Professional Documents
Culture Documents
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Riwayat Keluarga
Obesitas
Usia
Kurangnya Aktivitas Fisik
Suka Merokok
Suka Mengkonsumsi Makanan Berkolesterol Tinggi
Penderita Hipertensi Atau Tekenan Darah Tinggi
Masa Kehamilan
Ras Tertentu
Tekanan Stres Dalam Jangka Waktu Yang Lama
American
Diabetes
Assosiation
(2005)
dalam
Aru
Sudoyo
(2006)
multiparitas,
terdahulu.Karena
terjadi
riwayat
keluarga,
peningkatan
sekresi
dan
riwayat
beberapa
gestasional
hormone
yang
e) Karena obat atau zat kimia : vacor, pentamidin, asam nikotinat, glukokortikoid,
hormon tiroid, diazoxic,agonis adrenergic, tiazid, dilantin, interferon alfa, dan
lainnya.
f) Infeksi : rubella konginetal, dan lainnya.
g) Immunologi (jarang) : sindrom stiff-man , antibody antireseptor insulin, dan
lainnya.
h) Sindroma genetik lain : sindrom down, sindrom klinefilter, sindrom turner,
sindrom
wolframs,
ataksia
friedriechs,
chorea
Huntington,
sindrom
1.Mati rasa
Pada banyak kasus diabetes yang menimpa sebagian orang, hampir seluruhnya
mengalami gejala berupa mati rasa. Adapun bagian tubuh yang sering
merasakan mati rasa (kebas) atau kesemutan adalah tangan, kaki, beserta jarijemarinya. Peringatan awal diabetes ini terjadi karena peningkatan kadar gula
darah, membuat serabut saraf mengalami kerusakan.
2.Lebih sering buang air kecil
Penderita diabetes sering mengatakan dirinya mengalami peningkatan dorongan
ingin buang air kecil. Jika sewaktu-waktu Anda mengalami hal serupa, coba
konsultasikan sedini mungkin pada dokter agar mendapatkan perawatan lebih
cepat dan terkontrol.
3.Berat badan berkurang
Menjadi kabar baik bagi orang yang bermasalah dengan kegemukan maupun
obesitas. Tetapi, melihat faktor pemicu turunnya berat badan adalah karena
diabetes, tentu membuat Anda semakin khawatir. Terjadinya penurunan berat
badan ini memang berhubungan erat pada penderita, sebab tubuh tidak mampu
menyerap glukosa (sumber energi tubuh) dengan benar.
Kabar baiknya, gejala ini reversibel (dapat kembali normal) seiring dengan
berkurangnya kadar gula darah hingga batas wajar. Namun, bila gula darah tetap
tinggi kelainan pada mata ini bisa berujung pada kebutaan permanen.
6.Masalah kulit
Diabetes
mememgaruhi
sirkulasi
darah,
dan
membuat
kelenjar
keringat
informasi
yang
pencegahan,
penanggulangan
diperlukan
maupun
bagi
perencanaan
pemberantasannya
dalam
pada
hal
berbagai
industrialisasi.
berkembang
Peningkatan
dipengaruhi
oleh
prevalensi
peningkatan
DM
di
beberapa
kemakmuran,
negara
peningkatan
berat
badan
yang
tidak
diketahui
penyebabnya,
Faktor Resiko
Faktor-faktor resiko yang dapat menyebabkan penyakit diabetes:
- Kelompok usia dewasa tua (45 tahun ke atas).
- Kegemukan {BB (kg) > 120% BB idaman atau IMT > 27 (kg/m2)}
IMT atau Indeks Masa Tubuh = Berat Badan (Kg) dibagi Tinggi
Badan (meter) dibagi lagi dengan Tinggi Badan (cm), misalnya
Berat Badan 86 kg dan Tinggi Badan 1,75meter, maka IMT =
-
d Lama Pengobatan
Lama Pengobatan DM : Karena Dm adalah penyakit yang tidak dapat
disembuhkan, sehingga pengobatan terhadap penyakit tersebut yaitu
seumur hidup. Pengobatan terhadap DM hanya dapat diminimalisir
dengan pengobatan-pengobatan secara rutin.
3.Preventabilitas
a
dengan
pembuluh darah
Mencegah terjadinya luka apapun yang dapat memperparah
keadaan fisik karena jika sesorang yang memiliki penyakit diabetes,
Pengumpulan data
Dilakukan dengan turun langsung ke rumah warga dan dengan melihat
penyakit DM.
Interpretasi data
Data penyakit dikumpulkan setiap hari kemudian dilakukan interpretasi
untuk
mengetahui
faktor
risiko
yang
sekitar.
Pembuatan laporan harian, bulanan, dan tahunan
Pembuatan laporan dilakukan secara berjenjang dan berkesinambungan
sehingga data yang dihasilkan dapat terus diamati perkembangannya
Edukasi,
pasien
harus
tahu
bahwa
penyakit
Makanan,
jika
input/masukan
buruk,
maka
aktivitas
olahraga
rutin
6. Rehabilitation
Rehabilitation ditujukan untuk mengadakan perbaikan-perbaikan kembali
pada individu yang telah mengalami sakit. Pada penderita DM, upaya rehabilitasi
yang dapat dilakukan adalah :
a. Pengaturan diet makanan sehari-hari yang rendah lemak dan
pengkonsumsian makanan karbohidrat tinggi yang alami
b. Pemeriksaan kadar glukosa darah secara teratur
dengan
tindakan/
praktek
kesehatan
yang
dilakukan
dalam
rangka
masalah
kesehatan,
termasuk
penyakit
DM
yang
diderita
mempraktekkan
sesuai
apa
yang
diketahuinya
dan
disikapi/
dengan
membutuhkan
diabetes
insulin
tipe
bila
terapi
tertentu
jenis
yang
lain
mungkin
tidak
dapat
membutuhkan
insulin
bila
diet
tidak
saja
dapat
memerlukan
kebutuhan
energi
suplemen
yang
tinggi
meningkat,
kalori
secara
untuk
memenuhi
bertahap
akan
Sekresi insulin dapat dibagi menjadi sekresi insulin basal (saat puasa atau
sebelum makan) dan insulin prandial (setelah makan).
1. Insulin basal ialah insulin yang diperlukan untuk mencegah
hiperglikemia puasa akibat glukoneogenesis dan juga mencegah
ketogenesis yang tidak terdeteksi.
2. Insulin Prandial ialah jumlah insulin yang dibutuhkan untuk
mengkonversi bahan nutrien ke dalam bentuk energi cadangan
sehingga tidak terjadi hiperglikemia postprandial.
3.Insulin Koreksi (supplement) ialah insulin yang diperlukan akibat
kenaikan kebutuhan insulin yang disebabkan adanya penyakit atau
stres.
fasilitas
yang
tersedia.
Untuk
pasien
yang
non-emergensi,
I.
tatalaksana
pasien
diabetes
melitus
tipe
kecil
dan
dikonsumsi
bersama
dengan
makanan
meningkatkan
sensitivitas
tubuh
terhadap
insulin,
sehingga
Pasien
dapat
mencatat
hasil
pemeriksaannya
dan
sesuai dosis yang telah diberikan oleh dokter dan kembali berkonsultasi
sesuai jadwal yang telah ditentukan.
J.Biaya Kesehatan Diabetes Melitus
Berikut biaya pengobatan yang dikeluarkan pasien diabetes seperti
dijelaskan Dr Samuel:
1. Konsultasi dokter
"Pasien diabetes harus mengeluarkan biaya Rp 1-2 juta per tahun hanya
untuk konsultasi dokter. Belum lagi kalau konsultasi dengan dokter
spesialis. Dokter spesialis itu bisa Rp 250-400 ribu sekali konsultasi, bisa
dihitung per tahunnya berapa.
2. Obat-obatan
Selain menjalankan pola hidup sehat, pasien diabetes juga memerlukan
obat untuk mengontrol gula darah. Dan bila pankreas sudah tidak bisa
berfungsi lagi, pasien membutuhkan suntik insulin seumur hidup. Biaya
yang dibutuhkan untuk obat-obatan sekitar Rp 1-2 juta per bulan.
3. Makanan tambahan
Beberapa pasien diabetes juga memerlukan makanan tambahan yang
bisa menghabiskan biaya sekitar Rp 950.000 per bulan.
4. Operasi (katarak)
Pasien diabetes juga berpotensi mengalami kebutaan karena katarak bila
gula darahnya tidak dikontrol dengan baik. Operasi bisa menghabiskan
biaya Rp 15-20 juta.
5. Cuci darah
Bila diabetes tidak dikontrol bisa membahayakan dan merusak ginjal.
Pasien gagal ginjal memerlukan cuci darah yang menghabiskan biaya Rp
50-60 juta per tahun.
6. Stroke
Bila diabetes menyebabkan komplikasi stroke, maka biaya yang harus
dikeluarkan adalah Rp 40-50 juta.
7. Serangan jantung
Daftar Pustaka
Lampiran