Hubungan Kualitas gizi dengan Lama Penyembuhan Luka post


Sirkumsisi pada anak-anak di Kecamatan Seputih Mataram
Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2015
xv + 62 halaman, 6 tabel, 7 gambar, 10 lampiran
Abstrak
Latar belakang: Sirkumsisi sering dilakukan oleh masyarakat bukan hanya alasan agama,
tetapi pula alasan kesehatan. Secara medispun dikatakan bahwa sunat sangat menguntungkan
bagi kesehatan. Banyak penyakit yang dapat dihindarkan dengan sirkumsisi, misalnya
phimosis, paraphimosis, candidiasis, tumor ganas dan praganas pada daerah kelamin pria.
Pria yang di sunat lebih higienis, pada masa tua lebih mudah merawat bagian tersebut dan
secara seksualitas lebih menguntungkan (lebih bersih, tidak mudah lecet/iritasi, terhindar dari
ejakulasi dini) (Basuki, 2000). Umumnya dalam proses sirkumsisi akan menghasilkan
sayatan pada saat memotong preputium penis yang akan menjadi luka sehingga
membutuhkan proses penyembuhan. Adapun faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
adalah berat badan pasien dan status nutrisi. defisiensi karbohidrat, protein, Zn, Vitamin A, B,
C dapat menghambat penyembuhan luka pada sirkumsisi.Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh antara kualitas gizi pasien post-sirkumsisi berdasarkan lingkar lengan
atas dengan lamanya penyembuhan luka post sirkumsisi pada anak di Kecamatan Seputih
Mataram, Kabupaten Lampung tengah.
Metode: adapun metode penelitian yang digunakan adalah prospektif (cohort) dilakukan
pada 36 pasien anak yang menjalani sirkumsisi. Teknik sampling yang digunakan adalah
accidental sampling. Dan uji statistik penilitian menggunakan uji Chi-square. Data primer
yang di kumpulkan adalah LLA diukur pada hari pertama perawatan, Adapun penyembuhan
luka pasien diukur pada hari ke-10 post sirkumsisi
Hasil: subjek penelitian ini adalah 36 anak yang menjalani tindakan sirkumsisi di Kecamatan
Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2015 didapatkan anak-anak dengan
kualitas gizi tidak ideal yaitu sebesar 19 responden (52.8%) dan didapatkan anak-anak
dengan lama penyembuhan luka 10 hari yaitu sebesar 20 responden (56.6%).
Kesimpulan: Dari hasil penelitian yang dilakukan, terdapat hubungan yang bermakna antara
kualitas gizi dengan lama penyembuhan luka.
Kata kunci: Sirkumsisi, Kualitas Gizi,Lingkar Lengan Atas, Lama Penyembuhan Luka

viii

MEDICAL OF FACULTY
MALAHAYATI UNIVERSITY
Undergraduate Thesis, august 16th 2015
Aranda Amagasa Mas Gede

The Relationship of nutritional quality with the Healing Old Wound


post Circumcision of Children in District of Seputih Mataram
as Central Lampung Regency 2015
xv + 62 pages, 6 tables,7 pictures, 10 attacements

Abstract
Background: Circumcision is often done by people not only for religious reasons, but also
for health reasons. Medically it is said that circumcision is very beneficial for health. Many
diseases can be avoided by circumcision, such as phimosis, paraphimosis, candidiasis,
malignant tumors and prre malignant in the male genital area. Men who are circumcised,
more hygienic, in old age easier to take care of the part and sexuality are more favorable
(more clean, not easy abrasions / irritation, avoid premature ejaculation) (Basuki 2000).
Generally, in the process of circumcision will generate an incision at the time of cutting the
prepuce of the penis which will be wound so that the healing process requires. The factors
that affect wound healing is the patient's weight and nutritional status. In addition, the
deficiency of carbohydrates, protein, zinc, vitamin A, B, C may inhibit wound healing in
circumcision. This study aims to determine the effect of the nutritional quality of patient post
circumcision based on the length of the circumference of the upper arm with wound healing
post-circumcision of Children in District of Seputih Mataram Central Lampung Regency
2015.
Methods: As for the research method used is prospective (chohort) conducted in 36 pediatric
patients who underwent circumcision. The sampling technique used was accidental sampling.
And statistical tests penilitian using Chi-square test. Primary data are collected is LLA
measured on the first day of treatment, wound healing The patient was measured at day 10
post-circumcision
Result: The subjects of this study were 36 children who underwent circumcision in district of
seeputih Mataram as Central Lampung regency in 2015 found children with nutritional
quality is not ideal in the amount of 19 respondents (52.8%) and found children with long
healing wounds 10 days ie by 20 respondents (56.6%).
Conclusion: From the results of research conducted, there is a significant correlation
between the nutritional quality of the healing old wounds.
Keywords: Circumcision, Nutritional Quality, the circumference of the Upper Arm, Healing
Old Wounds

ix

You might also like