Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Manual ini disusun untuk menjelaskan secara garis besar sistem manajemen mutu yang
diterapkan di Puskesmas Haurpanggung kepada seluruh staf. Manual Mutu ini disusun
berdasarkan sistem manajemen Akreditasi. Semua ketentuan yang tertuang dalam manual ini
merupakan acuan untuk menjalankan kegiatan Puskesmas sehari-hari.
Penjelasan yang diberikan manual ini mencakup mengenai ruang lingkup penerapan
sistem manajemen mutu, proses-proses manajemen mutu, berikut dengan interaksi antara
proses, dan referensi rujukan dan berbagai dokumen terkait. Referensi kepada dokumen
terkait ditunjukan dengan kata yang diberi garis bawah (contoh apabila tertulis:kebijakan
mutu maka berarti terdapat dokumen dengan nama kebijakan mutu sebagai referensi terkait).
Penerapan sistem manajemen mutu dimaksudkan untuk memastikan Puskesmas dapat
menghasilkan produk sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan sehingga dapat
menjamin kepuasan pelanggan yang dimaksud dengan produk adalah pelayanan yang
diberikan oleh Puskesmas baik dalam betuk jasa maupun barang .
Manual ini disiapkan oleh tim pengembangan sistem manajemen mutu Puskesmas dan
disahkan oleh Kepala Puskesmas. Puskesmas lebih menunjuk wakil manajemen untuk
bertanggung jawab dan menjamin manual ini dapat dipahami dan dilaksanakan oleh sluruh
staf. Manual ini akan ditinjau ulang setahun sekali untuk penyesuaian perbaikan.
I.
A.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1. Profil Organisasi
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional,
khususnya sub sistem upaya kesehatan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014, Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya.
Puskesmas Haurpanggung merupakan salah satu dari65 puskesmas yang ada di
Kabupaten Garut dan salah satu dari 3 puskesmas yang ada di Kecamatan Tarogong
Kidul memiliki wilayah kerja yang terdiri dari 2 desa dan 2 kelurahan, yaitu :
1.
Desa Haurpanggung
2.
Desa Jayaraga
3.
Kelurahan Jayawaras
4.
Kelurahan Pataruman.
Luas wilayah kerja 488,849 Ha, yang terdiri dari 100% dataran dengan
ketinggian 3.200 meter tas permukaan laut, dengan batas-batas wilayah kerja :
- Sebelahutara
- SebelahSelatan : Kel.Paminggir/PuskesmasSiliwangi.
- Sebelah Timur : Kel. Sukamentri/Puskesmas Guntur.
- Sebelah Barat
: Kel.Sukajaya/Puskesmas Pembangunan
1. Kebijakan Mutu
a. Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan melakukan peningkatan kualitas
secara terus menerus.
b. Memberikan pelayanan ramah, cepat, akurat, dan kemudahan mendapatkan
informasi.
c. Menerapkan sistem manajemen mutu Puskesmas secara efektif dan efesien.
2. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
a.Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat
tentang
Pedoman
Penyelenggaraan
A. Persyaratan Umum
Puskesmas Haurpanggung menetapkan, mendokumentasikan, memelihara sistem
manajemenmutu sesuai dengan standar akreditasi puskesmas. Dan standar Akreditasi
sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian
terhadap
proses-proses
penyelenggaraan
pelayanan
kepada
masyarakat
baik
terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan dan verifikasi terhadap proses
pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya
penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. Pengendalian Dokumen
Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu yang disusun
meliputi:
Dokumen level 1 : kebijakan, dokumen level 2: pedoman/manual, dokumen level 3 :
standar prosedur operasional, dan dokumen level 4 : rekaman-rekaman sebagai catatan
sebagai akibat pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur.
1. Pengendalian Dokumen Meliputi
a. Menyetujui dokumen sebelum terbit
b. Memberikan cap terkendali untuk dokumen yang diberlakukan, dan cap tidak
terkendali untuk dokumen yang sudah tidak berlaku
c. Menelaah dan memperbaharui jika diperlukan, dan persetujuan pemberlakuan
ulang dokumen
d. Memastikan bahwa perubahan dan status revisi terkini dari dokumen teridentifikasi
e. Memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar puskesmas yang telah
ditetapkan organisasi yang penting untuk perencanaan dan operasioanal sistem
manajemen mutu diidentifikasi dan distribusi dikendalikan
f. Catatan/rekaman implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan harus
dikendalikan. Puskesmas menetapkan SOP terdokumentasi untuk mendefinisikan
pengendalian yang diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan,
pengambilan, lama simpan dan pemusnahan. Catatan atau rekaman implementasi
harus dapat terbaca, segera dapat teridentifikasi dan dapat diakses kembali.
g. Untuk memperjelas dokumen mutu/akreditasi Puskesmas dilengkapi dengan
contoh-contoh dokumen sebagai lampiran dari pedoman ini.
2. Pengendalian
dokumen
mutu/akreditasi
puskesmas
wajib
mentaati
sistem
(A:Kode
pelayanan
Admin,
4:BAB
IV,
4:BAB
IV,
(A:Kode
pelayanan
Admin,
d) Format kasir
e) Format rujukan eksternal
f) Format rujukan internal
a. Format persetujuan tindakan (inform consent)
b. Format penolakan tindakan
c. Format permintaan rujukan eksternal
d. Format penolakan rujukan eksternal
4. Penataan Dokumen
1. Untuk memudahkan didalam pencarian dokumen mutu atau
akreditasi Puskesmas dikelompokan masing-masing Bab/kelompok
pelayanan/UKM dengan diurutkan setiap urutan kriteri dan elemen
penilaian, dan diberikan daftar secara berurutan,
2. Penataan dengan menggunakan file dan otner yang sudah disepakati
(Kuning: Admin, Merah : Yankes, Hijau: Upaya)
3. Setiap dokumen ti mutu diberi label sesuai urutan kriteria dalam
instrumen
4. Penyimpanan dokumen ada disetiap UKM/UKM dan untuk dokumen
mutu disimpan di sekretariat (Admin, Pelayanan Klinis, Upaya) dan
dikelola oleh masing-masing penanggung jawab,
5. Dokumen SOP atau SK yang dibuat oleh masing-masing pelaksana
atau upaya dibuat rangkap tiga, (untuk master, untuk tim Admin dan
untuk pelaksana atau upaya)
III.
1. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung
jawab upaya, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh karyawan
puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan
yang ada pada manual mutu ini.
2. Fokus Pada Sasaran/Pasien
Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas dilakukan dengan terfokus
pada pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan
dan harapan pelanggan, perencanaan penyelenggaraan upaya Puskesmas
dan pelayanan klinis, pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi
serta tindak lanjut pelayanan
3. Kebijakan
mutu:
menyelenggarakan
seluruh
pelayanan
karyawan
yang
berkomitmen
berfokus
pada
untuk
pelanggan,
dan
pelatihan
karyawan
tentang
mutu
dan
keselamatan pasien
5. tanggung jawab, wewenang (jelaskan tanggung jawab dan wewenang
mulai dari kepala, wakil manajemen mutu/penanggung jawab mutu, dan
penanggung jawab UKM, tanggung jawab pelayanan klinis dan seluruh
karyawan dalam peningkatan mutu)
6. wakil manajemen mutu atau penanggung jawab manajemen mutu kepala
puskesmas menunjuk seorang wakil manajemen mutu yang bertanggung
jawab untuk mengkordinir seluruh kegiatan mutu di Puskesmas:
memastikan
sistem
manajemen
mutu
ditetapkan,
Melaporkan
kepada
manajemen
kinerja
dari
sistem
manajemen mutu
7. Kominikasi internal
Komunikasi internal dilakukan dengan cara mini lokakarya, pertemuan,
diskusi, email, sms, memo dan media lain yang tepat untuk melakukan
komunikasi.
8. Tinjauan manajemen :
a. Umum : rapat tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam
setahun
b. Masukan tinjauan manajemen meliputi :
Hasil audit
Kinerja proses