You are on page 1of 3

Hana Nuraisa

Basya
16711012
KAMPUSTANPAROKOK
Rokokbukanlahbendaasingyangtidakkitakenaldankegiatanmerokok
jugabukanlahkegiatanyangtabukhususnyadiIndonesia.Keduanyasudahsering
kitajumpaidalamkehidupan.Banyaknyaiklan,selebaran,pamflet,danacara
acarayangdisponsoriolehprodusenrokokmembuatrokoktersebutmenjadilebih
familiar.Bahkan jumlah perokokdiIndonesia saatinimencapai 90juta jiwa.
Semakinbanyaknyaperokokaktif,perokokpasifpunakansemakinbertambah.
Perilakumerokokmembunuhenamjutaorangsetiaptahunnya,memang,rokok
tidakmembunuhsecaralangsung,namunefeknyaakantimbulbeberapatahun
sejakmerokoksecararutin.
Perguruantinggiyangmerupakantempatpendidikanpalingtinggibagi
generasi muda, seharusnya bisa membantu menanggulangi masalah rokok ini
dengan ikut menerapkan Kawasan Tanpa Rokok yang selanjutnya akan lebih
meluas menjadi Kampus Tanpa Rokok. Selain itu, kampus juga cenderung
menjadisasaranutamaindustrirokok,sehinggajikainsankampusbanyakyang
merokok hal itu bisa menjadi promosi gratis bagi industri rokok. Karena itu
perguruan tinggi perlu memelopori dan menciptakan gerakan untuk
mengendalikankonsumsirokokini.
Secara umum terdapat dua cara untuk mengurangi pengaruh rokok di
kampus yaitu dengan membuat area kampus seratus persen tanpa rokok atau
dengan membatasi efek rokok pada daerahdaerah tertentu. Universitas Islam
IndonesiamenurutsayabelumturutandildalammewujudkanKawasanTanpa
Rokokdantidakmengambilsikapdiantaraduacaratersebut.KampusUIIbelum
seratus persen bebas rokok karena saya masih dapat melihat mahasiswa yang
merokokdikantinFakultasEkonomiD3.Sayajugabelummenemukanadanya
kawasankhususmerokokdilingkungankampusini.Menarikkejadiansaatsaya
menemui mahasiswa yang merokok aktif di kantin, mau tidak mau saya akan
menjadi perokok pasif dan tentu saja saya merasa kurang nyaman. Kawasan
khusus merokok juga tidak saya temui di kantin tersebut. Padahal, dengan

memberikan kawasan khusus merokok tentu saja akan menguntungkan kedua


belahpihakdantidakadapihakyangmerasadirugikan,Namunsayaberasumsi
pencapaian seratus persen bebas rokok dapat saya rasakan dalam lingkungan
FakultasKedokteran,karenasayabelumpernahmenjumpaimahasiswa,dosen,
atau pekerja lainnya yang merokok di lingkungan kampus Universitas Islam
Indonesia.
KawasantanparokokditetapkandalamPPNomor109Pasal49Tahun
2012DalamrangkapenyelenggaraanpengamananbahanyangmengandungZat
Adiktif berupa Produk Tembakau bagi kesehatan, Pemerintah dan Pemerintah
Daerah wajib mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok. Kawasan Tanpa Rokok
sebagaimanadimaksuddalamPasal49antaralain:fasilitaspelayanankesehatan,
tempatprosesbelajarmengajar,tempatanakbermain,tempatibadah,angkutan
umum,tempatkerja,dantempatumumdantempatlainyangditetapkan.Sesuai
denganperaturantersebut,kampussebagaitempatberlangsungnyaprosesbelajar
mengajarmerupakankawasanbebasrokok.Memangtidakmudahmenciptakan
kawasantanpaasaprokokdikampus,namuntidakmudahbukanberartitidak
mungkin.Hanyadibutuhkanusahalebihuntuktercapainyakondisiini.Olehsebab
itu,langkahlangkahuntukmewujudkankawasanbebasrokokadalah
1.
2.
3.
4.

Menciptakanregulasiyangtegasdanjelas
Menyediakansaranakawasanmerokokyangmemadai
Memberipembinaandansosialisasiyangberskalabesardanintensif
Mengadakanpengawasandanpembinaan

Kebijakankampustanparokokdenganmembangunkawasantanparokokadalah
suatulangkahyangpositifbagiUniversitasIslamIndonesia.Kebijakantersebut
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan membuat kampus lebih
kondusifdannyamanbagisemuaorangsertamampumengurangijumlahperokok
pasif.

DaftarPustaka
Shaumasari, Aisyah. 2015. Kajian Mengenai Kawasan Merokok Di
Kampus. http://www.hukumpedia.com/bemfhunpad/kajianmengenaikawasan
merokokdikampus
Sitepu, Erdianta. 2016. KampusUSUTanpaRokok,SebuahMimpi.
http://indonesiabebasrokok.org/2016/03/21/kampususutanparokoksebuah
mimpi

You might also like