Professional Documents
Culture Documents
ASURANSI SYARIAH
ASURANSI UMUM SYARIAH
KELOMPOK 5
Euodia Adriana Sinaga
Husnul Iradati
Maria Aditya P. Hutauruk
UNIVERSITAS INDONESIA
ASURANSI
UMUM
SYARIAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya yang begitu besar
kami dapat menyelesaikan Makalah Administrasi Asuransi Syariah yang berjudul Asuransi
Umum Syariah. Dalam menyusun makalah ini, kami berterimakasih kepada Bapak Kuncoro
Haryo Pribadi, M.Si., RFP., CFP. selaku dosen Administrasi Asuransi Syariah yang telah
membimbing kami, dan juga teman-teman yang membantu kami dalam menyelesaikan makalah
ini.
Melalui makalah ini, kami berharap pembaca dapat mengerti dan memahami akan
asuransi umum syariah yang akan dijelaskan. Dan juga kami berharap agar mahasiswa dapat
menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kami menyelesaikan makalah ini. Kami mohon maaf karena kami
menyadari makalah ini masih memiliki kekurangan. Kami berharap agar makalah ini dapat
berguna bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
Tujuan....................................................................................................................................
1.3.
Rumusan Masalah..................................................................................................................
BAB II ISI
2.1. Konsep Operasional
2.2. Prinsip Asuransi Kerugian Syariah.................................................................................
2.3. Mekanisme Pengelolaan Dana............................................................................................
2.4. Klaim..................................................................
2.5. Reasuransi...
DAFTAR PUSTAKA...........
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Asuransi syariah mempunyai banyak perbedaan dengan asuransi konvensional lainnya
karena menganut prinsip agama Islam. Begitu pula dengan Asuransi Umum Syariah. Prinsip,
mekanisme, klaim serta reasuransinya tentu tidak sama dengan Asuransi Umum Konvensional.
1.2.
Tujuan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi nilai tugas Mata Kuliah Administrasi Asuransi
Syariah, selain itu agar para pembaca dapat mengerti dan memahami akan prinsip, mekanisme,
klaim serta reasuransi Asuransi Syariah yang akan dijelaskan. Makalah ini juga bertujuan agar
mahasiswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas lewat materi makalah
ini.
1.3.
Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
BAB II
ISI
2.1.
Konsep Operasional
Dalam konsep asuransi kerugian syariah, sebenarnya lebih mempresentasikan hadits nabi
yang menjadi dasar konsep asuransi syariah, yakni konsep tolong-menolong atau takafulli.
Bentuk tolong-menolong ini diwujudkan dalam kontribusi dana tabarru sebesar yang
ditetapkan. Akumulasi dana tersebut dipakai untuk membayar klaim jika ada peserta takafuli
(asuransi syariah) yang mendapat musibah.
Jika ada surplus dana tabarru, dana dikembalikan ke peserta lewat mekanisme
mudharabah (bagi hasil)
2.2.
(1) Dana dibayarkan peserta, kemudian terjadi akad mudhrobah (bagi hasil) antara
mudharib (pengelola) dan shahibul mal (peserta). Kumpulan dana tersebut kemudian
diinvestasikan secara syariah ke bank syariah maupun ke investasi syariah lainnya, lalu dikurangi
biaya-biaya operasional (seperti klaim, reasuransi, komisi broker, dll). Selanjutnya, surpkus atau
profit dilakukan bagi hasil antara mudharib (pengelola) dan shahibul mal (peserta) sesuai dengan
skim bagi hasil yang telah ditentukan sebelumnya, misalnya 60:40. Bagian yang 60% untuk
mudharib perusahaan tadi setelah dikurangi biaya administrasi dan management expenses,
sisanya menjadi profit bagi shareholders. Sedangkan 40%nya menjadi surplus bagi hasil untuk
partisipan.
Bagan :
(2) Model ini dirumuskan oleh Dewan Pengawas Syariah MAA dan saat ini
dipakai di asuransi MAA General Isurance cabang syariah. Yaitu, antara peserta satu sama lain
terjadi akad taawun (tolong menolong), yang dimanifestasikan dalam bentuk masing-masing
mengeluarkan premi dalam bentuk tabarru. Kemudian kumpulan dana tabarru tersebut
diserahkan kepada MAA syariah dengan akad wakalah. Selanjutnya MAA syariah yang
mendapatkan amanah sebagai wakil dari peserta melakukan bisnis dengan pihak lain (seperti re
asuransi dan ko asuransi) melalui akad tabaduli. Surplus underwriting setelah dikurangi biaya re
asuransi dan klaim, kemudian dibagihasilkan dengan peserta dengan akad mudharubah (misalnya
dengan 70:30)
Bagan ;
2.4. Klaim
Klaim adalah aplikasi oleh peserta untuk memperoleh pertanggungan atas kerugiannya
yang tersedia berdasarkan perjanjian atau peserta dapat memperoleh hak-haknya berdasarkan
perjanjian tersebut.
2.4.1. Jenis-Jenis Kerugian
Sebelum mengajukan klaim kepada perusahaan asuransi syariah, terlebih dahulu kita
mengenal jenis-jenis kerugian. Secara umum, jenis kerugian dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Kerugian Seluruhnya (Total Loss)
b. Kerugian Sebagian (Partial Loss)
c. Kerugian Pihak Ketiga
2.4.2. Penggantian Kerugian
Cara penggantian mengacu pada kondisi dan kesepakatan yang tertulis dalam polis. Yaitu,
pemilihan cara penggantian yang ada pada penanggung apakah akan mengganti dengan uang
tunai,memperbaiki, atau membangun ulang objek yang mengalami kerusakan.
Seringkali dalam asuransi kendaraan bermotor, penggantian kerusakan dilakukan oleh
tertanggung tanpa mengajukan persetujuan kepada penanggung. Oleh karena itu, sebaiknya
sebelum melakukan perbaikan atas kerusakan yang terjadi, tertanggung terlebih dahulu meminta
persetujuan tertulis dari penanggung. Biasanya sebelum memberikan persetujuan tertulis dari
penanggung, penanggung akan menentukan penyebeb kerusakan, apakah dijamin oleh polis atau
tidak. Pada kasus yang tidak kompleks, penanggung menentukan bagaimana sifat dan berapa
besarnya penggantian yang wajar atas kerusakan yang terjadi.
dengan
laporan tertulis.
b. Bukti klaim kerugian
Pihak tertanggung yang menderita musibah atau
fakta yang utuh dan
wajib
untuk
dibayar
atau
Misal,
Kemudian
penanggung
akan
adjuster
belum.
administrasi.
atau tidak.
d. Penyelesaian klaim
Setelah terjadi kesepakatan mengenai jumlah
perundangan yang berlaku,
penggantian
sesuai
peraturan
mengalami kerugian,
2.5. Reasuransi
2.5.1. Pengertian Reasuransi dan Retafakul
Menurut Robert I Mehr dalam bukunya Principle of Insurance mengatakan, Reinsurance
is the insurance of insurance
Suatu transaksi reasuransi adalah suatu persetujuan yang dilakukan antara dua pihak,
yaitu pemberi sesi (ceding company) dan penanggung ulang (reasurandur) dimana ceding
company menyutui menyerahkan dan reasurandur menyetujui menerima suatu resiko yang telah
ditentukan dengan persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian.
Sedangkan reasuransi syariah atau retakaful adalah suatu proses saling menanggung
antara ceding company dengan asurandur dimana ada proses suka sama suka (saling
menyepakati) risiko dan persyaratannya yang ditetapkan dalam akad. Dalam operasionalnya,
menggunakan prinsip syariah yaitu terbebas dari gharar, maisir dan riba.
dari
kerugian-
dan
keadaan
stabilitas pendapatannya.
melakukan
pemasaran
perusahaan
sesama
pemasukan premi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Asuransi syariah mempunyai banyak perbedaan dengan asuransi konvensional lainnya
karena menganut prinsip agama Islam. Begitu pula dengan Asuransi Umum Syariah. Prinsip,
mekanisme, klaim serta reasuransinya tentu tidak sama dengan Asuransi Umum Konvensional.
Prinsip asuransi umum syariah ada sebelas, yaitu : berserah diri dan ikhtiar, tolongmenolong, saling bertanggung jawab,saling kerja sama dan bantu-membantu, saling melindungi
dari berbagai kesusahan, insurable interest, utmost good faith, indemnity, proximate cause,
subrogation serta contribution.
Mekanisme asuransi menurut Dewan Pengawas Syariah (DPS) ada dua. Klaim asuransi
umum syariah tidak jauh berbeda dengan Klaim asuransi umum konvensional. Metode
penempatan reasuransi ada empat, yaitu : treaty, facultative, facultative obligatory serta pool.
DAFTAR PUSTAKA
Sula, Muhammad Syakir. Asuransi Syariah (life and general) Konsep dan Sistem Operasional
Gema Insani. Jakarta : 2004