You are on page 1of 11

OBJECT NAME SIEMENS SIMATIC MANAGER S7

ditulis oleh Rekayasa Listrik - 10 November 2014

Artikel ini merupakan ringkasan dari manual yang sudah dibuat oleh Siemens. Manual-manual tersebut
dapat dilihat di C : Program Files/Siemens/Documentation/English.

Contoh Program yang digunakan pada artikel dapat di download di:


https://www.dropbox.com/s/nvwouufz38sn2i9/contoh_program.zip?dl=0

Pengantar
PLC Siemens Simatic menggunakan 3 bahasa yaitu function block, ladder diagram dan
statement list. Sedangkan untuk object name memiliki nama antara lain Organization
Block(OB), Function(FC), Function Block(FB), dan Data Block(DB).

Organization Blocks (OB)


OB mempunyai fungsi sebagai:
1. Program pertama yang dibaca saat startup PLC
Saat startup pertama kali PLC akan membaca OB1.
2. Cyclic atau menjadwalkan sebuah program pada saat waktu tertentu.
3. Interupsi program saat terjadi error.
Nomor 2 dan 3 menggunakan OB yang bervariasi, penjelasan lebih lanjut dapat dilihat di
documentation (STEP 7 - System and Standard Functions for S7-300 and S7-400).
OB dapat menggunakan bahasa ladder, statement list, dan function block.

Function Blocks (FB)


FB mempunyai fungsi sebagai library / framework atau pengulangan. Jika dalam dunia
pemograman sama seperti OOP (Object Oriented Program). FB dapat digunakan berulang
dengan value yang berbeda.
FB membutuhkan Data Block (DB) yang bertipe instance. DB disinilah yang menjadikan berbeda.
Contohnya, sebuah FB1 dapat digunakan dua kali dengan value yang berbeda yaitu, DB1 dan
DB2.
Contoh Program Penggunaan FB.
1. Membuat FB1 dengan program yang terlebih dahulu diisi variabel in dan out (lihat yang
input1, input2, outputx, output2, dsb.), sehingga dapat digunakan di dalam program.

Format penulisannya pada variabel tabel atau pemograman adalah sebagai berikut:
DB_, DB+
DB_ merupakan DB tempat memory. Jika di DB1, maka DB1. Jika di DB2, maka DB2, dst.
DB+ merupakan data type dari memory.
DBX untuk boolean.
DBD untuk real.
DBW untuk word.

2. Memanggil FB1 dari OB1, saat pemanggilan akan dibutuhkan DB untuk menjadi memory,
pilih saja DB1. Lalu buat kembali dibawahnya dengan DB2.

3. Download Program dan lihat hasilnya di variabel tabel.

Dapat dilihat bahwa saat DB1.DBX 0.0 dan dan DB1.DBX 0.2 bernilai true, maka nilai di DB1.
DBD2 bernilai 11.0, tetapi tetap bernilai 0 di DB2. DBD 2, sesuai dengan program yang telah kita
buat.

Data Blocks (DB)


DB mempunyai fungsi sebagai:
1. Sebagai assigment Function Block (FB).
2. Dikarenakan terbatasnya memory internal PLC seperti M, MW, maka digunakan DB untuk
bekerja dengan banyak data. Sehingga dapat membuat memory baru sesuai tipe data yang
dibutuhkan, bytes, bool, words, real.
Ada dua tipe tipe Data Block:
1. Instance data Block
Tipe ini digunakan sebagai assigment function block. Contoh penggunaan dapat dilihat
pada tulisan function block.
2. Shared Data Block
Share Data block bertujuan untuk menambah memory.

Contoh Alamat yang dibuat di DB4 bertipe shared DB

Contoh pemakaian program saat di OB1.

Function (FC)
Function berfungsi untuk mengklasifikasi program sesuai dengan golongan, sehingga
pemograman tidak bertumpuk pada OB1. Sehingga penggunaan FC bertujuan untuk memilahmilah, merapihkan program dan memudahkan saat trouble shooting.
FC juga harus dipanggil di OB1 atau di FC lainnya.

Variable Table
Variabel tabel digunakan untuk memonitor alamat, tidak seperti object name lainnya. Variable
table tidak perlu di panggil.

You might also like