You are on page 1of 6

I.

KONSEP

DASAR

TENTANG

GANGGUAN

PEMENUHAN

KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT


A. Definisi
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik
karena metabolic tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam
berespon terhadap stesor fisiologis dan lingkungan. Cairan dan
elektrolit saling berhubungan, ketidakseimbangan yang berdiri sendiri
jarang terjadi dalam bentuk kelebihan atau kekurangan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit
antara lain usia, temperatur lingkungan, diet, stess, dan sakit.
Sedangan pengeluaran cairan di dalam tubuh terjadi melalui organorgan seperti ginjal, kulit, paru, serta gastrointestinal
MASALAH KESEIMBANGAN CAIRAN :
1. Hipovolumik
Adalah suatu kondisi akibat kekurangan valume

cairan

ekstraseluler (CES), dan dapat terjadi karena kehilangan melalui


kulit, ginjal, gastrointestinal, perdarahan sehingga menimbulkan
syok hipovolumik.
Gejala : Pusing, lemah, letih, anoreksia, mual, muntah, rasa haus,
gangguan mental, konstipasi dan oliguri, penurunan tekanan darah,
HR meningkat, turgo kulit menurun, lidah kering dan kasar,
mukosa mulut kering. Tanda-tanda penurunan berat badan akut,
mata cekung.
2. Hipervolumik
Adalah penambahan atau kelebihan volume cairan dapat terjadi
pada saat :
a. Stimulasi kronis ginjal untuk menahan natrium dan air.
b. Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunn ekskresi natrium dan
air.
c. Kelebihan pemberian cairan.
d. Perpindahan cairan interstitial ke plasma.
Gejala : sesak , peningkatan dan penurunan tekanan darah, nadi
kuat, asites, edema, adanya ronchi, kulit lembab.
ETIOLOGI
1. Faktor Infeksi
a. Infeksi Internal (dalam saluran pencernaan)
b. Parenteral (di uar alat pencernaan)
2. Faktor Makanan
3. Faktor Psikologis
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
a.
b.

1. Patologi
Berhubungan dengan definisi laktasi
Berhubungan dengan kemampuan
mempengaruhi sekresi cairan di usus.
1

memproduksi

toksin

yang

c.

Berhubungan dengan peningkatan peristaltic akibat peningkatan kecepatan


metabolic
Situsional : berhubungan dengan stress.
Berhubungan dengan makanan yang mengiritasi.
TANDA ATAU GEJALA KLINIS
1. Gelisah
2. Rewel
3. Suhu meningkat
4. Nafsu makan menurun
5. Feses cair lender
6. Warna tinja kelama-lamaan hijau karena tercampur dengan

d.
e.

empedu.
7. Berat badan turun
8. Diare
a. anus iritasi
b. mata dan ubun-ubun cekung
c. selaput lendir dan mulut juga kering
d. turgor kulit menurun.
B. Proses Terjadinya Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia
Mual, muntah, diare
Kekurangan Cairan
Gangguan cairan dan elektrolit
Badan
II.

PENGKAJIAN
A.

Aktifitas menurun
GANGGUAN

KEBUTUHAN

CAIRAN

DAN

ELEKTROLIT
Data Subjektif dan Objektif
Data Subjektif
: Lemas, letih, pusing, nyeri pada perut dan anus,
rasa haus.
Data Objektif

: Penurunan dan peningkatan tekanan darah,

penurunan
B.

berat badan, nadi kuat, edema, mata cekung, dll.


Data Penunjang
1. Pemeriksaan darah lengkap (Hb dan Hematokrit)
Ht naik: dehidrasi berat dan gejala syok
Ht turun
: perdarahan akut, massif, dan gejala syok.
Hb naik
: adanya hemokonsentrasi
Hb turun
: perdarahan hebat, reaksi hemolitik.
2. Pemeriksaan elektrolit serum untuk mengetahui kadar natrium,
kalium, klorida, ion bikarbonat.
3. Analisa gas darah.

III.
A.

RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


Actual
Gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit berhubungan
dengan :
1. Kehilangan cairan ssecara berlebihan.
2

2. Berkeringat secara berlebihan.


3. Menurunnyaa intake oral
4. Penggunaan diuretic
5. Pendarahan.
B. Risiko Tinggi
1. Hipotensi
2. Udema
3. Pucat
4. Kelemahan
5. Takhikardia
C. Potensial Komplikasi
Beberapa komplikasi dari diare menurut Suriadi (2001 ) adalah :
1. Hipokalemia ( dengan gejala matiorisme hipotoni otot lemah
bradikardi perubahan elektrokardiogram ).
2. Hipokalsemia
3. Cardiac dysrhythimias akibat hipokalemia dan hipokalsemia.
4. Hiponatremi.
5. Syok hipovalemik.
6. Asidosis
7. Dehidrasi
IV.

RENCANA KEPERAWATAN
A. Rencana Tujuan
1. Berikan makanan dan cairan (pendek).
2. Berikan pendidikan kesehatan tentang :
a. Tanda dan gejala dehidrasi.
b. Intake dan output cairan.
B. Rencana Tindakan dan Rasional
INTERVENSI
1. Ukur dan catat setiap 4 jam :
a. Intake dan output cairan.

RASIONAL
Menentukan

kehilangan

dan kebutuhan cairan.

b. Warna muntahan, urin, dan


feses.
c. Monitor turgor kulit
d. Tanda vital
e. Monitor IV infuse
f. Berat badan
2. Berika makanan dan cairan
3. Berikan

pengobatan

antidiare dan antimuntah

Memenuhi

kebutuhan

makan dan minum.


seperti Menurunkan pergerakkan
usus dan muntah.

4. Berikan support verbal dalam Meningkatkan

konsumsi

pemberian cairan.
yang lebih.
5. Ubah posisi pasien setiap 4 jam Meningkatkan sirkulasi
6. Berikan pendidikan kesehatan Meningkatkan informasi
tentang :

dn kerjasama

a. Tanda dan gejala dehidrasi


b. Intake dan output cairan

V.

EVALUASI KEPERAWATAN
A. Tercapainya keseimbangan cairan tubuh.
B. Tercapainya keseimbangan cairan seperti output urin adekuat, tekanan
darah stabil, membrane mukosa mulut lembab, turgor kulit baik.
C. Tercapainya respon verbal pasien mengatakan penyebaab kekurangan
cairan daan teraatasi.

VI.

REFERENSI
Mubarak,Wahit Iqbal dan Chayatin, Nurul. 2008. Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta : EGC
Perry, Potter. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
Tarwoto Wartonah. 2004. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
http://www.scribd.com/doc/33155066/ASUHAN-KEPERAWATAN

VII.

Lampiran
Dalam pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, pasien dapat
diberikan terapi cairan untuk mengatasi hipovolumi atau dehidras
dengan pemasangan infus.
Berikut prosedur pemasangan infus :
N
O
A.

NILAI
ASPEK YANG DINILAI
PRAKTEK BERDASARKAN ETIKA

YA

TIDA
K

1.
2
3
B.
4
5
6
C.
7
8
9
10
D.
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
E.
33
34
35

Mengucapkan salam sesuai waktu pemberian obat


Memperkenalkan diri pada pasien atau keluarga
Berpamitan dan berterimakasih pada pasien
PRAKTEK PROFESIONAL
Menjelaskan tujuan tindakan
Menjelaskan langkah prosedur pemberian obat
Meminta ijin dan kesediaan untuk dilakukan
tindakan
BERPIKIR KRITIS DAN ANALITIS
Melakukan verifikasi program pengobatan pasien
Memilih tempat insersi infus dengan tepat
Menempatkan alat dekat pasien
Menyiapkan cairan infuse sesuai dengan program
therapy
MANAJEMEN ASUHAN
Melakukan dseinfeksi tutup botol cairan
Menutup tube/slang infus (di klem)
Menusukkan infusion set ke botol infuse dengan
benar
Menggantung botol cairan infuse pada standar
infuse
Mengisi tabung reservoir infuse sesuai tanda
Mengalirkan cairan hingga tidak ada udara dalam
tube
Mengatur posisi pasien dan memilih vena
Memasang perlak dan alasnya
Membebaskan area yang akan diinsersi
Memasang tourniquet 5cm proximal dari tempat
yang akan ditusuk.
Mendesinfeksi kulit dengan kapas alcohol
Mempertahankan vena pada posisi stabil
Memagang IV cateter dengan sudut 30 derajad
Menusuk vena dengan lubang jarum menghadap ke
atas.
Memastikan IV cateter masuk ke intra vena
Memasukkan IV cateter secara perlahan.
Menarik mandarin dan menyambungkan dengan
slang infuse
Melepas tourniquet
Mengalirkan cairan infuse
Melakukan fiksasi IV catetr
Memberi desinfeksi daerah tusukan dan menutup
dengan kasa steril.
Mengatur tetesan sesuai program.
KEAMANAN,
KOMUNIKASI,
PROMOSI KESEHATAN
Melakukan evaluasi tindakan
Ketenangan selama melakukan tindakan
Melakukan
komunikasi
terapeutik
5

DAN

selama

36

melakukan tindakan
Menjaga keamanan dan kenyamanan pasien dan
perawat.

You might also like