You are on page 1of 7

Mbak, Aku mau sharing pengalamanku, aku dulu dikasih pil KB Diane S35 (cmiiw maaf

menyebut merk) dari Schering, konon pil yang ini tidak membuat jerawatan. Tapi ternyata
aku jadi flek terus (spotting), jadinya setelah 2 bulan distop sama DSOGnya. Dia bilang,
aku tidak cocok pakai pil. Ternyata KB cocok-cocokan juga. DSOGku tidak mau kasih aku
KB suntik, dia bilang nanti gemuk. Aku bilang : ah tidak apa-apa dok kan sudah gemuk.
eh dia bilang : ya nanti tambah gemuk [Dn]
Aku sudah hampir 6tahun pakai IUD sejak kelahiran anakku yang ke-2 dan sampai sejauh ini
tidak ada keluhan apa-apa. Aku tidak mau pakai pil atau suntik karena sifatnya yang
hormonal jadi takut efek sampingnya, walaupun banyak juga yang cocok dengan suntik dan
pil, memang jodoh-jodohan juga. Memang katanya kalau IUD salah satu efek sampingnya
kalau mens jadi banjir, tapi untuk aku hal itu tidak berlaku, biasa-biasa saja. Malah
sebetulnya aku ingin mens agak banyak karena memang volume menstrurasiku termasuk
sedikit [Ind]
Aku pakai IUD, sejak dipasang sudah pendarahan. Terakhir dicopot juga karena 3 bulan
nonstop tidak berhenti pendarahannya. Padahal dsognya sudah berusaha dengan segala cara
dan katanya IUD paling aman, paling kecil efek negatifnya dan sudah dipasang yang paling
bagus (NOVA-T). Tapi ya bagaimana kalau tidak cocok. Suamiku lahir dengan IUD
menempel di keningnya, tahunya jaman sekarang juga masih bisa hamil ya dengan IUD ?
Makanya harus sering kontrol ya, Temanku jagoan sekali, KBnya pakai doa sajaeh ampuh
lhoanak pertama sudah 7 tahun, anak ke dua (yang dimohon pakai doa juga) sudah 4 tahun,
sekarang lagi program anak ke 3 [Dn]
Sebaiknya masalah KB ini dikonsultasikan ke Dokter masing-masing, dan kita para Ibu
memang harus lebih banyak tahu pada resiko sekecil apapun hasil pemakaian alat KB
tersebut, resikonya ya harus sering konsultasi bolak-balik ke dokter dan periksa hal-hal lain
seputar kewanitaan, seperti rajin pap-smear dan lain-lain. Saya sendiri sudah 3,5 tahun pakai
Pil Diane-35, atas rekomendasi DSOG, tidak pernah ada masalah sama sekali, dan merasa
aman sekali, karena kalau lupa minum, pil ini masih bisa diminum berjarak 8 jam kedepan,
jadi kalau jadwal minumnya malam, pagi hari masih bisa diminum kalau lupa. Mengenai
kelebihan yang dipromosikan pil ini, saya tidak sepenuhnya percaya, karena pada dasarnya
saya tidak pernah berjerawat dan badan juga susah gemuk, stabil dari sebelum sampai setelah
menikah. Bulan Juni nanti saya harus konsul KB lagi ke Dokter, karena menurut catatan yang
dibuat dokter, setelah pemakaian 4 tahun, harus diberi tenggang. Saya sendiri belum tahu apa
tindakan Dokter berikutnya [Ern]
Ini ada beberapa artikel tentang alat-alat KB, yaitu KB suntik dan spiral (tentang efektifitas,
keuntungan, kerugian, efek samping dan sebagainya), sama artikel tentang diane 35. Semoga
bermanfaat [Rn]
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Intra Uterine Device (IUD)
Nama populer : SPIRAL
Apa yang disebut AKDR / IUD atau SPIRAL ?:

Suatu benda kecil dari plastik yang lentur

Dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina

Kebanyakan punya lilitan tembaga (Copper, Cuprum, Cu),-

Kebanyakan mempunyai benang namun ada juga yang tidak berlogam; ada juga yang
mengandung hormon

Bagaimana cara kerja IUD mencegah kehamilan ?:

Terutama mencegah pertemuan sel telur dan sperma

Membuat sperma sulit memasuki rahim

Mengurangi kemampuan sperma untuk membuahi telur ?

Mungkin juga mengganggu implantasi telur pada rahim

Efektivitas IUD :

IUD sangat efektif

Tipe Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun;

Cu T 380A dapat untuk 8 tahun

Nova T dan Copper T 200 (CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun;

Kegagalan rata-rata 0.8 kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun pertama
pemakaian.

Keuntungan memakai IUD:

Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka


panjang

Tidak terpengaruh faktor lupa dari pemakai (misalnya PIL)

Tidak mengganggu hubungan suami istri

Tidak ada efek samping hormonal

Tidak mengganggu laktasi (menyusui)

Tidak berinteraksi dengan obat-obatan

Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko


kehamilan

Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau keguguran

Kesuburan cepat kembali setelah IUD dicabut / dibuka

Kekurangan IUD:

Efek sampingnya terhadap siklus haid (menstruasi) sering mengejutkan, namun


tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit. Perubahan pola haid biasanya
pada tiga bulan pertama pemakaian yakni :

Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak

Perdarahan bercak (spotting) diantara siklus haid

Siklus menjadi lebih pendek

Kadang-kadang nyeri haid lebih dari biasanya

Perlu tenaga terlatih untuk memasang dan membukanya

Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi

Efek samping umum lainnya adalah:

Segera setelah pemasangan dapat terjadi rasa sakit perut/kram, dapat dihindarkan
dengan konseling, relaksasi dan persiapan pemasangan

yang baik

Perdarahan segera setelah pemasangan; dapat berlangsung 3-5 hari

Kapan IUD dapat dipasang ? IUD dapat dipasangkan setiap saat, asal yakin sedang tidak
hamil yakni:

40 hari pasca salin

segera setelah keguguran

sedang haid

menggantikan metoda KB lainnya

Siapa saja yang tidak boleh memakai IUD:

Wanita yang mempunyai infeksi pelvis

Wanita yang sedang menderita Penyakit Hubungan Seksual (PHS, AIDS,


Gonore,Klamidia)

Wanita dengan banyak partner selama 3 bulan terakhir

Wanita dengan kanker mulut rahim atau kanker alat reproduksi lainnya(ovarium,
endometrium)

Wanita dengan penyakit trofoblast ( Mola, Koriokarsinoma) atau TBC kandungan

Secara UMUM, kebanyakan wanita BOLEH memakai IUD meskipun:

perokok berat

menyusui

gemuk atau kurus

Diabetes

Berpenyakit Liver/ Empedu / Pankreas

Berpenyakit Tiroid

Epilepsi

TBC (bukan TBC kandungan)

Varises

Hipertensi

Pasca operasi-operasi seperti apendiks, hamil diluar kandungan, dan lain-lain

Kapan Pemakai IUD (Akseptor IUD) harus datang untuk memeriksakan diri?
(Follow up, Kunjungan Ulang):

bulan pasca pemasangan

bulan kemudian

setiap 6 bulan berikutnya

bila terlambat haid 1 minggu

perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya

sumber: Dr.dr.Sofie Rifayani Krisnadi, SpOG.KFM Spesialis Kebidanan & Penyakit


Kandungan Konsultan Feto-Maternal RS Ibu Ema Puradiredja,
Jl.Sumatra 46-48 Bandung, Tel. 4205437

Kontrasepsi Suntikan
KB Suntik
Apa yang disebut KB suntik?:

Wanita yang ingin memakai KB suntik mendapat suntikan periodik untuk mencegah
kehamilan.

Ada bermacam KB suntik yang dipasarkan di Indonesia yakni: Depo Provera


(suntikan setiap 3 bulan sekali) ; Noristerat (suntikan setiap 2 bulan sekali) dan
Cyclofem (suntikan 1 bulan sekali)

Disuntikkan di bokong, atau tempat lainnya.

Bagaimana cara kerja KB suntik mencegah kehamilan ?:

Menghentikan (meniadakan) keluarnya sel telur dari indung telur

Membuat sperma sulit memasuki rahim karena mengentalkan lendir mulut rahim
(serviks)

Tidak dapat mengeluarkan/ menghentikan kehamilan yang sudah terjadi

Efektivitas KB suntik:

Sangat efektif, kegagalan pada pemakai KB suntik hanya sekitar 0.3 kehamilan dari
100 pemakai pada tahun pertama pemakaian. ( 1 dari 333 pemakai masih bisa hamil)

Keuntungan memakai KB suntik:

Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka


panjang dan kesuburan dapat pulih kembali

Tidak terpengaruh faktor lupa dari pemakai (tidak seperti memakai PIL KB)

Tidak mengganggu hubungan suami istri

Dapat dipakai segala umur pada masa reproduktif

Tidak mengganggu laktasi (menyusui), baik dari segi kuantitas maupun kualitas

Dapat dipakai segera setelah masa nifas

Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko


kehamilan

Dapat dipakai segera setelah keguguran

Membantu mencegah terjadinya kehamilan di luar kandungan

Membantu mencegah kanker endometrium (rahim)

Membantu mencegah kejadian mioma uteri (tumor jinak rahim)

Mungkin dapat mencegah kanker indung telur (ovarium)

Mengurangi kejadian anemi kekurangan zat besi

Khusus untuk penderita epilepsi mengurangi kejadian kejang.

Kekurangan KB suntikan:

Kekurangan KB Suntikan: Efek sampingya terhadap siklus haid/menstruasi sering


tidak menyenangkan , namun tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit ;
perubahan pola haid biasanya pada tahun pertama pemakaian yakni :

Perdarahan bercak , dapat lama

Jarang terjadi perdarahan yang banyak

Tidak dapat haid (sering setelah pemakaian berulang)

Sering menaikkan Berat Badan

Dapat menyebabkan (tidak pada semua akseptor) sakit kepala, nyeri payudara,
moodiness, jerawat, kurangnya libido seksual, rambut rontok.

Perlu suntikan ulangan teratur

Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi

Secara UMUM, kebanyakan wanita BOLEH memakai KB suntik, meskipun:

perokok berat

menyusui

gemuk atau kurus

remaja

baru keguguran

Berpenyakit Tiroid

Epilepsi

TBC (bukan TBC kandungan)

Varises ringan

Hipertensi ringan

Siklus haid tidak teratur

Anemi kekurangan zat besi

Kapan suntikan KB dapat dimulai ?:

Sedang menstruasi ( sampai hari ke 7)

Bila tidak sedang menstruasi atau menstruasi hari ke 8 atau lebih, boleh disuntik,
namun memakai perlindungan ganda (kondom) selama 2 X

24 jam.

Sedang menyusui ( segera setelah nifas, 6 minggu)

Bila tidak menyusui, berikan segera setelah nifas (6 minggu)

Tidak menyusui dan belum haid > 6 minggu, asal yakin tidak sedang hamil. atau
berikan perlindungan ganda sampai haid lalu mulai suntikan.

Kapan akseptor suntik harus datang untuk kunjungan ulang (follow-up):


1. Pada saat jadual ulangan penyuntikan (1 bulan untuk cyclofem, 2 bulan untuk
noristerat dan 3 bulan untuk Depo provera)
2. Bila berhalangan, dapat datang sebelum waktu kunjungan berikutnya
3. Bila tidak dapat datang pada jadual berikutnya, pakai perlindungan ganda (kondom,
spermisida, sampai bisa datang untuk suntikan.

You might also like