Professional Documents
Culture Documents
Ln DENGAN
GANGGUAN ELEMINASI
A. Pengkajian
1.
Identitas
a) Pasien
Nama
: Tn. Ln
Umur
: 51 tahun
Agama
: Hindu
Status
: Kawin
Kelamin
: laki laki
Alamat
Pekerjaan
: PNS
Tgl MRS
: 11 juni 2010
Pendidikan
: SLTA
Suku Bangsa
: Indonesia
: Bahasa Bali
Tgl pengkajian
: 14 juni 2010
Diagnosa Medis
b) Penanggung
Nama
: Tn. Wn
Alamat
Hubungan keluarga
: kakak kandung
Pekerjaan
: karyawan swasta
Status
2.
a.
: sudah menikah
Status Kesehatan
Status kesehatan saat ini:
Keluhan utama :
Saat MRS: Os datang karena fraktur femur 1/3 proximal sinistra.Pasien
mengatakan fraktur terjadi karena terpleset dikamar mandi sekitar 4 hari yang
lalu.
Saat pengakajian: Os mengeluh tidak bisa BAB sejak 3 minggu yang lalu dan
mengeluh nyeri pada perut tengah bagian kanan dan nyeri pada kaki sebelah kiri.
Alasan masuk RS
Sejak 4 hari yang lalu pasien datang dengan fraktur dan sebelumnya pasien juga
mengeluh tidak bisa BAB sejak 3 minggu yang lalu.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi:
Pasien mengatakan sebelumnya sudah pernah bolak balik RS selama 3x dan
mendapatkan obat pencahar dari dokter. Pasien lupa nama obatnya. Walaupun
telah menggunakan obat pencahar, tapi pasien tetap tidak bisa BAB.
b.
Alergi
: pasien mengatakan alergi terhadap makanan
laut, karena dapat menimbulkan reaksi gatal-gatal pada kulit. Sedangkan untuk obatobatan pasien tidak mengalami alergi.
Kebiasaan
c.
Riwayat penyakit keluarga
hipertensi (-).
d.
Diagnosa medis dan therapy : CF femur 1/3 proksimal sinistra +
konstipasi
e.
Therapy :
ISDN
3x 5 mg
Oscandia
1 x 1 mg
Lactulosa
3 x 1 mg
Asamefenamat
3 x 1 mg
Laksobenont
Metyl predisolon 3 x 1 mg
3.
a) Pola nafas
Di rumah : pasien mengatakan sebelum sakit, tidak ada gangguan dalam bernafas,
baik saat menarik maupun mengeluarkan nafas. Dan nafas pasien normal.
Saat pengkajian : pasien tidak ada gangguan saat bernafas baik saat menarik maupun
mengeluarkan nafas. Dan nafas pasien normal.
b) Pola makan dan minum
Di rumah : Pasien mengatakan saat dirumah tidak ada gangguan makan, pasien biasa
makan 3 x sehari dengan menu nasi,lauk pauk dan sayur.
Pasien juga minum 7 gelas air putih perhari ( 1750cc)
Saat pengkajian : pasien mengatakan tidak banyak makan dan minum, nafsu
makannya juga berkurang pasien juga mengatakan mual dan muntah. Pasien hanya
makan buah pepaya dan kue basah 1 potong. Pasien mengatakan hanya bisa minum
3 gelas perhari(,750 cc).Saat makan dan minum dibantu oleh keluarga. Pasien
mendapatkan cairan infuse NaCl 0,9 % 20 tetes /mnt.
c) Pola eliminasi
Buang air besar
Di rumah : sebelum sakit, pasien mengatakan biasa BAB 1x sehari setiap pagi.
Saat pengkajian : pasien mengatakan tidak bisa BAB selama 3 minggu.tapi bisa
platus.
Buang air kecil
Tgl Dx
14/6/10
II
III
IV
V
VI
VII
14/6/10
14/6/10
14/6/10
14/6/10
14/6/10
Diagnosa Keperawatan
Tgl Teratasi
TTD
14/6/10
Prioritas masalah :
Konstipasi b/d penurunan peristaltik usus, yang ditandai dengan tidak bisa BAB dari 3
minggu yang lalu, teraba skibalak diperut tengah bagian kanan, peristaltik usus 16x/mnt.
1. C.
Rencana Keperawatan
Hari/tgl No Dx
Selasa
15/6/10
Pasiem mampu
BAB(+) setiap hari.
Intervensi
Rasional
dalam memberi
Pantau BAB dan intervensi.
Mengetahui
status defekasi
Anjurkan pasien
untuk makan makanan
Berfungsi
dan buah-buahan yang
memperlancar BAB.
berserat tinggi.
Berfungsi
Anjurkan pasien
memperlancar BAB.
untuk minum banyak 5
gelas/hari ( 1250cc
Membantu
/hari)
meningkatkan dan
Kolaborasi dalam menormalkan
pemberian obat pencahar peristaltik usus.
(laxadine)
Anjurkan pasien
mobilisasi miring kiri
dan kanan ditempat tidur
setiap 2 jam.
D. IMPLEMENTASI
Hari/tgl Dx
Selasa
15 juni
2010
jam
Tindakan keperawatan
Evaluasi
10.20 Memantau BAB pasien setiap hari Pasien belum bisa BAB
11.00 Mengukur tanda tanda vital pasien
TD : 110/80 mmHg
RR : 20x/menit
N : 80x/menit
S : 36,8o C
Pasien menghabiskan susu 1
gelas ( 250 cc) mual muntah
(+).
Rabu
16 juni
2010
11.00
TD : 110/80 mmHg
RR : 20x/menit
N : 80x/menit
S : 36o C
TTD
09.15
E. EVALUASI
NO Hari/tgl No DX
1 Kamis 17
juni 2010
Jam
Evaluasi
ttd
No
Dx
TGL
DATA
iNTERPRETASI
MASALAH
DX
1
14/6/1
0
DS:
Penurunan
peristaltik usus
Konstipasi
DO:
Penumpukan feses
di dalam kolon dan
rektum
Konstipasi
DS:
Pasien mengatakan tidak
banyak makan, hanya
bisa makan 5 sendok dan
nafsu makan berkurang.
Dx
2
14/6/1
0
Gangguan
gastrointestinal
DO:
Porsi makanan yang
tersedia hanya habis 5
sendok.
anoreksia
Mual muntah
DS:
Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
Dx
3
Ketidak
seimbangan nutrisi
Nyeri akut
DO:
14/6/1
0
Penumpukan
makanan di usus
Nyeri
DS:
Pasien mengatakan tidak
bisa beraktifitas secara
mandiri, seperti duduk,
berdiri, dan berjalan.
Syok neurogenik
DO:
Dx
4
Kerusakan
mobilitas fisik
Fraktur
DS :
Pasien mengatakan
kurang nyaman dengan
keadaan badannya,
kebersihan diri hanya
dengan washlap dan
dilakukan oleh keluarga.
Terputusnya
kontinyuitas tulang
dan jaringan.
Penurunan fungsi
organ tubuh.
DO :
Tercium bau badan ,
badan pasien terlihat
kotor, rambut berminyak,
dan tampak
Dx
5
14/6/1
0
berkeringat. Terdapat
fraktur pada femur 1/3
proksimal sinistra,
terpasang infuse pada
tangan kiri.
Keadaan tubuh
melemah
Mobilitas fisik
terganggu
Fraktur
DS:
Pasien mengatakan
belum mengerti tentang
keadaan, pengobatan,
perawatan penykitnya.
kerusakan
musculoskeletal
Deficit personal
hygiene
DO:
Pasien sering bertanyatanya tentang keadaan,
pengobatan, perawatan
penyakitnya, pasien
tampak resah dan
khawatir.
Kelemahan
Perawatan diri
kurang
DS :
Dx
6
Pasien mengatakan
hanya bisa tidur kurang
lebih 3 jam setiap malam,
dan pasien mengatakan
tidak biasa tidur siang.
14/6/1
0
Kurang
pengetahuan
Defisit personal
hygiene
DO :
Terdapat lingkaran hitam
disekitar mata, pasien
tampak lemas, situasi
lingkungan berisik,dan
bercahaya.
Kurang
pengetahuan
Dx
7
Gangguan pola
tidur
Informasi yang
tidak adekuat
14/6/1
Pasien tidak
kooperatif
Situasi lingkungan
berisik,
cahaya
terbangun lebih
awal
gangguan pola
tidur
Keadaan umum
pasien melemah
ASUHAN KEPERAWATAN
Tanggal masuk
: 1 November 2010
Tanggal pengkajian
: 1 November 2010
Pukul
: 21..00 wib
Ruang
: Bangsal Melati
Pengkaji
A. Pengkajian
1.
a.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Idetitas pasien :
Identitas pasien :
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Pekerjaan
Alamat
: An. D
: 11 th
: Perempuan
: Islam
: Pelajar
: Bojong panjer 06/01 ,kebumen
: Tn B
2) Umur
: 45 thn
3) Jenis kelamin
: Laki-Laki
4) Agama
: Islam
5) Pekerjaan
: Wiraswasta
6) Alamat
Pasien datag ke RSUD Kebumen pada tanggal 1 November dengan keluhan panas dari
kemarin
b. Riwayat kesehatan dahulu :
Pasien sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit dengan types daan mempunyai alergi
antalgin
Riwayat kesehatan keluarga /menurun :
Pasien dan keluarga pasien tidak memiliki penyakit menurun lain
d. Riwayat imunisasi
BCG
Hepatitis
POLIO I,II,III Boster
Campak
e. Riwayat kelahiran pada usia kandung 9 bulan di tolong ole bidan dan berat badan klien
c.
3000grm
3. Observasi dan pemeriksaan fisik :
a. Vital sign :
Pada tanggal 1 November 2010
TD
: 100/70 mmHg
Nadi : 128 x/ menit
Suhu : 39,30 C
RR
: 24/menit
b. Keadaan umum : Opatis lemah
c. Pemeriksaan fisik head to toe :
1) Kepala
: mesochepal, tidak ada lesi, tidak ada hematoma, tidak ada
nyeri tekan
2) Rambut
: warna hitam, kusut, tidak ada kebotakan, tidak ada
benjolan
3) Mata
: pengelihatan normal, diameter pupil 3, sclera ikterik,
konjungtiva anemis, pupil isokor
4) Hidung
: bentuk simetris, tidak ada perdarahan, tidak ada secret
5) Telinga
: bentuk normal, pendengaran normal, tidak ada secret,
tidak ada perdarahan
6) Mulut
: mukosa bibir kering
7) Leher
: tidak ada pembesaran tyroid,
8) Thorax
: I : bentuk dada simetris, tidak ada luka, frekuensi nafas
Teratur RR : 128/menit
P : tidak ada bejolan
P : tidak ada nyeri tekan
A : bunyi jantung S1,S2 normal, bunyi paru vesikuler
9) Abdomen
: I : tidak ada luka, tidak ada acites
A : bising usus normal 10 x/menit
P : suara redup
P : tidak ada pembesaran hati, tidak ada nyeri tekan di bagian perut
10) Genitalia
: tidak terpasang DC,
11)
Eksteremitas : kekuatan otot 5
5
5
dikaji
; pasien tidak dapat bermain dengan teman hanya berbaring di tempat tidur
la beribadah
Sebelum sakit
i kaji
Hasil
Satuan
Normal
gluclose
99
Mg/dl
70 120
Ureum
30,6
Mg/dl
10 50
Creatin
0,68
Mg/dl
0,5 0,9
SGOT
7,7
SGPT
39,6
Mg/dl
1,0 31
WBC
8,5
MG/DL
0,6-4,1
HBG
11,9
Mg/dl
11,7-17,7
Mg/dl
1,0 32
5. Terapi obat :
IVFD RL 20 tpm
Cefotaxim 2 X 750 Mg
Ranitidine 2x
Pamol 3 x
Dexametason 1ampl
Hari/tanggal
Data focus
Senin,
DS :
1 November - Ps mengatakan badan
2010
Etiologi
Proses penyakit
Masalah kep.
Hipertermi
C. Intervensi
No
1.
Hari/tanggal
Senin,
1 November
Masalah kep.
HIpertermi b.d
NOC
Setelah dilakukan tindakan
proses penyakit
10
Pkl 21.00 wib
NIC
Observasi TTV
R/: untuk mengetahui
perubahan keadaan pasien
masalah keperawatan
( suhu tubuh)
Berikan kompres dingin
R/: kompres hangat untuk
menjadi 37,00C
- Badan tidak berkeringat
banyak
D. Implementasi
No
1
Hari/tanggal
Senin 2
Masalah kep.
H ipertermi b.d
November
01.00 wib
proses penyakit
Senin 2
H ipertermi b.d
Implementasi
mengobservasi TTV
memberikan kompres hangat
menganjurkan memekai
Respon pasien
Pasien kooperatif saat
November
05.00 wib
proses penyakit
Senin 2
H ipertermi b.d
November
09.00 wib
proses penyakit
menganjurkan memekai
E. Evaluasi SOAP
No Hari/tangga
l
Selasa,
2
Masalah kep.
SOAP
H ipertermi b.d
S:
proses penyakit -
November
panas
2010
Pkl 01.00
wib
O:
-
TTV :
N : 92 x/menit
S : 37.80C
RR : 24 x/menit
Pasien tidak berkeringat
Pasien memakai baju tipis
Pasien telah dikompres air dingin
Obat paracetamol 1 tablet masuk peroral
A : masalah keperawatan hipertermi belum
teratasi
P:
lnjutkan interevensi
-
observasi TTV
anjurkan memekai pakaian yang menyerap
keringat dan tidak tebal
Selasa,
H ipertermi b.d
S:
2 November
proses penyakit - pasien mengatakan badannya sudah tidak
2010
panas
Pkl 05.00
O:
wib
- TTV :
N : 100 x/menit
S : 37.00C
RR : 24 x/menit
Pasien tidak berkeringat
Pasien memakai baju tipis
A : masalah keperawatan hipertermi teratasi
P:
Pertahankan intervensi
observasi TTV
anjurkan memekai pakaian yang menyerap
Selasa,
2
H ipertermi b.d
proses penyakit -
November
panas
2010
Pkl 09.00
wib
O:
-
TTV :
N : 100 x/menit
S : 37.00C
RR : 24 x/menit
Pasien tidak berkeringat
Pasien memakai baju tipis
A : masalah keperawatan hipertermi teratasi
P:
Pertahankan intervensi
observasi TTV
anjurkan memekai pakaian yang menyerap
keringat dan tidak tebal