Professional Documents
Culture Documents
Makalah
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Manajemen Sekolah
yang dibina oleh Bapak Ridwan Joharmawan dan Ibu Metri Dian Insani
Oleh
Kelompok 7
SMP Dewantara
1.
2.
3.
4.
(130351603596)
(130351603582)
(130351603580)
(130351615569)
Off A
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah sebagai organisasi penyedia layanan pendidikan kepada masyarakat
senantiasa dihadapkan dengan tantangan dalam mencapai tujuan atau cita-citanya.
Pengelolaan sekolah dilakukan dengan menggunakan kerangka pikir manajemen,
yang tergambar dari rangkaian kegiatan yang terdiri atas merencanakan,
mengorganisasikan, menempatkan staf, memberikan arahan, mengkoordinasikan,
dan mengendalikan kegiatan dan staf.
Suatu lembaga akan dapat berfungsi dengan memadai kalau memiliki sistem
manajemen yang didukung dengan sumber daya manusia (SDM), dana/biaya, dan
sarana-prasarana. Sekolah sebagai satuan pendidikan juga harus memiliki tenaga
(kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, tenaga administratif, laboran,
pustakawan, dan teknisi sumber belajar), sarana (buku pelajaran, buku sumber,
buku pelengkap, buku perpustakaan, alat peraga, alat praktik, bahan dan ATK,
perabot), dan prasarana (tanah, bangunan, laboratorium, perpustakaan, lapangan
olahraga), serta biaya yang mencakup biaya investasi (biaya untuk keperluan
pengadaan tanah, pengadaan bangunan, alat pendidikan, termasuk buku-buku dan
biaya operasional baik untuk personil maupun nonpersonil). Biaya untuk personil
antara lain untuk kesejahteraan dan pengembangan profesi, sedangkan untuk
biaya nonpersonil berupa pengadaan bahan dan ATK, pemeliharaan, dan kegiatan
pembelajaran.
Suatu sekolah untuk memiliki tenaga kependidikan yang berkualitas dengan
jumlah yang mencukupi kebutuhan memerlukan biaya rekrutmen, penempatan,
penggajian, pendidikan dan latihan, serta mutasi. Dalam usaha pengadaan sarana
dan prasarana untuk menunjang proses pembelajaran tentu saja diperlukan dana
yang tidak sedikit, bahkan setelah diadakan maka diperlukan. Dana untuk
perawatan, pemeliharaan, dan pendayagunaannya. Meskipun ada tenaga, ada
sarana dan prasarana, untuk memanfaatkan dan mendayagunakan secara optimal
perlu biaya operasional baik untuk bahan dan ATK habis pakai, biaya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Standar Pembiayaan Pendidikan
Salah satu unsur yang sangat penting dalam pendidikan adalah
pembiayaan pendidikan. Pembiayaan pendidikan digunakan sebagai instrument
kunci untuk mencapai tujuan pendidikan baik secara kuantitif maupun kualitatif
berperan sangat dominan. Penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari
pembiayaan. Pembiayaan tersebut harus di manage agar penggunaanya sesuai
dengan yang dibutuhkan. Manajemen pembiayaan pendidikan adalah segenap
kegiatan yang berkenaan dengan penataan sumber, penggunaan, dan pertanggung
jawaban dana pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan.
Menurut Permendiknas No. 69 Tahun 2009 tentang Standar Biaya:
a. Pembiayaan pendidikan terdiri dari atas biaya investasi, operasi dan
personal.
b. Biaya investasi satuan pendidikan sebagimana meliput biaya penyediaan
sarana dan prasarana, serta pengembangan sumber daya manusia dan modal
kerja tetap.
c. Biaya operasi satuan pendidikan meliputi:
1) Gaji Pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang
melekat pada gaji
2) Bahan atau peralatan pendidikan yang habis pakai
3) Biaya operasi pendidikan yang tak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi
4) Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh
peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur
dan berkelanjutan.
Dalam konsep pembiayaan pendidikan dasar ada dua hal penting yang
perlu dikaji atau dianalisis, yaitu biaya pendidikan secara keseluruhan (total cost)
dan biaya satuan per siswa (unit cost). Biaya satuan ditingkat sekolah merupakan
agregate biaya pendidikan tingkat sekolah, baik yang bersumber dari pemerintah,
orang tua, dan masyarakat yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan
dalam satu tahun pelajaran. Biaya satuan permurid merupakan ukuran yang
menggambarkan seberapa besar uang yang dialokasikan ke sekolah-sekolah
secara efektif untuk kepentingan murid dalam menempuh pedidikan. Adapun
konsep dasar pembiayaan pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Konsep Penganggaran
Dalam kegiatan umum keuangan, kegiatan pendidikan meliputi tiga hal,
yaitu: Budgeting (Penyusunan Anggaran), Accounting (Pembukuan), Auditing
(Pemeriksaan).
a. Budgeting (Penyusunan Anggaran)
Penganggaran merupakan kegiatan atau proses penyusunan anggaran
(budget). Budget merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara
kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam
kurun waktu tertantu. Oleh karena itu, dalam anggaran tergambar kegiatankegiatan yang akan dilaksanakan oleh suatu lembaga.
Penyusunan
anggaran
merupakan
langkah-langkah
positif
untuk
pendidikan;
3) Tunjangan struktural bagi pejabat struktural pada satuan pendidikan;
4) Tunjangan fungsional bagi pejabat fungsional di luar guru dan dosen;
5) Tunjangan fungsional atau subsidi tunjangan fungsional bagi guru dan
dosen;
6) Tunjangan profesi bagi guru dan dosen;
7) Tunjangan khusus bagi guru dan dosen;
8) Maslahat tambahan bagi guru dan dosen; dan
9) Tunjangan kehormatan bagi dosen yang memiliki jabatan profesor
yang sah.
2. Pengertian BOS
Menurut Permendiknas nomor 69 Tahun 2009, standar biaya
operasi nonpersonalia adalah standar biaya yang diperlukan untuk
membiayai kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 (satu) tahun sebagai
bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat
melakukan kegiatan pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai
Standar Nasional Pendidikan. BOS adalah program pemerintah yang pada
dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia
bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar.
Namun demikian, ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia
yang diperbolehkan dibiayai dengan dana BOS.
Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban
masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9
tahun yang bermutu. Secara khusus program BOS bertujuan untuk:
a) Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD/SDLB negeri dan
SMP/SMPLB/SMPT (Terbuka) negeri terhadap biaya operasi sekolah,
kecuali pada rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan
sekolah bertaraf internasional (SBI). Sumbangan/pungutan bagi
sekolah RSBI dan SBI harus tetap mempertimbangkan fungsi
pendidikan sebagai kegiatan nirlaba, sehingga sumbangan/pungutan
tidak boleh berlebih;
b) Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan
dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun swasta;
c) Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi siswa di sekolah
swasta.
Sasaran program BOS adalah semua sekolah SD dan SMP,
termasuk SMP (SMPT) dan Tempat Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM)
yang diselenggarakan oleh masyarakat, baik negeri maupun swasta di
Rp 580.000,-/siswa/tahun
b) SMP/SMPLB/SMPT
Rp 710.000,-/siswa/tahun
Dana BOS yang diterima oleh sekolah, dapat digunakan dalam hal
berikut.
a) Pembelian/ penggandaan buku teks pelajaran, yaitu untuk mengganti
yang rusak atau untuk memenuhi kekurangan.
b) Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru,
yaitu
biaya
pendaftaran,
penggandaan
formulir,
administrasi
honorarium
bulanan
guru
honorer
dan
tenaga
peserta didik, beaya investasi selain lahan yang diperlukan untuk menutupi
kekurangan pendanaan, beaya personalia yang diperlukan untuk menutupi
kekurangan pendanaan dan pendanaan sebagian dari beaya operasi pendidikan
dalam rangka pengembangan sekolah yang biasanya dipungut berdasarkan
musyawarah dan mufakat melalui Komite Sekolah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembiayaan pendidikan digunakan sebagai instrument kunci untuk
mencapai tujuan pendidikan baik secara kuantitif maupun kualitatif berperan
sangat dominan. Dalam konsep pembiayaan pendidikan dasar ada dua hal penting
yang perlu dikaji atau dianalisis, yaitu biaya pendidikan secara keseluruhan (total
cost) dan biaya satuan per siswa (unit cost).
Daftar Pustaka
Astuti, Andriani Widia. 2015. Standar pembiayaan Pendidikan. (online),
(http://andrianiwidiastuti.blogspot.com.com./implikasi-landasan-hukum
-pendidikan.html), diakses tanggal 30 September 2016
Kemendiknas. 2009. Permendiknas no 69 tahun 2009 tentang standar biaya
Operasi Nonpersonalia. (online),
(http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/bsnp/Permrndiknas692009standarBiaya.pdf) diakses tanggal 30 September 2016
Sukirman Hartati, dkk. 2010. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. UNY Press:
Yogyakarta
Uncu, Zuleika Tika. 2015. Manajemen Pembiayaan Pendidikan. (Online),
(http://dokumen.tips/documents/manajemen-pembiayaan-pendidikan56214eff1675c.html) diakses tanggal 30 September 2016
Pangayom. 2015. Pembiayaan Pendidikan. (Online),
(https://forumblogs.wordpress.com/2015/05/01/pembiayaan-pendidikan/)
diakses tanggal 30 September 2016