You are on page 1of 3

MotoGP, Moto2, Moto3 Tahun 2016

MOTOR-motor yang berlaga di MotoGP adalah


motor khusus yang dibuat untuk membalap
prototype yang tidak di perjual belikan dan tidak
boleh turun ke jalan raya. Regulasi teknis yang baru,
harus dipatuhi tim-tim MotoGP pun harus diterapkan
tanpa terkecuali. Terlepas dari jumlah silinder di tiap
kategori, tipe mesin tetap dibatasi tanpa super- atau turbo-charging. Motornya pun
tetap tidak boleh melebihi dari enam gigi
1. MotoGP
Sejak musim 2012, kapasitas
mesin yang diperbolehkan
adalah 1000 cc dengan
maksimal empat silinder dan
bore seher berdiameter 81
milimeter. Sebanyak lima
mesin boleh digunakan oleh
setiap pembalap sepanjang
musim.
Barang siapa yang melanggar akan dihukum start telat lima detik dari pit lane.
Setiap tim MotoGP menyiapkan dua motor untuk para pembalapnya. Jadi, jika
ada masalah pada satu motor, motor lainnya siap diturunkan.
Motor MotoGP diciptakan untuk memenangi balapan dan ajang pamer
kemampuan setiap pabrikan. Karena itu, mesinnya pun dibuat dari bahan
termahal dan teringan seperti titanium serta karbon, yang mana tidak akan
tersedia di motor pada umumnya
2. Moto2
Mesin ofisial Moto2 saat ini disuplai oleh Honda dan di-setting oleh perusahaan
Spanyol yakni ExternPro. Motor ini berkapasitas 600 cc dan empat tak. Setiap
tim Moto2 menyiapkan hanya satu motor untuk para pembalapnya.
3. Moto3
Kategori ini mempertandingkan mesin 250 cc dengan satu silinder. Setiap tim
Moto3, menyiapkan hanya satu motor untuk satu pembalap.

Perubahan Regulasi MotoGP 2016


1. Electronic Control Unit (ECU)
Dorna memutuskan mulai musim 2016, semua
peserta diwajibkan menggunakan ECU ciptaan
Magneti Marelli.
Perangkat elektronik yang dibuat oleh Magneti
Marelli berfungsi untuk mengambil data,
menganalisa, dan menampilkan kepada operator
agar mudah mambaca kondisi motor. Ada sekitar 10 sensor yang terpasang pada
tunggangan MotoGP yang menggunakan elektronik dari Magneti Marelli di
antaranya speed sensor pada ban, traksi kontrol, grip sensor, trottlle sensor.
Kita bisa melihat data bukaan gas pada setiap detail track, kapan pembalap
menbuka gas, dan kapan pembalap menutup. Sensor lainnya ada lean angle.
Seperti kita tahu bahwa pembalap MotoGP bisa memiringkan motor hingga 64
derajat, oleh karena itu sensor ini dibutuhkan terutama untuk mengukur
kemiringan motor saat menikung yang berhubungan dengan kontrol traksi.
Sensor selanjutnya adalah sensor grip. Sensor ini mengukur seberapa grip yang
dihasilkan oleh ban terutama ban belakang yang sangat membutuhkan grip saat
berakselerasi. Ketika data menunjukan ban kekurangan grip, maka mekanik
akan melakukan perubahan pada suspensi atau setting kontrol traksi agar motor
mendapatkan grip yang maksimal saat berakselerasi.
Dengan adanya perangkat elektronik, maka banyak data yang bisa diambil selain
input dari pembalap tentunya agar tim mekanik mudah dalam melakukan
perubahan sehingga tunggangan lebih kompetitif.
2. Berat motor
Berat Motor di MotoGP musim 2016 menjadi 157 kg atau 1 kg lebih ringan dari
musim 2015. Perubahan itu sengaja dibuat karena para pembalap yang meminta
agar motor lebih mudah dikendalikan.
3. Bahan Bakar
Kapasitas bahan bakar motor ditambah menjadi 22 liter dari sebelumnya hanya
20 liter.

4. Ban
Peran Bridgestone yang sudah jadi
pemasok utama ban MotoGP sejak 2009
digantikan Michelin. Ban harus memakai
Michelin,
dimana
diameter
ban
bertambah 0,5 inci dari ukuran 16,5 inci
versi Bridgestone.
5. Sayap
Inovasi pemasangan sayap tambahan pada fairing depan motor Yamaha dan
Ducati di musim 2015 boleh digunakan semua tim di musim ini. Namun, sayap
yang dipasang harus memiliki jarak setidaknya 2,5 milimeter.

You might also like