You are on page 1of 2

Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa tegangan keluaran rangkaian RC lolos

rendah berubah terhadap frekuensi, yaitu makin tinggi frekuensi maka semakin kecil
tegangan keluarannya (Vout) sedangkan pada rangkaian RC tapis lolos tinggi nilai tegangan
keluaran juga berubah terhadap frekuensi yaitu makin tinggi frekuensinya maka nilai
tegangan keluarannya juga semakin tinggi. Timbulnya penyimapangan antara hasil teori
dengan praktik disebabkan oleh human error serta instrument yang tidak baik.

Pembahasan
Percobaan yang dilakukan adalah percobaan tentang rangkaian penapis RC. Rangkaian
penapis RC ada yang meloloskan frekuensi rendah dan menahan frekuensi tingi yang disebut
rangkaian integretor dan rangkaian penapis RC yang meloloskan frekuensi tinggi dan menahan
frekuensi rendah yang disebut diferensiator. Percobaan ini bertujuan untuk membedakan
rangkaian integrator dan diferensiator, menentukan frekuensi cut-off rangkaian integrator dan
diferensiator serta merancang suatu sistem rangkaian tapis RC tingkat satu.
Pada percobaan ini digunakan satu buah resistor dan satu buah kapasitor sehingga disebut
sebagai rangkaian RC tingkat satu. Pada Percobaan ini ada 2 kegiatan yang dilakukan yaitu
integrator dan diferensiator. Dimana dicari besarnya frekuensi cut off dan nilai kutub tapis.
Untuk menetukan frekuensi cut-off baik rangkaian integrator maupun rangkaian diferensiator
secara teori dapat dicari melalui persamaan f = 1/(2RC), secara praktikum ditentukan dengan
menganalisis kurva hasil percobaan, pada kura alih tegangan terhadap frekuensi akan tampak
pada saat alih tegangan menunjukkan nilai -3 dB maka pada titik tersebut akan ditunjukkan nilai
frekuensi cut-offnya. Pengamatan berdasarkan bode plot adalah hubungan antara fungsi alih
tegangan dan frekuensi, dimana frekuensi yang ditunjukkan pada bode plot, digunakan sebagai
hasil praktikum.
Pada kegiatan integrator, fc teori adalah 12918 Hz dan fc praktikum sebesar 8000 Hz.
Kemudian nilai kutub tapis secara teori sebesar 81169 rad/s, sedangkan nilai kutub tapis secara
praktikum sebesar 50240 rad/s.
Pada Percobaan diferensiator, diperoleh nilai fc teori 12918 Hz dan nilai fc secara
praktikum sebesar 6500 Hz. Sedangkan besar nilai kutub tapis diferensiator pada teori sebesar
81169 rad/s, sedangkan secara praktikum sebesar 40820 rad/s. Hasil antara nilai teori dan
praktikum memiliki perbedaan yang cukup jauh. Hal ini dapat disebabkan oleh human error
dalam melakukan pengamatan juga karena instrument yang tidak dalam keadaa baik.
8. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah :

a.

Rangkaian RC tapis lolos rendah meloloskan frekuensi rendah tetapi menahan frekuensi tinggi sedangkan
rangkaian RC tapis lolos tinggi meloloskan frekuensi tinggi dan menahan frekuensi rendah.

You might also like