Professional Documents
Culture Documents
tulisan V V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur
ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol.
PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik
berbahan PVC ini saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut karena DEHA ini
lumer pada suhu -15oC. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas
dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. Sebaiknya kita
mencari alternatif pembungkus makanan lain yang tidak mengandung bahan pelembut,
seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).
1. Plastik Konvensional
Plastik merupakan salah satu jenis polimer. Polimer lain yang umum diproduksi selain plastik
adalah serat dan karet (elastomer). Polimer sendiri merupakan molekul besar (makromolekul)
yang terbangun oleh susunan unit ulangan kimia yang kecil, sederhana dan terikat oleh ikatan
kovalen. Unit ulangan ini biasanya setara atau hampir setara dengan monomer yaitu bahan
awal dari polimer.
Berdasarkan surve , dari tahun 1970 sampai 2000, konsumsi plastik dunia makin meningkat
jauh melebihi logam besi dan baja. Ada alasan-alasan ekonomis yang dapat diterima dalam
kecenderungan tersebut. Plastik lebih ringan dan umumnya lebih tahan terhadap korosi.
Seperti logam, plastik juga dapat dipadu untuk memperbaiki sifat-sifat fisiknya. Dan jika
dihubungkan dengan kenaikan harga energi , plastik bisa diproduksi dan diproses dengan
input energi yang lebih rendah daripada logam (Stevens, 2001).
Jika diklasifikasi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan ekonomis dan kegunaanya maka
plastik dibagi menjadi plastik komoditi dan plastik teknik (Platzer , 1981, Gillespie , 1986).
Plastik komoditi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (Stevens, 2001)
-
plastik ini bisa dibandingkan dengan baja dan aluminium dalam industri logam
sering dipakai dalam bentuk barang pakai-buang (disposable) seperti lapisan pengemas
Tabel 1 Contoh dan kegunaan polimer komersial (Stevens, 2001)
Polimer komersial
Polietilena massa jenis
rendah(LDPE)
Polipropilena (PP)
Poli(vinil klorida) (PVC)
Polistirena (PS)
Bahan pengemas (busa), perabotan rumah, barang mainan
Sedangkan plastik teknik memiliki ciri: (Stevens, 2001)
-
memiliki sifat mekanik yang unggul dan daya tahan yang lebih baik
dalam berbagai aplikasi sering bersaing dengan logam, keramik, dan gelas
Contoh : Nylon, polikarbonat, polisulfon, poliester
Jika dilihat dari sifatnya, plastik dibagi menjadi termoplastik dan termoset. Termoplastik
mempunyai sifat, jika dipanaskan akan menjadi plastis dan jika terus dipanaskan sampai suhu
lebih dari 200 C bisa mencair. Bila temperatur kemudian diturunkan (didinginkan), material
plastik akan mengeras dan dapat dibentuk kembali. Termoset setelah diproses menjadi produk
tidak dapat kembali seperti bentuk semula. Jika diumpamakan dengan makanan, termoplastik
seperti coklat yang dapat mencair dan mengeras berulang kali dan tetap saja kita akan
mendapatkan coklat, sedangkan termoset seperti biskuit yang sekali dicetak tidak dapat
kembali ke bentuknya lagi (Anonim2, 2009)
Pada saat ini, kebanyakan plastik yang digunakan adalah plastik konvensional.
Biasanya plastik konvensional ini berbahan dasar minyak bumi, gas alam, atau batu bara.
Penggunaan plastik konvensional yang terbuat dari bahan sintetik sering mengasilkan
sampah dalam kehidupan sehari-hari. Sampah ini tidak dapat didegradasi oleh
mikroorganisme atau lingkungan (Martaningtyas, 2002).
Plastik merupakan industri hilir yang menggantungkan bahan baku pada perusahaan
lain. Berikut adalah bahan baku plastik berikut asalnya: (a division of Regal Supply
Company, 1999-2000)
Gambar 1.
Macam-macam bahan baku plastik (a division of Regal Supply Company, 1999-2000)
2. Proses Produksi Plastik
Secara umum proses produksi plastik di industri meliputi tiga tahap yaitu: (Hartono, 1993)
Pelunakan
Menggunakan panas, sehingga mudah mengalir, dan siap dibentuk oleh cetakan
b. Pembentukan
Memanfaatkan tekanan, agar plastik dialirkan dan dibentuk lewat die atau cetakan
c. Pemadatan
Bentuk akhir produk dibiarkan memadat
a.
Berikut adalah teknik pemrosesan plastik berdasarkan sifat plastik yang akan dibuat:
Termoplastik
Cetak injeksi
Ekstrusi
Cetak embus
Termoforming
Cetak Putar
Kalendering
Termoset
Cetak Kempa
Cetak alih/transfer
Cetak injeksi
Cetak injeksi reaktif
Cetak plastik diperkuat
dilihat dari sifatnya, plastik berbahan baku PVC merupakan termoplastik. PVC dapat dibuat
dengan cara Polimerisasi adisi yaitu polimerisasi yang disertai dengan pemutusan ikatan
rangkap diikuti oleh adisi dari monomernya yaitu etil klorida (VCM).
(Anonim1, 2009)
Proses pembuatan PVC melalui reaksi Polimerisasi adisi dibutuhkan beberapa materi yaitu
Etilena, Garam Indusri (merupakan garam terbaik untuk dilakukan elektrolisis karena kualitas
kemurniannya tinggi), dan tenaga listrik.
Teknik produksi plastik yang tepat untuk bahan baku PVC adalah ekstrusi. Pertama bahan
berupa PVC berbentuk butiran atau serbuk dimasukkan dalam corong, di dorong ke screw
baja. Dilairkan ke sepanjang bejana (barrel), dan dipanaskan. Kedalaman lekukan screw
makin berkurang untuk memadatkan bahannya. Pada ujung ekstruder, lelehan melalui die
dalam keadaan panas, lunak, dan mudah dibentuk. Ekstrusi ini harus segera dijaga bentuk dan
ukurannya yaitu dengan cara pendinginan menggunakan udara atau air. Dalam proses
ekstrusi, ekstrudat yang dihasilkan tidak selalu tepat sama dengan dimensi/ukuran die, yaitu
agak lebih kecil. Untuk mengatasi hal ini maka dapat digunakan alat khusus yang mampu
mengambil ekstrudat lunak dari die dengan cepat.Berikut adalah gambar mesin ekstrusi:
(Hartono, 1993)
H[OROCORCO]nCl + HCl
injeksi. Pertama, bahan baku untuk plastik injeksi berupa plastik raw material yang berupa
butiran butiran kecil plastik (Polifenil ester) di masukkan dalam hopper, setelah pressure,
kecepatan dan parameter lainya di setting, plastik raw material (material kasar) akan di
panaskan dalam barrel, selanjutnya screw berputar dan mengalirkan plastik yang mulai
meleleh, saat plastik akan di injeksikan oleh nozzle, molding unit di tutup oleh clamping unit,
setelah di tutup dan di tekan oleh clamping unit plastik di masukkan ke dalam mold unit
melalui nozzle. Setelah plastik di masukkan ke dalam molding unit, screw berhenti berputar,
lalu clamping unit menarik core mold, sehingga mold terbuka, di lanjutkan dengan melepas
produk plastik yang telah dicetak dengan menekan ejektor pada molding unit (Hasnan, 2009)
Berikut adalah gambar mesin cetak injeksi:
dikeringkan
anhidrida asetat
2001)
Selulosa dari klobot jagung cenderung kaku sebagai bahan baku plastik, ini disebabkan oleh
derajat kristalinasi yang tinggi dari selulosa. Namun, proses asetilasi selulosa telah membuat
kekakuan selulosa menurun, sehingga diperoleh plastik selulosa asetat yang elastis. Untuk
menjaga kestabilan plastik selulosa maka perlu ditambahkan stabilizer atau disebut juga
pemlastis atau plasticizer . contoh pemlastis yang bisa digunakan adalah kanji dan tandan
kelapa sawit (TKS, serta asam laktat.)
Jenis plastik ini termasuk yang paling sulit didaur ulang. Plastik ini biasa
digunakan untuk perangkat hardware, mainan anak-anak, kemasan farmasi,
minyak sayur, dan kebersihan lainnya. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan
makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal,
hati dan berat badan. Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan
lain (bukan bertanda 3 dan V) seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau
bahan alami (daun pisang misalnya).