Dari analisis risiko kesehatan lingkungan tersebut penting perlu adanya manajemen resiko di
bidang pertanian antara lain:
1. Lebih memperhatikan keselamatan kerja dengan menggunakan APD yang sesuai. 2. Sanitasi dan hygiene perorangan lebih ditingkatkan. 3. Mengurangi pemakaian pupuk kimia dan beralih ke pupuk organik. 4. Dalam pembelian pestisida hendaknya selalu dalam kemasan yang asli, masih utuh dan ada label petunjuknya. Perlakuan sisa kemasan, Bekas kemasan sebaiknya dikubur atau dibakar yang jauh dari sumber mata air untuk mengindai pencemaran ke badan air dan juga jangan sekali-kali bekas kemasan pestisida untuk tempat makanan dan minuman. 5. Setelah menggunakan pestisida apabila berlebih hendaknya di simpan yang aman seperti jauh dari jangkauan anak-anak, tidak bercampur dengan bahan makanan dan sediakan tempat khusus yang terkunci dan terhindar dari sinar matahari langsung. 6. Pada pelaksanaan penyemprotan ini banyak menyebabkan keracunan dan penyakit lainnya oleh sebab itu petani di wajibkan memakai alat pelindung diri karena hal tersebut dapat mengganggu system pernapasan kita yang lengkap setiap melakukan penyemprotan, tidak melawan arah angin atau tidak melakukan penyemprotan sewaktu angin kencang, hindari kebiasaan makan-minum serta merokok di waktu sedang menyemprot, setiap selesai menyemprot dianjurkan untuk mandi pakai sabun dan berganti pakaian serta pemakain alat semprot yang baik akan menghindari terjadinya penyakit. 7. Menggunakan topi pelindung yang memiliki pinggiran, sebagai tambahan terhadap radiasi ultraviolet sebaiknya menggunakan kacamata pelindung dari cahaya matahari. 8. Menggunakan sarung tangan ketika menjalankan mesin traktor. 9. Menyediakan air minum agar tidak mudah dehidrasi saat panas.