You are on page 1of 15

Administrasi Pengelolaan Limbah Radioaktif dan B3

BAB I
PENDAHULUAN
Pusat

Teknologi

Limbah

Radioaktif

(PTLR)

sebagai

unit

kerja

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yaitu penerimaan fungsional yang


terkait dengan tugas pokok dan fungsi PTLR.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) PTLR yaitu :
1. Pelaksanaan pengembangan teknologi penyimpanan lestari limbah
radioaktif.
2. Pelaksanaan

pengembangan

teknologi

pengolahan

limbah

dekontaminasi dan dekomisioning fasilitas nuklir.


3. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang radioekologi
kelautan.
4. Pelaksanaan operasi sarana penunjang.
5. Pelaksanaan pengolahan limbah.
6. Pelaksanaan

pengendalian

keselamatan

kerja

dan

keselamatan

lingkungan.
7. Pelaksanaan urusan tata usaha.
8. Pelaksanaan program jaminan mutu.
9. Pelaksanaan pengamanan nuklir.
Tupoksi tersebut diatas termasuk yang diatur dalam SK Kepala BATAN tentang
Rincian Tugas unit kerja di lingkungan BATAN yaitu mengelola limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B-3) yang berasal dari lingkungan BATAN.
Visi :
Menjadi sentra layanan nasional untuk pengelolaan limbah radioaktif
non-PLTN

yang

handal

dan

berwawasan

lingkungan,

dan

sentra

pengembangan teknologi pengelolaan limbah radioaktif, termasuk limbah


PLTN.

Pusdiklat Batan

Administrasi Pengelolaan Limbah Radioaktif dan B3


Misi :
1. Melaksanakan layanan pengelolaan limbah radioaktif secara selamat,
aman, handal, dan berwawasan lingkungan.
2. Melaksanakan

layanan

pemantauan

keselamatan

radiasi

dan

radioaktivitas lingkungan serta menyediakan data dosis radiasi personil


dan radioaktivitas lingkungan.
3. Melaksanakan layanan dekontaminasi dan dekomisioning fasilitas nuklir.
4. Menyediakan data radioekologi kelautan.
5. Melaksanakan pengembangan teknologi pengelolaan limbah radioaktif
termasuk pembuangan, serta pengembangan teknologi dekontaminasi
dan dekomisioning.
6. Melaksanakan program jaminan mutu yang terkait dengan aspek
keselamatan personil dan lingkungan.
Tujuan :
1. Melaksanakan tugas pokok dan fungsi PTLR.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan jasa pengelolaan limbah radioaktif
kepada penimbul limbah yaitu rumah sakit, industri, lembaga litbang, dari
seluruh Indonesia dan mengembangkan kemitraan.
3. Meningkatkan pengetahuaan dan ketrampilan sumber daya manusia
PTLR.
4. Meningkatkan produktifitas kerja, kreativitas dan inovasi.
Dengan demikian PNBP yang dikelola PTLR adalah sebagaimana pada
tugas pokok dan fungsi termasuk visi, misi dan tujuan tersebut diatas.
Pengelolaan PNBP meliputi berbagai ragam dan tingkatan peraturan
yang mempunyai tujuan secara umum adalah dalam rangka menuju
kemandirian, kepastian hukum, pertumbuhan ekonomi dan dalam upaya
terciptanya aparat pemerintah yang kuat, bersih, berwibawa, penyederhanaan

Pusdiklat Batan

Administrasi Pengelolaan Limbah Radioaktif dan B3


prosedur, pemenuhan kewajiban, peningkatan tertib administrasi, serta
peningkatan pengawasan.
Dalam rangka tertib administrasi tersebut diatas maka PTLR menyusun
prosedur PNBP-PTLR dengan tujuan untuk mengatur tata cara pelaksanaan
PNBP di lingkungan PTLR. Prosedur ini setiap tahun dievaluasi dan jika perlu
direvisi sesuai dengan dinamika dan aturan penyelenggaraan yang berlaku.

Pusdiklat Batan

Administrasi Pengelolaan Limbah Radioaktif dan B3

BAB II
ADMINISTRASI PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF
Prosedur administrasi pengelolaan limbah radioaktif sesuai dengan tata
kelola PNBP, merupakan penerimaan fungsional sesuai dengan tupoksi PTLR
dengan demikian administrasi di PTLR dikelola dalam sistim APBN artinya
dikelola dalam 1 (satu) tahun anggaran dan seterusnya sebagaimana diatur
dalam Keppres nomor : 42 tahun 2002 tentang pelaksanaan APBN serta
peraturan turunannya termasuk Jenis Tarif PNBP yang berlaku untuk
Pengelolaan Limbah Radioaktif di BATAN.
Ruang lingkup dari prosedur administrasi pengelolaan limbah radioaktif
yaitu meliputi :
1. Usulan kegiatan dan rencana kerja.
Rencana kegiatan berupa proposal target dan proposal penggunaan
PNBP tahun anggaran bersangkutan memuat :
a. Tupoksi, visi, misi, tujuan penggunaan PNBP
b. Pertimbangan prioritas dalam penggunaan dana
c. Kegiatan pokok PTLR bidang pelayanan.
d. Kegiatan yang akan dibiayai PNBP.
e. Potensi pasar penyelenggaraan PNBP
Rencana kegiatan dan target diusulkan oleh PTLR dan disetujui oleh
Direktorat PNBP Departemen Keuangan.
2. Penerimaan PNBP
a. Setiap penerimaan PNBP dicatat pada buku kas umum oleh
bendahara penerima.
b. Seluruh penerimaan PNBP wajib disetor secepatnya ke kas
negara.

Pusdiklat Batan

Administrasi Pengelolaan Limbah Radioaktif dan B3


3. Pengeluaran PNBP
a. Penggunaan diizinkan sebesar 94,04% dari pagu APBN untuk
membiayai kegiatan pelayanan pengelolaan limbah radioaktif
yaitu :
- meningkatkan kualitas pelayanan
- meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan SDM PTLR
- meningkatkan produktifitas kerja dalam bentuk honorarium.
b. PNBP dikelola dalam sistim APBN
c. Setiap pengeluaran PNBP dicatat pada buku kas umum oleh
Bendahara Pengeluaran.
4. Laporan
PTLR wajib membuat laporan bulanan, triwulan dan tahunan. Dan
siap diperiksa jika diminta oleh pengawas (Inspektorat/BPKP/BPK).
Untuk memberikan pelayanan yang berkualitas ditunjuk pejabat yang
bertanggung jawab dalam pengelolaan limbah radioaktif beserta rincian
tugasnya yaitu :
1. Kuasa Pengguna Anggaran.
Bertanggung

jawab

atas seluruh

kegiatan

yang

menyangkut

pembiayaan maupun operasional PTLR.


2. Bendahara Penerima.
-

menerima uang pendapatan negara.

menyetorkan uang pendapatan negara.

menatausahakan uang pendapatan negara.

menanda-tangani surat setoran PNBP.

3. Bendahara Pengeluaran.
-

melaksanakan pembayaran dari uang persediaan.

melakukan pembebanan sesuai mata anggaran.

memproses dokumen.

memungut pajak serta menyetorkan ke kas negara.

Pusdiklat Batan

Administrasi Pengelolaan Limbah Radioaktif dan B3


4. Kepala Bidang Administrasi dan Keuangan.
-

menguji kebenaran materiil penagih/pembayar.

meneliti kebenaran dokumen.

meneliti kesediaan dana dan pemenuhan target.

menanda-tangani SPM.

5. Kepala Bidang Pengelolaan Limbah.


-

melaksanakan tugas yang diberikan kepala pusat/KPA

memberikan masukan teknis pengelolaan limbah.

membantu tugas kepala psat dalam pengelolaan limbah.

mendistribusikan tugas dan diberikan kepada staf pelaksana.

membuat draft jawaban teknis yang diminta oleh penimbul


limbah.

6. Kepala Sub-Bidang Pemasaran dan jasa teknologi.


-

melaksanakan tugas yang diberikan oleh kepala pusat/KPA.

memberikan masukan bidang layanan jasa teknologi

membantu kepala pusat dalam bidang pemasaran.

membuat draft jawaban teknis/administrasi.

membuat estimasi sesuai tarif.

menyusun draft kerjasama.

Dalam hal ini prosedur administrasi pengelolaan limbah radioaktif adalah


sebagai berikut :
1. PTLR membuat besaran target PNBP berikut rencana pagu
pengeluaran.
2. Penetapan target penerimaan PNBP PTLR mengacu pada PP
nomor : 77 tahun 2005 tentang Jenis dan Tarif PNBP pada BATAN.
3. Penetapan pagu pengeluaran mengacu pada SK Menkeu nomor :
754/KMK.02/2006 tentang persetujuan penggunaan sebagian dana
PNBP yang berasal dari PNBP BATAN.

Pusdiklat Batan

Administrasi Pengelolaan Limbah Radioaktif dan B3


4. Penetapan target PNBP pagu pengeluaran dituangkan dalam bentuk
proposal target PNBP PTLR.
5. Dilakukan pembahasan target PNBP baik fungsional maupun non
fungsional oleh BATAN dan Dept. Keuangan up. Ditjen PNBP dan
BLU dan dilegalisir.
6. PLR mendapat pagu indikatif dari Biro Perencanaan BATAN.
7. Proposal hasil pembahasan dituangkan dalam Rencana kerja
anggaran kementrian/lembaga (RKA-KL).
8. Dilakukan

penelaahan RKA-KL antara

BATAN

dengan Dept.

Keuangan up. Dirjen aggaran dan perimbangan keuangan (DJAPK).


9. Hasil penelaahan tersebut diproses hingga menjadi Daftar isian
penggunaan anggran (DIPA).
10. KPA melaksanakan anggran pengeluaran yang dibiayai dari sumber
dana PNBP.
11. Bendahara

penerimaan

menyetorkan,

melakukan

menatausahakan

dan

penerimaan,

menyimpan,

mempertanggung-jawabkan

uang pendapatan PTLR.


12. Bendahara

pengeluaran

membayarkan,

menatausahakan,

dan

mempertanggung-jawabkan uang untuk keperluan belanja PTLR.


13. Tata cara pengelolaan pembiayaanyang bersumber dari dana PNBP
sesuai dengan pengelolaan pembiayaan sumber dana APBN rupiah
murni.
14. Bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran wajib membuat
laporan akutansi pengelolaan anggaran secara periodik bulanan,
triwulan, dan tahuanan kedalam aplikasi Sistim akutansi instansi
(SAI)
15. Kepala bidang administrasi keuangan memantau target PNBP,
menguji kebenaran materiil dokumen, dan menandatangani Surat
perintah membayar (SPM).

Pusdiklat Batan

Administrasi Pengelolaan Limbah Radioaktif dan B3


16. Kepala bidang pengolahan limbah memantau setiap pelaksanaan
teknis pengelolaan limbah, menatausahakan dan menyusun laporan
teknis dan berwenang menanda-tangani Berita acara serah terima
limbah radioaktif (BASTLR).
17. Kepala

bidang

pemasaran

dan

jasa

teknologi

memberikan

layananjasa pengelolaan limbah dan jasa teknologi terkait dengan


limbah radioaktif, membuat estimasi penawaran harga sesuai dengan
tarif dan menyusun surat kontrak/kerjasama.
Pengelolaan

limbah

meliputi

administrasi

kegiatan,

perizinan,

transportasi limbah, pengolahan limbah, dan penyimpanan limbah, termasuk


dalam kegiatan ini adalah aspek dan tindakan keselamatan. Oleh karena itu
dalam hal penimbul limbah akan bekerjasama dengan PTLR untuk pengelolaan
limbah radioaktif ditetapkan prosedur sebagai berikut :
1. Penimbul

limbah

mengajukan

surat

kepada

PTLR

BATAN,

mencantumkan jenis zat radioaktif, aktivitas, jumlah, sifat dan lokasi


limbah. Jika ada dilampirkan dokumen pendukungnya.
2. Jika perlu dilaksanakan survey ke lokasi limbah.
3. PTLR mengajukan surat penawaran harga sesuai tarif pada PP Nomor ;
77 tahun 2005.
4. Penimbul limbah menerbitkan PO/Kontrak/SPK.
5. Penimbul limbah mengurus surat izin pengangkutan zat radioaktif ke
Bapeten.
6. Dilaksanakan pengangkutan limbah radioaktif.
7. Diterbitkan Berita Acara Serah Terima Limbah Radioaktif (BASTLR)
8. Laporan pengelolaan limbah radioaktif kepada Penimbul limbah dan
BAPETEN.

Pusdiklat Batan

Administrasi Pengelolaan Limbah Radioaktif dan B3


Berikut ini tarif pengelolaan limbah radioaktif berdasar PP nomor 77
tahun 2005.
Jenis PNBP

Satuan

Pengelolaan Limbah Radioaktif


1. Limbah Cair
2. Limbah Semi Cair
3. Limbah Padat
a) Terbakar
b) Terkompaksi
c) Tak terbakar dan tak terkompaksi
4. Limbah aktivitas rendah pemancar
5. Limbah aktivitas > 6 Ci
6. Sumber bekas
a) Penangkal Petir
b) Sumber bekas Ra-226
c) Sumber bekas A<0,1 Ci
d) Sumber bekas 0,1 Ci< A< 1 Ci
e) Sumber bekas 1 Ci< A< 6 Ci
f) Sumber bekas 6 Ci < 1.000 Ci
g) Sumber bekas 1.001 Ci< A< 2.000 Ci
h) Sumber bekas 2.001 Ci< A< 3.000 Ci
i) Sumber bekas 3.001 Ci< A< 4.000 Ci
j) Sumber bekas 4.001 Ci< A< 5.000 Ci
k) Sumber bekas 5.001 Ci< A< 6.000 Ci
l) Sumber bekas 6.001 Ci< A< 7.000 Ci
m) Sumber bekas 7.001 Ci< A< 8.000 Ci
n) Sumber bekas 8.001 Ci< A< 9.000 Ci
o) Sumber bekas 9.001 Ci< A< 10.000 Ci
7. Dismantling
Transportasi Limbah Radioaktif

Tarif
PP 77/2005

Per liter
Per liter

2.200,00
57.200,00

Kg/100 lt.
Kg/100 lt.
Kg/100 lt.
Per liter
Per buah

900.000,00
1.100.000,00
1.300.000,00
81.000,00
1.977.000,00

Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
-

775.000,00
466.000,00
2.276.000,00
3.325.000,00
4.063.000,00
5.057.000,00
6.057.000,00
7.057.000,00
8.057.000,00
9.057.000,00
10.057.000,00
11.057.000,00
12.057.000,00
13.057.000,00
14.057.000,00
1.000.000,00
Ls.

Dari awal telah dibahas bahwa PTLR melakukan kegiatan penerimaan


non fungsional yang terkait dengan tupoksi maka layanan yang diberikan PTLR
adalah tidak sebatas pada tarif tersebut diatas.
Berikut ini layanan yang disediakan PTLR :
1. Layanan Pengangkutan (transportasi) limbah radioaktif dan B-3
2. Layanan Litbang pengelolaan limbah meliputi litbang dasar proses
pengolahan

limbah

inovasi

proses

pengolahan,

dan

litbang

penyimpanan limbah termasuk design wadah limbah.


3. Layanan preparasi dan analisis limbah.

Pusdiklat Batan

Administrasi Pengelolaan Limbah Radioaktif dan B3


4. Layanan pengolahan limbah cair
5. Layanan pengolahan limbah semi cair (resin)
6. Layanan pengolahaan limbah padat yaitu limbah padat terbakar,
terkompaksi, limbah padat tidak bisa dibakar dan dikompaksi, dan
Layanan pengolahan limbah binatang percobaan radioaktif atau yang
sejenis.
7. Layanan pengelolaan sumber bekas penangkal petir, jarum radium
Ra-226, Cs-137, sumber bekas Co-60, Am-241, Cs-137, Kr-85, Pm147, Sr-90, Mo-99 dll.
8. Prakiraan dampak radiologi lingkungan (gas atau cair)
9. Radioaktivitas lingkungan daratan
10. Radioaktivitas biota laut.
11. Layanan penyusunan program dekontaminasi dan dekomisioning.
12. Layanan kajian keselamatan nuklir.

Pusdiklat Batan

10

Administrasi Pengelolaan Limbah Radioaktif dan B3

BAB III
ADMINISTRASI PENGELOLAAN
LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
Sesuai kebijakan Kepala BATAN yang dituangkan dalam SK tentang
Rincian tugas di lingkungan BATAN yang membatasi/menambah tugas PTLR
yaitu mengelola limbah B-3 dari kegiatan litbang di unit kerja BATAN, maka
prosedur administrasi pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B-3)
ini tidak di kelola dalam administrasi PNBP seperti halnya administrasi
pengelolaan limbah radioaktif. Sehingga kegiatannya dibiayai dari APBN murni
secara bersama antara unit kerja penimbul limbah dengan PTLR. Yaitu biaya
pengemasan dan pengangkutan oleh unit kerja penimbul limbah dan biaya
pengolahan oleh PTLR.
Ruang lingkup dari prosedur administrasi pengelolaan limbah B-3 yaitu
meliputi :
1. Usulan kegiatan dan rencana kerja/kegiatan berupa proposal
Rencana

kerja

anggaran

(RKA)

PTLR

dalam

sub

kegiatan

pengelolaan laboratorium.
2. Pelaksanaan diatur dalam Keppres nomor : 42 tahun 2002 tentang
pelaksanaan APBN serta peraturan turunannya.
3. Laporan unit kerja PTLR termasuk sub kegiatan pengelolaan limbah
B-3 wajib dibuat oleh PTLR dalam laporan bulanan, triwulan dan
tahunan.

Dan

siap

diperiksa

jika

diminta

oleh

pengawas

(Inspektorat/BPKP/BPK).
Untuk memberikan pelayanan yang berkualitas ditetapkan pejabat yang
bertanggung jawab dalam pengelolaan limbah B-3 beserta rincian tugasnya
yaitu :
1. Kuasa Pengguna Anggaran. Bertanggung jawab atas seluruh
kegiatan yang menyangkut pembiayaan maupun operasional PTLR.
2. Kepala Bidang Pengelolaan Limbah.
-

melaksanakan tugas yang diberikan kepala pusat/KPA

Pusdiklat Batan

11

Administrasi Pengelolaan Limbah Radioaktif dan B3


-

memberikan masukan teknis pengelolaan limbah.

membantu tugas kepala pusat dalam pengelolaan limbah.

mendistribusikan tugas dan diberikan kepada staf pelaksana.

membuat draft jawaban teknis yang diminta oleh penimbul


limbah.

menyusun draft kerjasama.

Prosedur administrasi pengelolaan limbah B-3 adalah sebagai berikut :


1. PTLR mendapat pagu indikatif dari Biro Perencanaan BATAN.
2. Proposal hasil pembahasan dituangkan dalam Rencana kerja anggaran
kementrian/lembaga (RKA-KL). Sub kegiatan pengelolaan laboratorium.
3. Dilakukan penelaahan RKA-KL antara BATAN dengan Dept. Keuangan
up. Dirjen aggaran dan perimbangan keuangan (DJAPK).
4. Hasil penelaahan tersebut diproses hingga menjadi Daftar isian
penggunaan anggran (DIPA).
5. KPA melaksanakan anggran pengeluaran yang dibiayai dari sumber
dana rupiah murni.
6. Bendahara

pengeluaran

membayarkan,

menatausahakan,

dan

mempertanggung-jawabkan uang untuk keperluan belanja sub kegiatan


pengelolaan laboratorium PTLR.
7. Bendahara wajib membuat laporan akutansi pengelolaan anggaran
secara periodik bulanan, triwulan, dan tahuanan kedalam aplikasi Sistim
akutansi instansi (SAI)
8. Kepala bidang pengolahan limbah memantau setiap pelaksanaan teknis
pengelolaan limbah, menatausahakan dan menyusun laporan teknis dan
berwenang menanda-tangani Berita acara serah terima limbah B-3
(BASTL).

Pusdiklat Batan

12

Administrasi Pengelolaan Limbah Radioaktif dan B3


Pengelolaan limbah B-3 meliputi administrasi kegiatan, transportasi
limbah, pengolahan limbah, dan penyimpanan/pembuangan limbah, termasuk
dalam kegiatan ini adalah aspek dan tindakan keselamatan. Oleh karena itu
dalam hal penimbul limbah B-3 akan bekerjasama dengan PTLR untuk
pengelolaan limbah B-3 maka ditetapkan prosedur sebagai berikut :
1. Unit kerja Penimbul limbah up. Pejabat eselon-2 mengajukan surat
kepada kepala PTLR BATAN, mencantumkan jenis B-3, jumlah, sifat.
Jika ada dilampirkan dokumen pendukungnya.
2. Jika perlu dilaksanakan survey ke lokasi limbah.
3. PTLR menjawab surat dan menetapkan jadwal pengangkutan limbah.
4. Dilaksanakan pengangkutan limbah B-3
5. Diterbitkan Berita Acara Serah Terima Limbah B-3 (BASTL).

Pusdiklat Batan

13

Administrasi Pengelolaan Limbah Radioaktif dan B3

DAFTAR PUSTAKA
1. UU nomor 10 tahun 1997 tentang Ketenaganukliran.
2. UU nomor 20 tahun 1997 tentang PNBP.
3. UU nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan lingkungan hidup.
4. PP nomor 18 tahun 1999 jo.85/1999 tentang Pengelolaan limbah B-3.
5. PP nomor 26 tahun 2002 tentang Keselamatan pengangkutan zat
radioaktif.
6. PP nomor 27 tahun 2002 tentang Pengelolaan limbah radioaktif.
7. PP nomor 22 tahun 2005 tentang Pemeriksaan PNBP.
8. PP nomor 77 tahun 2005 tentang Tarif PNBP pada BATAN.
9. Keppres nomor 42 tahun 2003 tentang APBN.
10. Keppres nomor 80 tahun 2003 jo. 8/2006 tentang Pengadaan
barang/jasa.
11. SK Menteri Keuangan Nomor : 754/KMK.02/2006 tentang Persetujuan
penggunaan dana PNBP.
12. Peraturan Kepala BATAN nomor 392/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan
tata kerja BATAN.
13. Peraturan Kepala BATAN nomor 401/KA/XII/2005 dan 55/KA/IV/2006
tentang Pedoman penyusunan dan pelaksanaan APBN BATAN.
14. LAN-RI, 2006, Strategi peningkatan kualitas pelayanan publik.
15. PTLR BATAN, 2007, Proposal target PNBP untuk tahun 2008.
16. Hikam, AS, 2007, Mempertimbangkan faktor-faktor sosial politik dan
budaya dalam sistim tata kelola limbah radioaktif (STLR) di Indonesia,
Seminar Limbah V.

Pusdiklat Batan

14

Administrasi Pengelolaan Limbah Radioaktif dan B3


Lampiran 1
TARIF PNBP YANG BERLAKU PADA BATAN
Jenis PNBP
Pengelolaan Limbah Radioaktif
1. Limbah Cair
2. Limbah Semi Cair
3. Limbah Padat
d) Terbakar
e) Terkompaksi
f) Tak terbakar dan tak terkompaksi
4. Limbah aktivitas rendah pemancar
5. Limbah aktivitas > 6 Ci
6. Sumber bekas
p) Penangkal Petir
q) Sumber bekas Ra-226
r) Sumber bekas A<0,1 Ci
s) Sumber bekas 0,1 Ci< A< 1 Ci
t) Sumber bekas 1 Ci< A< 6 Ci
u) Sumber bekas 6 Ci < 1000 Ci
v) Sumber bekas 1001 Ci< A< 2000 Ci
w) Sumber bekas 2001 Ci< A< 3000 Ci
x) Sumber bekas 3001 Ci< A< 4000 Ci
y) Sumber bekas 4001 Ci< A< 5000 Ci
z) Sumber bekas 5001 Ci< A< 6000 Ci
aa) Sumber bekas 6001 Ci< A< 7000 Ci
bb) Sumber bekas 7001 Ci< A< 8000 Ci
cc) Sumber bekas 8001 Ci< A< 9000 Ci
dd) Sumber bekas 9001 Ci< A< 10000 Ci
7. Dismantling
Transportasi Limbah Radioaktif

Pusdiklat Batan

Satuan

Tarif
PP 16/2001

Tarif
PP 77/2005

Per liter
Per liter

7.300,00
57.200,00

2.200,00
57.200,00

Kg/100 lt.
Kg/100 lt.
Kg/100 lt.
Per liter
Per buah

466.200,00
486.700,00
465.400,00
81.000,00
1.977.000,00

900.000,00
1.100.000,00
1.300.000,00
81.000,00
1.977.000,00

Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per buah
Per Km

774.900,00
6.276.700,00
3.333.400,00
4.845.900,00
1.971.700,00

775.000,00
466.000,00
2.276.000,00
3.325.000,00
4.063.000,00
5.057.000,00
6.057.000,00
7.057.000,00
8.057.000,00
9.057.000,00
10.057.000,00
11.057.000,00
12.057.000,00
13.057.000,00
14.057.000,00
1.000.000,00
Pasal 2

5.000,00

15

You might also like