Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang didapatkan bahwa pasien mengalami angina pektoris tidak stabil dan dislipidemia. Diagnosis angina pektoris tidak stabil ditegakkan berdasarkan keluhan yang dialami pasien yaitu nyeri dada dirasakan disebelah kiri, nyeri seperti di tekan beban berat, nyeri menjalar ke lengan kiri, ke rahang, dan sampai dan ke punggu kiri. Nyeri tidak bisa ditunjukkan dengan satu jari, Nyeri tidak berkurang saat pasien beristirahat. Serangan nyeri terjadi lebih dari 30 menit. dalam satu hari sebelum pasien datang ke IGD pasien mengaku sudah mengalami 2 kali serangan, pasien juga merasa mual saat terjadi serangan. Hal ini sesuai dengan salah satu kriteria angina tak stabil yaitu serangan angina lebih dari 30 menit. Dari anamnesis didapatkan pasien mempunyai riwayat merokok, jarang berolahraga dan sering mengkonsumsi makanan berlemak dan bersantan. Hal Ini merupakan salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan terbentuknya plak di arteri koroner. Dari pemeriksaan EKG, tidak dijumpai adanya kelainan, maka diagnosa pasien kemungkinan UAP atau
NSTEMI. Pemeriksaan petanda
biokimia jantung diperlukan untuk membedakan keduanya. Pada pasien
ditemukan kadar TPI (-) sehingga diagnosa NSTEMI dapat disingkirkan.