You are on page 1of 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.

Ln DENGAN
GANGGUAN ELEMINASI
A. Pengkajian

1.

Identitas
a) Pasien

Nama

: Tn. Ln

Umur

: 51 tahun

Agama

: Hindu

Status

: Kawin

Kelamin

: laki laki

Alamat

: jalan Noja Gg 13-1 kesiman petilan

Pekerjaan

: PNS

Tgl MRS

: 11 juni 2010

Pendidikan

: SLTA

Suku Bangsa

: Indonesia

Bahasa yang digunakan

: Bahasa Bali

Tgl pengkajian

: 14 juni 2010

Diagnosa Medis

: Fraktut femur 1/3 proximal sinistra

b) Penanggung

Nama

: Tn. Wn

Alamat

: jalan Noja Gg 13-1 kesiman petilan

Hubungan keluarga

: kakak kandung

Pekerjaan

: karyawan swasta

Status
2.
a.

: sudah menikah

Status Kesehatan
Status kesehatan saat ini:

Keluhan utama :
Saat MRS: Os datang karena fraktur femur 1/3 proximal sinistra.Pasien
mengatakan fraktur terjadi karena terpleset dikamar mandi sekitar 4 hari yang
lalu.
Saat pengakajian: Os mengeluh tidak bisa BAB sejak 3 minggu yang lalu dan
mengeluh nyeri pada perut tengah bagian kanan dan nyeri pada kaki sebelah kiri.
Alasan masuk RS

Sejak 4 hari yang lalu pasien datang dengan fraktur dan sebelumnya pasien juga
mengeluh tidak bisa BAB sejak 3 minggu yang lalu.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi:
Pasien mengatakan sebelumnya sudah pernah bolak balik RS selama 3x dan
mendapatkan obat pencahar dari dokter. Pasien lupa nama obatnya. Walaupun
telah menggunakan obat pencahar, tapi pasien tetap tidak bisa BAB.
b.

Status kesehatan masa lalu

Penyakit yang pernah di alami


: pasien mengatakan sebelumnya pernah
mengalami penyakit seperti batuk, demam, pilek dan pusing.
Pernah di rawat
dirawat di RS.

: pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah

Alergi
: pasien mengatakan alergi terhadap makanan
laut, karena dapat menimbulkan reaksi gatal-gatal pada kulit. Sedangkan untuk obatobatan pasien tidak mengalami alergi.
Kebiasaan
c.
Riwayat penyakit keluarga
hipertensi (-).

: merokok (-), alcohol (-), kopi (-).


: asthma (-), DM (-), penyakit jiwa (-),

d.
Diagnosa medis dan therapy : CF femur 1/3 proksimal sinistra +
konstipasi
e.

Therapy :

ISDN

3x 5 mg

Oscandia

1 x 1 mg

Lactulosa

3 x 1 mg

Asamefenamat

3 x 1 mg

Laksobenont

1 x 20 tetes dalam 250 cc air.

Metyl predisolon 3 x 1 mg
3.

Pola kebutuhan dasar manusia ( virginia Henderson )

a) Pola nafas
Di rumah : pasien mengatakan sebelum sakit, tidak ada gangguan dalam bernafas,
baik saat menarik maupun mengeluarkan nafas. Dan nafas pasien normal.
Saat pengkajian : pasien tidak ada gangguan saat bernafas baik saat menarik maupun
mengeluarkan nafas. Dan nafas pasien normal.
b) Pola makan dan minum
Di rumah : Pasien mengatakan saat dirumah tidak ada gangguan makan, pasien biasa
makan 3 x sehari dengan menu nasi,lauk pauk dan sayur.
Pasien juga minum 7 gelas air putih perhari ( 1750cc)
Saat pengkajian : pasien mengatakan tidak banyak makan dan minum, nafsu
makannya juga berkurang pasien juga mengatakan mual dan muntah. Pasien hanya
makan buah pepaya dan kue basah 1 potong. Pasien mengatakan hanya bisa minum
3 gelas perhari(,750 cc).Saat makan dan minum dibantu oleh keluarga. Pasien
mendapatkan cairan infuse NaCl 0,9 % 20 tetes /mnt.
c) Pola eliminasi
Buang air besar
Di rumah : sebelum sakit, pasien mengatakan biasa BAB 1x sehari setiap pagi.
Saat pengkajian : pasien mengatakan tidak bisa BAB selama 3 minggu.tapi bisa
platus.
Buang air kecil

Di rumah : pasien mengatakan biasa kencing 5x sehari. Warnanya kuning


Saat pengkajian : pasien mengatakan bisa buang air kecil 3x sehari.warnanya
kekuningan.
d) Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit, pasien biasa melakukan aktifitas dan bergerak secara mandiri.
Saat Pengkajian : Pasien tidak bisa duduk, berjalan, berdiri dan mengangkat kaki oleh
karena fraktur dan terpasang skin traksi 5kg.
e) Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit,pasien biasa tidur dengan nyenyak dari pkl 22.00 sampai pkl 05.00.
Terkadang pasien bangun untuk buang air kecil.
Saat pengkajian : pasien mengatakan susah tidur karena situasi yang ramai,berisik dan
ruangan bercahaya. Pasien mengatakan hanya bisa tidur 3 jam dari pkl 23.0002.00.Pasien juga mengatakan tidak terbiasa tidur siang.
f) Pola berpakaian
Sebelum sakit pasien biasa mengganti pakaiannya 2x sehari setelah mandi.
Saat pengkajian : pasien hanya memakai celana pendek, karena merasa kepanasan.
Dalam berpakaian pasien biasa dibantu oleh keluarga.
g) Pola rasa nyaman
Sebelum masuk RS pasien mengatakan nyaman karena tidak mengalami masalah
kesehatan yang serius.
Saat pengkajian : pasien mengatakan tidak nyaman karena masih merasakan nyeri pada
perut bagian tengah kanan dan kaki sebelah kiri.
Skala nyeri 6 ( 1-10)
h) Pola kebersihan diri
Sebelum masuk RS : pasien biasa mandi dan gosok gigi 2x sehari.
Saat pengkajian : rambut pasien terlihat berminyak, kulitnya kotor, tercium bau badan.
Pasien dibantu keluarganya dalam menjaga kebersihan diri.
i) Pola rasa aman

Di rumah : sebelum masuk RS pasien merasa aman tinggal dengan keluarganya.


Saat pengkajian : pasien mengatakan merasa kurang aman karena situasi di RS yang
ramai dan penunggu pasien yang sering ribut.
j) Pola komunikasi dan hubungan dengan orang lain
Di rumah : pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien biasa berkomunikasi
dengan tetangga, keluarga dan orang lain dengan baik dan biasa menggunakan
bahasa bali.
Saat pengkajian : pasien biasa berkomunikasi dengan keluarga, penunggu pasien, dan
tim kesehatan.
k) Pola beribadah
Pasien menganut agama Hindu dan setiap hari raya pasien biasa sembahyang di
merajan dan di pura. Karena sakitnya pasien hanya bisa sembahyang dari tempat
tidur.
l) Pola produktivitas
Pasien sebagai kepala keluarga dan pasien mempunyai seorang istri dan 3 orang anak.
Pekerjaan pasien sebagai PNS. Saat pengkajian pasien tidak bisa menjalankan
tugasnya sebagai kepala keluarga dan PNS.
No
Dx
I.

Tgl Dx

14/6/10

II
III
IV
V
VI
VII

14/6/10
14/6/10
14/6/10
14/6/10
14/6/10

Diagnosa Keperawatan

Konstipasi b/d penurunan peristaltic usus,


ditandai dengan pasien tidak bisa BAB
dari 3 minggu yang lalu, teraba skibalak
diperut tengah bagian kanan, peristaltik
usus 16x/mnt.

Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh b/d tidak ada nafsu makan
ditandai dengan makan habis 5 sendok + buah
dan kue 1 potong,mual dan muntah.
Nyeri akut b/d distensi usus ditandai dengan
wajah pasien tampak meringis skala nyeri 6 dari
1-10.
Kerusakan mobilitas fisik b/d Kelemahan dan

Tgl Teratasi

TTD

14/6/10

keadaan umum yang menurun, ditandai dengan


pasien hanya terlihat berbaring ditempat
tidur,tidak bisa duduk,berdiri,berjalan,kaki tidak
dapat ditekuk
Defisit personal hygiene b/d kerusakan
musculoskeletal ditandai dengan kulit pasien
tampak kotor badan berbau dan rambut
berminyak .
Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi
yang adekuat tentang pronosis pengobatan dan
perawatan penyakit ditandai dengan pasien
selalu bertanya tanya mengenai penyakitnya.
Gangguan pola tidur b/d ketidaknyamanan fisik
dan lingkungan ditandai dengan pasien hanya
bisa tidur 3 jam/hari tidak biasa istirahat siang
dan ada lingkran hitam disekitar mata.

Prioritas masalah :
Konstipasi b/d penurunan peristaltik usus, yang ditandai dengan tidak bisa BAB dari 3
minggu yang lalu, teraba skibalak diperut tengah bagian kanan, peristaltik usus 16x/mnt.
1. C.

Rencana Keperawatan

Hari/tgl No Dx
Selasa

15/6/10

Tujuan dan Kriteria Hasil


Setelah diberikan tidakan
keperawatan selama 324
jam diharapkan pasien
BAB secara teratur dengan
kriteria hasil:

Pasiem mampu
BAB(+) setiap hari.

Perut tidak kembung.

Nyeri perut hilang.

Bising usus normal


(19-32x/mnt)

Intervensi

Rasional

Kaji tanda dan


gejala konstipasi pasien. Mempermudah

dalam memberi
Pantau BAB dan intervensi.

platus setiap hari.

Mengetahui
status defekasi

Anjurkan pasien
untuk makan makanan

Berfungsi
dan buah-buahan yang
memperlancar BAB.
berserat tinggi.

Berfungsi

Anjurkan pasien
memperlancar BAB.
untuk minum banyak 5
gelas/hari ( 1250cc

Membantu
/hari)
meningkatkan dan


Kolaborasi dalam menormalkan
pemberian obat pencahar peristaltik usus.
(laxadine)

Anjurkan pasien
mobilisasi miring kiri
dan kanan ditempat tidur
setiap 2 jam.
D. IMPLEMENTASI
Hari/tgl Dx
Selasa

15 juni
2010

jam

Tindakan keperawatan

Evaluasi

10.20 Memantau BAB pasien setiap hari Pasien belum bisa BAB
11.00 Mengukur tanda tanda vital pasien

TD : 110/80 mmHg

12.00 Memberi pasien minum.

RR : 20x/menit
N : 80x/menit
S : 36,8o C
Pasien menghabiskan susu 1
gelas ( 250 cc) mual muntah
(+).

Rabu
16 juni
2010

08.45 Mengukur tanda tanda vital


pasien

11.00

TD : 110/80 mmHg

RR : 20x/menit

Memberikan therapi yang telah


11.30 diterapkan oleh dokter

N : 80x/menit

12.30 Laxsadin 1 sendok teh

S : 36o C

Membantu memberi makan sesuai


dengan diet yang diberikan

Pasien mampu BAB sedikit


dengan kosistensi feses keras dan
berwarna hitam.

Memberikan penyuluhan kesehatan


tentang manfaat makanan berserat tinggi Pasien tidak mau makan, hanya
mau makan buah dan kue basah 1
potong
Pasien masih merasakan mual
dan muntah

TTD

Pasien mengerti dan tampak


kooperatif
Kamis
17 juni
2010

08.30 Memberikan therapi yang telah


diterapkan oleh dokter.

09.15

Menganjurkan makan dengan porsi


10.00 sedikit tetapi sering.
11.45 Mengukur TTV.
Memberikan penyuluhan kesehatan
mengenai penyakit pasien .

Pasien mampu BAB sedikit


dengan kosistensi feses
keras dan berwarna agak
kehitaman.

Pasien sudah mampu makan


bubur 5 sendok makan , mual
dan muntah berkurang.
TD : 110/80 mmHg, R :
20x/mnt, N : 80x/mnt, S : 36oC
Pasien mengerti dan memahami
tentang penyakit yang dialami.

E. EVALUASI
NO Hari/tgl No DX
1 Kamis 17
juni 2010

Jam

Evaluasi

ttd

09.30 S : Pasien mengatakan hanya bisa makan 5


sendok dan sudah BAB dengan konsistensi
masih keras dan warna kehitaman.

O : Perut pasien masih terlihat kembung dan tegang


platus dan BAB (+)
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan renpra, kaji pola BAB pasien
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}

No
Dx

TGL

DATA

iNTERPRETASI

MASALAH

DX
1

14/6/1
0

DS:

Penurunan
peristaltik usus

Konstipasi

Pasien mengatakan tidak


bisa bab selama kurang
lebih 3 minggu, nyeri
tekan pada perut tengah
bagian kanan.

DO:

Penumpukan feses
di dalam kolon dan
rektum

Pada perut kanan pasien


teraba skibala, bising
usus 16 kali/ mt. perut
pasien terlihat kembung ,
nyeri tekan (+) 6 (1-10).

Konstipasi

DS:
Pasien mengatakan tidak
banyak makan, hanya
bisa makan 5 sendok dan
nafsu makan berkurang.

Dx
2
14/6/1
0

Gangguan
gastrointestinal
DO:
Porsi makanan yang
tersedia hanya habis 5
sendok.

anoreksia

Mual muntah
DS:

Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh

Pasien mengatakan nyeri


pada perut tengah bagian
kanan sejak kurang lebih
3 minggu.

Dx
3

Ketidak
seimbangan nutrisi
Nyeri akut

DO:

14/6/1
0

Pasien tampak meringis


skala nyeri 6 (1-10).
Terkadang memegang
daerah perut yang
dirasakan sakit.

Penumpukan
makanan di usus

Penekanan sarafsaraf intra


abdomen

Nyeri
DS:
Pasien mengatakan tidak
bisa beraktifitas secara
mandiri, seperti duduk,
berdiri, dan berjalan.

Syok neurogenik

DO:

Dx
4

Pasien mengalami fraktur


pemur 1/3 proksimal
sinistra terpasang skin
traksi 5kg.
14/6/1
0

Pasien hanya berbaring


ditempat tidur.

Kerusakan
mobilitas fisik

Fraktur

DS :
Pasien mengatakan
kurang nyaman dengan
keadaan badannya,
kebersihan diri hanya
dengan washlap dan
dilakukan oleh keluarga.

Terputusnya
kontinyuitas tulang
dan jaringan.

Penurunan fungsi
organ tubuh.

DO :
Tercium bau badan ,
badan pasien terlihat
kotor, rambut berminyak,
dan tampak

Dx
5

14/6/1
0

berkeringat. Terdapat
fraktur pada femur 1/3
proksimal sinistra,
terpasang infuse pada
tangan kiri.

Keadaan tubuh
melemah

Mobilitas fisik
terganggu

Fraktur
DS:
Pasien mengatakan
belum mengerti tentang
keadaan, pengobatan,
perawatan penykitnya.

kerusakan
musculoskeletal

Deficit personal
hygiene

DO:
Pasien sering bertanyatanya tentang keadaan,
pengobatan, perawatan
penyakitnya, pasien
tampak resah dan
khawatir.

Kelemahan

Perawatan diri
kurang

DS :

Dx
6

Pasien mengatakan
hanya bisa tidur kurang
lebih 3 jam setiap malam,
dan pasien mengatakan
tidak biasa tidur siang.

14/6/1
0

Kurang
pengetahuan

Defisit personal
hygiene

DO :
Terdapat lingkaran hitam
disekitar mata, pasien
tampak lemas, situasi
lingkungan berisik,dan
bercahaya.

Kurang
pengetahuan

Dx
7

Gangguan pola
tidur

Informasi yang
tidak adekuat
14/6/1

Pasien tidak
kooperatif

Situasi lingkungan
berisik,
cahaya

terbangun lebih
awal

gangguan pola
tidur

Keadaan umum
pasien melemah

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN An.D DENGAN GANGGUAN


PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA HIPERTERMI DI
BANGSAL MELATI RSUD KEBUMEN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN An.D


DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
HIPERTERMI
DI BANGSAL MELATI RSUD KEBUMEN

ASUHAN KEPERAWATAN
Tanggal masuk

: 1 November 2010

Tanggal pengkajian

: 1 November 2010

Pukul

: 21..00 wib

Ruang

: Bangsal Melati

Pengkaji

: AKHLIS HIDAYATUL AKBAR

A. Pengkajian
1.
a.
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Idetitas pasien :
Identitas pasien :
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Pekerjaan
Alamat

: An. D
: 11 th
: Perempuan
: Islam
: Pelajar
: Bojong panjer 06/01 ,kebumen

b. Identitas penanggung jawab :


1) Nama

: Tn B

2) Umur

: 45 thn

3) Jenis kelamin

: Laki-Laki

4) Agama

: Islam

5) Pekerjaan

: Wiraswasta

6) Alamat

: Bojong panjer 06/01 , kebumen

7) Hubunan dengan pasien : Orang tua pasien pasien


2. Keluhan utama :
Keluarga pasien mengatakan klien panas dari kemarin
Riwayat Kesehatan :
a. Riwayat kesehatan sekarang :

Pasien datag ke RSUD Kebumen pada tanggal 1 November dengan keluhan panas dari
kemarin
b. Riwayat kesehatan dahulu :
Pasien sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit dengan types daan mempunyai alergi
antalgin
Riwayat kesehatan keluarga /menurun :
Pasien dan keluarga pasien tidak memiliki penyakit menurun lain
d. Riwayat imunisasi
BCG
Hepatitis
POLIO I,II,III Boster
Campak
e. Riwayat kelahiran pada usia kandung 9 bulan di tolong ole bidan dan berat badan klien
c.

3000grm
3. Observasi dan pemeriksaan fisik :
a. Vital sign :
Pada tanggal 1 November 2010
TD
: 100/70 mmHg
Nadi : 128 x/ menit
Suhu : 39,30 C
RR
: 24/menit
b. Keadaan umum : Opatis lemah
c. Pemeriksaan fisik head to toe :
1) Kepala
: mesochepal, tidak ada lesi, tidak ada hematoma, tidak ada
nyeri tekan
2) Rambut
: warna hitam, kusut, tidak ada kebotakan, tidak ada
benjolan
3) Mata
: pengelihatan normal, diameter pupil 3, sclera ikterik,
konjungtiva anemis, pupil isokor
4) Hidung
: bentuk simetris, tidak ada perdarahan, tidak ada secret
5) Telinga
: bentuk normal, pendengaran normal, tidak ada secret,
tidak ada perdarahan
6) Mulut
: mukosa bibir kering
7) Leher
: tidak ada pembesaran tyroid,
8) Thorax
: I : bentuk dada simetris, tidak ada luka, frekuensi nafas
Teratur RR : 128/menit
P : tidak ada bejolan
P : tidak ada nyeri tekan
A : bunyi jantung S1,S2 normal, bunyi paru vesikuler
9) Abdomen
: I : tidak ada luka, tidak ada acites
A : bising usus normal 10 x/menit
P : suara redup
P : tidak ada pembesaran hati, tidak ada nyeri tekan di bagian perut
10) Genitalia
: tidak terpasang DC,
11)
Eksteremitas : kekuatan otot 5
5
5

ROM : bebas, Akral hangat , terpasang infuse RL di lengan kanan 20 tpm


d. Pola pemenuhan kebutuhan dasar GORDON :
1) Pola oksigenasi
Sebelum sakit : pasien bernafas secara normal, tidak pernah sesak nafas
Saat dikaji
: pasien bernafas secara normal, tidak sesak RR 128 x/ menit
2) Pola nutrisi
Sebelum sakit : pasien makan 3x sehari ( nasi, sayur, dan lauk ) minum
6-8 gelas/hari
Saat dikaji
: pasien belum makan dan minum
3) Pola eliminasi
Sebelum sakit : pasien BAK 4-6x/hari dan BAB 1x/hari
Saat dikaji
: pasien BAK baru 1 x dan belum BAB
4) Pola aktivitas/ bekerja
Sebelum sakit : pasien melakukan aktivitas secara mandiri, bekerja
sebagai pelajar
Saat dikaji
: aktivitas pasien dibantu oleh keluarga
5) Pola istirahat
Sebelum sakit : pasien istirahat/ tidur 8-10 jam/hari
Saat dikaji
: pasien istirahat/ tidur 7-9jam/hari
6) Pola gerak dan keseimbangan
Sebelum sakit : pasien dapat melakukan gerak bebas sesuai keinginannya
Saat dikaji
: pasien dapat melakukan gerak bebas sesuai keinginannya
7) Pola berpakaian
Sebelum sakit : pasien dapat mengenakan pakaiannya secara mandiri dan
memakai pakaian kesayangannya
Saat dikaji
: pasien menggunakan pakaian seadaanya dan dibantu
keluarga saat mengganti pakaiannya
8) Pola personal hygine
Sebelum sakit : pasien biasa mandi 2xsehari dengan air bersih dan sabun
mandi tanpa bantuan keluarganya
Saat dikaji
: pasien mandi dengan cara diseka dan dibantu keluarganya
9) Pola komunikasi
Sebelum sakit : pasien berkomunikasi dengan lancar, memakai bahasa
daerah
Saat dikaji
: pasien berkomunikasi dengan lancar, memakai bahasa
daerah
10) Pola spiritual
Sebelum sakit : pasien beribadah sesuai agamanya
Saat dikaji
: pasien terganggu dalam melakukan ibadah (sholat)
11) Pola aman & nyaman
Sebelum sakit : pasien merasa aman dan nyaman hidup bersama keluarga
Saat dikaji
: pasien merasa gelisah dirawat di rumah sakit
12) Pola rekreasi
Sebelum sakit : pasien kadang-kadang berekreasi ke tempat-tempat wisata
Saat dikaji
: pasien tidak dapat berekreasi, hanya tiduran
di tempat tidur dan cenderung diam
13) Pola bermain
Sebelum sakit

: pasien dapat bermain dengan teman- temanya

dikaji

; pasien tidak dapat bermain dengan teman hanya berbaring di tempat tidur

la beribadah
Sebelum sakit

i kaji

: pasirn belum wajib untuk beribadah karena belum balig

: pasirn belum wajib untuk beribadah karena belum balig


4. Data Penunjang :
Laboratorium tanggal 1 November 2010 pukul wib
Hematologi

Hasil

Satuan

Normal

gluclose

99

Mg/dl

70 120

Ureum

30,6

Mg/dl

10 50

Creatin

0,68

Mg/dl

0,5 0,9

SGOT

7,7

SGPT

39,6

Mg/dl

1,0 31

WBC

8,5

MG/DL

0,6-4,1

HBG

11,9

Mg/dl

11,7-17,7

Mg/dl

1,0 32

5. Terapi obat :
IVFD RL 20 tpm
Cefotaxim 2 X 750 Mg
Ranitidine 2x
Pamol 3 x
Dexametason 1ampl

B. Analisa data dan Masalah keperawatan


No
1.

Hari/tanggal
Data focus
Senin,
DS :
1 November - Ps mengatakan badan
2010

panas sejak 1 hari yang


lalu
DO :
TD
: 100/70 mmHg
Nadi : 128 x/ menit
Suhu : 39,30 C
RR
: 24/menit
- Badan tampak berkeringat

Etiologi
Proses penyakit

Masalah kep.
Hipertermi

C. Intervensi
No
1.

Hari/tanggal
Senin,
1 November

Masalah kep.
HIpertermi b.d

NOC
Setelah dilakukan tindakan

proses penyakit

keperawatan selama 1x 4 jam,

10
Pkl 21.00 wib

NIC
Observasi TTV
R/: untuk mengetahui
perubahan keadaan pasien

masalah keperawatan

( suhu tubuh)
Berikan kompres dingin
R/: kompres hangat untuk

hipertermi diharapkan teratasi


dengan indicator :
- Suhu turun dari 39,30C

membuat nyaman pasien


Anjurkan memekai

menjadi 37,00C
- Badan tidak berkeringat

pakaian yang menyerap

banyak

keringat dan tidak tebal


R/: untuk memepercepat
proses evaporasi keringat
Monitor output dan input

D. Implementasi
No
1

Hari/tanggal
Senin 2

Masalah kep.
H ipertermi b.d

November
01.00 wib

proses penyakit

Senin 2

H ipertermi b.d

Implementasi
mengobservasi TTV
memberikan kompres hangat
menganjurkan memekai

Respon pasien
Pasien kooperatif saat

dilakukan observasi TTV


- Pasien kooperatif saat
pakaian yang menyerap keringat
dilakukan kompres dingin
dan tidak tebal
- Pasien kooperatif saat
Kolaborasi : memberikan obat
dianjurkan memakai pakaia
antipiretik
yang menyerap keringat dan
Banyak minum
Intake output
tipis
- Pasien kooperatif,
- obat antiiretik
mengobservasi TTV
- Pasien kooperatif saat
memberikan kompres hangat

November
05.00 wib

proses penyakit

Senin 2

H ipertermi b.d

November
09.00 wib

proses penyakit

menganjurkan memekai

dilakukan observasi TTV


- Pasien kooperatif saat
pakaian yang menyerap keringat
dilakukan kompres dingin
dan tidak tebal
- Pasien kooperatif saat
Kolaborasi : memberikan obat
dianjurkan memakai pakaia
antipiretik
Banyak minum
yang menyerap keringat dan
Intake output
tipis
- Pasien kooperatif,
- obat antiiretik
mengobservasi TTV
memberikan kompres hangat
menganjurkan memekai

Pasien kooperatif saat

dilakukan observasi TTV


- Pasien kooperatif saat
pakaian yang menyerap keringat
dilakukan kompres dingin
dan tidak tebal
- Pasien kooperatif saat
Kolaborasi : memberikan obat
dianjurkan memakai pakaia
antipiretik
yang menyerap keringat dan
Banyak minum
Intake output
tipis
- Pasien kooperatif,
obat antiiretik

E. Evaluasi SOAP
No Hari/tangga
l
Selasa,
2

Masalah kep.

SOAP

H ipertermi b.d

S:

proses penyakit -

pasien mengatakan badannya masih agak

November

panas

2010
Pkl 01.00
wib

O:
-

TTV :
N : 92 x/menit
S : 37.80C
RR : 24 x/menit
Pasien tidak berkeringat
Pasien memakai baju tipis
Pasien telah dikompres air dingin
Obat paracetamol 1 tablet masuk peroral
A : masalah keperawatan hipertermi belum
teratasi

P:
lnjutkan interevensi
-

observasi TTV
anjurkan memekai pakaian yang menyerap
keringat dan tidak tebal

Selasa,
H ipertermi b.d
S:
2 November
proses penyakit - pasien mengatakan badannya sudah tidak
2010
panas
Pkl 05.00
O:
wib
- TTV :
N : 100 x/menit
S : 37.00C
RR : 24 x/menit
Pasien tidak berkeringat
Pasien memakai baju tipis
A : masalah keperawatan hipertermi teratasi
P:
Pertahankan intervensi
observasi TTV
anjurkan memekai pakaian yang menyerap
Selasa,
2

H ipertermi b.d

keringat dan tidak tebal


S:

proses penyakit -

pasien mengatakan badannya sudah tidak

November

panas

2010
Pkl 09.00
wib

O:
-

TTV :
N : 100 x/menit
S : 37.00C
RR : 24 x/menit
Pasien tidak berkeringat
Pasien memakai baju tipis
A : masalah keperawatan hipertermi teratasi
P:
Pertahankan intervensi
observasi TTV
anjurkan memekai pakaian yang menyerap
keringat dan tidak tebal

You might also like