Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Kelompok 4
Upi Almasari
101411535002
Yogi Yhuwono
101411535004
101411535006
101411535024
101411535030
101411535034
Masrul Rodliyah
101411535041
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
BANYUWANGI
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT. karena atas limpahan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Asuransi
Kesehatan dan Manage care dengan lancar.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Ekonomi Kesehatan. Tidak lupa Kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Thinni Nurulrochmah selaku dosen pengajar mata kuliah Sumber
Daya Manusia dan Produktivitas
2. Kedua orang tua yang telah memberikan doa, dukungan, dan
semangat dalam pembuatan makalah ini
3. Dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Peribahasa menyatakan Tak Ada Gading Yang Tak Retak.Begitu pula
dengan makalah ini jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kritik serta saran yang
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah wawasan dikemudian
hari.
Banyuwangi, 10 Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perbedaan Asuransi dan Asuransi Kesehatan
DAFTAR ISTILAH
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pemerataan, efisiensi dan kualitas pelayanan kesehatan merupakan isu
global yang menjadi perhatian bagi pembuat kebijakan kesehatan, akademisi dan
masyarakat akhir-akhir ini. Apabila melihat negara-negara maju terdahulu seperti
Amerika, di Amerika sebagai contoh negara degan pembiayaan pelayanan yang
lebih menyerahkan pada mekanisme pasar dengan pembiayaan kesehatan yang
mencapai sekitar 14% dari GNP dan lebih dari 37 juta penduduknya tidak
tercakup asuransi kesehatan timbul pemikiran untuk melakukan reformasi sistem
pelayanan akan dikembangkan sitem asuransi kesehatan universal yang tentunya
lebih mengarah pada pemerataan dan keadilan sosial. Namun pemahaman
mengenai managed care dan asuransi kesehatan di Indonesia masih sangat
beragam. Masih sering terjadi simpang siur mengenai pengertian antara managed
care dan asuransi kesehatan. Perilaku manusia (human behavior) makin
menempati tempat yang penting dalam proses menegemen. Perencanaan yang
bagus tak jarang terbentur dan gagal setelah sampai pada tahap pelaksanaan,
karena faktor manusia yang tidak secara cermat diperhitungkan dalam proses
perencanaan. Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik,
berhubung dalam menegemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa
kelompok manusia, tetapi juga sifat khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.
Dalam menegemen pelayanan kesehatan terlibat 3 kelompok manusia,
yaitu kelompok manusia penyelenggara pelayanan kesehatan (health provider,
misalnya dokter dan perawat), kelompok penerima jasa pelayanan kesehatan (para
konsumen) serta kelompok ketiga, yang secara tidak langsung terlibat, misalnya
para administrator (baik di kalangan perusahaan maupun pemerintah dan lainlain). Bahkan masih ada kelompok lain yang terlibat secara tidak langsung yaitu
masyarakat secara keseluruhan atau keluarga-keluarga penderita yang justru tidak
jarang sangat menentukan dalam manajemen pelayanan kesehatan. Namun di
indoesia masih sering terjadi konflik kepentingan yang bersumber pada tingkah
laku manusia itu sendiri, misalnya konflik yang terjadi karena kebutuhan
kesehatan
dianggap
semata-mata
bersifat
konsumtif,
tanpa
2.7.
2.8.
Tujuan Umum
Menjelaskan manfaat dan cara implementasi manage care dan
4. Manfaat
4.1.
4.2.
4.3.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Konsep dan Definisi Asuransi
Menurut Ketentuan Pasal 246 KUHD, Asuransi atau Pertanggungan
adalah Perjanjian dengan mana penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung dengan menerima premi untuk memberikan penggantian
kepadanya karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan yang mungkin dideritanya akibat dari suatu evenemen (peristiwa
tidak pasti).
Pengertian Asuransi dalam UU No. 40 Tahun 2014 tentang
perasuransian, Asuransi merupakan perjanjian diantara dua pihak, yaitu
perusahaan asuransi dengan pemegang polis, yang menjadi dasar atau acuan
bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi dengan imbalan untuk :
a. memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena
kerugian yang dideritanya, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan
keuntungan maupun tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin diderita tertaggung / pemegang polis karena terjadinya suatu
peristiwa yang tidak pasti tersebut; atau
b. memberikan pembayaran dengan acuan pada meninggalnya tertanggung
atau pembayaran yang didasarkan pada hidup si tertanggung dengan
manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan atau didasarkan pada hasil
pengelolaan dana.
Dari pengertian tersebut, unsur-unsur dari suatu asuransi adalah:
a. Penanggung : Perusahaan asuransi jiwa yang akan memberikan sejumlah
uang pertanggungan apabila terjadi resiko terhadap tertanggung.
b. Tertanggung : Orang yang diberikan perlindungan asuransi jiwa.
baik
dari
pihak
tertanggung
maupun
penanggung
7.
konsekuensinya
adalah
jaminan
(indemnity)
dari
pihak
tidak ada
keuangan
dipertanggungjawabkan.
6. Prinsip portabilitas
yang
akurat
dan
dapat
penduduk
menjadi
Peserta
Jaminan
bahwa
Iuran
Sosial,
yang
dan
hasil
ditetapkan.
e. Ada program perbaikan kualitas.
f. Sistem reimburse yang membuat sarana pelayanan kesehatan (dokter,
puskesmas, rumah sakit dll) dapat mempertanggungjawabkan biaya dan
kualitas layanan kesehatan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan Perbedaan Asuransi Sosial dan Asuransi Komersial
Pada mekanisme konsep manage care melalui program Asuransi
dibedakan menjadi 2 yakni asuransi sosial dan asuransi komersial. Perbedaan
diantara Asuransi Sosial dan Asuransi Komersial dapat dilihat pada tabel di bawah
ini
Tabel 1.1 Perbedaan Antara Asuransi Sosial dan Asuransi Komersial
Asuransi Sosial
Asuransi Komersial
Kepesertaan bersifat wajib (untuk semua Kepesertaan sukarela
penduduk)
Non profit
Profit
Manfaat Komprehensif
Manfaat sesuai dengan premi yang
dibayar
Sumber: Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional
Berdasarkan perbedaan tersebut Asuransi Sosial dan Asuransi Komersial memiliki
pengertian dan konsep yang berbeda namun dalam segi tujuan hampir sama yakni
mencapai jaminan pada kesehatan bagi pihak-pihak dan masyarakat yang
termasuk di dalamnya. Pengertian dan konsep Asuransi Sosial dan Asuransi
Komersial:
1. Asuransi Sosial
UU SJSN No.40 tahun 2004 dalam buku pengantar sosialisasi Jaminan
Kesehatan Nasional menyatakan asuransi sosial merupakan tata cara dalam
mengumpulkan iuran yang bersifat wajib dari peserta yang berguna sebagai
perlindungan bagi peserta atas risiko sosial ekonomi yang dimungkinkan terjadi
pada peserta maupun keluarganya. Asuransi sosial merupakan keberlanjutan dari
berkembangnya asuransi yang mulanya bersifat komersial.
Keuntungan Asuransi Sosial
a. Biaya kesehatan lebih ringan
b. Mutu dan biaya mudah diatur
c. Kepesertaan bersifat wajib bagi seluruh penduduk
d. Kepastian pembiayaan yankes berkelanjutan
e. Manfaat yankes yang komprehensif (promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif)
f. Peserta tetap mendapatkan jaminan meskipun berpindah tempat atau
bekerja dalam wilayah NKRI
1.1 Jenis Asuransi Sosial:
a. Asuransi Sosial Kesehatan (ASKES)
b. Asuransi SosiaTenaga Kerja (ASTEK)
c. Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil (ASPEN)
d. Asuransi Sosial ABRI (ASABRI)
1.2 Pembiayaan
Pembiayaan pada asuransi sosial yakni dengan iuran sejumlah uang yang
dibayar oleh peserta, pemberi iuran, atau pemerintah untuk program jaminan
kesehatan. Macam iuran dibedakan menjadi beberapa klasifikasi sebagai berikut:
a. Peserta PBI (Peserta Bebas Iuran) dibayarkan oleh pemerintah
b. Peserta Penerima Upah dibayar oleh pemberi kerja
c. Peserta pekerja bukan penerima upah dan peserta bukan pekerja dibayar
oleh peserta yang bersangkutan
Sumber: duniaiptek.com
Contoh Asuransi Komersial di Indonesia:
a. Asuransi AXA Mandiri
b.
c.
d.
e.
dilakukan
setalah
1. Ada pembayaran, yang dalam istilah ekonomi ada suatu transaksi dengan
pengeluaran sejumlah uang yang disebut premi.
2. Ada biaya, yang diharapkan harus dikeluarkan karena penggunaan
pelayanan medik.
3. Pelayanan medik tersebut didasarkan pada bencana yang mungkin terjadi
yaitu sakit.
4. Keadaan sakit merupakan sesuatu yang tidak pasti (uncertainty), tidak
teratur dan mungkin jarang terjadi. Tetapi bila peristiwa tersebut benarbenar terjadi, implikasi biaya pengobatan dapat demikian besar dan
membebani ekonomi rumah tangga. Kejadian sakit yang mengakibatkan
bencana ekonomi bagi pasien atau keluarganya biasa disebut catastrophic
illness.(Murti B. 2000).
Manfaat Asuransi Kesehatan, ada beberapa manfaat asuransi kesehatan
selain mendekatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan antara
lain :
1. Asuransi merubah peristiwa tidak pasti menjadi pasti dan terencana
2. Asuransi membantu mengurangi risiko perorangan ke risiko sekelompok
orang dengan cara perangkuman risiko (risk pooling). Dengan demikian
terjadi subsidi silang; yang muda membantu yang tua, yang sehat
membantu yang sakit, yang kaya membantu yang miskin
.
Tabel 1.1 Perbedaan Asuransi dan Asuransi Kesehatan
Aspek
Tujuan
Asuransi
Asuransi Kesehatan
Ganti rugi atas kerugian Jaminan ketersediaan layanan
yang
Pihak
pemegang polis
Dua
pihak,
penanggung
tertanggung
Yang
ditanggung kesehatan
Barang
a
b
Peserta asuransi
Institusi
pemberi
pelayanan kesehatan
c Perusahaan asuransi
Kesehatan
dipertanggungkan
Sumber: Sulastomo dalam bukunya Manajemen Kesehatan, Jakarta, 2000
Perbedaan yang jelas terdapat pada barang atau jasa yang dijadikan
penanggungan. Pada perusahaan asuransi umum menyediakan penggantian
terhadap barang yang hilang, rusak, dicuri, atau sesuatu yang merugikan dirinya.
Penggantian tersebut dilakukan dengan mengklaim kejadian merugikan yang
dialami pihak tertanggung kepada perusahaan asuransi.
Sedangkan pada asuransi kesehatan, perusahaan menjamin kesehatan
peserta asuransi ketika mengalami sakit atau masalah kesehatan. Tidak hanya
itu, untuk pemeliharaan kesehatan pun terjangkau oleh asuransi kesehatan dan
dibiayai oleh perusahaan tersebut, namun tidak seluruh biaya pengobatan
ditanggung oleh perusahaan asuransi kesehatan karena sebagian biaya obat
tetap dikenakan kepada peserta asuransi kesehatan.
Masing-masing pihak dapat meneliti atau mengetahui lebih dahulu barang atau
jasa yang akan diperjual belikan. Sejauh tidak ada unsur jebakan atau tipuan oleh
pihak lain dan keterangannya adalah benar, maka tidak ada alasan untuk
membatalkan kontraknya. Dalam negosiasi ini keterangan diberikan kalau ada
permintaan dari pihak yang melakukan negosiasi
-
Proximate Cause
Proximate Cause adalah penyebab yang aktif, efisien yang berlangsung dalam
suatu rangkaian yang menimbulkan suatu akibat, tanpa adanya intervensi dari
setiap kekuatan, yang dimulai dan beroperasi secara aktif dari sumber atau sebab
baru yang berdiri sendiri. Asuransi memberikan jaminan terhadap kerugian yang
disebabkan oleh risiko-risiko tertentu yang dipertanggungkan, namun sering
Indemnity
Subrogation
Contribution
penyelenggara
untuk
dikelola
sebaik-baiknya
dalam
rangka
pasien.
d. Menciptakan layanan kesehatan yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
e. Ada program perbaikan kualitas.
f. Sistem reimburse yang membuat sarana pelayanan kesehatan (dokter,
puskesmas, rumah sakit dll) dapat mempertanggungjawabkan biaya dan
kualitas layanan kesehatan.
Faktor utama dalam managed care antara lain (Djuhaeni, 2007):
a. Mengelola pembiayaan dan pemberian jasa pelayanan kesehatan.
pembayaran
terhadap
penyelenggara
pelayanan
kesehatan
service.
PPO dan POS merupakan bentuk managed care yang memberikan pilihan
PPK yang lebih luas kepada konsumen yaitu provider yang termasuk dalam
jaringan dan provider yang tidak termasuk dalam jaringan pelayanan sehingga
harus dibayar penuh (Djuhaeni, 2007).
Ciri-cirinya sebagai berikut :
1. Pelayanan bersifat komprehensif.
2. Kebebasan memilih PPK.
3. Insentif untuk menggunakan PPK murah.
4. Pembayaran PPK berdsarkan fee for service dengan potongan harga.
5. Pengeluaran out of pocket sedang.
6. Inflasi biaya relatif masih tinggi.
7. Ada kendali utilitas dan mutu.
8. Tumbuh paling cepat.
Jaminan
Sosial
Nasional adalah
sebuah
sistem jaminan
oleh
negara
Republik
Indonesia
guna
menjamin
b. Jaminan Kesehatan
Kesehatan
(Badan
Penyelenggara
Jaminan
Sosial
pemerintah
untuk
menyelenggarakan jaminan
pemeliharaan
Kesehatan
bersama BPJS
merupakan
program
Ketenagakerjaan (dahulu
pemerintah
dalam
bernama
kesatuanJaminan
UUD 1945
b.
c.
d.
akuntabilitas
dan
transparansi
yang
terjamin
dengan
BAB IV
PENUTUP
3.4 SARAN
Pemahaman tentang asuransi kesehatan sosial masih sangat rendah
karena sejak lama kita hanya mendapatkan informasi yang bias tentang
asuransi kesehatan yang didominasi dari Amerika yang didominasi oleh
asuransi kesehatan komersial. Semoga saja asuransi diIndonesia dapat
menjamin semua aspek warga negaranya yang mengikuti asuransi agar lebih
baik lagi. Layanan asuransi yang baik dan menjamin dapat membuat banyak
masyarakat semakin bertambah mengikuti asuransi-asuransi yang ada
di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang no 2 tahun 1992
Murti Bhisma., 2000, Dasar-dasar Asuransi Kesehatan, Kanisius, Yogyakarta.
Sulastomo, 2000, Manajemen Kesehatan, Jakarta.
http://www.belajar-asuransi.com/2009/11/konsep-managed-care-dalamasuransi.html
Djuhaeni, Henni.2007. Asuransi Kesehatan dan Managed Care. (online :
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/09/asuransi_kesehatan_dan_managed_care.pdf)
(Diakses tanggal 03 Oktober , 2016 pukul 20.00 WIB)
Silalahi
AE.2011.
___.
(online:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/45186/3/Chapter%20II.pdf)
(Diakses tanggal 03 Oktober , 2016 pukul 20.30 WIB)
http://www.depkes.go.id/resources/download/jkn/buku-pegangansosialisasi-jkn.pdf [Diakses pada tanggal 3 Oktober 2016]
http://duniaiptek.com/asuransi-kesehatan-komersial-sebagai-alternatifpembiayaan-kesehatan/ [Diakses pada tanggal 3 Oktober 2016]
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/44367/4/Chapter%20II.pdf
[Diakses pada tanggal 3 Oktober 2016]
http://www.britama.com/index.php/2016/03/daftar-perusahaan-asuransisosial-dan-wajib-di-indonesia/
Buku Pengantar Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional [Diakses pada
tanggal 3 Oktober 2016]
Cakraklaim, 2015. Asuransi Komersial Jaminan untuk Kesehatan.
Cakraklaim.com
Satun, Dwi May. Dkk. 2015. Pembayaran Provider dalam Asuransi
Kesehatan
Suhanda, Rachmad. 2015. Jaminan Kesehatan dan Managed Care. JKS 2015; 2:
104-113
Musjab, Imam. ____. The Principles & Practices of Insurance