You are on page 1of 3

Mobilisasi masyarakat merupakan strategi yang dikembangkan untuk membantu individu di

masyarakat untuk mengidentifikasi dan memilih saluran untuk menekan permasalahan yang
ada di lingkungannya. Mobilisasi masyarakat membuka peluang bagimasyarakat untuk
mendapatkan kontrol yang lebih besar atas keputusan dan pelaksanaan yangmempengaruhi
kehidupan mereka.
Dalam program Diet Kantong PlastikMobilisasi Masyarakat merupakan proses membangun
kapasitas (capacity building) dimana individu, kelompok atau organisasi secara partisipatif
dan berkelanjutan membuat rencana, menjalankan dan mengevaluasi guna meningkatkan
derajat kesehatan mereka. Prinsip ini --baik secara mandiri atau didorong oleh pihak lain-secara berkelanjutan menjadi kegiatan yang akan berjalan di masyarakat guna mencapai
tujuan yang terpenting bagi anggota masyarakat.
Mobilisasi Masyarakat dilakukan melalui pendekatan yang terencana, secara bersama, dan
adanya usaha peningkatan kepercayaan diri serta meminimalisir kondisi ketergantungan
kepada pihak lain. Dari pemahaman itu, dapat diidentifikasi tugas kunci dalam upaya
mobilisasi masyarakat:
1. mengembangkan dialog yang berkelanjutan antara elemen di masyarakat mengenai
masalah kesehatan yang ada di lingkungan mereka. Seperti mengidentifikasi masalah
yang ada di masyarakat di suatu daerah.
2. Membangun atau memperkuat kelompok masyarakat untuk meningkatkan kesehatan
dimasyarakat, contohnya dengan menciptakan kelompok pendukung diet sampah
plastik
3. Membantu menciptakan lingkungan di mana individu dapat memberdayakan
diri mereka sendiri dalam mengatasi permasalahan kesehatan baik untuk diri sendiri
maupun masyarakat
4. Mendorong keterlibatan aktif anggota masyarakat dalam masalah kesehatan dengan
cara mengenalkan keragaman dan keadilan, terutama dari orang yang terdampak
padamasalah kesehatan
5. Berjaringan dalam semua tahap kegiatan untuk menumbuhkan kepedulian elemen
masyarakat terhadap kesehatan
6. Mendorong masyarakat mengembangkan ide kreatif untuk mengembangkan berbagai
strategi dan pendekatan untuk meningkatkan status kesehatan; bahkan intervensi yang
tidak disupport oleh penyandang dana atau ekternal lainnya
4 tahap kerja mobilisasi masyarakat:
1. Pendekatan Informal
Cara untuk mendapatkan informasi awal tentang situasi umum di masyarakat.
Tahapan ini sebagai cara untuk berkenalan dengan anggota masyarakat untuk
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan antara lain:
a. Melakukan kunjungan informal sebagai bentuk observasi petugas lapangan
terhadap permasalahan kesehatan yang ada
b. Pertemuan informal dengan tokoh kunci di masyarakat seperti kepala desa dan
perangkatnya, TOMA dan TOGA, kelompok pemuda dan kelompok perempuan.
Penting untuk melakukan pendekatan kepada kelompok minoritas/marginal agar
dapat terlibat dan bersedia menyampaikan pendapat di masyarakat.
Capaian dari pendekatan informal yang dilakukan dapat dilihat dari adanya
keterlibatan elemen masyarakat dalam tahapan selanjutnya dari proses ini. Jika
elemen masyarakat melakukan tindakan nyata untuk mendukung program,

berarti pendekatan ini memberi hasil yang positif. Jika mereka terlibat sekedar
formalitas maka pendekatan informal perlu terus dilakukan.
2. Identifikasi dan Pemetaan
Bertujuan untuk mendapatkan informasi langsung tentang kondisi umum desa
di bidang kesehatan, sebaran sampah plastik di tiap desa, kondisi semua tempat
penampungan sampah plastik yang ada di desa, potensi yang ada untuk memperbaiki
kondisi lingkungan bebas sampah plastik, dan potensi pengembangan yang dapat
menunjang peningkatan kesehatan di masyarakat. Kajian ini harus dilaksanakan
secara partisipatif dengan melibatkan tokoh yang bersinggungan langsung dengan
layanan kesehatan tetapi juga dengan pihak luar. Dengan cara ini, akan diperoleh
gambaran utuh tentang situasi di desa dari perspektif pelaku/masyarakat. Metode
metode penggalian informasi yang disarankan dengan menggunakan eknik-teknik
PRA ( participatory rapid assessment) seperti:
a. Peta desa
b. Peta masalah (pohon masalah, sebab akibat)
c. Pemetaan sumber daya manusia yang memberi layanan kesehatan
d. Analisa kelembagaan
e. Analisa pemecahan masalah
f. Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
Capaian terpenting dari kegiatan ini kesadaran dari masyarakat tentang situasi
kesehatan yang ada di tengah mereka. Data serta makna atas data yang memunculkan
kesadaran di masyarakat. Jadi kesadaran tidak dibuat oleh pihak luar, tetapi sebagai
hasil proses pembelajaran di masyarakat. Kesadaran ini yang membuat masyarakat
perlu kegiatan aksi untuk mengatasi permasalahan yang sudah diidentifikasi.
3. Forum Masyarakat : Pembentukan Kelompok Pendukung Diet Sampah Plastik
Pada tahap ini, hasil dari tahap identifikasi/pemetaan dibawa untuk
mendapat dukungan.Tahap ini merupakan resume dari tahapan sebelumnya. Peserta
ditahapan ini adalah elemen masyarakat yang sudah didekati secara informal. Di
pertemuan ini, elemen masyarakat yang hadir mendapat paparan berupa hasil dari
identifikasi/pemetaan yang sudah dilakukan di tahap sebelumnya. Dari pemaparan ini,
tumbuh kedasaran untuk berkomitmen untuk berperan aktif dalam membantu
posyandu.
Capaian pada tahap ini adalah adanya kelompok pendukung diet sampah plastik
(Plastick Waste Support Group) dan Rencana Aksi Masyarakat.Kelompok. kelompok
pendukung ini lahir dari elemen masyarakat yang berkomitmen serta akan melakukan
tindakan nyata untuk membantu mewujudkan diet sampah plastik. Kelompok ini
bersifat sukarela dan akan mendukung jalannya kegiatan di desa. Sesuai perannya,
tentu saja kelompok ini anggotanya bukan dari unsur kader, seperti PKK tetapi dari
elemen masyarakat lainnya.
Secara klasik, tahapan ini menjangkau tokoh kunci di masyarakat seperti; kepala desa
dan perangkatnya, tokoh masyarakat dan agama; kelompok pemuda dan kelompok
perempuan. Tidak kalah pentingnya, tahapan ini mampu melibatkan kelompok
minoritas atau marginal untuk memberi masukan dalam rencana aksi yang telah
disusun.Capain lain adalah dibuatnya rencana aksi masyarakat untuk mengatasi
masalah kesehatan.Tahapan ini dimulai dengan menentukan tujuan, baik jangka
pendek maupun jangka panjang pembentukan Kelompok Dukungan Diet Sampah
Plastik. Pembentukan jangka panjang biasanya akan dicapai dalam 5 tahun ke depan.
Kata kunci untuk merumuskan tujuan jangka panjang adalah : merubah kondisi saat
ini menjadi keadaan yang seharusnya terjadi. Sementara tujuan jangka pendek akan

dicapai dalam jangka waktu 1 tahun. Isinya kegiatan yang akan menunjang
tercapainya tujuan jangka panjang, dalam rencana aksi dirumuskan dengan mengacu
kepada kondisi yang ada, permalahan yang muncul, kegiatan yang harus dilakukan,
penanggung jawab, elemen masyarakat yang ada dilibatkan dalam langkah ini, dan
sumberdaya yang dibutuhkan. Rencana aksi masyarakat menjadi bahan yang dalam
tahapan pendekatan formal.
4. Pendampingan / Penguatan Kelompok Pendukung Diet Sampah Plastik
Tahapan ini adalah untuk mengkapasitasi Kelompok Pendukung Diet Sampah Plastik
(Plastic Waste Support Group). Kapasitas ini guna menunjang kerja Kelompok
Pendukung Diet Sampah Plastik agar rencana aksi yang disusun dapat berjalan seperti
yang direncanakan.Selain itu, tahapan ini dimaksud kan agar rencana aksi mempunyai
kekuatan untuk mengatur masyarakat ( sebagaisocial control ) agar mendukung diet
sampah plastik, seperti menggunakan tas belanja berbahan selain plastik.
Pendampingan/penguatan jugamemberi peluang bagi kelompok untuk melakukan
hearing/ dengar pendapat kepada institusi pemerintah dan parlemen. Tujuannya agar
program diet sampah plastik mendapat support yang lebih nyata dan terencana.

You might also like