Professional Documents
Culture Documents
SR
DENGAN IBU MENYUSUI PASKA BERSALIN DESA WARON KECAMATAN DIWEK
KABUPATEN JOMBANG
I.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Hari/tanggal
Metode
A.Data Keluarga
1. Identitas Keluarga
a. Nama KK
: Tn S
b. Jenis Kelamin
: Laki-laki
c. Umur
: 31 tahun
d. Pendidikan
: SD tamat
e. Agama
: Islam
f. Pekerjaan
: Buruh swasta
g. Alamat
:desa
waron
kecamatan
diwek
kabupaten
jombang
h. Suku/kebangsaan
: Jawa/Indonesia
: 4 orang
2. Komposisi keluarga :
Status Imunisasi
No
Nama
J
K
Hub
Umur
Pen
d
Polio
BCG
DPT
Ket
Hepatitis
Campak
Tn. s
sua
mi
31th
SD
Lengka
p
Ny. Sr
Istri
28th
SD
Lengka
p
An. E
Ana
k
9 th
SD
kls 4
Lengka
p
Bayi.
An
ak
min
ggu
3. Tipe keluarga
Jenis keluarga ini adalah keluarga inti/Nuclear Family yang terdiri dari Ayah, Ibu,
dan anak. Ada kakek dan nenek (orang tua Tn S) yang tinggal bersama keluarga,
namun sudah terpisah.
4. Genogram
Keterangan :
: Perempuan
: Ny Sr
: Laki-laki
: Meninggal
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
: kembar
Ny Sr
Ny Sr mengatakan bahwa kondisi kesehatannya saat ini baik. Hanya kadang
kurang tidur karena harus menyusui Bayi Ar pada malam hari.
Ny Sr
mengatakan, ASI saya lancar Mbak, anak saya juga minumnya banyak. Ny Sr
juga mengatakan, Kalau sekarang saya belum berani memberi minuman lain
selain ASI, katanya menunggu sampai 4 bulan baru boleh diberikan yang lain, iya
to Mbak?. Ny Sr mengatakan, Rencananya saya akan menyusui sampai usia 2
tahun.
An Rz
Pada saat pengkajian anak dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan.
Bayi Ar
Pada saat pengkajian, Bayi Ar sedang tidur. Ny Sr mengatakan bahwa Bayi Ar
sehat, tidak sedang menderita sakit. Berat badan sekarang 5,3 kg, dan BBL
adalah 3 kg. Imunisasi yang sudah diberikan kepada Bayi Ar adalah BCG, polio,
Hepatitis B.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Ny Sr mengatakan dalam keluarga Tn S tidak ada yang menderita penyakitpenyakit keturunan seperti DM, Hipertensi, asma, dsb.
C. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga berjalan dengan baik, menggunakan bahasa Jawa, dan
bila ada permasalahan dimusyawarahkan secara terbuka dengan seluruh anggota
keluarga bahkan kadang dengan saudara-saudara yang dekat.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Kerukunan dan komunikasi terbuka khas suku jawa merupakan kekuatan pada
keluarga Tn S, mereka menerima keadaan masing-masing dan bertekad menjaga
kerukunan keluarga.
3. Struktur Peran
Setiap anggota berperan sesuai posisinya. Tn S berperan sebagai pencari nafkah,
sedang Ny Sr menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga.
4. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga Tn S menganut nilai dan norma Jawa/islami dalam kehidupan seharihari, berkumpul dengan anggota keluarga pada setiap hari dan dengan sanak
4
saudara pada waktu-waktu senggang. Tidak ada nilai dan norma yang
bertentangan dengan kesehatan.
D. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Biologis
a. Keadaan Kesehatan
Saat pengkajian, keluarga Tn S dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan.
Ny Sr mengatakan, Alhamdulillah Mbak Ayu, semua diberi kesehatan.
b. Kebersihan Perseorangan
Seluruh anggota keluarga mempunyai kebiasaan mandi 2 kali sehari,
menggunakan sabun mandi, menggosok gigi dengan pasta gigi, dan keramas
2-3 kali seminggu dengan menggunakan sampo. Seluruh anggota keluarga
nampak bersih.
6. Fungsi Reproduksi
Kebutuhan pasangan Tn S dan Ny Sr tentang seksual keluarga terpenuhi meskipun
tidak seintensif pada saat belum melahirkan.
7. Fungsi Ekonomi
a. Tulang Punggung
Tn S merupakan tulang punggung utama keluarga dalam menopang kebutuhan
ekonomi.
b. Penghasilan Keluarga
Penghasilan Tn P adalah sekitar Rp 400.000,- setiap bulan. Sedang
penghasilan lain belum ada.
c. Pengelolaan Dana Keluarga
Pengelolaan dana keluarga diserahkan kepada Ny Sr dan Ny P.
d. Pemanfaatan Dana Keluarga
Sebagian besar uang keluarga hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pokok saja. Ny Sr mengatakan, Lha untuk nyumbang itu kan pengeluaran
wajib yang tidak sedikit to Mbak?
e. Status Sosial Ekonomi Keluarga
7
menjaga
kondisi
kesehatannya
sendiri,
karena
kesehatannya
Keluarga memandang kelahiran bayi mereka adalah suatu anugrah, dan menyusui
adalah suatu hal yang sangat penting bagi Ny Sr sebagai seorang ibu. Ny Sr
mengatakan, Saya kadang mangkel sama Bapaknya anak-anak, karena kalau
malam hari tidak mau menggantikan saya menjaga Bayi Ar.
Stressor jangka panjang keluarga Tn S adalah menghadapi pendidikan anak
menuju tahap-tahap perkembangan yang sempurna.
3. Kemampuan Berespon Terhadap Stress
Keluarga berusaha menghadapi situasi yang ada. Ny Sr juga mengatakan akan
selalu berusaha mengikis perasaan-perasaan cemas dalam menjalani pengasuhan
bayinya.
4. Strategi Koping Yang Digunakan
Ny Sr selalu menanyakan hal-hal yang belum diketahui dalam mengasuh bayinya,
dan mengikuti anjuran-anjuran baik dari dokter, petugas kesehatan, maupun dari
orang-orang terdekat.
5. Strategi Adaptasi Disfungsional
Tidak nampak adanya strategi adaptasi disfungsional pada keluarga Tn S.
F. Faktor Lingkungan dan Masyarakat
1. Karakteristik Rumah
a. Denah Rumah
Secara geografis letak rumah keluarga Tn S berada di Dusun Jetis RT 03 RW
22 Kelurahan Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Adapun denah
rumah Tn S adalah sebagai berikut :
dapur
KM
Kmr tidur
Ruang Keluarga
Ruang Tamu
Pekarangan
kandang
Keterangan :
|| : Pintu
KM : Kamar Mandi
b. Keadaan Lingkungan Dalam Rumah
Keluarga Tn S menempati rumah dengan luas 7 x 7 meter persegi. Jenis rumah
Tn S adalah dinding permanen. Lantai terbuat dari plester dan bagian dapur
masih berupa tanah. Terdiri dari 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 ruang keluarga,
1 dapur, 1 kamar mandi yang menjadi satu dengan WC. Rumah tersebut
adalah milik sendiri.
c. Keadaan Lingkungan Sekitar Rumah
1) Kondisi halaman rumah
Pada saat kunjungan halaman rumah agak kotor dan berdebu. Di depan
rumah ada kandang kambing yang kotor. Letak kandang semula tepat di
depan rumah, namun pada saat pengkajian dilakukan, kandang dipindah ke
tempat yang agak jauh dari rumah tetapi masih dalam pekarangan.
2) Pemanfaatan halaman
Halaman rumah berukuran 7 x 5 meter persegi. Sebagian halaman depan
rumah ditanami pohon pisang dan rambutan. Halaman juga masih
dimanfaatkan untuk pemeliharaan ternak, yaitu kambing.
3) Sumber air minum
Keluarga menggunakan sumur gali yang terletak dibelakang dekat dapur,
kualitas air baik, tidak berbau dan tidak berasa dan tidak berwarna
4) Pembuangan air kotor/limbah keluarga
Keluarga Tn S mempunyai saluran pembuangan air limbah yang dialirkan
dengan pralon dan ditampung di bak penampungan yang tertutup.
5) Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga dibuang di jogangan di depan rumah dan dibakar.
6) Jamban
Keluarga Tn S mempunyai jamban sendiri, dan jarak septiktank dengan
sumur kurang lebih 10 meter.
7) Sumber pencemaran
10
Nama
KU
TTV
Tn S
Baik
Ny Sr
Baik
3
4
An E
By D
Baik
Baik
TD:13
0/80
TD:110
/80
TD:N:100x
/mnt
RR:44
x/mnt
BB:5,3
kg
Penglihat
an
Baik
Pende
ngaran
Baik
Pencer
naan
Baik
Elimi
nasi
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Keluhan
Tidak ada
Sering
kurang tidur
Tidak ada
Tidak ada
H. Harapan Keluarga
1. Persepsi Terhadap Masalah
Keluarga berpendapat bahwa masalah-masalah yang ada harus diatasi.
2. Harapan Terhadap Masalah
11
Keluarga berharap masalah-masalah yang ada dapat diatasi dan semua akan
berjalan lancar dan baik-baik saja.
II. TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN
Data
Data Subjektif
1.
Ny Sr mengatakan,
ASI saya lancar
Mbak, anak saya juga
minumnya banyak.
2.
Ny Sr juga
mengatakan, Kalau
sekarang saya belum
berani memberi
minuman lain selain
ASI, katanya
menunggu sampai 4
bulan baru boleh
diberikan yang lain,
iya to Mbak?.
3.
Ny Sr mengatakan,
Rencananya saya
akan menyusui
sampai usia 2 tahun.
4. Ny Sr mengatakan,
Saya belum pernah
dikasih tahu tentang
senam nifas dan
perawatan payudara.
Data Objektif
1.
Ny Sr menyusui
bayinya dengan benar
2.
Ny Sr sudah
mengetahui lama
pemberian ASI dan
PASI
3.
Ny Sr belum
mengetahui tentang
senam nifas dan
perawatan payudara
selama hamil maupun
selama menyusui
Data Subyektif
1.
Ny Sr
mengatakan,
Alhamdulillaah
Mbak, anak saya
selalu sehat dan tidak
minta sakit Mbak.
Data Obyektif
1. Bayi Ar berusia 1,5
bulan
Tipologi
Wellness
Masalah
Potensial
peningkatan
kesehatan pada ibu
menyusui
Penyebab
-
Wellness
Potensial
peningkatan status
kesehatan pada balita
12
2.
3.
4.
5.
6.
BB sekarang : 5,3 kg
BBL : 3 kg
N : 100x/mnt
RR : 44x/mnt
Badan nampak bersih
III. PERENCANAAN
A. Penentuan Prioritas Masalah
1. Potensial peningkatan status kesehatan ibu menyusui pada keluarga Tn S.
No
1.
Kriteria
Sifat masalah : Wellness
Hitungan
1/3 x 1
Skor
1/3
2.
Kemungkinan
masalah
dapat diubah : mudah
2/2 x 2
3.
2/3 x 1
2/3
4.
Menonjolnya masalah :
Masalah berat, harus
segera ditangani
Jumlah
2/2 x 1
Pembenaran
Ny Sr menyusui anaknya yang
kedua, jadi Ny Sr sudah
mempunyai
pengalaman
menyusui. Ny Sr
sudah
mengetahui cara menyusui
yang benar, lama pemberian
ASI dan PASI. Keluarga juga
memanfaatkan sumber daya
keluarga serta memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada.
Pengetahuan keluarga tentang
perawatan ibu menyusui ada,
tetapi minim.
Sumber daya keluarga : dana,
waktu, fasilitas ada.
Sumber daya perawat :
referensi, fasilitas ada, jarak
Puskesmas dekat.
Sumber daya masyarakat :
peduli dengan memberikan
saran-saran, tapi tidak dapat
berbuat banyak.
Kondisi Ny Sr sehat.
Masalah tidak rumit.
Tindakan yang sudah dilakukan
sekarang sangat mendukung.
Anggota keluarga berperan
terhadap perawatan Ny Sr di
rumah, sebatas kemampuan dan
pengetahuan mereka.
Keluarga merasa membutuhkan
informasi-informasi
tentang
perawatan pada ibu menyusui.
Kriteria
Sifat masalah : wellness
Hitungan
1/3 x 1
13
Skor
1/3
Pembenaran
Bayi Ar dalam keadaan sehat,
belum pernah menderita sakit
berat. Keluarga dapat
mengenali apabila anaknya
sakit dan akan segera
2.
Kemungkinan
masalah
dapat diubah : sebagian
1/2 x 2
3.
1/3 x 1
1/3
4.
Menonjolnya masalah :
Masalah berat, harus
segera ditangani
2/2 x 1
Jumlah
membawa ke Puskesmas
apabila anaknya sakit
Pengetahuan keluarga tentang
perawatan balita ada, tetapi
minim.
Sumber daya keluarga : dana,
waktu, fasilitas ada.
Sumber daya perawat :
referensi, fasilitas ada, jarak
Puskesmas dekat.
Sumber
daya
masyarakat
:peduli dengan memberi saransaran, tapi tidak dapat berbuat
banyak.
Keadaan balita sehat dan tidak
ada keluhan.
Masalah tidak rumit.
Tindakan yang sudah dilakukan
sekarang sangat mendukung.
Anggota keluarga berperan
terhadap perawatan balita di
rumah, sebatas kemampuan dan
pengetahuan mereka.
Keluarga
merasa
sangat
membutuhkan
informasiinformasi yang berhubungan
dengan kesehatan balita.
2 2/3
Ny Sr mengatakan, Saya belum pernah dikasih tahu tentang senam nifas dan
perawatan payudara.
Data Objektif
14
Data Obyektif
BB sekarang : 5,3 kg
BBL : 3 kg
N : 100x/mnt
RR : 44x/mnt
B. Perencanaan Keperawatan
1. Perencanaan Dx 1. Potensial peningkatan status kesehatan ibu menyusui pada
keluarga Tn S.
No
1
Diagnosa
Keperawatan
Potensial
peningkatan
status kesehatan
ibu menyusui
pada kyteluarga
Tn S
Tujuan
Intervensi
Tujuan Umum :
Status kesehatan ibu
menyusui (Ny Sr) pada
keluarga Tn S meningkat
setelah dilakukan asuhan
keperawatan keluarga
selama 3 minggu.
Tujuan Khusus :
Keluarga Tn S mampu :
1. Menjelaskan
perawatan pada ibu
menyusui
2. Menjelaskan dan
mempraktikkan
perawatan pada
payudara
15
masa menyusui
9. Evaluasi cara-cara perawatan selama
menyusui
10. Berikan reinforcement positif atas
keberhasilan keluarga dalam usaha
perawatan yang telah dilakukan
Diagnosa
Keperawatan
Potensial
peningkatan
status kesehatan
balita pada
keluarga Tn S
Tujuan
Intervensi
Tujuan Umum :
Status kesehatan balita
(Bayi Ar) pada keluarga
Tn S meningkat setelah
dilakukan asuhan
keperawatan keluarga
selama 3 minggu.
Tujuan Khusus :
Keluarga Tn S mampu :
a. Menjelaskan
perawatan balita
b. Menjelaskan gizi
yang seimbang untuk
belita
II.
PELAKSANAAN/IMPLEMENTAS
No
1
Pelaksanaan
Sabtu, 7 Agustus 2004 jam 16.0016.45 WIB
Memberi penyuluhan tentang
perawatan kesehatan ibu menyusui
Evaluasi
Struktur :
1. Keluarga bapak S terutama ibu Sr dapat bekerja
sama dengan mahasiswa
2. Keluarga bapak s terutama ibu Sr mengerti
maksud dan tujuan kunjungan hari ini
Proses :
1. Keluarga dapat terlihat aktif dalam diskusi
2. Keluarga dapat memberikan respons verbal dan
16
Member penyuluhan
tentang perawatan dan
pemberian gizi balita
Struktur :
1. Keluarga bapak S terutama ibu Sr dapat
bekerja sama dengan mahasiswa
2. Keluarga bapak s terutama ibu Sr mengerti
maksud dan tujuan kunjungan hari ini
Proses :
1. Keluarga dapat terlihat aktif dalam diskusi
2. Keluarga dapat memberikan respons verbal
dan nonverbal secara baik
3. Keluarga sangat antusias dengan diskusi dan
ingin tahu cara perawatan balita
4. Keluarga ingin diberitahu tentang gizi
seibang pada balita
Hasil :
1. Keluarga dapat menjelaskan perawatan dan
pemberian gizi pada balita
2. Keluarga belum bisa memberi gizi yang
yang lebih karena ekonomi keluarga lemah
17
BAB IV
Penutup
A. Kesimpulan
1. Pemberian ASI oleh ibu melahirkan dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial budaya,
psikologis, fisik si ibu, kurangnya petugas kesehatan dan gencarnya promosi susu
kaleng.
2. Terdapat kecenderungan menurunnya lamanya menyusui. Hal ini ada kaitan tingkat
partisipasi wanita dalam angkatan kerja maupun akibat gencarnya promosi dari
periklanan susu buatan serta luasnya distribusi susu buatan.
3.
Masih kurang pengetahuan ibu terhadap manfaat-manfaat ASI pada anaknya dimana
sering dijumpai kebiasaan yang bertentangan dalam hal pemberian ASI
18
Daftar Pustaka
http://askep-keluarga-pada-ibu-menyusui-com
Manuaba, Ida Bagus.1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan. EGC: Jakarta.
Purwabti, Hubertin Sri. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. EGC: Jakarta.
Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga. EGC: Jakarta.
Carpenito. 2001. Diagnosa Keperawatan. EGC: Jakarta.
www.yahoo.com. Siregar, Arifin. 2004. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemberian ASI
oleh Ibu Melahirkan.
19