Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Telah dilakukan penelitian untuk analisis gugus fungsi dan uji kuantitatif pada sampel uji dengan
menggunakan spektroskopi FTIR.. Analisis gugus fungsi suatu sampel dilakukan dengan
membandingkan pita absorpsi yang terbentuk pada spektrum infra merah menggunakan tabel
korelasi dan menggunakan spektrum senyawa pembanding (yang sudah diketahui) dan analisis
kuantitatif dengan membandingkan konsentrasi standar dengan sampel. Pada analisis kualitaif
diperoleh sampel polypropylene memiliki gugus alkane (C-H) yang memberikan serapan pada
bilangan gelombang 1060,85 cm-1, 2931,80 cm-1, and 2958,80 cm-1, sedangkan pada analisis
kuantitatif dengan sampel etil asetat didapatkan kadar sebesar 15,284%.
Kata kunci : FTIR, analisis kualitatif, analisis kuantitatif, etil asetat, parafin, gugus fungsi,
bilangan gelombang
Pendahuluan
Jika
suatu
radiasi
gelombang
elektromagnetik mengenai suatu materi, maka
akan terjadi suatu interaksi, diantaranya
berupa penyerapan energi (absorpsi) oleh
atom-atom atau molekulmolekul dari materi
tersebut. Absorpsi sinar ultraviolet dan cahaya
tampak akan mengakibatkan tereksitasinya
elektron.
Sedangkan
absorpsi
radiasi
inframerah, energinya tidak cukup untuk
mengeksitasi elektron, namun menyebabkan
peningkatan amplitudo getaran (vibrasi) atomatom pada suatu molekul [1]. Hal yang sangat
unik pada penyerapan radiasi gelombang
elektromagnetik adalah bahwa suatu senyawa
menyerap radiasi dengan panjang gelombang
tertentu bergantung pada struktur senyawa
Tinjauan Pustaka
Fourier Tansform Infrared Spectroscopy
(FTIR) adalah sebuah teknik yang digunakan
untuk mendapatkan spektrum inframerah dari
absorbansi, emisi, fotokonduktivitas atau
Raman Scattering dari sampel padat, cair dan
gas. FTIR digunakan untuk mengamati
interaksi molekul dengan menggunakan
radiasi elektromagnetik yang berada pada
panjang gelombang 0,75-1000m atau pada
bilangan gelombang 13.000-10 cm-1. FTIR
dapat digunakan untuk menganalisa senyawa
organik dan anorganik. Selain itu, FTIR juga
dapat
digunakan
untuk analisa
kualitatif meliputi analisa gugus fungsi
(adanya peak dari gugus fungsi spesifik)
beserta polanya dan analisa kuantitatif
dengan melihat kekuatan absorbsi senyawa
pada panjang gelombang tertentu.
Daerah inframerah dibagi menjadi 3
bagian yaitu :
1. Daerah inframerah dekat
: = 0,75 - 2,5
: = 50 - 1.000
Metode Analisis
Jika senyawa organik dikenai sinar IR
yang mempunya frekuensi tertentu (bilangan
gelombang 500-4000 cm-1) sehingga
beberapa frekuensi diserap oleh senyawa
tersebut. Berapa banyak frekuensi tertentu
yang dapat melewati senyawa tersebut diukut
sebagai persentasi transmitansi. Persentasi
transmitansi dengan nilai 100 berarti semua
frekuensi dapat melewati senyawa tersebut
tanpa diserap sama sekali. Transmitansi
sebesar 5% berarti bahwa hampir semua
frekuensi tersebut diserap oleh senyawa itu.
Besarnya nilai frekuensi yang diserap akan
sebanding dengan frekuensi getaran ikatan
kovalan antar atom. Dengan membandingkan
spektrum IR sampel dan standar, maka gugus
fungsi dapat diketahui.
Spektroskopi FTIR (Fourier Transform
Infrared) merupakan spektroskopi inframerah
yang dilengkapi dengan transformasi Fourier
untuk deteksi dan analisis hasil spektrumnya.
Inti spektroskopi FTIR adalah interferometer
Michelson yaitu alat untuk menganalisis
frekuensi dalam sinyal gabungan. Spektrum
inframerah
tersebut
dihasilkan
dari
pentrasmisian cahaya yang melewati sampel,
pengukuran intensitas cahaya dengan detektor
dan dibandingkan dengan intensitas tanpa
sampel sebagai fungsi panjang gelombang.
Spektrum inframerah yang diperoleh
kemudian diplot sebagai intensitas fungsi
energi, panjang gelombang (m) atau bilangan
gelombang (cm-1) [7]. Skema alat
spektroskopi FTIR: (1) Sumber Inframerah,
(2) Pembagi Berkas (Beam Spliter), (3) Kaca
Pemantul, (4) Sensor Inframerah, (5) Sampel,
dan (6) Display
[3]
Referensi
Kesimpulan
1.
2.