You are on page 1of 4

Terapi Farmakologis

Glukosida jantung, diuretic dan vasodilator merupakan dasar terapi farmakologis


gagal jantung.
Digitalis meningkatkan kekuatan kontraksi jantung dan memperlambat frekuensi
jantung.
2. Terapi Diuretik
Diberikan untuk memacu ekresi natrium dan air melalui ginjal, obat ini tidak
diperlukan bila pasien bersedia merespon. Pembatasan aktivitas digitalis dan diet
rendah natrium, jadwal pemberian obat ditentukan oleh berat badan, furosemid
(Lasix) terutama sangat penting dalam terapi gagal jantung karena dapat
mendilatasi renula, sehingga meningkatkan kapasitas urea yang pada gilirannya
mengurangi preload (darah vena yang kembali ke jantung).
Terapi diuretic jangka panjang dapat menyebabkan hiponatremia yang
mengakibatkan lemah, letih, malaise, kram otot dan denyut nadi yang kecil dan
cepat.
Pemberian diuretic dalam dosis besar dan berulang juga bisa mengakibatkan
hipokalemia ditandai dengan denyut nadi lemah, suara jantung menjauh,
hipertensi, otot kendor, penurunan refleks tendon dan kelemahan umum.
3. Terapi Vasodilator
Obat-obatan vasoaktif merupakan pengobatan utama pada penatalaksanaan gagal
jantung.
Natrium nitraprosida secara intravena melalui infuse yang dipantau tepat dosisnya
harus dibatasi agar tekanan systole arteriole tetap dalam batas yang diinginkan.
Nitrogliserin.
4. Diit, diit jantung, makanan lunak, rendah garam
5. Pemberian digitalis, membantu kontraksi jantung dan memperlambat frekuensi
jantung.
Hasil yang diharapkan peningkatan curah jantung, penurunan tekanan vena dan
volume darah dan peningkatan diuresis akan mengurangi edema. Pada saat
pemberian ini pasien harus dipantau terhadap hilangnya dispnea, ortopnea,
berkurangnya krekel, dan edema perifer. Apabila terjadi keracunan ditandai
dengan anoreksia, mual dan muntah namun itu gejala awal selanjutnya akan
terjadi perubahan irama, bradikardi kontrak ventrikel premature, bigemini (denyut
normal dan premature saling berganti ), dan takikardia atria proksimal.
6. Pemberian Diuretic, yaitu unutuk memacu eksresi natrium dan air melalui ginjal.
Bila sudah diresepkan harus diberikan pada siang hari agar tidak mengganggu
istirahat pasien pada malam hari, intake dan output pasien harus dicatat mungkin
pasien dapat mengalami kehilangan cairan setelah pemberian diuretic, pasien juga
harus menimbang badannya setiap hari turgor kulit untuk menghindari terjadinya
tanda-tanda dehidrasi.

7. Morfin, diberikan untuk mengurangi sesak napas pada asma cardial, hati-hati depresi
pernapasan.
8. Pemberian oksigen.
9. Terapi vasodilator dan natrium nitropurisida, obat-obatan vasoaktif merupakan
pengobatan utama pada penatalaksanaan gagal jantung untuk mengurangi impedansi
(tekanan) terhadap penyemburan darah oleh ventrikel.

Golongan obat : Diuretik, Nitrat, ACE Inhibitor, Bloker, Digoxin


Mekanisme obat rasional :
1. Golongan Obat Diuretik
Mekanisme kerja :
Diuretik berpotensi sedang dan bekerja dengan cara menghambat reabsorbsi natrium pada
bagian awal tubulus distal.
Contoh : Tiazid, Hidroklorotiazid
2. Nitrate
Mekanisme kerja :
Dilator kuat system vena sehingga akan menurunkan aliran darah vena kembali ke
jantung dan secara tidak langsung menurunkan kebutuhan oksigen miokard.
Contoh : Nitrogliserin, isosorbitdinitrat
3. Golongan Obat Beta Bloker
Mekanisme kerja :
Pengurangan kontraksilitas denyut jantung sehingga cardiac output turun.
Contoh : Labetalol, atenolol, metoprolol.
4. Golongan ACE Inhibitor
Mekanisme kerja :
Dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang cepat terutama pada pasien dengan
gagal ginjal atau pasien yang mendapat terapi diuretika.
Contoh : captopril, benazepril.
5. Golongan Digoxin
Mekanisme kerja :
Menngkatkan kekuatan kontraksi miokardium dan menurunkan konduktivitas di
atrioventrikular (AV) node.

Golongan Diuretik :
Hidroklorotiazid
Indikasi : edema, hipertensi,
Kontraindikasi : hipoklamia, hiponatremia, hiperkalesemia, gangguan ginjal dan hati

yang berat, hiperurikemia, penyakit adisson


Efek samping : Hipotensi postural, gangguan saluran cerna ringan, impotensi,
hipoklamia, hipomagnesia, hipotramia
Dosis : 25 mg 3xsehari
Obat Golongan Nitrat
Isosorbide dinitrate
Indikasi : profilaksis dan pengobatan angina, gagal jantung kiri
Kontraindikasi : Hipersensitivitas terhadap nitrat, hipotensi dan
hipovolemia, kardiopati obstuktif hipertrofik, Anemia berat, trauma kepala, dan
pendarahan otak
Efek Samping : sakit kepala berdenyut, muka merah, pusing, hipotensi postural,
takikardi.
Dosis : sublingual 5mg 3x sehari.
Obat :
1. Golongan Vasodilator.
Kaptopril, Enapril, Fosilapril, Lusinapril, kuinapril (ACE Inhibitor)
2. Golongan Diuretik
Bumetamid, Furosemide, Hidroclorothiazid, Metolazon
3. Golongan Inotropik/obat yang memacu kontraksi jantung
Digoksin, Digitoksin ( Gol. Glikosida Jantung)
Dobutamin
( Agonis B-Adrenergik)
Amrinon, Milrinon ( Inhibitor Fosfodiesterase)
Obat :
Klas 1: Golongan Penyekat kanal Na
Ia
: (Quinidin, Procainamid,Disopyramid)
Ib
: (Lidocain, Mexiletin, Phenitoin)
Ic
: (Propafenon, Flecainamid)
Klas II : Gol Penyekat Beta-Adrenoreseptor (Propanolol,
Bisoprolol,metoprolol,esmolol,pindolol)
Klas III : Gol. Obat yang memperpanjang Pot. Aksi dan Repolarisasi ( Paling
Aman)
(Amiodaron, Sotalol, Bretilium)
Klas IV :Gol. Penyekat kanal Ca Antagonis (Verapamil,Diltiazem)

Terapi non farmakologi


Mengatur pola hidup dengan cara mengurangi kebiasaan merokok,
Terapi farmakologi
1.
Penyekat Beta
2.
Nitrat organik

(Propranolol, Bisoprolol)
( ISDN (Isosorbid Dinitrat), Nitrogliserin (NTG)),

3.
4.

Penyekat kanal kalsium (verapamil, diltiazem)


Antiplatelet
(aspirin, tiklopidin, klopidogrel, warfarin)

Ives, Harlan E., 2007, Diuretics Agents, in Katzung, Bertram G., Basic and Clinical
Pharmacology, 10th ed., McGraw-Hill Companies, Inc., USA.
Anonim,2008, IONI, Departemen Kesehatan RI : Jakarta
Dipiro, JT.et.al.2005, Pharmacotherapy 6th Edition, Appleton dan Lange: New York
http://www.effect of nitrate and hydralazine in heart failure clinical evidence before tha
African American heart failure trail.htm,

You might also like