You are on page 1of 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Air Susu Ibu memiliki banyak manfaat untuk bayi untuk tumbuh kembangnya.
Oleh karena itu sangat disarankan agar ibu memberikan ASI eksklusif untuk bayinya
selama 6 bulan hingga 2 tahun. Kandungan Nutrisi yang terkandung pada ASI tidak
dimiliki oleh susu-susu formula yang ada dipasaran, hal ini yang menjadikan ASI sebagai
makanan terbaik untuk sang bayi. Namun sayang tidak semua ibu dapat memenuhi atau
memproduksi ASI yang cukup untuk bayinya, hal ini banyak disebabkan oleh banyak
faktor. Makanan adalah salah satu faktor penting dalam meningkatkan ASI yang
berkualitas untuk bayi.
Dari sekian banyak ibu hanya sedikit diantara mereka yang mengetahui batapa
pentingnya ASI untuk perkembangan dan pertumbuhan anak, kurangnya pengetahuan
tentang manfaat ASI dan mereka tidak mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi
kualitas dan kuantitas ASI. Untuk itu di dalam penulisan makalah ini akan dibahas
faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI, makanan yang dapat
memperlancar ASI serta cara meningkatkan jumlah dan kualitas ASI.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah :
1. Apa pengertian ASI?
2. Apa faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI?
3. Bagaimana cara meningkatkan jumlah dan kualitas ASI?
4. Apa makanan yang dapat memperlancar ASI?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian ASI
2. Mengetahui yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI
3. Mengetahui cara meningkatkan jumlah dan kualitas ASI
4. Mengetahui makanan yang dapat memperlancar ASI
D. MANFAAT
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Pembaca dapat mengetahui pengertian ASI
2. Pembaca dapat mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi kualitas dan
kuantitas ASI
3. Pembaca dapat mengetahui cara meningkatkan jumlah dan kualitas ASI
4. Pembaca dapat mengetahui makanan yang dapat memperlancar ASI
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Dan Kuantitas ASI Page 1

BAB II
PEMBAHASAN

1.1 PENGERTIAN ASI

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Dan Kuantitas ASI Page 2

Air susu ibu (ASI) adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi
bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat.
Air susu ibu diproduksi karena pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin setelah
kelahiran bayi. Air susu ibu pertama yang keluar disebut kolostrum atau jolong dan
mengandung banyak immunoglobulin IgA yang baik untuk pertahanan tubuh bayi
melawan penyakit.
ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi yang belum bisa mencerna jenis
makanan apapun. Oleh karena itu meningkatkan ASI sangat penting bagi bayi terutama
pada masa awal kelahiran dimana ibu memproduksi susu yang disebut Kolostrum.
Kolostrum atau pre-milk adalah cairan berwarna bening kekuningan yang sangat penting
bagi bayi dimana kolostrum banyak mengandung gizi dan imunitas yang baik untuk bayi.
1.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS DAN KUANTITAS
ASI
Banyak faktor yang bisa menyebabkan produksi ASI ibu menyusui menurun, salah
satunya adalah faktor makanan. Tambahan energi yang diperlukan oleh ibu bertujuan
untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI. Untuk menghasilkan ASI yang
berkualitas maka ibu yang menyusui dianjurkan mengkonsumsi makanan yang
mengandung energi dan zat-zat gizi lengkap.
Beberapa nutrisi yang harus diperhatikan untuk menjaga kontinuitas dari ASI
adalah jumlah kalori makanan, vitamin dan mineral. Tidak hanya itu, menurut Nanny
Djaja, selama menyusui ibu membutuhkan tambahan protein diatas kebutuhan normal.
Penambahan protein bagi ibu menyusui bukan hanya untuk transformasi menjadi protein
susu tetapi juga untuk sintesis hormon prolaktin serta hormon oksitosin (membantu
mengeluarkan ASI).
Banyak hal yang menyebabkan bayi tidak mendapatkan ASI sebagaimana
mestinya. Faktor sosial kultural, seperti gencarnya promosi susu formula, ketidaktahuan
masyarakat dan kurangnya fasilitas tempat menyusui di tempat kerja dan publik yang
menjadi faktor utama minimnya angka bayi yang mendapatkan ASI ekslusif.
Selain faktor tersebut, faktor produksi ASI juga merupakan kendala yang sering
dialami oleh ibu menyusui. Pada kasus dimana bayi tidak mendapatkan ASI, khususnya
yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang optimal pada ibu menyusui, layak
mendapatkan perhatian khusus.
Hal ini dikarenakan sang ibu bukannya enggan memberikan ASI ekslusif kepada
buah hati namun produksi ASI yang minim atau bahkan nihil memaksa buah hati tidak
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Dan Kuantitas ASI Page 3

mendapatkan yang terbaik di usianya. Arifin (2006) mengatakan ibu yang kekurangan
gizi akan mengakibatkan menurunnya jumlah ASI dan akhirnya berhenti.
Dibawah ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan produksi
ASI :
1. Perawatan Payudara.
Lakukan perawatan payudara dengan pemijatan payudara dan kompres air hangat
dan air dingin bergantian. Perawatan payudara bermanfaat merangsang payudara
2.

mempengaruhi hipofise untuk mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin.


Pemberian vitamin perangsang ASI.
Pemberian vitamin perangsang ASI bisa saja digunakan, tetapi bukan faktor paling

3.

penting atau faktor utama yang berpengaruhi kualitas ASI.


Ketenangan jiwa dan pikiran
Untuk memproduksi ASI yang baik, maka kondisi kejiwaan dan pikiran harus
tenang. Keadaan psikologis ibu yang tertekan, sedih dan tegang akan menurunkan

4.

volume ASI.
Penggunaan alat kontrasepsi
Penggunaan alat kontrasepsi pada ibu menyusui, perlu diperhatikan agar tidak
mengurangi produksi ASI. Contoh alat kontrasepsi yang bisa digunakan adalah

5.

kondom, IUD, pil khusus menyusui ataupun suntik hormonal 3 bulanan.


Perawatan payudara Anatomis payudara
Jumlah lobus dalam payudara juga mempengaruhi produksi ASI. Selain itu, perlu

6.

diperhatikan juga bentuk anatomis papila atau puting susu ibu.


Faktor fisiologi
ASI terbentuk oleh karena pengaruh dari hormon prolaktin yang menentukan

7.

produksi dan mempertahankan sekresi air susu.


Pola istirahat
Faktor istirahat mempengaruhi produksi dan pengeluaran ASI. Apabila kondisi ibu

8.

terlalu capek, kurang istirahat maka ASI juga berkurang.


Isapan anak atau frekuensi penyusuan dipersring
Semakin sering bayi menyusu pada payudara ibu, maka produksi dan pengeluaran
ASI akan semakin banyak. Akan tetapi, frekuensi penyusuan pada bayi prematur dan
cukup bulan berbeda. Studi mengatakan bahwa pada produksi ASI bayi prematur
akan optimal dengan pemompaan ASI lebih dari 5 kali per hari selama bulan
pertama setelah melahirkan. Pemompaan dilakukan karena bayi prematur belum
dapat menyusu. Sedangkan pada bayi cukup bulan frekuensi penyusuan 10 3 kali
perhari selama 2 minggu pertama setelah melahirkan berhubungan dengan produksi
ASI yang cukup. Sehingga direkomendasikan penyusuan paling sedikit 8 kali
perhari pada periode awal setelah melahirkan. Frekuensi penyusuan ini berkaitan

9.

dengan kemampuan stimulasi hormon dalam kelenjar payudara.


Berat lahir bayi

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Dan Kuantitas ASI Page 4

Bayi berat lahir rendah (BBLR) mempunyai kemampuan menghisap ASI yang lebih
rendah dibanding bayi yang berat lahir normal (> 2500 gr). Kemampuan mengisap
ASI yang lebih rendah ini meliputi frekuensi dan lama penyusuan yang lebih rendah
dibanding bayi berat lahir normal yang akan mempengaruhi stimulasi hormon
prolaktin dan oksitosin dalam memproduksi ASI.
10. Umur kehamilan saat melahirkan
Umur kehamilan dan berat lahir mempengaruhi poduksi ASI. Hal ini disebabkan
bayi yang lahir prematur (umur kehamilan kurang dari 34 minggu) sangat lemah dan
tidak mampu menghisap secara efektif sehingga produksi ASI lebih rendah daripada
bayi yang lahir cukup bulan. Lemahnya kemampuan menghisap pada bayi prematur
dapat disebabkan berat badan yang rendah dan belum sempurnanya fungsi organ.
11. Hindari rokok
Merokok dapat mengurangi volume ASI karena akan mengganggu hormon prolaktin
dan oksitosin untuk produksi ASI. Merokok akan menstimulasi pelepasan adrenalin
dimana adrenalin akan menghambat pelepasan oksitosin.
12. Hindari Konsumsi alkohol
Meskipun minuman alkohol dosis rendah disatu sisi dapat membuat ibu merasa lebih
rileks sehingga membantu proses pengeluaran ASI namun disisi lain etanol dapat
menghambat produksi oksitosin.
13. Bayi Rewel belum tentu haus.
Seringkali meski bayi sudah kenyang dan perutnya penuh masih saja menangis dan
mulutnya seperti mencari puting susu. Dalam keadaan seperti ini bauka hanya ibu
seringkali ayah atau nenek ikut panik menganggap ASI kurang sehingga harus
ditambah susu formula. Padahal tidak setiap rewel karena haus. Sekitar 30% bayi
mengalami ketidamatangan saluran cerna yang mengakibatkan rasa tidakn yaman
dan tidak enak di perut membuat bayi rewel dan sering menangism padahal perutnya
sudah penuh dan kenyang.
1.3 CARA MENINGKATKAN JUMLAH DAN KUALITAS ASI
1. Secara psikologis ibu harus yakin dan percaya diri
Ibu harus percaya diri bahwa akan sanggup memberi ASI ekslusif. Secata psikologis
ibu harus dalam keadaan tenang, nyaman dan tidak selalu panik. Kondisi psikologis
ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil
penelitian, > 80% lebih kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif
adalah faktor psikologis ibu menyusui. Bila ibu selalu berpikiran bahwa ASI saya
kurang? maka pada saat bersamaan ratusan sensor pada otak akan memerintahkan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Dan Kuantitas ASI Page 5

hormon oksitosin (produksi ASI) utk bekerja lambat. Dan akhirnya produksi ASI
menurun.
2. Tingkatkan frekuensi dan intensitas.
Tingkatkan frekuensi menyusui, memompa atau memeras ASI. Jika anak belum mau
menyusu karena masih kenyang, perahlah / pompalah ASI. Jika makin sering diminta
(disusui/diperas/dipompa) maka makin banyak yg ASI yg diproduksi.
3. Kosongkan payudara setelah anak selesai menyusui.
Makin sering dikosongkan, maka produksi ASI juga makin lancar.
4. Jangan sekalipun berpikiran untuk pemberian susu formula.
Terkadang karena banyak orangtua merasa bahwa ASInya masih sedikit atautakut
anak gak kenyang, banyak yg segera memberikan susu formula. Padahal pemberian
susu formula justru akan menyebabkan ASI semakin tidak lancar. Anak relatif malas
menyusu atau malah bingung puting terutama pemberian susu formula dengan dot.
Begitu bayi diberikan susu formula, maka saat ia menyusu pada ibunya akan
kekenyangan. Sehingga volume ASI makin berkurang. Makin sering susu formula
diberikan makin sedikit ASI yg diproduksi.
5. Inisiasi Dini sangat penting.
Proses menyusui dapat segera dilakukan begitu bayi lahir. Bayi yang lahir cukup
bulan akan memiliki naluri utk menyusu pada ibunya di 20 30 menit setelah ia lahir.
Itupun jika ia tidak mengantuk akibat pengaruh obat ataupun anastesi yang diberikan
ke ibu saat proses melahirkan.
6. Hindari penggunaan DOT atau kompeng.
Jika ibu ingin memberikan ASI peras/pompa (ataupun memilih susu formula) berikan
ke bayi dg menggunakan sendok, bukan dot, saat ibu memberikan dengan dot, maka
anak dapat mengalami bingung puting (nipple confusion).
7. Konsultasi Masalah pemberian ASI.
8. Makanan ibu harus bergizi. Bila ada dokter yang menganjurkan menghindari
makanan tertentu karena anak yang disusui alergi maka harus diganti dengan makanan
lainnya yang tidak kalah bergizi jangan asal menghindari makanan. Misalnya bila
menghindari makan kacang harus menggantinya dengan makan kacang kedelai.
Makanan yang dikonsumsi ibu menyusui sangat berpengaruh terhadap produksi ASI.
Apabila makanan yang ibu makan cukup akan gizi dan pola makan yang teratur, maka
9.

produksi ASI akan berjalan dengan lancar.


Inisiasi dini. Inisiasi dini atau pemberian ASI sejak dini sangat dianjurkan untuk
dilakukan pada setiap ibu setelah melahirkan. Proses menyusui dapat segera
dilakukan begitu bayi lahir. Bayi yang lahir cukup bulan akan memiliki naluri untuk

menyusu pada ibunya di 20 30 menit setelah ia lahir.


10. Pengalaman pertama bayi
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Dan Kuantitas ASI Page 6

Riset menunjukkan bahwa bayi baru lahir yang diletakkan di perut ibu sesaat setelah
ia lahir, akan mampu mencari payudara ibu dan menyusu dengan baik dalam kurun
waktu kurang dari 50 menit.
11. Memerah ASI atau Pompa ASI.
Jika menyusui di jam-jam pertama kelahiran tidak dapat dilakukan, alternatif terbaik
berikutnya adalah memerah ASI atau pompa ASI selama 10-20 menit tiap 2 hingga 3
jam sekali, hingga bayi dapat menyusu. Tindakan tsb dapat membantu
memaksimalkan reseptor prolaktin dan meminimalkan efek samping dari tertundanya
proses menyusui oleh bayi.
12. Suasana Menyenangkan untuk menciptakan hubungan psikologis.
Ibu sebaiknya dijauhkan dari ketidaknyamanan psikologis seperti emosi, panik,
kecemasan dan kekwatiran berlebihan. Suasana yang menyenangkan akan
memberikan semangat yang besar bagi ibu untuk memberikan ASI. Ibu juga harus
menyadari hal ini apalagi beberapa ibu mempunyai masalah psikologis saat paska
kelahiran.
13. Susui bayi sesering mungkin.
Makin sering bayi menyusui akan memperbanyak ASI yang diproduksi. Hal ini
disebabkan oleh stimulasi maksimum dari reseptor-reseptor prolaktin yang akan
memicu produksi ASI dalam jumlah sebanyak mungkin. Bulan pertama menyusui
adalah masa pembelajaran untuk bayi. Di bulan tersebut, ia berusaha menguasai betul
bagaimana teknik menyusui yang tepat Hingga masuk ke bulan berikutnya, ia dapat
menyusu dengan baik dalam waktu yang singkat.
14. Istirahat di tempat tidur.
Jika ibu tidak istirahat di awal-awal pasca melahirkan, maka beberapa bulan
berikutnya akan terasa lebih sulit. Dan hal ini jelas akan mempengaruhi produksi dari
ASI.
15. Manajemen waktu yang baik untuk istirahat dan pemberian ASI.
Ibu dapat beristirahat saat bayi sedang tidak menyusu. Semakin bertambahnya waktu
juga, bayi akan memiliki pola menyusui. Sehingga ibu dapat mengatur waktunya
dengn baik. Pola menyusui yang bayi atur akan sangat spesifik sesuai dengan
kebutuhannya. Mulai dari kebutuhan emosinya hingga kebutuhan fisiologisnya. Dan
pola menyusui terebut akan terus berubah sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangannya.
16. Lindungi diri dengan lingkungan yang supportif.
Jangan pedulikan tanggapan negatif yang dapat mengganggu kenyamanan dan rasa
percaya diri ibu akan ASI dan menyusui. Memang tidak mudah menjaga jarak dari
orang-orang yang tidak mendukung ibu dalam hal menyusui. Namun ingatlah bahwa
ibu butuh suasana dan lingkungan yangg kondusif demi keberhasilan ASI eksklusif.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Dan Kuantitas ASI Page 7

1.4 MAKANAN YANG DAPAT MEMPERLANCAR ASI


1. Daun Katuk, daun katuk dan sayuran hijau lainnya seperti bayam, sawi
mengandung vitamin A, C, B1, zat besi, kalium, protein, fosfor, sterol, alkaloid
dan asam seskuiterna yang dipercaya dapat membantu meningkatkan air susu ibu.
2. Bawang putih, bawang putih sejak lama dipercaya dapat meningkatkan Asi, hal
ini diperkuat dengan penelitian dalam journal of Pediatric Research yang
menunjukkan bahwa bawang putih bisa meningkatkan produksi ASI.
3. Labu Siam, labu siam mengandung vitamin B6, C, K, asam folat, kalium,
magnesium, zinc, mangan juga mampu mencukupi kebutuhan asam folat ibu yang
sedang menyusui.
4. Pare, pare merupakan makanan yang paling populer untuk meningkatkan ASI.
Sebagai sumber vitamin dan mineral, yang membantu meningkatkan laktasi
wanita.
5. Kacang Hijau, kacang hijau mengandung Vitamin B1, protein, fosfor, tiamin,
mangan, kalium, magnesium, asam folat yang dapat mencukupi kebutuhan protein
dan energi.
6. Edamame atau Kedelai Jepang, mengandung vitamin C, K, zat besi,
magnesium, riboflavin, protein, mangan, kalium, fosfor.
7. Pepaya, buah pepaya mengandung vitamin A, C, kalium, asam folat, untuk
menjaga asupan kalium bagi ibu menyusui agar tidak mudah lelah.
8. Kacang Almond, kacang-kacangan terutama almond kaya akan protein, vitamin
dan mineral serta dapat meningkatkan lakstasi.
9. Air, konsumsi air putih yang banyak sangat dianjurkan agar ibu tidak
dehidrasi/kekurangan cairan karena memproduksi ASI. Dalam sehari seorang ibu
membutuhkan ASI sebanyak 8-10 gelas. Kebutuhan produksi Asi tersebut
tentunya akan sangat bergantung dengan jumlah cairan dalam tubuh, serta
terhidrasinya seorang ibu. Jika anda bosan meminum banyak air, anda dapat pula
menyelingi dengan variasinya seperti jus, susu, teh, dan juga jeis makanan kaldu.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Dan Kuantitas ASI Page 8

Tetapi ingat untuk tidak memminum minuman bersoda serta kopi, sebab hal itu
akan mengurangi kualitas ASI anda.
10. Makanan Berlemak
Makanan berlemak sangat baik untuk memenuhi hindmilk atau ASI yang
mengadung banayk lemak. Jika bayi anda memperoleh hindmilk di akhir ia
menyusu akan sangat baik bagi postur tubuhnya sehingga ia tidak akan kurus dan
kurang gizi. Minyak sayur, daging, alpukat, kacang-kacangan, dan produk olahan
susu adalah sumber yang baik dari lemak.
11. Teh untuk Meredakan Stress dan Meningkatkan Produksi ASI
Saat menyusui seorang ibu haruslah menjaga agar kondisi jiwa nya baik. Sebab
dengan kondisi tersebut produksi asi akan baik pula. Jika seorang ibu stress, akan
mempengaruhi ASI yang ia produksi. Oleh karena itu refreshing dan sedikit
hiburan serta minum teh sambil bersantai akan sangat membantu dalam
memproduksi ASI.
12. Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral merupakan zat penting bagi ibu yang menyusui. Terutama
adalah kalsium, vitamin D, Asam folat dan Besi. Walaupun dalam makanan
mengandung zat yang dibutuhkan tersebut, namun mengkonsumsi suplemen
sangatlah dianjurkan bagi ibu. Sebab dengan suplemen yang dikonsumsi akan
memberikan asupan yan cukup. Sehingga dengan cara itu kandungan nutrisi pada
ASI dan ibu juga akn terjamin asupannya. Nutrisi memang sangat penting dan
utama di masa-masa emas pertumbuhan otak anak.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Dan Kuantitas ASI Page 9

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan Air susu ibu (ASI) adalah
susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi
utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat. Air susu ibu diproduksi karena
pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin setelah kelahiran bayi. Air susu ibu pertama
yang keluar disebut kolostrum atau jolong dan mengandung banyak immunoglobulin IgA
yang baik untuk pertahanan tubuh bayi melawan penyakit.
Beberapa nutrisi yang harus diperhatikan untuk menjaga kontinuitas dari ASI
adalah jumlah kalori makanan, vitamin dan mineral. Tidak hanya itu, menurut Nanny
Djaja, selama menyusui ibu membutuhkan tambahan protein diatas kebutuhan normal.
Penambahan protein bagi ibu menyusui bukan hanya untuk transformasi menjadi protein
susu tetapi juga untuk sintesis hormon prolaktin serta hormon oksitosin (membantu
mengeluarkan ASI).
Makanan yang dapat memperlancar ASI diantaranya, sayuran hijau, buah-buahan,
makanan yang berlemak, makanan yang banyak mengandung protein seperti pada
daging, telur, ikan dan kacang-kacangan, serta banyak mengkonsumsi air putih.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Dan Kuantitas ASI Page 10

DAFTAR PUSTAKA

Mindo Nainggolan, 2009. Pengetahuan Ibu Primigravida Mengenai Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Kualitas dan Kuantitas ASI. Universitas Sumatera Utara.
Arifin, M. 2004. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi produksi ASI. Dibuka tanggal 9
September 2009. Dikutip dari website: http://www.usudigitallibrary.ac.id
Nanny Djaja, dr. Artikel Populer : Asupan Gizi untuk Ibu Hamil.
http://inti-kesehatan.blogspot.com/2013/08/6-tips-alami-meningkatkan-air-susu-ibu.html
http://breastfeedingindonesia.wordpress.com/2012/11/18/1001-tips-jitu-meningkatkanjumlah-dan-kualitas-asi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Air_susu_ibu

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Dan Kuantitas ASI Page 11

You might also like