You are on page 1of 7

Asuhan Keperawatan Endometriosis

1. Pengkajian
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pernah terpapar agen toksin berupa pestisida, atau pernah ke daaerah
pengolahan katu dan produksi kertas, serta terkena limbah pembakaran
sampah medis dan sampah perkotaan.
b. Riwayat kesehatan sekarang
1) Dysmenore primer ataupun sekunder
2) Nyeri saat latihan fisik
3) Dispareun
4) Nyeri ovulasi
5) Nyeri pelvis terasa berat dan nyeri menyebar ke dalam paha, dan
nyeri pada bagian abdomen bawah selama siklus menstruasi.
6) Nyeri akibat latihan fisik atau selama dan setelah hubungan seksual
7) Nyeri pada saat pemeriksaan dalam oleh dokter
8) Hipermenorea
9) Menoragia
10) Feces berdarah
11) Nyeri sebelum, sesudah dan saat defekasi.
12) Konstipasi, diare, kolik
c. Riwayat kesehatan keluarga
Memiliki ibu atau saudara perempuan (terutama saudara kembar)
yang menderita endometriosis.
d. Riwayat obstetri dan menstruasi
Mengalami hipermenorea, menoragia, siklus menstruasi pendek, darah
menstruasi yang bewarna gelap yang keluar sebelum menstruasi atau di
akhir menstruasi.
2. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
a. Nyeri b.d gangguan menstruasi, proses penjalaran penyakit.
b. Resiko tinggi gangguan citra tubuh b.d gangguan menstruasi
c. Resiko gangguan harga diri b.d infertilitas
3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi : (bekas OP, lesi mudah berdarah dinding vagina & porsio)
b. bimanual : (di parametrium teraba massa kistik yang nyeri saat
ditekan.)
c. Palpasi rektovagina : (ada atau tidaknya nodul endometriosis yang
sangat nyeri)
d. Pada endometriosis ekstrapelvis (nyeri atau teraba massa diluar pelvis
dengan pola yang bersiklus) (RCOG, 2008)
Selain itu pada Pada pemeriksaan pelvis ditemukan nyeri tekan yang
sangat mudah dideteksi saat menstrusi. Ligament uterosakral dan kul-desac yang bernodul dapat ditemukan. Uterus terfiksasi secara retroversi

akibat dari perlengketan. Nodul kebiruan dapat ditemukan pada vaginan


akibat infiltrasi dari dinding posterior vaginal.
4. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
b. pada endometriosis tidak member tanda yang khas, hanya apabila ada
darah pada tinja atau urin pada waktu haid menunjukkan tentang
adanya endometriosis pada rekstosigmoid atau kandung kemih
c. Pemeriksaan Radiologi
Pembuatan foto rontgen dengan memasukkan barium dalam kolon
dapat memberikan gambaran dengan filling defect pada rektosigmoid
dengan batas yang jelas dan mukosa yang utuh.Transvaginal sonografi
adalah metode yang berguna untuk mengidentifikasi kista coklat klasik
dari ovarium. Tampilan tipikal adalah kista yang berisis echo homogeny
internal drajat rendah yang konsisten dengan darah lama.1 Gambaran
sonografi dari endometrioma bervariasi dari kisa sederhana hingga kista
kompleks dengan echo internal hingga massa solid, tanpa vakular. MRI
berguna untuk melihat keterlibatan rectum dan menunjukkan secara
akurat endometriosis rektovaginal dan kul-de-sac.
d. Pemeriksaan Laparoskopi dan Biopsi
Laparoskopi dengan biopsy adalah satu satunya cara defenitif untuk
endometriosis. Merupakan prosedur invasive dengan sensitivitas 97%
dan spesifisitas 77%. Temuannya adalah lesi biru-hitam dan classic
powder burn. Gambaran mikroskopik pada ovarium tampak kista biru
kecil sampai besar berisi darah tua menyerupai coklat. Kista ini dapat
keluar dan menyebabkan perlekatan dan bahkan penyakit abdomen
akut. Pada permukaan rectum dan sigmoid sering dijumpai bejolan
kebiruan tersebut. Pada pemeriksaan mikroskopik ditemukan ciri ciri
khas endometrium. Disekitarnya tampak sel radang dan jaringan ikat.
e. Rencana Tindakan Keperawatan
No

Diagnosa

Tujuan

Kriteria
evaluasi

Intervensi :

Rasional

1.

Nyeri
b.d
gangguan
menstruasi,
proses
penjalaran
penyakit.

Tujuan: setelah
diberikan
asuhan
keperawatan
selama ..x 24
jam nyeri klien
akan
berkurang.

Kriteria
evaluasi : klien
mengatakan
nyeri
berkurang,
klien
tidak
meringis
kesakitan,

Pantau/ catat
karakteristik
nyeri
(respon
verbal,
non
verbal,
dan
respon
hemodinamik)
klien.

untuk
mendapat
kan
indicator
nyeri.

keringat
berkurang.
Kaji lokasi
nyeri
dengan
memantau
lokasi
yang
ditunjuk
oleh
klien.
Kaji intensitas
nyeri
dengan
menggunakan
skala 0-10.

Tunjukan
sikap
penerimaan
respon
nyeri
klien dan akui
nyeri
yang
klien rasakan

Jelaskan
penyebab nyeri
klien.

untuk
mendapat
kan
sumber
nyeri.
nyeri
merupaka
n
pengalam
an
subyektif
klien dan
metode
skala
merupaka
n metode
yang
mudah
serta
terpercaya
untuk
menentuk
an
intensitas
nyeri.
ketidakpe
rcayaan
orang lain
membuat
klien tidak
toleransi
terhadap
nyeri
sehingga
klien
merasaka
n
nyeri
semakin
meningkat
.
dengan
mengetah
ui
penyebab

Bantu untuk
melakukan
tindakan
relaksasi,
distraksi,
massage.

nyeri klien
dapat
bertoleran
si
terhadap
nyeri.
memodifi
kasi reaksi
fisik
dan
psikis
terhadap
nyeri.

Berikan
pujian
untuk
kesabaran
klien.
Kolaborasi
pemberian
analgetik
(
ibuprofen,
naproksen,
ponstan)
dan
Midol.

2.

Resiko
gangguan
citra
tubuh
b.d
gangguan
menstruasi

Tujuan : setelah
diberikan
asuhan
keperawatan
..x 24 citra
diri klien akan
meningkat.

Kriteria
evaluasi : klien
mengatakan
tidak
malu,
merasa
berguna,
penampilan
klien
rapi,
menerima apa
yang
sedang
terjadi

meningka
tkan
motivasi
klien
dalam
mengatasi
nyeri.
analgetik
tersebut
bekerja
mengham
bat
sintesa
prostaglan
din
dan
midol
sebagai
relaksan
uterus.
Intervensi :
klien
Bina dengan
hubungan
mudah
saling percaya mengungk
dengan klien.
apkan
masalahny
a
hanya
kepada
orang
yang
dipercayai
nya.
Dorong klien
untuk

meningka

mengekspresik
an
perasaan,
pikiran,
dan
pandangan
tentang dirinya.

Diskusikan
dengan system
pendukung
klien
tentang
perlunya
menyampaikan
nilai dan arti
klien
bagi
mereka.

Gali kekuatan
dan
sumbersumber
yang
ada pada klien
dan
dukung
kekuatan
tersebut
sebagai aspek
positif.

Libatkan klien
pada
setiap
kegiatan
di
kelompok

tkan
kewaspad
aan
diri
klien dan
membantu
perawat
dalam
membuat
penyelesai
an.
penyamp
aian
arti
dan
nilai
klien dari
system
pendukun
g
membuat
klien
merasa
diterima.
mengiden
tifikasi
kekuatan
klien
dapat
membantu
klien
berfokus
pada
karakterist
ik
positif
yang
mendukun
g
keseluruh
an konsep
diri.
Memungk
inkan
menerima
stimulus
social dan
intelektual
yang
dapat
meningkat

Informasikan
dan diskusikan
dengan
jujur
dan
terbuka
tentang pilihan
penanganan
gangguan
menstruasi
seperti ke klinik
kewanitaan,
dokter
ahli
kebidanan.

3.

Resiko
gangguan
harga diri b.d
infertile pada
endometriosi
s

Berikan
motivasi
kepada pasien

kan
konsep
diri klien.
Jujur dan
terbuka
dapat
mengontr
ol
perasaan
klien dan
informasi
yang
diberikan
dapat
membuat
klien
mencari
penangan
an
terhadap
masalah
yang
dihadapin
ya.
:
mningkatk
an harga
diri klien
dan
merasa di
perhatikan
.

Bina R
/:
hubungan
hubungan
saling percaya
saling
percaya
memungki
nkan klien
terbuka
pada
perawat
dan
sebagai
dasar
untuk
intervensi

Diskusikan
kemampuan
dan
aspek
positif
yang
dimiliki

selanjutny
a.
R
/:
mengident
ifikasi hal

hal
positif
yang
masih
dimiliki
klien

Daftar Pustaka
Baraero, Mary, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Reproduksi & Seksualitas. Jakarta: EGC
Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC : Jakarta

You might also like