Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
EKO W.P.TAMPUBOLON
26020115120036
ILMU KELAUTAN - A
KELOMPOK 4/ SHIFT 1
Asisten:
YURIS LAURIAN PUTRITAMA
26020113120023
26020114140111
Hidrolase pati terjadi antara suatu reaktan pati dengan reaktan air,
reaksi ppati banyak diaplikasikan secara komersial untuk produksi
glukosa, sirup glukosa, dan maltodekstrin (Dinarsari, 2013). Kimia pati
hidrolisis merupakan proses dekomposisi kimia dengan menggunakan
bantuan air, dalam hal ini menggunakan aquades untuk memisahkan
ikatan kimia dari substansinya. Hidrolisis pati merupakan proses
pemecahan molekul amilum menjadi bagian-bagian penyusunnya yang
lebih sederhana seperti isomaltosa, maltose, dan glukosa (Dinarsari,
2013).
Menurut Rahmayanti (2010), bahwa reaksi kimia pembuatan
glukosa dengan hidrolase pati adalah :
isomaltosa,
maltosa
dan
glukosa.
Proses
hidrolisis
adalah
tetramethyl-D-phenylenediamine
dihydrocloride.
amiloglukosidase,
glukosa
isomerase,
pullulanase,
dan
mengukur diameter zona bening disekitar isolat bakteri. Zona bening yang
terbentuk disekitar isolat bakteri menunjukkan bahwa isolat bakteri
tersebut mampu menghidrolisis pati (Prescott, 2002).
Pemecahan pati dapat diketahui dengan menambahkan larutan lugol
pada akhir inkubasi (1 X 24 jam). Jika berwarna ungu atau biru kehitaman
disekitar koloni menandakan bahwa pati belum terhidrolisis oleh enzim,
tetapi apabila disekitar koloni terdapat zona hambat berwarna bening
(tidak berwarna) maka mikroba telah menghodrolisis pati dengan enzim
amylase. Isolat bakteri yang mengindikasikan penghasil enzim amylase
dilihat aktivitasnya dengan mengukur diameter zona bening disekitar isolat
bakteri. Zona bening yang terbentuk disekitar isolat bakteri menunjukkan
bahwa isolate bakteri tersebut mampu menghidrolisis pati (Rahmayanti,
2010).
5. Amilase adalah enzim yang menyerang pati. Produk terkecil hidrolisis ini
disebut:
Proses hidrolisa dapat berjalan dengan baik apabila menggunnakan
data kinetika yang tepat untuk mengendalikan produk yang dihasilkan.
Sehingga diperoleh hidrolisa menjadi hasil yang terkecil yaitu glukosa
(Dinarsari, 2013).
Glukosa merupakan monosakarida yang paling banyak terdapat di
alam. Sedangkan sirup glukosa merupakan cairan jernih dan kental yang
komponen utamanya adalah glukosa. Glukosa inilah yang menjadi hasil
paling sederhana dari proses hidrolisa pati (Rahmayanti, 2010).
6. Bagaimana mungkin bahwa bakteri dapat tumbuh pada pati agar tetapi
tidak harus menghasilkan -amilase?
Karena pada keadaan normal bakteri tersebut dapat tumbuh dengan
baik dengan media agar, namun memang pada dasarnya bakteri tersebut
tidak bisa mendegradasi karbohidrat sehingga bakteri tersebut tidak selalu
harus menghasilkan -amilase (Rahmayanti, 2010).
Pada umumnya bakteri dapat hidup tanpa perlu mengeluarkan
enzim amilase, namun metabolismenya akan berjalan dengan sangat
lambat. Bakterti mengeluarkan enzim amilase untuk mendegredasi amilum
merupakan
suatu
proses
untuk
menyederhanakan ikatan kimia dari amilum menjadi bagianbagian penyusunnya yang lebih sederhana seperti isomaltosa,
maltose, dan glukosa dengan bantuan enzim amilase.
2. Dalam suasana asam, pati yang dipanaskan akan terhidrolisis
menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Hasil
hidrolisis dapat diuji dengan lugol dan menghasilkan warna
ungu atau biru kehitaman dimana warna bening akan muncul
sebagai penanda terjadinya proses hidrolisis oleh enzim
amilase.
2. SARAN
1. Praktikan diharapkan memahami materi praktikum agar pada saat
praktikum tidak terjadi kekeliruan atau hal yang tidak diinginkan.
2. Alat-alat yang telah digunakan pada saat praktikum dibersihkan, agar alatalat praktikum tersebut dapat digunakan pada praktikum selanjutnya serta
agar tidak terkontaminasi.
3. Asisten diharapkan dapat membimbing dan menjelaskan materi
kepada praktikan agar praktikum berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Karlianda, Nur, Reine Suci Wulandari, dan yeni Mariani. 2013. Pengaruh NAA
dan
BAP
terhadap
Perkembangan
Subkultur
Gaharu.
Pontianak:
Universitas Tanjungpura
Nengah, Suwastika. 2013. Penuntun Praktikum -
Purba, Elida. (2009). Hidrolisis Pati Ubi Kayu (Manihot Esculenta) dan Pati Ubi
Jalar (Impomonea batatas) menjadi Glukosa secara Cold Process dengan
Acid Fungal Amilase dan Glukoamilase. Lampung: Universitas Lampung.
Nilai Akhir:.............................................................................
Tujuan :
1. Memahami biokimia hidrolisis protein
2. Melakukan uji hidrolisis protein
Pembahasan :
Jenis bakteri
Indikator hidrolisis
Keterangan
protease
untuk
menguraikan
protein
dengan
cara
DAFTAR PUSTAKA
Dessy, Christina Sianturi. 2008. Isolasi Bakteri dan Uji Aktivitas Amilase. Poso
Sulawesi Tengah. Jurnal Penelitian Perikanan. 2(II). Hlm. 157-158.
Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan. Jakarta: Gramedia PustakaUtama.
Hawab, HM. 2004. Pengantar Biokimia. Jakarta: Bayu Media Publishing
Kurniawan, Susi Lestari, Siti Hanggita R. J. 2012. Hidrolisis Protein Tinta Cumicumi (Loligo Sp.) dengan Enzim Papain. Jurnal Fishtech Vol 1 (1) 41 53.
Nilai Akhir:...............................................................................
Bakteri Uji
Konsentrasi Antibiotik
Diameter Zona
Hambat
tanaman. Larutan uji dapat berdifusi ke dalam lempeng media yang telah
diinokulasi bakteri sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan
daerah hambatan pertumbuhan (DHP) yang terbentuk di sekitar sumuran
tersebut dapat diukur diameternya dengan jangka sorong (Hugo & Russel,
1987).
Kelebihan hole plate yaitu bakteri bisa tumbuh sampai ke dalam,
tidak hanya sampai permukaan saja (Hidayati, 2002).
Bakteri bisa tumbuh merata sampai ke dalam dan didak hanya di
permukaan saja seperti menggunakan metode paper disk (Simon, 2012).
4. Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya diameter zona
hambat
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi luas daerah hambatan
yaitu komposisi media pertumbuhan, pemilihan medium pertumbuhan,
pengaruh pH, ukuran inokulum, stabilitas mikroorganisme, aktivitas
antibiotic, waktu inkubasi, teknik dan keterampilan analis (Hidayati,
2002).
Menurut
Irianto
(2011),
terdapat
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi berarnya zona hambar atau zona bening pada uji anti
bakteri, yaitu:
a) Kekeruhan suspensi bakteri.
1. Kurang keruh menyebabkan diameter zona bening lebih
lebar.
2. Lebih keruh menyebabkan diameter zona makin sempit.
b) Waktu peresapan suspensi bakteri ke dalammedia agar tidak
boleh melebihi batas waktu karena dapat mempersempit
diameter zona hambatan.
c) Suhu saat inkubasi (pertumbuhan optimal dengan suhu 35C
bila suhu melebihi atau kurang dari 35C ada bakteri yang
kurang subur pertumbuhannya dan ada obat difusinya kurang
baik.
d) Waktu inkubasi (16 18 jam, apabila lebih dari 18 jam maka
pertumbuhan akan lebih sempurna sehingga zone hambat
makin sempit).
besar
pengaruhnya
terhadap
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Fajar Kusuma. 2010. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Mengkudu
(Morinda Citrifolia, Linnaeus) Terhadap Bakteri Pembusuk Daging Segar.
Solo: Universitas Sebelas Maret.
Hugo, W.B., dan Russel, A.D., 1987, Pharmaceutical Microbiology 4th ed,
BSPLondon
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi. Bandung: Yrama Widya.
Nilai Akhir:...............................................................................
DOKUMENTASI