Professional Documents
Culture Documents
: ny P D
Umur
:69 tahun
Sex
:perempuan
Pendidikan terahir
:SD
:-
Status perkawinan
1.
: Menikah
Pertanyaan
YA
TIDAK
Pertanyaan
Ada/banyak pikiran
Ya
Tidak
v
KRITERIA
Makan
DENGAN
BANTUAN
MANDIRI
10
KETERANGAN
Frekuensi : 2x
sehari
Jumlah: 1x
porsi
Jenis : nasi,
Lauk, dan
sayur
Minum
10
Frekuensi :
4x sehari (air),
2x (kopi)
Jumlah :
1000cc
Jenis : Air dan
kopi
15
Klien mampu
beraktivitas,
berjalan tanpa
bantuan
siapapun.
Frekuensi :
klien mencuci
muka dan
menyisir
rambut 1x
setiap selesai
mandi, dan
menggosok
gigi 2x pagi
dan malam
hari
10
Klien mampu
mencuci
pakaian,
menyeka
tubuh, dan
menyiram
toilet setelah
habis kencing
maupun berak
dengan
mandiri
6
Mandi
15
Klien mampu
mandi sendiri,
dan biasanya
mandi 1x
sehari.
Jalan di permukaan
datar
Frekuensi :
klien tampak
mampu
berjalan
dengan
langkah yang
banyak (klien
mampu
menyapu
halaman)
10
Klien mampu
naik turun
tangga
menuju lantai
dua rumahnya
sendirian
walaupun
pelan .
Menggunakan
pakaian
10
Klien mampu
mengenakan
pakaiannya
sendiri tanpa
dibantu.
10
10
Frekuensi :
Klien
mengatakan
BAB 1xsehari
Konsistensi :
Klien
mengatakan
biasa saja.
11
Kontrol bladder
(BAK)
10
Frekuensi :
klien
mengatakan
kencing 4x
sehari.
Warna : klien
mengatakan
warna
kencingnya
biasa saja
(kuning)
Keterangan:
110
: mandiri
: ketergantungan total
NO
PERTANYAAN
BENAR
Benar : klien
mengatakan
ingat sekarang
tgl 27
Benar : klien
mengatakan hari
ini (saat
pengkajian)
adalah
hari selasa
Benar : klien
mengatakan
dirinya tinggal di
rumah anaknya
yang dulu
merupakan
tanah
peninggalan
buyutnya
(kumpi)
Alamat anda?
Benar : klien
mengatakan
dirinya tinggal di
dusun kubakal,
SALAH
Benar : Klien
mengatakan
dirinya
berumur 69tahu
n
Benar:klien tahu
tahun lahirnya
yaitu 1943
Benar: klien
mengatakan
tahu presiden RI
yaitu SBY
Benar: klien
mengatakan
tahudan mampu
untuk
menyebutkan
namanya.Megaw
ati
Benar : klien
mampu
menyebutkan
nama ibunya
(sari) dan
bapaknya
(darmada)
10
Benar : klien
mampu
mengurangi 3
dari 20 dan
tetap
pengurangan 3
dari setiap
angka baru
sampai menurun
JUMLAH
Interpretasi hasil:
a.
b.
c.
d.
PENDAHULUAN
Populasi penduduk lanjut usia ( lansia ) di Indonesia saat ini khususnya yang
berusia diatas 60 tahun mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada
tahun 2005 2010 diperkirakan jumlah lansia adalah 8,5 % dari jumlah seluruh
penduduk Indonesia atau sekitar 19 juta jiwa. Kondisi tersebut akan
menimbulkan berbagai perubahan pada masalah kesehatan baik fisik maupun
mental
pada
populasi
ini.
Golongan lansia dapat mengalami berbagai gangguan mental seperti pada
kelompok usia yang lebih muda. Untuk mengidentifikasi masalah mental yang
muncul pada lansia perlu dilakukan pengkajian. Pengkajian keperawatan
merupakan tahap awal yang menentukan langkah berikutnya untuk menentukan
diagnosa keperawatan dan perencanaan.
Pengkajian keperawatan pada klien psikogeriatri merupakan proses yang
komplek. Pengaruh aspek biologik, psikologik, dan sosiokultural akibat proses
penuaan menyebabkan kesulitan dalam mengidentifikasi masalah yang
muncul.Pengkajian status mental merupakan pendekatan sistematis untuk
mengumpulkan data tentang fungsi psikososial.
Pengkajian ini meliputi : Penampilan umum klien,kesadaran, Fungsi afektif,
Karakteristik bicara, orientasi, perhatian dan konsentrasi, penilaian, memori,
persepsi , serta isi dan proses pikir.Pengkajian ini bertujuan untuk menentukan
pikiran pikiran dan proses mental yang mempengaruhi pada pencapaian tingkat
optimal dari fungsi lansia.Pengkajian ini terintegrasi dalam wawancara dan
pemeriksaan fisik.
II.
TINJAUAN TEORI
Apakah ada tanda tanda tardive dyskineksia atau efek yang kurang baik akibat
medikasi ?
Tabel
Penampilan
umum
berhubungan
dengan
fungsi
psikologik
KETERANGAN
Penampilan fisik
Penampilan fisik : pakaian compang camping, tidak rapi, kau badan tidak
sedap dapat dihubungkan dengan adanya depresi, tetapi perlu dikaji faktor lain
seperti : adanya inkontinensia, kemampuan kognitif, kondisi keuangan, gangguan
pengelihatan/ penciuman, dan kemampuan melakukan perawatan diri.
Postur tubuh
Postur
tubuh
yang
bukuk
dapat
menandakan
adanya
depresi
Koordinasi
gerak
:
gaya
berjalan
Gaya berjalan yang tidak terkoordinasi atau tardive dyskineksia dapat
diakibatkan oleh efek pengobatan psikotropika
Gaya berjalan dengan lambaian tangan seolah olah tubuh lemah dengan
kepala ditekuk dapat menandakan adanya depresi dan menarik diri.
Ekspresi muka
Ekspresi muka dengan kontak mata ynag kurang dapat menandakan adanya
depresi.
KESADARAN
Kesadaran adalah kemampuan individu untuk mengadakan hubungan dengan
lingkungannya serta dengan diri sendiri ( melalui panca indra ). Bila kesadaran
baik ( tidak menurun ) maka kemampuan orientasi seperti waktu, tempat dan
orang akan baik serta dapat mengolah informasi yang masuk secara efektif
( melalui daya ingat dan pertimbangan ). Dalam menilai tingkat kesadaran perlu
dipertimbangkan
:
Pengaruh medikasi Gangguan afektif Kondisi patologik
Tabel 2 Beberapa tingkatan penurunan kesadaran
Tingkat kesadaran
KETERANGAN
Apatis
Keadaan mengantuk dan acuh tak acuh terhadap rangsang yang masuk,
diperlukan rangsang yang lebih keras dari biasanya untuk menarik perhatiannya.
Somnolen
Keadaan sangat mengantuk, diperlukan rangsang yang lebih keras dari biasanya
untuk menarik perhatiannya.
Stupor
Hanya bereaksi dengan rangsang yang keras , ingatan , orientasi dan
pertimbangan sudah hilang
Koma
Tidak ada lagi respon terhadap rangsang yang keras sekalipun.
Observasi yang dapat dilakukan untuk mengkaji tingkat kesadaran :
Apakah tingkat kesadaran klien saat ini ? Apakah ada fluktuasi pada tingkat
kesadaran klien . Jika ada apakah ada pola tertentu ? Apakah ada faktor fisik
yang mempengaruhi tingkat kesadaran, misal : pengaruh medikasi, kondisi
patologik, dan gangguan afektif ? Apakah ada faktor psikososial yang
mempengaruhi tingkat kesadaran misal : cemas, depresi, atau gangguan tidur ?
FUNGSI AFEKTIF
Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam mengkaji fungsi afektif pada lansia yaitu :
Penting untuk mengkaji arti dari suatu kejadian bagi lansia dengan mengkaji
kedalaman dan lamanya afek yang ditampilkan Ekspresi emosi dipengaruhi oleh
budaya dan karakteristik personal Pada lansia biasanya tidak mengekspresikan
perasaannya secara langsung/ verbal. Oleh karena iti penting untuk
mengobservasi adanya reaksi tidak langsung/ non verbal dari lansia. Penting
untuk menggunakan istilah istilah yang dapat diterima oleh lansia pada saat
wawancara dengan berfokus pada perasaan yang dirasakan oleh lansia. Dapat
diawali dengan menggunakan open ended question misalnya : bagaimana
kabarnya hari ini ?
Tabel
Temuan
temuan
pada
Fungsi
afektif
AFEK
KETERANGAN
Afek tidak serasi
Respon
emosional
Afek tumpul
yang
tidak
sesuai
dengan
pikiran,
pembicaraan
Afek ambivalen
Dua jenis perasaan yang berlawanan terhadap suatu objek yang timbul pada
saat yang bersamaan
Euforia
Kegembiraan berlebihan tidak sesuai dengan realitas
Depresi
Perasaan sedih, murung, susah. depresi sering disertai dengan gejala somatik :
pusing, konstipasi, nyeri perut, nyeri otot, nafsu makan berkurang dan insomnia.
Anxietas
Kecemasan, kekawatiran, was was, takut. Sering disertai dengan gejala
somatik : ketegangan motorik ( gemetar, tegang, nyeri otot, mudah kaget, gelisah
) dan hiperaktivitas saraf otonomik ( berkeringat , telapak tangan lembab, jantung
berdebar cepat, mulut kering, pusing, kesemutan, rasa mual, sering kencing, dan
rasa tidak enak di ulu hati )
Observasi
yang
dapat
dilakukan
untuk
mengkaji
fungsi
afektif
PERTANYAAN
JAWABAN
1
YA
10
Apakah anda merasa bahwa anda lebih banyak mengalami masalah dengan
ingatan anda daripada yang lainnya ?
YA
11
Apakah anda berfikir sangat menyenangkan hidup sekarang ini ?
TIDAK
12
Apakah anda merasa tidak berguna saat ini ?
YA
13
Apakah anda merasa penuh berenergi saat ini ?
TIDAK
14
Apakah anda saat ini sudah tidak ada harapan lagi ?
YA
15
Apakah anda berfikir banyak orang yang lebih baik dari anda ?
YA
Keterangan : Nilai 1 poin untuk setiap respon yang cocok dengan jawaban ya
dan tidak setelah pertanyaan.
NILAI 5 ATAU LEBIH DAPAT MENANDAKAN DEPRESI KARAKTERISTIK
BICARA
Karakteristik bicara meliputi : pemahaman , artikulasi, jeda, kualitas, kuantitas
dan koheren. Faktor budaya dapat mempengaruhi karakteristik bicara.
Observasi untuk mengkaji karakteristik bicara :
Memori meliputi memori baru, memori jangka pendek dan memori jangka
panjang. Gangguan memori dapat mengidentifikasikan adanya gangguan
intelektual/ kognitif. The Short Portable Mental Status Quesionnaire ( SPMQ )
digunakan untuk mendeteksi tingkat gangguan intelektual.
Tabel 5. The Short Portable Mental Status Quesionnaire ( SPMQ )
No
PERTANYAAN
JAWABAN
BETUL
SALAH
1
Tanggal berapa hari ini ?
2
Hari apakah hari ini ?
3
Apakah nama tempat ini ?
4
Berapa no. telepon rumah anda ?
5
Berapa usia anda ?
6
Kapan anda lahir ( Tgl/Bln/ Thn ) ?
7
Siapakah nama presiden sekarang ?
8
Siapakah nama presiden sebelumnya ?
9
Siapakah nama ibu anda ?
10
5 + 6 adalah ?
Keterangan :
Jumlah kesalahan :
Waham/ Delusi
Isi pikiran yang salah, tidak sesuai dengan realitas yang diyakini dan tidak dapat
dikoreksi dengan akal sehat. Contoh : waham kebesaran, paranoid, nihilistik
Obsesi
Pikiran yang terus menerus mendesak dalam kesadaran dan tidak dapat
dihilangkan dengan cara yang logis, klien menyadari hal tersebut tidak wajar ,
berkaitan dengan kecemasan.
Fobia
Ketakutan irasional terhadap suatu objek atau situasi dan berusaha
menghindarinya. Klien sadar akan kondisi tersebut.
III. PENUTUP
Pengkajian status mental pada lansia merupakan proses yang komplek yang
membutuhkan kemampuan komunikasi yang baik dan pertimbangan sosio
kultural. Perawat harus dapat memberikan lingkungan yang nyaman saat
wawancara dan mengatasi hambatan dalam berkomunikasi dengan lansia .
Dengan memeperhatikan prinsip prinsip dan cara cara yang efektif untuk
berkomunikasi dengan lansia diharapkan akan mengurangi kendala kendala
dan hambatan hambatan dalam komunikasi dengan lansia sehingga dapat
melakukan intervensi keperawatan yang dapat untuk memenuhi kebutuhan
lansia.
REFERENSI
Jeri B. Brown. Nancy K. Bedford, Sarah S. White. (1999). Gerontological
Protocols for Nurse Practitioners. Lippincott, Philadelphia.
Miller, C.A. (1995). Nursing care of olders adults : Theory and practice.
Philadelpia : JB Lippincott. Lippincott, Philadelphia
Staab,A.,S., & Hodges,l.,C.,(1996 ) Gerontological Nursing: Adaptation to the
aging processMatteson, M.A. and Mc. Connel, E.S. (1988). Gerontological
Nursing : Concepts and practice.
Philadelpia : WB Saunders Company.
Sheila L. Molony, Cristine M, Waszynski, Courtney H Leyder. (1999).
Gerontological Nursing. Appleton & Lange. Conecticut.
Stuart, G.W and Sundeen, S.J, 1995. principles and practice of psychiatric
nursing, St. Louis, Mosby Year Book.
Beck, CM, Rawlins and Williams, S.R, 1996, Mental health psychiatric nursing: A
Holistic life-Cycle approach, St Louis, Mosby Co.