Professional Documents
Culture Documents
DENGAN ENDOMETRIOSIS
DI RSUD MAJENE TAHUN 2010
Objektif
Alasan Datang
datang dengan rujukan bidan
Keluhan utama
mengatakan perutnya bagian bawah nyeri selama haid berlangsung.
Riwayat Obstetric dan ginekologi
Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
- Gatal : Tidak
HPHT : 20 November 2009
HPL : 27 Agustus 2010
Umur kehamilan : 39 minggu
b. Riwayat penggunan kontrasepsi
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun.
Rencana yang akan datang : Ibu mengatakan ingin memakai KB suntik 3
bulan.
Alasan : lebih praktis.
7. Kebutuhan sehari-hari
Pola Hamil Sekarang
a. Nutrisi
- Makan
- Porsi
- Jenis
- Macam
- Gangguan
- Minum
- Jenis
- Gangguan 3x sehari
Sedang
Nasi, sayur, lauk
Bervariasi
Tidak ada
6 gelas per hari
Air putih, teh
Tidak ada Jam 17.00 WIB makan nasi
piring habis
Nasi, sayur, lauk
Bervariasi
Tidak ada
Jam 19.50 WIB 1 gelas
Teh hangat
Tidak ada
b. Eliminasi
- BAB
- Warna
- Konsistensi
- Gangguan
- BAK
- Warna
- Gangguan 1x sehari
Kuning kecoklatan
Lembek
Tidak ada
5-6 x/hari
Kuning jernih
a. Inspeksi
Muka : Tidak ada cloasma gravidarum
Mamae : Membesar, puting susu menonjol, areola mamae ASI sudah
keluar lancar, kebersihan terjaga
Abdomen : tidak ada luka operasi, TFU tidak teraba, ada nyeri tekan pada
bagian adnexa dan terdapat masa keras terfiksasi.
Genetalia : terdapat spotting
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium : Hb : 12,1 g/dL
GD : O
b. Pemeriksaan Rontgen : c. USG : tampak masa seperti kista pada ovarium dextra
Langkah III. Merumuskan Diagnosa/Masalah Potensial
Ny. M, Umur 21 tahun, PIA0, 30 hari post partum, dengan endometriosis
DIAGNOSA POTENSIAL
Infertilitas
Infeksi abdomen
Langkah IV. Tindakan segera/Kolaborasi
1. Tindakan pembedakan untuk membuang lesi
2. Tindakan pembedahan lengkap seperti histerektomi dan ooferoktomi
Langkah V. Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
1. Lakukan pemeriksaan panggul + abdomen
Rasional
: Dengan pemeriksaan panggul dan abdomen dapat segera
terdeteksi kearah endometrisosis
2. Beri perawatan dan tindakan menurunkan nyeri
Rasional : Dengan memberikan pengobatan hormone kombinasi, hormone
progestin, untuk membantu memicu terjadinya keadaan an ovulasi
3. Tindakan segera (di RS) / merujuk RS
4. Rasional
: Masih bergantung pada keinginan klien, usia, derajat, yang
dialami.
Langkah VI. Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
1. Melakukan pemeriksaan panggul dengan inspekulo/pemeriksaan dalam dan
palpasi abdomen
2. Memberi perawatan dan tindakan menurunkan nyeri parcetamol 500 mg
3x1/analgesik
3. Memberi pengobatan hormone kombinasi dan hormone progestin
4. Merujuk klien ke RS
Langkah VII. Evaluasi Asuhan Kebidanan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu :
TTV :
Tensi
: 130/80mmHg
Nadi
: 90x/Menit
Suhu : 37,3 C
RR
: 26x/Menit
Abdomen : tidak ada luka operasi, TFU tidak teraba, ada nyeri tekan pada
OBJEKTIF (O)
Telah dilakukan laparatomi (tanggal : 21 september 2010, jam 09.00
dalam kondisi sadar dengan TTV :
Tensi
: 120/80mmHg
Nadi
: 88x/Menit
Suhu : 37 C
RR : 20x/Menit
WIB) Ibu
ASSESSMENT (A)
Ny. M, Umur 21 tahun, PIA0, 30 hari post partum, dengan post laparatomi
endometriosis
PLANNING (P)
Tanggal
: 21 September 2010
Jam
: 11. 40 WIB
1. Memberitahu ibu bahwa telah dilakukan pengangkatan jaringan pada indung
telur berupa benjolan kebiruan menyerupai kista
Evaluasi : ibu mengerti kondisinya saat ini
2. Melanjutkan pemberian terapi antibiotik dan analgetik selama masa
penyembuhan untuk mengurangi infeksi dan rasa nyeri.
Evaluasi : terapi telah diberikan
3. Pemberian terapi hormonal berupa : progesteron ( premolut ) untuk
mengontrol hormon sehingga fungsi endometrium kembali seperti semula sesuai
advis dokter.
Evaluasi : advis dokter telah diberikan
4. Menganjurkan ibu untuk tetap kontrol setelah ibu pulang dan pesankan pada
ibu untuk segera periksa jika menemui keluahan serupa
Evaluasi : ibu mengerti pesan yang disampaikan