GAMBARAN EFEKTIVITAS ANTARA CILOSTAZOL DAN ASPIRIN
SEBAGAI AJUVAN KAKI DIABETIK MENURUT WAGNER DERAJAT II DAN III (Tinjauan Terhadap Perbaikan Luka)
Nia Indah Yuniarti
Penderita DM dengan kadar glukosa darah tinggi akan mengalami
hiperglikemia yang akan menyebabkan makroangiopati, mikroangiopati, dan neuropati. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas jaringan lunak. Makrongiopati dan mikrongiopati akan menyebabkan aliran darah menuju bagian distal ekstremitas bawah (pergelangan kaki, telapak kaki) menjadi terganggu, sehingga proses penyembuhan luka ikut terganggu selanjutnya akan berimplikasi pada kulit dan menyebabkan ulkus pada kaki, atau yang sering disebut dengan ulkus kaki diabetik. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan perbaikan luka pada pasien kaki diabetikyang diberikan terapi antara cilostazol dan aspirin sebagai ajuvan untuk mempercepat penyembuhan jaringan terhadap perawatan luka terbuka kaki diabetik Wagner derajat II - III.Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan menggunakan metode double blind dan randomized pretest-posttest design. Sebanyak 12 sampel didapatkan secara consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 pasien yang diberi cilostazol menunjukkan pernurunan perbaikan luka 60.64% dan 9 pasien yang diberi aspirin menunjukkan perbaikan luka 44.94%. Disimpulkan bahwa pemberian cilostazol dan aspirin sebagai ajuvan kaki diabetik menurut Wagner II dan III menunjukkan perbaikan.
Kata-kata kunci: Perbaikan luka, kaki diabetik, cilostazol, aspirin.
ABSTRACT DESCRIPTION ON EFFICIACY BETWEEN CILOSTAZOL AND ASPIRIN AS ADJUVANT OF DIABETIC FOOT ACCORDING TO WAGNER II AND III CLASSIFICATION (Based On Wound Healing)
Nia Indah Yuniarti
Diabetic patients with high blood glucose levels will experience
hyperglycemia and further will cause macroangiopathy, microangiopathy, and neuropathy. This can lead to a decrease in the quality of the soft tissue. Macroangiopathy and microngiopathy will cause the blood flow to the distal part of the lower extremity (ankle, foot) become disrupted, so that the wound healing process would be disrupted on the skin and cause ulcers on the feet, or often referred to as diabetic foot ulcers . The general objective of this study was to determine differences in wound repair in diabetic foot patients were given between cilostazol and aspirin therapy as an adjuvant to accelerate tissue healing of diabetic foot care Wagner Grade II - III. This study is a descriptive study using the double-blind and randomized pretest - posttest design. A total of 12 samples selected by consecutive sampling. The results showed that 3 patients given cilostazol showed 60.64% of wound repair and 9 patients were given aspirin showed 44.94% of wound repair. In conclusin giving cilostazol and aspirin as adjuvant diabetic foot according to Wagner II and III showed improvement. Keywords: Repair wounds, diabetic foot, cilostazol, aspirin.
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga
peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul Gambaran Efektivitas Antara Cilostazol dan Aspirin Sebagai Ajuvan Kaki Diabetik Menurut Wagner Derajat II dan III (Tinjauan Terhadap Perbaikan Luka) tepat pada waktunya. Karya tulis ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh derajat sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada: Dekan Fakultas Kedokteran, Prof. Dr dr. Ruslan Muhyi, Sp.A(K) yang telah memberi kesempatan dan fasilitas dalam pelaksanaan penelitian. Ketua Program Studi Pendidikan Dokter dr. Mashuri, Sp.R, M.Kes, yang telah memberi kesempatan dalam pelaksanaan penelitian. Dosen pembimbing utama Dr. dr. Zairin Noor Helmi, Sp.OT(K). MM. FICS dan dosen pembimbing pendamping dr. Nelly Al Audhah, M.Sc yang berkenan memberikan bimbingan, saran, dan arahan dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini. Kedua dosen penguji dr. Husna Dharma Putera, M.Si, Sp.OT dan dr. Fakhrurrazy, M.Kes, Sp.S atas segala kritik dan sarannya sehingga karya tulis
ilmiah ini menjadi semakin baik.
Teman-teman satu tim penelitian karya tulis ilmiah atas kebersamaan dan kerjasamanya dalam membantu penelitian dan penulisan KTI ini. Keluarga dan para sahabat atas dukungan dan doa yang diberikan dan seluruh rekan angkatan 2010 yang selalu memberikan semangat dan dukungan dari awal hingga selesainya KTI ini. Peneliti menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi peneliti berharap penelitian ini bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan.