Professional Documents
Culture Documents
Written by Sarya
Thursday, 29 July 2010 15:24
Di habitat aslinya ikan patin dapat memijah secara alami namun kondisi ini belum bisa
terjadi pada ikan patin yang dibudidayakan. Kondisi yang demikian menjadi kendala
tersendiri dalam pembudidayaan ikan patin. Salah satu upaya yang sering dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut yaitu dengan melakukan pembuahan di luar. Berikut ini
merupakan proses pembuahan di luar pada ikan patin dengan fokus pembahasan pada Teknik
Stripping.
Stripping dilaksanakan setelah penyuntikan induk. Jumlah induk yang digunakan disesuaikan
dengan keperluan target produksi namun sebaiknya dengan perbandingan 1:2 atau 1:3.
Penyuntikan pertama dilakukan pada induk betina dengan memberikan HCG dosis 500
IU/Kg untuk mematangkan dan meratakan telur. Penyuntikan kedua dilakukan setelah 24 jam
penyuntikan pertama berupa penyuntikan induk betina dengan ovaprim 0,6 ml/Kg dan induk
jantan dengan ovaprim 0,3 ml/Kg yang dicampur aquabides. Kemudian lakukan
pemerikasaan kondisi induk setelah 8-12 jam penyuntikan untuk mengetahui kematangan
telur dan sperma induk. Jika perut ikan dipijit ke arah anus kemudian keluar telur atau
sperma maka induk telah siap untuk distripping.
Alat dan bahan
Corong penetasan
Langkah Kerja
Siapkan botol minuman air mineral yang telah diisi NaCl dengan perbandingan 1:4
Ambil induk jantan kemudian lakukan pijitan pada perut ke arah anus. Tampung
sperma yang keluar kedalam botol air mineral
Siapkan baskom dan lakukan pijitan induk betina pada perut ke arah anus kemudian
tampung telur yang keluar. Pada telur-telur tersebut kemudian dicampurkan sperma
secukupnya
Aduk secara perlahan dengan menggunakan bulu ayam selama 5-15 menit
Basuh dengan air mineral secukupnya kemudian aduk lagi selama 5-15 menit
Basuh dengan air sumur untuk membuang sperma yang lebih lalu endapkan selama 5
menit
Sterilkan tanah liat dengan membasuhnya menggunakan air panas. Kemudian tanah
liat tersebut dilarutkan dengan menggunakan air sumur yang dingin.
Saring larutan tersebut dengan skop net lalu masukkan kedalam baskom yang berisi
telur yang telah dibuahi. Aduk secara merata selama 5-15 menit sampai telur-telur
tersebut saling terpisah satu sama lain
Masukkan telur ke dalam skop net kemudian cuci sampai bersih dengan
menggunakan air sumur
Telur-telur yang telah bersih tersebut telah siap untuk ditetaskan pada corong
penetasan. Jumlah telur untuk tiap corong penetasan adalah 300 gram butir telur.
*Penulis merupakan Teknisi Pembenihan Ikan Patin di Balai Pengembangan Budidaya Air
Tawar (BPBAT) Subang, Jawa Barat.