You are on page 1of 3

1.

Indikasi dan Kontraindikasi Bekam


1.1.

Indikasi Bekam
Menurut Kasmui (2006), indikasi tempat untuk melakukan bekam yaitu pada daerah :
1) Di bagian atas kepala (ummu mughits), caranya dengan mencukur rambut pada
bagian yang akan dibekam. Bekam di kepala sangat efektif untuk terapi penyakit
migrain, vertigo, sakit kepala menahun, darah tinggi, stroke, suka mengantuk, sakit
gigi, sakit mata, melancarkan peredaran darah, perbaikan sistem kekebalan tubuh, dan
lain-lain.

2) Di sekitar urat leher (al akhdaiin), titik ini untuk mengobati penyakit seperti: sakit
kepala, wajah, kedua telinga, mata, polip (hidung) dan tenggorokan, gigi seri lidah,
kanker darah, melancarkan peredaran darah.
3) Di bawah kepala (An Naqrah), sekitar empat jari di bawah (tulang tengkorak paling
bawah), bermanfaat menyembuhkan radang mata (pada anak-anak), tumor pada
telinga, berat kepala, bintik-bintik di wajah, jerawat.
4) Daerah antara dua pundak (al kaahil), merupakan titik paling sentral untuk mengatasi
berbagai macam penyakit.
5) Daerah sekitar pundak kiri dan kanan (Naa is), yaitu daging lembut di pundak yang
tegang ketika merasa takut. Bekam pada titik ini dapat bermanfaaat untuk menetralisir
keracunan dan penyakit liver.
6) Daerah punggung (di bawah tulang belikat), bekam di daerah ini banyak memiliki
keistimewaan dan kahsiatnya.
7) Daerah punggung bagian bawah dan tulang ekor untuk penyakit pegal/nyeri di
pinggang dan wasir.
8) Pangkal telapak kaki (iltiwa di bawah mata kaki) untuk penyakit nyeri di kaki,
asam urat, kaku, dan pegal-pegal.
9) Di tempat-tempat yang dirasakan sakit.
1.2.
Kontraindikasi Bekam
Kontraindikasi bekam menurut Fatahillah (2006), yaitu :
1) Penderita Diabetes Mellitus dengan kadar gula > 200 mg/dl
2) Penderita hipertensi dengan tensi > 180/110 mmHg
3) Pasien yang sedang mengkonsumsi obat pengencer dahak
4) Anak-anak kurang dari 3 tahun dan orang yang sudah lanjut usia
5) Anemia
6) Wanita hamil pada tiga bulan pertama
7) Wanita yang sedang menstruasi
8) Penderita kelainan darah (hemophilia, kanker darah)
9) Kelainan pembuluh darah
10) Rongga atau lubang alami tubuh

11) Pembuluh darah dan pembuluh limfe


12) Kulit yang mengalami kelainan atau penyakit (infeksi, varises)
13) Cairan sendi dan synovial
Menurut Kasmui (2006), bekam tidak dianjurkan kepada :

1) Penderita diabetes (kencing manis) atau pendarahan, kecuali juru


bekam yang benar-benar ahli.
2) Pasien yang fisiknya sangat lemah
3) Penderita infeksi kulit yang merata
4) Orang tua, jika mereka tidak sangat membutuhkannya, karena
lemahnya fisik mereka
5) Anak-anak penderita dehidrasi (kekurangan cairan) (bekam basah)
6) Penderita penyakit kanker darah g) Penderita yang sering
mengalami keguguran kandungan
7) Penderita penyakit gila dan ketidakstabilan emosi
8) Penderita Hepatitis A dan B apabila sedang dalam kondisi parah.
Adapun bila kondisi sudah tidak parah atau penyakit tersebut
merupakan penyakit menahun, maka tidak mengapa untuk diobati
dengan bekam
9) Pengidap penyakit kuning karena hepatitis
10) Pasien yang melakukan cuci darah
11) Pasien yang mengalami kelainan klep jantng, kecuali di bawah
pengawasan dokter dan orang yang benar-benar ahli bekam
12) Penderita kedinginan, sementara suhu badannya sangat tinggi
atau penderta flu dan semisalnya, kecuali setelah ia tidak lagi
merasa kedinginan
13) Wanita hamil pada 3 bulan pertama
14) Terhadap orang yang kesurupan, terkena sihir, guna-guna, dan
sebagainya, kecuali juru bekam yang telah mampu menghadapi
kasus-kasus semacam ini.
15) Pada orang yang baru pertama kali melakukannya, kecuali
setelah dilakukan persiapan mental baginya. Yang paling baik
adalah hendaknya ia melihat orang lain yang berbekam di
hadapannya. Selain itu, ia perlu mendengar tentang keutamaankeutamaan dan manfaat bekam

16)

Pasien yang masih mengkonsumsi obat pelancar darah, kecuali

dengan sangat hati-hati. Demikian pula terhadap orang yang


kelelahan, sehingga ia beristirahat
17) Pasien penyakit jantung, tidak boleh dilakukan terhadap pasien
yang menggunakan peralatan bantu untuk mengatur detak jantung.
18) Terhadap orang yang baru memberikan donor darah kecuali
setelah berlalu beberapa hari, tergantung kondisi kesehatannya.
Demikian pula terhadap penderita vertigo, sampai keadaan dirinya
rileks.
19) Pengguna obat-obat perangsang tidak dianjurkan untuk dibekam,
kecuali

setelah

meninggalkannya.

Penderita

ketakutan

juga

sebaiknya menunggu sampai kondisi kejiwaannya tenang.


Fatahillah, Ahmad. 2006. Keampuhan Bekam (Penceghan dan Penyembuhan Penyakit). Jakarta:
Qultum Media.
Kasmui. 2006. Bekam Pengobatan Menurut Sunnah Nabi. Semarang: Isyfi.

You might also like