You are on page 1of 4

Sisilia Mirsya Anastasia

15/391857/PEK/21303
67C
CHAPTER 14
ORGANISASI JASA

Karakteristik
Perusahaan harus berusaha meminimalkan kapasitas yang tidak terpakai. Oleh karena
itu variabel kunci hampir di semua organisasi jasa adalah sampai sejauh mana kapasitas
sekarang ini disesuaikan dengan permintaan. Organisasi jasa berusaha melakukan
penyesuaian ini dengan dua cara yaitu, pertama, organisasi berusaha untuk meningkatkan
permintaan selama periode sepi dengan usaha-usaha pemasaran dan konsesi harga. Kedua,
organisasi menyesuaikan jumlah tenaga kerja untuk mengantisipasi permintaan dengan
tindakan-tindakan.
Perusahaan jasa tidak dapat menilai kualitas produk sampai pada saat jasanya
diserahkan, dan seringkali penilaian tersebut bersifat subjektif. Tidak seperti produk
perusahaan manufaktur yang produknya dapat di nilai secara kasat mata. Beberapa org anisasi
jasa mengoperasikan banyak unit di berbagai lokasi dimana setiap lokasi adalah relatif kecil.
Kesamaan dari unit-unit yang terpisah ini memberikan gambaran dasar yang umum untuk
menganalisis anggaran dan mengevaluasi kinerja. Informasi dari setiap unit dapat
dibandingkan dengan rata-rata sistem atau regional, dan dapat digunakan untuk
mengidentifikasi kinerja karyawan.

Organisasi Jasa Profesional


Organisasi profesional memiliki relatif sedikit aktiva yang berwujud. Aktiva
utamanya adalah keterampilan dari staf profesional yang tidak muncul di neraca perusahaan,
sehingga sasaran akuntansi mereka adalah untuk memberikan kompensasi yang memadai
pada profesional tersebut. Dibanyak organisasi sasaran yang terkait adalah meningkatkan
ukuran organisasi. Organisasi profesional adalah organisasi padat karya, dan karyawannya

adalah orang-orang khusus. Output organisasi profsional tidak dapat diukur dengan ukuran
fisik tertentu. Dengan beberapa pengecualian, seperti kantor lembaga hokum, akuntan,
organisasi professional biasanya re lative kecil dan berlokasi pada satu tempat saja. Manajer
puncak pada organisasi seperti ini bisa mengawasi dan memotivasi pegawainya secara
langsung dan pendekatan pribadi saja. Pada perusahaan manufaktur, pemilihannya jelas
antara kegiatan produksi dan pemasaran. Pada organisasi profesi pemilihan tersebut tidak ada.
Sistem Pengendalian Manajemen
Harga jual dari pekerjaan yang dilakukan pada organisasi profesi biasabya ditetapkan
secara tradisional. Tarif biasanya didasarkan pada jam kerja untuk kompensasi dengan tingkat
profesionalnya, ditambah biaya overhead dan laba. Biasanya juga dibebankan biaya tetapnya.
Organisasi nirlaba biasanya menggunakan pusat laba. Unit pendukung membebankan uang
yang dikonsumsinya pada jasa yang diberikannya. Pada umumnya, sistem perencanaan
strategi dibuat tidak sebaik pada perusahaan manufaktur. Kinerja professional cukup mudah
dinilai. Namun ada juga kinerja professional yang cukup sulit dunilai. Untuk beberapa
kondisi, ukuran prestasi biasanya tersedia.
Organisasi Jasa Keuangan
Kebanyakan ak tiva dari perusahaan jasa keuangan bersifat moneter. Nilai sekarang dari
aktiva moneter adalah jauh lebih mudah untuk diukur dibandingkan dengan nilai pabrik dan
aktiva fisik lainnya, atau paten dan aktiva tidak berwujud lainnya.
Pengendalian memerlukan pengawasan yang berkalnjutan atas kelayakan dari transaksi
selama jangka waktu hidupnya, termasuk audit periodik atas semua pinjaman yang beredar.
Banyak perusahaan jasa keuangan bergerak dalam bisnis yang men erima risiko sebagai ganti
atas imbalan yang diperoleh.
Perusahaan jasa keuangan telah menggunakan teknologi informasi sebagai suatu cara untuk
menawarkan layanan yang inovatif.
Organisasi Perawatan Kesehatan

Masyarakat sering dihadapkan dengan pelayanan rumah sakit yang tidak bagus,
tingginya tarif rumah sakit, tingginya obat dan masalah-masalah lainnya. Dilain sisi jumlah
orang sakit terus bertambah karena kemajuan pengobatan memperpanjang harapan hidup
manusia, yang pada gilirannya membutuhkan perawatan. Pihak yang menyediakan layanan
kesehatan sebenarnya sadar akan masalah ini, namun diperlukan mekanisme terten tu yang
tidak saling merugikan antara penyedia dan pemakai perawatan kesehatan.penyedia layanan
kesehatan menyadari masalah ini, tetapi tidak mengetahui bagaimana masyarakat, terutama
kongres, akan menanganinya.
Organisasi Nirlaba
Dalam organisasi nirlaba, laba bersih secara rata-rata sebaiknya hanya sedikit d iatas
nol. Laba bersih yang besar memberikan tanda bahwa organisasi tersebut tidak memberikan
pelayanan bagi yang diharapkan oleh pihak-pihak yang memasok sumber daya. Begitu pula
sebaliknya yang dialami organisasi nirlaba, jika laba bersih menunjukan kea daan yang minus
maka akan mengakibatkan kerugian bagi aktifitasnya. Organisasi nirlaba menerima modal
kontribusi, yang hanya sedikit dimiliki oleh bisnis. Organisasi nirlaba juga mempunyai dua
laporan keuangan. Yang pertama adalah laporan yang berkaitan dengan aktifitas operasi
organisasi dan laporan yang kedua adalah yang berkaitan dengan modal kontribusi.
Organisasi nirlaba dikelola oleh dewan pengawas. Dewan pengawas biasanya tidak digaji,
dan banyak dari mereka tidak memahami manajemen bisnis. Kewaspadaan dari dewan
pengelola mung kin satu-satunya cara yang efektif untuk mendeteksi kapan organisasi nirlaba
Sistem Pengendalian Manajemen
Banyak organisasi nirlaba memberikan perhatian yang kurang memadai pada
kebijakan penetapan harganya. Penetapan harga l ayanan pada biaya penuh adalah yang
diinginkan. Harga berdasarkan biaya penuh merupakan jumlah dari biaya langsung, biaya
tidak langsung, dan mungkin penyisihan kecil untuk meningkatkan ekuitas organisasi. Prinsip
ini berlaku pada jasa yang secara langsun g berkaitan dengan tujuan organisasi tersebut.
Penetapan harga untuk aktifitas pelengkap sebaiknya didasarkan pada pasar. Dengan
demikian, suatu organisasi nirlaba menetetapkan harga atas layanan yang diberikannya pada
biaya penuh, tetapi diluar layanan ya ng wajib diberikan menggunakan harga pasar. Secara
umum, semakin kecil dan spesifik unit pelayanan yang ditetapkan harganya, semakin baik
dasar keputusan mengenai alokasi sumber daya.

Dalam organisasi nirlaba yang harus memutuskan mengenai bagaimana cara yang
terbaik untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas keaktifitas-aktifitas yang berharga,
perencanaan strategis adalah proses yang lebih penting dan lebih banyak memakan waktu
dibandingkan dengan bisni s biasa. Proses penyusunan anggaran dalam organisasi nirlaba
tidak mempunyai pilihan lain untuk meningkatkan pendapatannya jika masih ingin
memberikan pelayanan yang baik. Manajer pusat lebih cenderung membelanjakan apa saja
yang di peroleh dalam anggaran, meskipun jumlah yang dianggarkan tersebut lebih tinggi
daripada yang ditentukan. Sebaliknya mereka dapat membatasi pengeluaran yang memiliki
pengembalian yang sangat bagus hanya karena pengeluaran tersebut tidak termasuk dalam
angg aran.

You might also like